Anda di halaman 1dari 7

TEORI CULTURE CARE

LEININGER
Kelompok 3:
Amanda Recca F Ratih Agustriani
Aniig Nur Aisyah Ratu Ayu Dwi Komalasari
Bangun Wijonarko Rezki Oktayani
Eka Yuniastuti Rizqita Putri
Gadis Intanovia Adinda Tifany Diena Nafisah
Khamela
Lula Dimah Pangestu
Medeleine Leininger
Madeleine Leininger adalah ibu keperawatan transkultural, ia adalah
pendiri dan pemimpin internasional keperawatan transkultural.
Perempuan kelahiran 13 Juli 1925, di di Sutton, Nebraska hidup
bersama empat saudara laki-laki dan seorang saudari. Mereka tinggal
di sebuah lahan pertanian hidup.

Leininger (1985) menyatakan perbedaan budaya dalam asuhan


keperawatan merupakan bentuk yang optimal dari pemberian asuhan
keperawatan. Ini mengacu pada kemungkin variasi pendekatan
keperawatan yang dibutuhkan untuk memberikan asuhan budaya
yang menghargai nilai budaya individu, tindakan termasuk kepekaan
terhadap gangguan dari 30 individu yang datang dan individu yang
mungkin kembali (Harmoko dan Sujono Riyadi, 2016).
Konsep Dan Prinsip Keperawatan
Transkultural Leininger

Masyarakat memiliki kultur sendiri terhadap keberadaan tenaga


kesehatan seperti perawat, pun perawat dalam menjalankan
tugasnya menghadapi masyarakat. Perawat akan memiliki
kecenderungan untuk memaksakan atau menerapkan
kepercayaan, praktik, nilai, terhadap budaya orang lain atau
kelompok lebih tinggi. Posisi lebih tinggi dari pada kelompok lain
ini disebabkan karena tenaga medis atau perawat di dalamnya
merasa memiliki nilai dan pengetahuan secara ilmu dan profesi
sebagai ahli di bidangnya.
Paradigma keperawatan transkultural sebagai cara pandang,
keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya
asuhan keperawatan terhadap empat sentral keperawatan yaitu
manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya :
 Manusia atau individu dan keluarga atau kelompok memiliki nilai-nilai
dan norma-norma yang diyakini dapat berguna untuk menetapkan
pilihan dan melakukan suatu tindakan
 Kesehatan merupakan keseluruhan aktifitas klien dalam mengisi
kehidupannya yang terletak pada rentang sehat dan sakit.
 Lingkungan merupakan keseluruhan fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku klien
 Asuhan keperawatan adalah rangkaian kegiatan pada praktik
keperawatan yang diberikan kepada keluarga yang disesuaikan
dengan latar belakang budayanya.
Leininger mendefinisikan keperawatan transkultural sebagai
area studi dan praktik substantif yang berfokus pada budaya
komparatif. Nilai (kepercayaan), kepercayaan, dan praktik
perorangan atau kelompok budaya yang sama atau berbeda.
Tujuannya memberikan budaya yang spesifik dan praktik
keperawatan universal dalam mempromosikan kesehatan atau
kesejahteraan dan untuk membantu orang menghadapi kondisi
manusia, penyakit, atau penyakit yang tidak menguntungkan.
Leininger menginginkan kematian dengan cara yang bermakna
secara budaya.
Strategi yang digunakan dalam pemberian asuhan keperawatan
menurut Leininger (1991) antara lain dengan cara :
1. Mempertahankan budaya
2. Negosiasi atau mengakomodasi budaya
3. Mengganti atau mengubah budaya individu
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai