TAHUN 2022
A. LATAR BELAKANG
Setiap tahun terdapat kurang lebih 295.000 kasus cardiac arrest yang
ditangani baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit di Amerika Serikat
(American Heart Asociation, 2012). Demikian halnya di Indonesia, berdasarkan
Survei Kesehatan Nasional tahun 1986 dan 1991, penyakit jantung koroner
bersama dengan penyakit infeksi merupakan penyebab kematian utama di
Indonesia. Keadaan gawat darurat medis merupakan peristiwa yang dapat
menimpa seseorang atau sekelompok orang secara tiba-tiba. Respon
pertolongan yang cepat pada keadaan henti nafas/ henti jantung, dapat
mencegah kecacatan dan kematian pada pasien.
Bantuan Hidup Dasar adalah tindakan darurat untuk membebaskan jalan
nafas, membantu pernafasan dan mempertahankan sirkulasi darah tanpa
menggunakan alat bantu. Tindakan Bantuan Hidup Dasar sangat penting pada
pasien dengan henti jantung yang tiga perempat kasusnya terjadi diluar Rumah
Sakit,dan gagal melakukan usaha penyelamatan sebagai langkah awal dalam
Bantuan Hidup Dasar karena tidak mengetahui lokasi yang tepat untuk
kompresi dada dengan perkiraan peningkatan kejadian trauma dan pentingnya
tindakan Bantuan Hidup Dasar pada pasien trauma, maka setiap orang
seharusnya terlatih dalam pemberian pertolongan pertama atau Bantuan Hidup
Dasar,termasuk kalangan klinisi dan non klinisi di Rumah Sakit Umum Pusat
Surakarta.
Code blue merupakan salah satu kode prosedur emergensi yang harus
segera diaktifkan jika ditemukan seseorang dalam kondisi cardiorespiratory
arrest di dalam area rumah sakit. Code blue response team atau tim code blue
adalah suatu tim yang dibentuk oleh rumah sakit yang bertugas merespon
kondisi code blue di dalam area rumah sakit. Tim ini terdiri dari dokter dan
perawat yang sudah terlatih dalam penanganan kondisi cardiaorespiratory
arrest.
B. POKOK PERMASALAHAN
Kematian jantung mendadak atau cardiac arrest adalah berhentinya fungsi
jantung secara tiba-tiba pada seseorang yang telah atau belum diketahui
menderita penyakit jantung. Waktu dan kejadiannya tidak terduga, yakni segera
setelah timbul keluhan (American Heart Association, 2010). Kondisi darurat
medis ini membutuhkan perhatian segera. Code blue harus segera dimulai
setiap kali seseorang ditemukan dalam kondisi cardiac atau respiratory arrest
(tidak responsif, nadi tidak teraba, atau tidak bernapas) misalnya pasien yang
membutuhkan resusitasi kardiopulmoner (CPR).
RSUP Surakarta belum memiliki tim code blue yang menangani kasus
henti jantung, Sehingga kurang optimalnya dalam pemberian asuhan pelayanan
ke pasien. Untuk itulah pelatihan code blue ini perlu dilaksanakan dalam
rangka perbaikan pelayanan dan penanganan gawat darurat yang cepat dan
tanggap di ruang lingkup RSUP Surakarta.
1. TEMPAT PELATIHAN
RSUP Surakarta
2. LAMA PELATIHAN
Pelatihan yang diadakan oleh RSUP Surakarta menjadi 2 gelombang (46
peserta)
3. PESERTA
Peserta pelatihan terdiri dari Tim code blue sekunder : semua perawat dan
dokter yang betugas di IGD dan ICU
NO TANGGAL 7-8-2021 NO TANGGAL 14 AGUSTUS 2021
1 Joko Susanto ,Amd.Kep 1 Abdul Ghoni, A.Md.Kep
Galih Ramadhana Putera
2 Nugroho A.Md.Kep 2 SUHARDI WIYONO, S.Kep.Ners
3 Joko Wiyono, AMK 3 Suparti AMK
4 Heri saputro Amd.Kep 4 Yuli Hastuti, AMK
5 ENDAR YULI ANA, AMK 5 Ayu Diyah Fatmawati, AMd. Kep
Muhammad Ihsan Rasyid
6 Furi Nur Fauzi, A.Md.Kep 6 A.Md.Kep
7 Lilis Setyowati, A.Md.Keb 7 Subroto, AMK
8 dr. Intan Reina Ramadhani 8 dr. Arsie Noor Rafidah
9 dr. Yuliana Setyowati 9 dr. Galuh Arum Permatasari
ULFAH USWATUN HASANAH,
10 AMK 10 dr. Ernawati Atmaningtyas
11 Devi Endah Lestari A.Md.Kep 11 dr. REGA LAROSA
12 Chusnul Chotimah, A.Md. Kep. 12 YULIANI DWI ASTUTI, Amd
13 Sulistiyani,AMK 13 Niken Sari Wahyuni, AMK
14 NINIK PREHATIN, AMK 14 Chafidatul Chasyanah A.Md.Kep
15 Muammar Hanif Farisi, 15 Elyzabeth Hilda Piaster
4. MATERI
a. Definisi Code Blue dan landasan hukum
b. Area cakupan dan cara aktivasi code blue di RSUP Surakarta
c. Peran Tim code blue dan uraian tugas tim code blue
d. Bantuan hidup dasar (BHD) dan lanjutan
e. Pengenalan dini kegawatdaruratan dan kriteria pasien code blue
f. Simulasi code blue
5. PEMBERI MATERI
1. dr. SpAn : dr. Robby Mesakh Ngahu, Sp.An
2. dr. SpAn : dr, Eko Prayunanto, Sp.An.
3. dr Sp.An : dr Andit, Sp.An
7. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan meningkatnya mutu
rumah sakit dan terwujudnya SDM yang terlatih yang berinovasi demi
kemajuan rumah sakit. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.