Anda di halaman 1dari 7

PELAPORAN

SEGMEN DAN
INTERIM
PELAPORAN KEUANGAN INTERIM
Laporan interim adalah laporan yang mencakup periode waktu kurang
dari satu tahun, menyiapkan infromasi tentang kemajuan kegiatan
operasi entitas pada periode tertentu sepanjang tahun. Tujuan laporan
interim adalah untuk menyediakan laporan terkini dari kemajuan operasi
entitas kepada investor dan pihak yang berkepentingan
FORMAT LAPORAN KEUANGAN INTERIM
Laporan keuangan interim secara umum terdiri sebagai berikut
• Laporan laba rugi untuk periode waktu kumulatif sampai dan untuk periode
yang sama tahun fiskal sebelumnya
• Necara pada akhir tahun berjalan da neraca utuk periode yang sama pada
akhir thun fisal sebelumnya. Akan tetapi, sangat diperlukan pemahaman
fluktuasi musiman dari konisi keuangan perusaah
• Laporan arus kas pada akhir peridoe waktu kumulatif berjalan dan untuj
periode yang sama utuk tahun sebelumnya
• Catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan saldo yang disajikan
dalam laporan keuangan
PERMASALAHAN AKUNTANSI
• Pandangan Diskrit vs Pandangan Integral dalam Pelaporan Interim
Teori diskrit pelaporan interim (discrete theory of interim reporting)
memandang tiap periode interim sebagai dasar periode akuntansi untuk
dievaluasi seakan-akan periode tersebut merupakan periode akuntansi
tahunan.
Teori Integral Pelaporan Interim (Integral theory of interim reporting)
pengakuan dan penyesuaian dari pos pendapatan atau beban tertentu dapat
dipengaruhi oleh pertimbangan mengenai hasil yang diharapkan dari operasi
selama setahun.
• Peraturan Akuntansi untuk Pelaporan Interim
PSAK 3 menstandarisasi penyusunan dan pelaporan laporan laba rugi
interim Standar tersebut mendefinisikan elemen laba rugi dan pengukuran
biaya berdasarkan sebuah basis interim, panduan tentang akuntansi atas
divestasi, pos luar biasa, trnsaksi yang tidak biasa terjadi, ataupun tidak sering
STANDAR PELAPORAN UNTUK LAPORAN LABA
RUGI INTERIM
Bentuk laporan keuangan interim sama dengan bentuk laporan laba rugi
tahunan. Terdapat beberapa perbedaan dalam pengukuran komponen laba
tertentu karena periode waktu yang lebih pendek.
a. Pendapatan
Diakui telah diperoleh selama periode interim menggunakan dasar yang
sama dengan yang digunakan untuk pelaporan tahunan
b. Harga pokok penjualan dan persediaan
Biaya produk untuk periode interim diakui dasarnya, pelaporan tahunan,
kecuali untuk interim:
- Estimasi untuk laba bruto dapat digunakan untuk menentukan HPP interim
- Metode penilaian terendah atau biaya perolehan dan pasar memungkinkan
pulihnya kerugian karena adanya peningkatan harga pasar di periode
interim berikutnya dalam tahun fiskal yang sama
- Sistem biaya standar harus menggunakan prosedur yang sama dengan
pelaporan tahunan kecuali varian harga atau volume atau varian kapasitas
yang diharapkan akan diserap pada akhir tahun harus ditangguhkan
c. Biaya dan beban yang lain
d. Akuntansi untuk pajak penghasilan dalam periode interim
Berdasarkan estimasi tarif pajak tahunan efektif
e. Pelepasan segmen atau pos luar biasa, tidak biasa, jarang terjadi dan
besyarat
diakui dalam periode interim terjadinya
PERUBAHAN AKUNTANSI DI PERIODE
INTERIM
PSAK 25 tentang “Keuntungan dan Kerugian periode berjalan, kesalahan dan perubahan
kebijakan akuntansi” , secara terperinci membagi perubahan akuntansi dalam 3 bentuk
yaitu:
a. Perubahan Prinsip Akuntansi (Penerapan Retrospektif)
Perubahan dalam prinsip akuntansi dilakukan oleh sebuah entitas biasanya hanya jika
karena ada standar akuntansi baru yang di terapkan. Atau perusahaan melihat adanya
suatu prinsip akuntansi baru yang lebih baik untuk diterapkan untuk dibandingkan prinsip
akuntansi yang digunakan selama ini.
b. Perubahan Estimasi Akuntansi ( Penerapan Saat ini & Prospektif)
Perubahan estimasi akuntansi merupakan informasi baru yang harus disiapkan oleh entitas.
Perubahan ini akan disajikan pada periode berjalan dan prospektif saja.
c. Kesalahan Mendasar
Kesalahan biasanya merujuk pada angka/nilai tertentu pada periode yang telah dilaporkan .

Anda mungkin juga menyukai