Anda di halaman 1dari 5

STANDAR PELAPORAN UNTUK LAPORAN INTERIM LABA RUGI COMPREHENSIVE

Bentuk laporan interim L/R komprehensif sama dengan laporan L/R komprehensif tahunan,
ada perbedaannya pada pengkuran komponen spesifik mengenai L/R karna periode waktu yg
lebih pendek.
Table ikhtisar prinsip akuntansi laporan L/R Interim

pendapatan Diakui saat diperoleh selama periode interim atas


dasar yang sama dengan yang digunakan untuk
pelaporan tahunan.

Beban pokok penjualan Biaya produk untuk periode interim diakui atas
dasar yang sama dengan yang digunakan untuk
pelaporan tahunan kecuali untuk interim:
 estimasi tingkat laba bruto dapat digunakan
untuk menentukan beban pokok penjualan
interim
 Metode penilaian yang lebih rendah antara
biaya perolehan dan nilai realisasi neto
memungkinkan pemulihan kerugian untuk
peningkatan harga pasar pada periode
interim berikutnya dari tahun fiskal yang
sama
 Sistem biaya standar harus menggunakan
prosedur yang sama dengan pelaporan
tahunan kecuali varian harga atau Volume
atau varian kapasitas yang diperkirakan
akan diserap pada akhir tahun harus
ditangguhkan

Biaya dan beban lainya Beban saat terjadinya atau dialokasikan antara
beban periode interim berdasarkan pada manfaat
yang diterima atau dasar yang sistematis dan
rasional lainnya

Pajak penghasilan Berdasarkan pada penghasilan kena pajak aktual


selama waktu periode interim dengan tarif pajak
penghasilan

Pelepasan komponen dari entitas atau Diakui pada periode interim terjadinya
pos luar biasa, tidak biasa, atau jarang
terjadi dan bersyarat kontingensi
perubahan akuntansi:
1 perubahan prinsip akuntansi 1. diterapkan pada semua perubahan di mana
laporan interim diterbitkan
2 perubahan estimasi akuntansi 2. diterapkan hanya untuk periode laporan
interim saat ini dan yang akan datang
3 kesalahan mendasar 3. penyajian kembali semua laporan keuangan
yang sebelumnya disajikan dengan
mengoreksi kesalahan pada laporan
tersebut

1. Pendapatan
Dasar pengukurannya sama dengan pengukuran tahun fiscal, diakui dan dilaporkan pada
periode diperolehnya pendapatan dan tidak dapat diatngguhkan keperiode lain untuk
menyajikan arus pendapatan yang lebih stabil. Pendapatan dari usaha musiman, seperti dlaam
pertanian dll tdak dapat dimanipulasi untuk menghilangkan tren musiman.
PSAK menganggap permasalahan musiman menjadi maslah yang sangat penting. Untuk
memberikan manfaat yang lebih besar pada pengguna laporan keuangan maka laporan interim
harus disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya.
2. Beban pokok penjualan dan persediaan
Aturan umumnya adalah beban pokok pejualan (COGS) interim harus diitung dengan elemen
biaya langsung dan biaya yang dialokasikan atas dasar yang sama seperti untuk menghitung
COGS tahunan. Namun, PSAK 3 memperbolehkan modifikasi praktis berikut atas aturan umum
tersebut yaitu :
1 Menggunakn estimasi presentase laba kotor. Yang dapat digunakan untuk menentukan
harga pokok penjualan interim. Sehingga inventaris fisik tak perlu dicantumkan dalam
setiap laporan periode interim.
2 Penilaian harga pokok atau harga pasar terendah, kerugian persediaan yang disebabkan
penurunan harga pasar diakui pada periode penurunan dengan menggunakan metode
penilaian yang terendah antara harga pokok atau harga pasar.penurunan harga pasar
temporer yang diharapkan akan berbalik pada akhir tahun dfiskal tidak perlu diakui
dalam periode interim karena tidak ada kerufgian yang diharapkan untuk tahun fiskal.
3 Sistem biaya standar. Perusahaan yang menggunakan sistem biaya standar untuk
persediaan harus mengguankan prosedur yang sama atas penghtungan dan pelaporan
varian dalam periode interim dengan yang digunakan untuk tahun fiskal. Akan tetapi
varian harga beli atau volume atau varian kapasitas yang diharapkan akan diserap pada
akhir tahun fiskal harus ditangguhkan pada periode inteirm dan tidak dimasukan sebagai
laba interim.
3. Biaya dan beban lain-lain
Prinsip umumnya adalah biaya dan beban harus dibebankan ke L/R interim dalam periode
interim dimana keterjadiannya. Biaya dan beban lain selain biaya produk harus dibebankan
dengan dasar yang sama seperti periode tahunan. Namun beberapa beban dan biaya lain
dialokasikan diantara periode interim berdasarkan estimasi waktu yang dipergunakan, manfaat,
atau tingkat aktivitas, sebagai bagian dari estimassi jumlah untuk tahun fiscal penuh.
Pilihan antara pengakuan langsung dari pengeluaran dalam laporan laba rugi interim dan
penangguhan serta alokasi dalam beberapa laporan laba rugi interim berdasarkan evaluasi
subjektif dari periode yang mendapatkan manfaat dari pengeluaran tersebut. Walaupun
sebagian besar pengeluaran dibebankan diperiode interim pada saat terjadinya. Contoh berikut
mengilustrasikan kapan pengeluaran dapat ditangguhakan dan dialokasikan ke bebrapa
periode. :
1. Beberapa perusahaan menfokuskan perbaikan peralatan yang besar dalam satu waktu
pada satu periode interim.
2. Pajak bangun dapat ditangguhkan atau diakru pada setiap periode interim daripada
mengakui secara penuh sebagai sebuah beban periode interim saat pajak itu dibayar.
3. Biaya iklan yang besar dapat dialokasikan pada periode-periode interim yang menerima
manfaatnya daripada mengakuinya semata-mata dalam periode interim saat biaya itu
dikeluarkan.

4. Akuntansi untuk pajak penghasilan dalam periode interim


Penghitungan pajak penghasilan interim menimbulkan suatu permasalahan khusus bagi
akuntan karena beban pajak aktual dihitung berdasarkan penghasilan untuk seluruh tahun
fiskal. Selain itu, perbedaan temporer antara akuntansi fiskal dan akuntansi GAAP
mengharuskan pengakuan pajak tangguhan.
Perbedaan antara laba akuntansi dan laba kena pajak
Perbedaan permanen : masuk dalam L/R akuntansi tapi tidak dimasukkan dalam menentukan
laba kena pajak satu periode., seperti :

 Premi asuransi jiwa yang dibayar perusahaan (tidak dikurangkan dari pajak)
 Dana hasil asransi jiwa yang dikumpulkan
 Jenis tertentu denda/pinalti bukan sebagai beban yg dapat mengurangi pajak
 Penghasilan lain yang dikenai pajak final, seperti penghasilan dividen
Perbedaan temporer : pendapatan dapat diakui atas pajak sebelum/sesudahperiode dimana
pendapatan itu diakui untuk tujuan laba akuntansi atau beban diakui untuk tujuan pajak dalam
periode yg berbeda dengan tujuan laba akuntasni, sehingga menyebabkan menyebabkan
adanya pajak tangguhan, seperti :
 Sewa dibayar dimuka (dilaporkan pada periode pengumpulan untuk tujuan pajak, tapi
saat perolehan untuk laba akuntansi)
 Estimasi beban dan rugi (untuuk laba akuntansi secara acrual, cash basis untuk tujuan
pajak)
 Penyusutan dipercepat pada pengembalian pajak dan penyusutan garis lurus pada
pelaporan L/R
 Merevaluasi persediaan mana yg lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi
neto (NRV)
Kerugian dan rugi operasi carrybacks dan carryforward
Biasanya, rugi operasi menghasilkan manfaat pajak yaitu mengurangi utang pajak,
karena kerugian pajak dapat dibawa kembali terhadap pendapatan operasional yang
ditampilkan dalam dua tahun sebelumnya dan perusahaan dapat mengajukan klaim untuk
pengembalian pajak yang dibayarkan tahun-tahun sebelumnya (carryback). Setelah bagian yang
dibawa kembali dari kerugian operasi habis, sisanya kerugian operasi dibawa ke depan
terhadap pendapatan operasi masa depan sampai dengan 20 tahun (carryforward). Ketentuan
carryback dan carryforward ini, bagaimanapun, hanya berlaku untuk hasil tahunan, tidak untuk
hasil sementara/interim.
5. Pelepasan Segmen atau Pos Luar Biasa, Tidak Biasa, Jarang Terjadi dan Bersyarat
PSAK 3 mengaruskan pengukuran dan pelaporan pos non operasi utama menggunakan dasar
yang sama seperti saat mempersiapkan laporan tahunan. Selain itu, pos tidak biasa operasi
yang dihentikan dan transaksi yang jarang terjadi harus dilaporkan pada periode interim
dimana hal tersebut terjadi dan tidak dialokasikan pada periode lain pada tahun tersebut. Tes
material untuk pos luar biasa harus didasarkan pada estimasi atas pendapatan untuk seluruh
periode tersebut tes material untuk kegiatan yang dihentikan dan transaksi yang jarang terjadi
harus didasarkan atas pendapatan operasi untuk periode laporan interim dimana kegiatan
tersebut dihntikan untuk pertama kali dilakukan.
PERUBAHAN AKUNTANSI DALAM PERIODE INTERIM
1. Perubahan kebijakan akuntansi (penerapan restrospektif)
Perubahan ini dilakukan oleh sebuah entitas hanya jika karena ada standar akuntansi yang
baru diterapkan, atau perusahaan melihat adanya suatu prinsip akuntansi baru yang lebih baik
untuk diterapkan dibandingkan prinsip akuntansi yang digunakan selama ini. Perubahan ini
membutuhkan proses penerapan Retrospektif. Pendekatan ini akan diterapkan pada seluruh
laporan keuangan sebelumnya termasuk laporan keuangan interim. Sebagai contoh,
perubahan memuat perubahan rata-rata menjadi FIFO pada tahun berjalan, maka perusahaan
harus menetapkan FIFO secara restrokpektif kesemua periode laporan keuangan sebelumnya
yang disediakan. Jika pengaruh kumulatif perubahan tsb dapat ditentukan, tetapi tidak dapat
diterapkan penilaian pengaruhnya dari tahun ke tahun, maka perusahaan harus melaporkan
pengaruh perubahan pada periode paling awal. Kemudian merevisi penyajian laporan keuangan
setelah periode tersebut. Akan tetapi perubahan akutansi yang terkait dengan depresiasi
dipandang sebaia metode perubahan estimasi dan bukan perubahan prinsip akuntansi.
2. Perubahan Estimasi Akuntansi (Penerapan Saat Ini dan Prospektif)
Perubahan pada Depresiasi, Amortisasi, dan Deplesi
PSAK 25 mewajibkan perubahan atas aset jangka panjang dan aset non keuangan yang
disebabkan informasi baru. Seperti pola penggunaan saat ini yang berbeda dengan yang
diperkirakan akan dianggap sebagai perubahan dalam estimasi. Penerapan atas periode
berjalan dan periode yang akan datang perlu dilakukan tetapi laporan keuangan yang telah
dikeluarkan tidak pelru disajika kembali.
3. Kesalahan Mendasar
Kesalahan yang merujuk pada angka / nilai tertentu pada periode yang telah dilaporkan.
PSAK 25 mewajibkan kesalahan yang telah dikoreksi pada periode yang lalu dinyatakan pada
periode dimana terjadi kesalahan. Jika tidak dapat langsung menentukan pengaruhnya pada
periode dimana terjadi kesalahan, maka penyesuaian harus dibuat pada saldo awal periode
yang paling cepat dimana terjadi kesalahan, maka penyesuaian harus dibuat pada saldo awal
periode yang paling cepat dimana paling mungkin untuk menyajikan koreksi tersebut.
IKHTISAR KONSEP PENTING
Pengungkapan segmen berguna dalam menilai kinerja masa lalu dan prospek kinerja masa
depan, DSAK-IAI memungkinkan fleksibelitas manajemen untuk mendisagregasikan operasinya,
tetapi mengharuskan uji signifikansi untuk emnentukan segmen mana yang harus dilaporkan
secara terpisah.
Laporan interim harus dilaporkan oleh perusahaan milik public sehingga pengguna informasi
dapat menilai kinerja perusahaan dan membuat prediksi mengenai hasil uji periode fiscal
tahunan.DSAK-IAI memilih teori integral dari pelaporan interm,yang melihat periode interim
sebagai bagian integral dari periode tahunan. Estimasi berdasarkan hasil tahunan diperkirakan
yang diperbolehkan saat menetukan biaya, maslah estimasi pengukuran laopraj interim
merupakan sarana utama yang dengan cepat dan teliti dievaluasi oleh investor dan pengguna
laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai