Anda di halaman 1dari 6

HAK DAN KEWAJIBAN PERAWAT

A. Pengertian hak dan kewajiban Perawat


Hak adalah kekuasaan atau kewenangan seseorang untuk melakukan
sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-undang. Hak juga berarti tuntunan
seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan pribadinya sesuai
dengan keadilan, moralitas dan legalitas atau peraturan yang berlaku.
Sedangkan kewajiban adalah sesuatu yang harus diperbuat atau dilakukan
oleh seseorang atau suatu badan hukum. Kewajiban juga berarti seperangkat
tanggung jawab seseorang melakukan sesuatu yang memang harus dilakukan
baik karena ikatan peraturan, pekerjaan maupun moralitas.
Dalam melaksanakan asuhan yang merupakan salah satu dari praktik
keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua hal
dasar yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara profesi dengan
apa yang seharusnya didapatkan dari pengembanan secara maksimal.
Memperoleh perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan sesuai
standar profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu
hak perawat yang mempertahankan untuknya bidang hokum serta tentang
aspek legal atas peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah.
Selain mendapatkan perlindungan hokum secara hukum, perawat berhak untuk
memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau keluarganya
agar mencapai tujuan hidupyang maksimal. (Aiwi.2003)
B. Hak Perawat Menurut Undang-Undang
Perawat menurut UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan. Keperawatan adalah kegiatan pemberian
asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik dalam
keadaan sakit maupun sehat.
Pelayanan Keperawatan dalam UU 38 tahun 2014 tentang Keperawatan adalah
suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat Keperawatan
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat
maupun sakit. Praktik Keperawatan adalah pelayanan yang diselenggarakan
oleh Perawat dalam bentuk Asuhan Keperawatan.
Berdasarkan PERMENKES Nomor 26 tahun 2019 tentang peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 pasal 35 menyebutkan
bahwa dalam melaksanakan praktik keperawatan, perawat mempunyai hak
sebagai berikut:
1. Memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan pekerjaannya
sesuai dengan Standar Profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur
operasional, dan ketentuan peraturan perundangundangan;
2. Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau
keluarganya;
3. Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kewenangan;
4. Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
5. Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode
etik, standar pelayanan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, atau
ketentuan peraturan perundang-undangan;
6. Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar;
7. Memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan
yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta
nilai-nilai agama;
8. Mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya; dan
9. Memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan
Selain menerima imbalan jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d, Perawat juga berhak mendapatkan imbalan jasa atas pelayanan kesehatan
yang telah diberikan.
C. Kewajiban Perawat Menurut Undang-Undang
Berdasarkan PERMENKES Nomor 26 tahun 2019 tentang peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 pasal 36 menyebutkan
Dalam melaksanakan Praktik Keperawatan, Perawat mempunyai kewajiban
sebagai berikut:
1. Menjaga kerahasiaan kesehatan Klien;
2. Memperoleh persetujuan dari Klien atau keluarganya atas tindakan yang
akan diberikan;
3. Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan
standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan peraturan
perundangundangan bagi Perawat yang menjalankan praktik mandiri;
4. Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, Standar Profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya;
6. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
7. memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas, dan mudah
dimengerti mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya;
8. melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain
yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
9. melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Perawat dalam menjalankan Praktik Keperawatan harus senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan dengan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya, yang diselenggarakan oleh Organisasi Profesi, Pemerintah
Daerah, atau Pemerintah.
D. Kewenangan Perawat Menurut Perundang-Undangan
Berdasarkan PERMENKES Nomor 26 tahun 2019 tentang peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 pasal 37 menyebutkan
Dalam melaksanakan Praktik Keperawatan,
1. Perawat yang menyelenggarakan Praktik Keperawatan mandiri memiliki
wewenang:
a. menyelenggarakan Asuhan Keperawatan di bidang upaya kesehatan
perorangan;
b. menyelenggarakan penyuluhan dan konseling bagi Klien; dan
c. melaksanakan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang.
2. Penyelenggaraan Praktik Keperawatan mandiri sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan sesuai dengan standar dan kode etik.
3. Praktik Keperawatan mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan di tempat praktik mandiri Perawat.
4. Dalam memberikan Asuhan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a, Perawat dapat melakukan penatalaksanaan Keperawatan
komplementer dan alternatif sesuai dengan kompetensi.
5. Pelaksanaan kewenangan Keperawatan komplementer dan alternatif pada
Fasilitas Pelayanan Kesehatan berupa tempat praktik mandiri Perawat
mengikuti ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1) sampai
dengan ayat (5) kecuali ayat (4).
6. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang dalam
penyelenggaraan Praktik Keperawatan secara mandiri di tempat praktik
mandiri Perawat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan
berdasarkan permintaan dokter secara tertulis.

E. Tanggung Jawab Profesi keperawatan


Salah satu ciri perawat profesional, adalah melaksanakan tanggung jawab
dan tanggung gugat, sesuai dengan kode etik serta berdasarkan standar praktek
keperawatan yang telah disepakati.
Tanggung jawab itu dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Tanggung jawab terhadap pasien/klien
a. Memenuhi kebutuhan pelayanan keperawatan kepada pasien klien
dengan penuh rasa tanggung jawab, sesuai kebutuhannya.
b. Melindungi pasien terhadap hal-hal yang dapat membahayakan dan
merugikan dirinya dengan mengutamakan keselamatan pasien klien.
c. Membantu pasien/klien untuk dapat menolong dirinya sendiri dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari serta memlihara kesehatannya.
d. Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan tugas yang
dipercayakan kepadanya.
2. Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
a. Melindungi dirinya dari kemungkinan penularan penyakit.
b. Melindungi dirinya dari gangguan yang datang dari lingkungan
pekerjaannya.
c. Menghidari konflik dengan orang lain dalam melaksanakan tugasnya
melalui metode pemecahan masalah.
3. Tanggung jawab terhadap profesi
a. Mengadakan kerja sama antara anggota tim kesehatan dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan.
c. Meningkatkan pengetahuan tentang ilmu keperawatan sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.
d. Melaksankan kewajibannya dengan rasa tulus ikhlas sesuai martabat dan
tradisi leluhur perawatan.
e. Tidak akan mempraktekkan dengan pengetahuan dan keterampilan
untuk untuk tujuan yang bertentangan dengan norma kemanusiaan.
f. Matang dalam mempertimbangkan kemampuan sejawat jika menerima
atau mengalihtugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan.
g. Menjujung tinggi nama baik profesi dengan menunjukkan perilaku dan
kepribadiaan yang tinggi.
h. Membina dan melihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai
sarana pengabdiannya.
4. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan masyarakat dalam
mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan khususnya, serta
upaya-upaya kesejahteraan umum, sebagai bagian tugas kewajibannya bagi
masyarakat.
5. Tanggung jawab terhadap bangsa dan tanah air.
a. Perawatan senantiasa mematuhi peraturan yang berlaku serta berperan
aktif menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan dan khusunya perawatan
b. Memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari pasien / klien,
individu keluarga da masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai