Anda di halaman 1dari 21

Hak dan Kewajiban Perawat

A. Hak Perawat

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan yang merupakan salah satu dari praktik
keperawatan tentunya seorang perawat memiliki hak dan kewajiban. Dua hal dasar
yang harus dipenuhi, dimana ada keseimbangan antara tuntutan profesi dengan apa
yang semestinya didapatkan dari pengembanan tugas secara maksimal. Memperoleh
perlindungan hukum dan profesi sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar
profesi dan Standar Operasional Prosedur (SOP) merupakan salah satu hak perawat
yang mempertahankan kredibilitasnya dibidang hukum serta menyangkut aspek
legal atas dasar peraturan perundang-undangan dari pusat maupun daerah. Hal ini
seperti dipaparkan pada materi sebelumnya sedang dipertimbangkan oleh berbagai
pihak, baik dari PPNI, Organisasi profesi kesehatan yang lain, lembaga legislatif
serta elemen pemerintahan lain yang berkepentingan.

Selain mendapatkan perlindungan hukum secara legal, perawat berhak untuk


memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari klien dan atau keluarganya agar
mencapai tujuan keperawatan yang maksimal. Jadi kepada klien dan keluarga yang
berada dalam lingkup keperawatan tidak hanya memberikan informasi kesehatan
klien kepada salah satu profesi kesehatan lainnya saja, akan tetapi perawat berhak
mengakses segala informasi mengenai kesehatan klien, karena yang berhadapan
langsung dengan klien tidak lain adalah perawat itu sendiri.

Hak perawat yang lain yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan
otonomi profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat melaksanakan tugasnya hanya
yang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang didapat berdasarkan jenjang pendidikan
dimana profesi lain tidak dapat melakukan jenis kompetensi ini. Perawat berhak
untuk dapat memperoleh penghargaan sesuai dengan prestasi, dedikasi yang luar
biasa dan atau bertugas di daerah terpencil dan rawan.

Hak- Hak Perawat Meliputi :

1. Memperoleh perlindungan hukum yang melaksanakan tugas sesuai dengan


standar profesi.
Standar profesi === pedoman yang harus digunakan sebagai petunjuk dalam
menjalankan profesi secara baik
2. Mendapatkan jaminan perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dengan
tugasnya.
3. Mendapatkan perlakuan adil & jujur oleh Pimpinan sarana kesehatan,
klien/pasien & / keluarganya.
4. Menerima imbalan jasa pelayanan keperawatan yang telah diberikan.
5. Mendapat hak cuti & hak kepegawaian lainnya sesuai peraturan yang berlaku.
6. Memperoleh kesempatan untuk mengembangkan diri melalui pendidikan formal
sampai jenjang spesialisasi & pendidikan non formal
7. Menjaga hak privasi personal sebagai seorang perawat
8. Mendapat pelayanan pemeriksaan kesehatan secara rutin
9. Menuntut jika nama baiknya dicemarkan oleh klien/pasien atau tenaga kesehatan
lainnya.
10. Menolak pihak lain yang memberi anjuran atau permintaan tertulis untuk
melakukan tindakan yang bertentangan dengan perundang-undangan, standar
profesi & kode etik profesi
11. Mendapat informasi yang jujur dan lengkap dari klien atas pelayanan
keperawatan yang diberikan
12. Dilibatkan secara aktif dalam penyusunan/penetapan kebijakan sesuai
pengembangan kesehatan di sarana kesehatan
13. Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai bidang profesinya di
sarana kesehatan.
B. Kewajiban Perawat

Dalam melaksanakan praktik keperawatan perawat berkewajiban untuk memberikan


pelayanan keperawatan sesuai dengan standar profesi, standar praktek keperawatan,
kode etik, dan SOP serta kebutuhan klien atau pasien dimana standar profesi,
standar praktek dan kode etik tersebut ditetapkan oleh organisasi profesi dan
merupakan pedoman yang harus diikuti oleh setiap tenaga keperawatan. Perawat
yang melaksanakan tugasnya diwajibkan untuk merujuk klien dan atau pasien ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih
baik, apabila tidak mampu melakukan suatu pemerikasaan atau tindakan. Hal ini
juga tergantung situasi, jika lingkungan kita juga tidak memungkinkan maka kita
sebagai perawat dapat menerangkan alasan yang tepat.

Perawat wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien
dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi klien
yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib
menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan  profesi lain sesuai dengan
ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Perawat wajib melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, kecuali


bila ia yakin ada orang lain yang bertugas dan mampu melakukannya. Jika dalam
konteks ini memang agak membingungkan, saya hanya bisa menjelaskan seperti ini,
pelaksanaan gawat darurat yang sangat membutuhkan pertolongan segera dapat
dilaksanakan dengan baik yaitu di rumah sakit yang tercipta kerja sama antara
perawat serta tenaga kesehatan lain yang berhubungan langsung, sedangkan untuk
daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan modern tentunya perawat kebanyakan
menggunakan seluruh kemampuannya untuk melakukan tindakan pertolongan,
demi keselamatan jiwa klien.

Kewajiban lain yang jarang diperhatikan dengan serius yaitu menambah ilmu
pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu keperawatan dalam meningkatkan
profesionalsme. Beberapa faktor-faktor yang membuat kita malas mengembangkan
ilmu keperawata banyak sekali.

Kewajiban Perawat Meliputi :

1. Perawat wajib memiliki :


a. Surat Ijin Perawat ( SIP ) ; sebagai bukti tertulis pemberian kewenangan untuk
menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh wilayah Indonesia.
b. Surat Ijin Kerja ( SIK ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada perawat
untuk melakukan praktek keperawatan di sarana kesehatan
c. Surat Ijin Praktek Perawat ( SIPP ) ; sebagai bukti tertulis yang diberikan kepada
perawat untuk menjalankan praktek perawat perorangan / kelompok
2. Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
3. Perawat wajib merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
4. Perawat menyimpan rahasia pasien sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
5. Perawat wajib memberikan informasi kepadapasien / keluarga yang sesuai batas
kewenangan perawat
6. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat sesuai
dengan kondisi pasien baik secara tertulis maupun secara lisan
7. Mencatat semua tindakan keperawatan ( dokumentasi asuhan keperawatan )
secara akurat sesuai peraturan & SOP yang berlaku
8. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia dalam melaksanakan
praktik profesi keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan Iptek keperawatan &
kesehatan
10. Melakukan pertolongan darurat yang mengancam jiwa pasien sesuai batas
kewenangan & SOP
11. Melaksanakan program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
12. Mentaati semua peraturan perundang-undangan
13. Mengumpulkan angka kredit profesi dalam rangka memenuhi persyaratan untuk
memperoleh SIK ulang & SIPP
14. Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dengan
anggota tim kesehatan lain.

Hak dan Kewajiban Perawat

Menurut Undang-Undang RI No. 38 tahun 2014 tentang keperawatan, berikut ini


adalah hak dan kewajiban perawat.

Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak:

 Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai


dengan standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
 Memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien dan/atau
keluarganya.
 Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah diberikan;
 Menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan dengan kode etik,
standar pelayanan, standar profesi, standar prosedur operasional, atau
ketentuan Peraturan Perundangan dan;
 Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.

Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berkewajiban:


 Melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan sesuai dengan
standar Pelayanan Keperawatan dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
 Memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode etik, standar
Pelayanan Keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional, dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan; 
 Merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat atau tenaga
kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan tingkat
kompetensinya;
 Mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan standar;
 Memberikan informasi yang lengkap, jujur, benar, jelas dan mudah dimengerti
mengenai tindakan Keperawatan kepada Klien dan/atau keluarganya sesuai
dengan batas kewenangannya; 
 Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari tenaga kesehatan lain
yang sesuai dengan kompetensi Perawat; dan 
 Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah.

HAK & KEWAJIBAN DALAM ETIKA KEPERAWATAN


HAK
Pengertia
• Peran yg boleh dilakukan & juga boleh tidak dilakukan
• Tuntutan seseorang terhadap sesuatu yg mrpkn kebutuhan pribadinya ssi dgn keadilan,
moralitas & legalitas/peraturan yg berlaku
• Segala sst yg hrs didapatkan seseorang setelah ia menjalankan tugas atau kewajiban
Pengelompokkan
Hak umum
Human right (natural right)
- Hak khusus : timbuk dalam suatu hubungan khusus antara beberapa orang adalah peran
tertentu (hub kerja ,orng tua & anak)
- Hak indifidu : hak orang perorang
Hal social
Hak seseoramg sebagai anggota masyarakat bersama-sama dengan anggota masyarakat
lainnya.
Hak legal : hak yang didasarkan atas hokum (berfungsi dkm sistim hukim)
Hal moral : Hak yang didasarkan pada prinsip moral atau etis.
Kewajiban
Pengertian
• Suatu peran yg harus dilakukan atau yg hrs tidak dilakukan.
• Seperangkat tanggung jawab seseorang utk melakukan sesuatu yg memang harus
dilakukan baik karena ikatan peraturan, pekerjaan maupun tuntutan moralitas.
Hak & Kewajiban dlm
Bidang Kesehatan
Undang-undang No 23/1992 à hak & kewajiban
dlm bidang kesehatan yang mengikat seluruh
warga negara Indonesia, antara lain :
pasal 4 :
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperole derajat kesehatan optimal.
pasal 5 :
setiap orang berkawajiban untuk ikit serta dlm memelihara & meningkatkan derajat
kesahatan perorangan,keliarga & lingkungan.
pasal 19 (2) :
pemerintah membantu penyelenggaraan upaya kesehatan manusia usia lanjut untuk
meningkatkan kualitas hidupnya secara optimal.
Pasal 53 :
Tenaga kesehatan berhak memperoleh perlindungan hukum dlm melaksanakan tugas sesuai
dgn profesinya
1)
Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya berkewajiban u/mematuhi standar profesi dan
menghargai hak pasien (Ayat 2)
Pasal 55 (Ayat 1) :
Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat masalah atau kelalaian yang dilakukan tenaga
kesehatan
Kewajiban Perawat Secara Umum
• Mencegah terjadinya malpraktik & kelalaian dgn mematuhi semua standar praktik yg
telah ditetapkan
• Melakukan pel.yan keper dgn kompoten
• Menjalin hub empati dgn klien
• Mendokumentasikan scr lengkap
• Bekerja teliti & obyektif dlm kegiatan keperawatan yg sedang dilakukan
• Memperbaharui data yg ada
• Mengikuti peraturan & kebijakan institusi
• Peka thdp kemungkinan terjadinya spt jatuh dr tempat tidur, dll

1. Perawat wajib memiliki :


a) Surat Ijin Perawat (SIP)
b) Surat Ijin Kerja (SIK)
c) Surat Ijin Praktik Perawat (SIPP)
2. Perawat wajib menghormati hak pasien
3. Perawat wajib merujuk kasus yg tdk dpt ditangani :
a) Dlm aspek pelayanan/asuhan keperawatan merujuk
kpd prwt lain yg lebih tinggi kemampuan & atau
pendidikannya.
a) Dlm aspek mslh kesehatan lainnya merujuk ke
tenaga kesehatan lain (dokter, ahli gizi, farmasi dll)
4. Perawat menyimpan rahasia pasien ssi dgn
peraturan perundang"an yg berlaku :
a) menyimpan & memelihara rekam medis pasien ssi SOP a/peraturan yg berlaku
di sarana kesehatan.
b) merahasiakan : identitas pasien, catatan medik, diagnosa penyakit.
5. Perawat wajib memberikan informasi kpd pasien/klg ssi batas kewenangan :
a) tindakan keperawatan yg akan dilakukan.
b) persiapan u/pemeriksaan/tindakan.
c) tata tertib & peraturan yg berlaku di sarana
kesehatan.
d) perkiraan biaya pelayanan.
e) rencana tindak lanjut pemulangan (discharge
planning)
6. Meminta persetujuan setiap tindakan yang akan dilakukan o/perawat ssi dgn kondisi pasien
baik
secara tertulis maupun lisan
7. Mencatat semua tindakan keperawatan
8. Mematuhi standar profesi & kode etik perawat Indonesia (PPNI, 2001) dlm melaksanakan
praktik
profesi keperawatan
9. Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembangan IPTEK keperawatan & kesehatan
10.Melakukan pertolongan darurat yg mengancam jiwa pasien ssi batas kewenangan &
berdasarkan
standar prosedur
11. Melaksanakan program pemerintah dlm meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
12. Mentaati semua peraturan perundang- undangan
13. Mengumpulkan angka kredit profesi dlm rangka memenuhi persyaratan utk memperoleh
SIK
ulang dan SIPP
14. Menjaga hubungan kerja yang baik antara sesama perawat maupun dgn anggota tim
kesehatan lainnya

Hak Perawat
1. Perlindungan hukum bekerja ssi standar profesi
2. Perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dgn tugas
3. Diperlakukan scr adil & jujur
4. Imbalan jasa pelayanan keperawatan
5. Hak cuti & hak kepegawaian
6. Kesempatan u/pengembangan diri mll diklat formal & informal
7. Kesempatan u/mengembangkan diri mll pendidikan nonformal
8. Hak privacy personal sbg seorang perawat
9. Pelayanan pemeriksaan kesehatan scr rutin
10. Penuntutan jika nama baiknya dicemarkan
11. Penolakan terhdp pihak lain yg memberi anjuran a/permintaan tertulis
u/melakukan tindakan yg bertentangan dgn perundang2an, standar profesi &
kode etik profesi
Hak Perawat
1. Perlindungan hukum bekerja ssi standar profesi
2. Perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dgn tugas
3. Diperlakukan scr adil & jujur
4. Imbalan jasa pelayanan keperawatan
5. Hak cuti & hak kepegawaian
6. Kesempatan u/pengembangan diri mll diklat formal & informal
7. Kesempatan u/mengembangkan diri mll pendidikan nonformal
8. Hak privacy personal sbg seorang perawat
9. Pelayanan pemeriksaan kesehatan scr rutin
10. Penuntutan jika nama baiknya dicemarkan
11. Penolakan terhdp pihak lain yg memberi anjuran a/permintaan tertulis
u/melakukan tindakan yg bertentangan dgn perundang2an, standar profesi &
kode etik profesi
Hak Perawat
1. Perlindungan hukum bekerja ssi standar profesi
2. Perlindungan terhadap resiko kerja yang berkaitan dgn tugas
3. Diperlakukan scr adil & jujur
4. Imbalan jasa pelayanan keperawatan
5. Hak cuti & hak kepegawaian
6. Kesempatan u/pengembangan diri mll diklat formal & informal
7. Kesempatan u/mengembangkan diri mll pendidikan nonformal
8. Hak privacy personal sbg seorang perawat
9. Pelayanan pemeriksaan kesehatan scr rutin
10. Penuntutan jika nama baiknya dicemarkan
11. Penolakan terhdp pihak lain yg memberi anjuran a/permintaan tertulis
u/melakukan tindakan yg bertentangan dgn perundang2an, standar profesi &
kode etik profesi
Hak Pasien
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib & peraturan yg berlaku di RS
2. Pelayanan yg manusiawi, adil & jujur
3. Memperoleh pelayanan keperawatan & asuhan yg bermutu ssi dgn standar profesi
keperawatan tanpa diskriminasi
4. Memilih dokter & kelas perawatan ssi dgn keinginannya & ssi dgn peraturan yg
berlaku di RS
5. Meminta konsultasi kpd dokter lain yg terdaftar di RS tsb, terhadap penyakit yg
dideritanya, sepengetahuan dokter yg menangani
6. “Privacy” & kerahasiaan penyakit yg diderita termasuk data- data kesehatannya
7. Mendapat informasi tentang :
a) penyakit yg dideritanya
b) tindakan medik apa yg hendak dilakukan
c) kemungkinan penyulit sbg akibat tindakan tsb &
tindakan u/mengatasinya
d) alternatif terapi lainnya beserta resikonya prognosa penyakit
e) perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas
penyakit yg dideritanya
8. Menyetujui/memberikan izin atas tindakan yg akan dilakukan prwtb sehubungan dgn
penyakit yg dideritanya
9. Menolak tindakan yg hendak dilakukan thdp dirinya & mengakhiri pengobatan serta
perawatan atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yg jelas ttg
penyakitnya yg hrs dibuat dlm bentuk dokumen tertulis
10. Mendapatkan pendampingan keluarganya dlm keadaan kritis
11. Menjalankan ibadah ssi agama/kepercayaan yg dianutnya selama hal itu tdk mengganggu
pasien lainnya
12. Mendapatkan keamanan & keselamatan dirinya
selama dlm perawatan di RS.
13. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas
perlakuan RS terhadap dirinya
14. Menerima a/ menolak bimbingan moril
maupun spiritual
15. Mendapatkan pendampingan perawat/keluarga
pada saat diperiksa dokter
Hak dan Kewajiban dalam Etika Keperawatan
BAB 1
 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

          Dalam perdebatan moral yang berlangsung dalam masyarakat dewasa ini paham
“hak” memegang peranan penting. Sering kali kita dengar atau kita baca tentang hak-
hak asasi manusia dan penerapannya. Hak merupakan bagian terpenting dari etika,
kita telah melihat bahwa hal itu belum begitu lama disadari, Dalam perdebatan tentang
etis tidaknya eksperimen ilmiah sering diacu ke hak subyek penelitian, bahkan tentang
hak binatang yang dipakai untuk penelitian.
Dalam forum internasional berulang kali menegaskan bahwa setiap bangsa
berhak menentukan nasibnya sendiri. Hak berkaitan erat dengan posisi manusia
dengan sebagai subyek hukum. Tapi disamping itu hak berhubungan erat dengan
manusia sebagai makluk moral begitu saja dan karena itu perlu dipelajari juga dalam
rangka etika umum. Oleh sebab itu penyusun membuat makalah ini untuk agar dapat
dimanfaatkan oleh para pembaca.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1.     Pengertian hak
2.    Jenis-jenis hak
3.    Hak dan kewajiban perawat
4.    Hak dan kewajiban pasien
5.    Hak individu cacat dan mental
6.    Hak individu yang akan meninggal
7.    Hak individu retardasi mental

1.3 TUJUAN

1.     Memahami pengertian hak


2.    Mengetahui jenis-jenis hak
3.    Mengetahui hak dan kewajiban perawat
4.    Memahami hak dan kewajiban pasien
5.    Mengetahui hak individu cacat dan mental
6.    Memahami hak individu yang akan meninggal
7.    Memahami hak individu retardasi mental

                                                        

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  PENGERTIAN HAK
          Berikut beberapa pengertian dari hak, antara lain:      
1.     Secara umum, Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas.
2.    Hak merupakan tuntutan terhadap sesuatu, dimana seseorang mempunyai hak
terhadapnya, seperti kekuasaan dan hak-hak istimewa yang berupa tuntutan yang
berdasarkan keadilan, moralitas atau legalitas. Hak dapat dipandang dari sudut hokum
dan pribadi (C. Fagin, 1975).
3.    Menurut KBBI, hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik kepunyaan,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah ditentukan oleh undang-
undang, aturan, dan sebagainya), kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut
sesuatu, derajat atau martabat.
4.    Hak dari sudut hukum. Hak mempunyai atau memberi kekuasaan tertentu untuk
mengendalikan situasi, misalnya mempunyai hak untuk masuk restoran dan membeli
makanan yang diinginkannya. Dalam hal ini jika ditinjau dari segi hukum, orang yang
bersangkutan memiliki kewajiban tertentu yang menyertainya yaitu orang tersebut harus
diharuskan atau diwajibkan untuk berprilaku sopan dan membayar makanan tersebut
(Fromer, 1981).
5.    Hak dari sudut pribadi, yang telah disesuaikan dengan perkembangan  etis, antara lain
mengatur kehidupan seseorang berdasarkan konsep benar atau salah, baik atau buruk
yang ada dilingkungan tempat ia hidup dan tinggal dalam kurun waktu tertentu.
6.    Hak-hak asasi manusia mengacu pada hak-hak istimewa atau hak-hak asasi setiap orang.
Misalnya, seseorang dapat mengekspresikan rasa iba, simpati, dan pemikiran-
pemikirannya (Fagin, 1975).

2.2 JENIS-JENIS HAK


         Hak terdiri dari 3 jenis, yaitu hak kebebasan, hak kesejahteraan, dan hak legislatif.
1.     Hak-Hak Kebebasan
Hak mengenai kebebasan diekspresikan sebagai hak orang-orang untuk hidup sesuai
dengan pilihannya dalam batas-batas yang ditentukan. Misalnya, seorang perawat wanita
yang bekerja disuatu Rumah Sakit, dapat memakai seragam yang dia inginkan (haknya)
asalkan berwarna putih bersih dan sopan sesuai dengan batas-batas. Dalam contoh
tersebut terdap 2 hal penting, yaitu sebagai berikut:
a.    Batas-batas kesopanan tersebut merupakan kebijakan rumah sakit.
b.    Warna putih dan sopan merupakan norma yang diterapkan untuk perawat.
2.    Hak-Hak Kesejahteraan
Hak-hak yang diberikan secara hokum untuk hal-hal yang merupakan standar
keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau wilayah tertentu. Misalnya, hak pasien
untuk memperoleh asuhan keperawatan, hak penduduk untuk memperoleh air yang
bersih, dan lain-lain.
3.    Hak-Hak Legistalif
Hak-hak legislatif diterapkan oleh hokum berdasarkan konsep keadilan. Misalnya, seorang
wanita mempunyai hak legal untuk tidak diperlakukan semena-mena oleh suaminya.
Badman dan Badman (1986), menyatakan bahwa hak-hak legislatif mempunyai 4 peranan
di masyarakat, yaitu membuat peraturan, mengubah peraturan, membatasi moral
terhadap peraturan yang tidak adil, memberikan keputusan pengadilan atau
menyelesaikan perselisihan.

2.3  HAK DAN KEWAJIBAN  PERAWAT


1. Hak Perawat
a.  Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
b.  Perawat berhak untuk mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
c.   Perawat berhak untuk menolak keinginan pasien atau klien yang bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, serta standard an kode etik profesi.
d.  Perawat berhak untuk mendapatkan informasi lengkap dari pasien atau klien atau
keluarganya tentang keluhan kesehatan dan ketidakpuasaanya terhadap pelayanan yang
diberikan.
e.  Perawat berhak untuk meningkatkan ilmu pengetahuannya berdasarkan perkembangan
IPTEK dalam bidang keperawatan, kesehatan secara terus-menerus.
f.   Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur oleh institusi pelayanan maupun
oleh pasien/klien.
g.  Perawat berhak mendapatkan jaminan perlindungan terhadap risiko kerja yang dapat
menimbulkan bahaya fisik maupun stress emosional.
h.  Perawat berhak diikutsertakan dalam penyusunan dan penetapan kebijaksanaan
pelayanan kesehatan.
i.    Perawat berhak atas privasi dan berhak menuntut apabila nama baiknya dicemarkan oleh
pasien/klien dan/atau keluarganya serta tenaga kesehatan lainnya.
j.    Perawat berhak untuk menolak dipindahkan ke tempat tugas lain, baik melalui anjuran
atau pengumuman tertulis karena diperlukan, untuk melakukan tindakan yang
bertentangan dengan standar profesi atau kode etik keperawatan atau peraturan
perundang-undangan lainnya.
k.  Perawat berhak untuk mendapatkan perhargaan dan imbalan yang layak dari jasa profesi
yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku di institusi
pelayanan yang bersangkutan.
l.    Perawat berhak untuk memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuat dengan
bidang profesinya.

Hak-hak Perawat Menurut Claire Fagin (1975)


a)    Hak memperoleh martabat dalam rangka mengekspresikan dan meningkatkan dirinya
melalui penggunaan kemampuan khususnya dan sesuai dengan latar belakang
pendidikannya.
b)   Hak memperoleh pengakuan sehubungan denga kontribusinya melalui ketetapan yang
diberikan lingkungan untuk praktik yang dijalankan serta imbalan ekonomi sehubungan
dengan profesinya.
c)    Hak mendapatkan lingkungan kerja dengan stress fisik dan emosional serta risiko kerja
yang seminimal mungkin.
d)   Hak untuk melakukan praktik-praktik profesi dalam batas-batas hukum yang berlaku.
e)    Hak menetapkan standar yang bermutu dalam perawatan yang dilakukan.
f)     Hak berpartisipasi dalam pembuatan kebijakan yang berpengaruh terhadap perawatan.
g)    Hak untuk berpartisipasi dalam organisasi sosial dan politik yang mewakili perawat dalam
meningkatkan asuhan keperawatan.

2. Kewajiban Perawat
a.    Perawat wajib mematuhi semua peraturan institusi yang bersangkutan.
b.    Perawat wajib memberikan pelayanan atau asuhan keperawatan sesuai dengan standar
profesi dan batas-batas kegunaannya.
c.    Perawat wajib menghormati hak-hak pasien.
d.    Perawat wajib merujuk pasien/klien kepada perawat atau tenaga kesehatan lain yang lebih
baik, bila yang bersangkutan tidak dapat mengatasinya sendiri.
e.    Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk berhubungan dengan
keluarganya, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan atau standar profesi yang
ada.
f.     Perawat wajib memberikan kesempatan kepada pasien/klien untuk menjalankan ibadahnya
sesuati dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
g.    Perawat wajib berkolaborasi dengan tenaga medis atau tenaga kesehatan lainnya dalam
memberikan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien/klien.
h.    Perawat wajib memerikan informasi yang akurat tentang tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien/klien dan keluarganya sesuai dengan batas kemampuannya.
i.     Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatannya sesuai dengan standar
profesi keperawatan demi kepuasan pasien/klien.
j.     Perawat wajib membuat dokumentasi asuhan keperawatan secara akurat dan
berkesinambungan.
k.    Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK keperawatan atau kesehatan secara terus-
menerus.
l.     Perawat wajib melakukan pelayanan darurat sebagai tugas kemanusiaan sesuai dengan
batas-batas kewenangan.
m.  Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang klien/pasien, kecuali
jika dimintai keterangan oleh pihak yang berwenang.
n.    Perawat wajib memenuhi hal-hal yang terlah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat
sebelumnya terhadap institusi tempat bekerja.

2.4  HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN ATAU KLIEN


1.) Hak-hak Pasien
Pentingnya mengetahui hak-hak pasien dalam pelaksanaan asuhan kesehatan
baru muncul pada akhir tahun 1960. Tujuan dari hal tersebut adalah untuk
meningkatkan mutu asuhan keperawatan dan membuat sistem asuhan kesehatan yang
responsive terhadap kebutuhan klien. Dewasa ini, pasien/klien dapat meminta untuk
membuat keputusan sendiri dan mengendalikan diri sendiri bila ia sakit.
Persetujuan, kerahasiaan hak klien untuk menolak pengobatan, merupakan
aspek dari pengambilan keputusan untuk diri pasien/klien sendiri.
Pernyataan Hak-Hak Pasien
Penyertaan hak-hak pasien (Patient’s Bill of Rights) dikeluarkan oleh The
American Hospital Association pada 1973 dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran tentang pentingnya pemahaman hak-hak pasien yang akan dirawat di
rumah sakit.
Pernyataan tentang hak-hak tersebut adalah :
a.  Pasien mempunyai hak untuk mempertimbangkan dan menghargai asuhan
keperawatan yang akan diterimanya.
b.  Pasien berhak memperoleh informasi lengkap dari dokter yang memeriksanya
berkaitan dengan diagnosis, pengobatan dan prognosis dalam arti pasien layak untuk
mengerti masalah yang dihadapinya.
c.   Pasien berhak untuk menerima informasi penting dan memberikan suatu persetujuan
tentang dimulainya suatu prosedur pengobatan, serta risiko penting yang kemungkinan
akan dialaminya, kecuali dalam situasi yang darurat.
d.  Pasien berhak untuk menolak pengobatan sejauh diijinkan oleh hokum dan
diinformasikan tentang konsekuensi tindakan yang akan diterimanya.
e.  Pasien berhak mengetahui setiap pertimbangan dari privasinya yang menyangkut
program asuhan medis, konsultasi dan pengobatan yang dilakukan dengan cermat dan
dirahasiakan.
f.   Pasien berhak atas kerahasiaan semua bentuk komunikasi dan catatan tentang asuhan
kesehatan yang diberikan kepadanya.
g.  Pasien berhak untuk mengerti bila diperlukan rujukan ke tempat lain yang lebih
lengkap dan memperoleh informasi yang lengkap tentang alasan rujukan tersebut, dan
rumah sakit yang ditunjuknya dapat menerima.
h.  Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang hubungan rumah sakit instansi
lain, seperti instansi pendidikan atau instansi terkait lainnya sehubungan dengan
asuhan yang diterimanya. Contoh: hubungan individu yang merawatnya, nama yang
merawatnya dan sebagainya.
i.    Pasien berhak untuk menerima pendapat atau menolakk bila diikutsertakan sebagai
suatu eksperimen yang berhubungan dengan asuhan atau pengobatannya.
j.    Pasien berhak untuk memperoleh informasi tentang pemberian delegasi dari dokternya
kepada dokter lain, bila dibutuhkan dalam rangka asuhannya.
k.  Pasien berhak untuk mengetahui dan menerima penjelasan tentang biaya yang
diperlukan untuk asuhan kesehatannya.
l.    Pasien berhak untuk mengetahui peraturan atau ketentuan rumah sakit yang harus
dipatuhinya sebagai pasien selama ia dirawat.
Pernyataan diatas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a.  Meningkatnya kesadaran para konsumen terhadap asuhan kesehatan dan lebih
besarnya partisipasi mereka dalam perencanaan asuhan.
b.  Meningkatnya jumlah malpraktik yang terjadi di masyarakat.
c.   Adanya legislasi yang diterapkan untuk melindungi hak-hak asasi pasien.
d.  Konsumen menyadari tentang peningkatan jumlah pendidikan dalam bidang kesehatan
dan penggunaan klien sebagai objek atau tujuan pendidikan, dan bila pasien tidak
berpartisipasi apakah akan mempengaruhi mutu asuhan atau tidak.

Sedangkan National League For Nursing (1997) menyakini bahwa hak-hak


pasien adalah sebagai berikut:
1.     Hak memperoleh asuhan kesehatan sesuai standar professional tanpa memandang
tatanan kesehatan yang ada.
2.    Hak untuk diperlakukan secara sopan dan santun, serta keramahan dari perawat yang
bertugas tanpa membedakan ras, warna kulit, derajat di masyarakat, jenis kelamin,
kebangsaan, politis dan sebagainya.
3.    Hak memperoleh informasi tentang diagnosis penyakitnya, prognosis, pengobatan,
termasuk alternatif asuhan yang diberikan, risiko yang mungkin terjadi agar pasien
dan keluarganya memahami dan dapat memberikan persetujuan atas tindakan medis
yang akan dilakukan kepadanya.
4.    Hak legal untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang asuhan
keperawatan yang akan diberikan kepadanya.
5.    Hak untuk menolak observasi dari tim kesehatan yang langsung terlibat dalam asuhan
kesehatannya.
6.    Hak mendapatkan privasi selama wawancara, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan.
7.    Hak mendapatkan privasi untuk berkomunikasi dan menerima kunjungan dari orang-
orang yang benar disetujuinya.
8.    Hak untuk menolak pengobatan atau partisipasi dalam pelaksanaan penelitian dan
eksperimen yang dilakukan tanpa jaminan hokum bila terjadi dampak yang
merugikan.
9.    Hak terhadap koordinasi dan asuhan kesehatan yang berkelanjutan.
10.  Hak menerima pendidikan/instruksi yang tepat dari petugas kesehatan untuk
mengangkatkan pengetahuan tentang kebutuhan kesehatan dasar secara optimal.
11.   Hak kerahasiaan terhadap dokumen serta hasil komunikasi, baik secara lisan ataupun
secara tulisan, yang diberikan kepada petugas kesehatan, kecuali untuk kepentingan
umum.

2.) Kewajiban Pasien


          Kewajiban adalah seperangkat tanggungjawab seseorang untuk melakukan sesuatu
yang memang harus dilakukan agar dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan haknya.
Agar pelaksanaan asuhan kesehatan dan keperawatan dapat dilakukan semaksimal
mungkin, diperlukan kewajiban sebagai berikut:
1.     Pasien atau keluarganya wajib menaati segala peraturan dan tata tertib yang ada diinstitusi
kesehatan dan keperawatan yang memberikan pelayanan kepadanya.
2.    Pasien diwajibkan mematuhi segala kebijakan yang ada, baik dari dokter ataupun dari
perawat yang memberikan asuhan.
3.    Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memberikan informasi yang lengkap dan
jujur tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter atau perawat yang merawatnya.
4.    Pasien atau keluarga yang bertanggungjawab terhadapnya, berkewajiban untuk
menyelesaikan biaya pengobatan, perawatan dan pemeriksaan yang diperlukan selam
perawatannya.
5.    Pasien atau keluarganya berkewajiban untuk memenuhi segala sesuatu yang diperlukan
sesuai dengan perjanjian atau kesepakatan yang telah disetujui sebelumnya.

2.5      HAK-HAK INDIVIDU DENGAN CACAT FISIK DAN MENTAL


Termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang tidak mampu meyakinkan
keberadaan dirinya dalam kehidupan sosial atau perorangan secara normal. Hal ini terjadi
akibat adanya kelemahan fisik maupun mental. Individu dengan kelemahan ini, sebagai
warga negara maupun makhluk Tuhan, tetap harus dihargai karena mereka juga
mempunyai hak yang sama dengan orang yang sehat.
Hak-hak tersebut antara lain:
1.     Hak mendapatkan penghargaan dan martabat sebagai manusia sehingga dapat menikmati
kehidupan sepenuhnya dan sebaik mungkin.
2.    Hak sebagai penduduka dan berpolitik sesuai kemauan dan kemampuannya.
3.    Hak atas tindakan yang telah diterapkan agar mereka dapat percaya diri.
4.    Hak memperoleh tindakan atau pengobatan medis, psikologis, fungsional (penggunaan alat
bantu) seperti prostesa, rehabilitas, sosial, pendidikan dan sebagainya.
5.    Hak untuk memperoleh kesejahteraan sosial dan ekonomi pada tingkat kehidupan yang
layak (sesuai dengan kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan.
6.    Hak untuk mendapatkan kebutuhan spesifik dan harus dipertimbangkan dalam semua
tingkat perencanaan baik sosial atau ekonomi.
7.    Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orangtua angkat dan berpartisipasi dalam
kegiatan sosial, kreatif atau rekreasi.
8.    Hak mendapatkan perlindungan terhadap hal-hal yang menyangkut diskriminasi atau
tindakan kejam dari pihak lain.
9.    Mereka harus mampu menggunakan kesempatan dan memanfaatkan bantuan hukum
apabila bantuan tersebut diperlukan untuk pribadi atau mempertahankan hak-hak yang
dimilikinya.
10.  Organisasi orang cacat dapat berkonsultasi kepada instansi atau lembaga terkait mengenai
hal-hal yang menyangkut hak-hak mereka.
11.   Orang-orang dengan kecacatan, keluarga dan masyarakat harus diberikan informasi
tentang hak-hak mereka.

2.6      HAK-HAK INDIVIDU YANG AKAN MENINGGAL


1.     Hak diperlakukan sebagaimana manusia yang hidup sampai ajal tiba.
2.    Hak mempertahankan harapannya, tidak peduli apapun perubahan yang terjadi.
3.    Hak mendapatkan perawatan yang dapat mempertahankan harapannya, apapun
perubahan yang terjadi.
4.    Hak mengekskresikan perasaan dan emosinya sehubungan dengan kematian yang sedang
dihadapinya.
5.    Hak berpartisipasi dalam pengambilan keputusan berkaitan dengan perawatannya.
6.    Hak memperoleh perhatian dalam pengobatan dan perawatan secara berkesinambungan,
walaupun tujuan penyembuhannya harus diubah menjadi tujuan penyembuhannya.
7.    Hak untuk meninggal dalam kesendirian.
8.    Hak untuk bebas dari rasa sakit.
9.    Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaannya secara jujur.
10.  Hak untuk memperoleh bantuan dari perawat atau medis untuk keluarga yang
ditinggalkan agar dapat menerima kematiannya.
11.   Hak untuk meninggal dalam damai dan bermartabat.
12.  Hak untuk tetap dalam kepercayaan atau agamanya dan tidak diambil keputusan yang
bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya.
13.  Hak untuk mengharapkan bahwa kesucian raga manusia akan dihormati setelah yang
bersangkutan meninggal.
14.  Hak untuk memperdalam dan meningkatkan kepercayaannya, apapun artinya bagi orang
lain.
15.  Hak untuk mendapatkan perawatan dari orang yang professional, yang dapat mengerti
kebutuhan dan kepuasaan dalam menghadapi kematian.

2.7      HAK-HAK INDIVIDU DENGAN RETARDASI MENTAL


1.     Hak menunjukkan tingkat maksimum dari kemampuannya yang sama dengan orang
lain.
2.    Hak memperoleh asuhan medis, fisioterapi, pendidikan, latihan, rehabilitasi, serta
bimbingan yang tepat, yang sesuai dengan kemampuan dan potensinya yang maksimal.
3.    Hak memperoleh standar hidup yang layak dan keamanan dalam hal ekonomi dan
berhak melakukan pekerjaan yang produktif sesuai dengan kemampuannya.
4.    Hak untuk tinggal bersama keluarga atau orangtua angkat dan berpartisipasi dalam
berbagai bentuk kehidupan dalam masyarakat secara layak.
5.    Hak atas penjagaan apabila diperlukan untuk melindungi diri dan kepentingannya.
6.    Hak mendapatkan perlindungan atas tindakan kekerasan, apabila dituntut atas suatu
pelanggaran.
7.    Apabila mereka tidak mempunyai kemampuan karena keadaan cacatnya yang berat,
mereka dapat dilatih untuk memahami hak mereka melalui prosedur yang berlaku
yang didasarkan pada evaluasi seorang ahli.
8.    Hak memperoleh perawatan, bila di perlukan, dari orang yang berpengetahuan dan
mengerti akan kebutuhannya serta dapat membantu dalam menghadapi kesulitan
memperoleh pengakuan terhadap dirinya.
BAB 3
3.1  KESIMPULAN
Secara umum, Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan
kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas, dan legalitas. Setiap manusia
mempunyai hak asasi untuk berbuat, menyatakan pendapat, memberikan sesuatu kepada
oranglain dan menerima sesuatu dari oranglain atau lembaga tertentu.
Semakin baik kehidupan seseorang atau masyarakat , semakin perlu juga
pemahaman tentang hak-hak tersebut agar terbentuk sikap saling menghargai hak-hak
oranglain dan tercipta kehidupan yang damai dan tentram.
3.2 DAFTAR PUSTAKA

Dalami, Ermawati, dkk. 2010. Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.

Sumijatun. 2011. Membudidayakan Etika dalam Praktik Keperawatan. Jakarta: Salemba


Medika.

Rustiyanto, Eri. 2009. Etika Profesi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Potter & Perry. 2009. Fundamental of Nursing, Buku 1 Edisi 7. Jakarta. Salemba Medika.

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan, Edisi 4 (vol. 1). Jakarta.EGC


Diposting oleh ririn_w'shemamorera di 09.30 
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Pengertian Hak & Kewajiban Perawat
  Hak  adalah Peran yg boleh dilakukan & juga boleh tidak dilakukan  

 Kewajiban  adalah sesuatu yang harus diperbuat atau harus dilakukan


seseorang. 
Jenis Hak
       Ada tiga jenis hak, yaitu hak untuk memilih atau kebebasan, hak kesejahteraan,
dan hak legislatif.
A. Hak Kebebasan
Hak kebebasan adalah hak mengenai kebebasan dan dipilih (Fromer dalam
Suhaemi, 2003:25). Contoh: seorang perawat wanita bekerja di rumah sakit
dapat mengenakan seragam apa pun yang ia inginkan (haknya), asalkan putih,
bersih, dan yang sesuai menutup tubuhnya (batas-batasnya).
B. Hak Kesejahteraan
Hak kesejahteraan adalah hak yang diberikan secara hukum kepada hal-hal ,
seperti standar keselamatan spesifik dalam suatu bangunan atau sejumlah tahun
pendidikan (Fromer dalam Suhaemi, 2003:26). Contoh: hak klien terhadap asuhan
kesehatan atau hak penduduk terhadap air yang aman.
   Hak Legislatif
Hak legislatif ditetapkan oleh hukum, didasarkan pada konsep keadilan. Hak
legislatif mempunyai empat peranan di masyarakat, yaitu membuat peraturan,
mengubah peraturan, pembatas moral terhadap peraturan yang tidak adil, dan
keputusan keadilan atau menyelesaikan perselisihan (Badman and Bandman dalam
Suhaemi, 2003:26).
Hak Dan Kewajiban Perawat

Hak dan Kewajiban Perawat


(Berdasarkan Undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 32)

Kewajiban Perawat
1. Perawat wajib dalam  pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada tanggung jawab yang
bersumber dari  kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga & masy.
2.  Perawat wajib melaksanakan pengabdiannya di bidang keperawatan memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai budaya, adat istiadat & kelangsungan  hidup beragama
3. Perawat wajib melaksanakan tugasnya bagi individu, keluarga, masyarakat & dilandasi dengan
rasa tulus ikhlas sesuai martabat & tradisi luhur keperawatan
4. Perawat wajib memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran
5. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang
dipercayakan kepadanya
6. Perawat wajib menghindarkan diri untuk tujuan yang bertentangan dengan norma agama dan etika
profesi
7. Perawat wajib dalam menunaikan tugas tidak terpengaruh oleh kebangsaan, kesukuan, aliran
politik dan agama serta kedudukan sosial pasien
8. Perawat wajib mengutamakan perlindungan  dan keselamatan pasien dalam melaksanakan tugas
keperawatan
9. Perawat wajib menjalin/memelihara hubungan baik antar sesama perawat dan tenaga kesehatan
lain dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan
10. Perawat wajib menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman kepada sesama
perawat
11. Perawat wajib meningkatkan kemampuan profesional dengan jalan menambah ilmu pengetahuan,
ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan
12. Perawat wajib menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan perilaku
dan sifat – sifat pribadi yang luhur
13. Perawat wajib berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan keperawatan
guna meningkatkan mutu pelayanan dan pendidikan keperawatan
14. Perawat wajib bersama – sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan
sebagai sarana pengabdian
15. Perawat wajib mematuhi ketentuan – ketentuan sebagai kebijaksanaan yang digariskan oleh
instansi atau pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan
16. Perawat wajib berperan secara aktif dalam meyumbangkan pikiran kepada institusi dan
pemerintah dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan
17. Perawat wajib mendokumentasikan asuhan keperawatan secara berkesinambungan
18. Perawat wajib menginformasikan setiap tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien
19. Perawat wajib merujuk pasien kepada perawat yang lebih senior atau perawat lain apabila dia
tidak mampu melakukan tindakan Keperawatan yang ditetapkan
20. Perawat wajib memberikan kesemptan kepada pasien untuk bertemu dengan keluarga dan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

 
Hak Perawat
1. Perawat berhak mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
profesinya
2. Perawat berhak untuk bekerja menurut standar profesi Keperawatan serta berdasarkan hak
otonomi
3. Perawat berhak untuk  menolak keinginan pasien atau profesi lain yag bertentangan dengan
peraturan perundangan dan etika profesi
4. Perawat berhak atas privacy (berhak menuntut, apabila nama baiknya dicemarkan oleh pasien atau
profesi lain dengan ucapan atau tindakan yang melecehkan profesi)
5. Perawat berhak mendapat informasi lengkap dari pasien atau keluarga untuk menetapkan Askep
yang tepat
6. Perawat berhak atas informasi/pemberitahuan pasien yang tidak puas terhadap pelayanan
keperawatan
7. Perawat berhak untuk diperlakukan secara adil dan jujur. Baik oleh rumah sakit maupun oleh
pasien
8. Perawat berhak untuk mendapatkan imbalan atas jasa profesi berdasarkan peraturan yag berlaku di
rumah sakit
9. Perawat berhak menetapkan standar mutu keperawatan
10. Perawat berhak turut serta dalam penyusunan kebijaksanaan institusi yang mempengaruhi bidang
keperawatan
11. Perawat berhak memperoleh lingkungan kerja yang manusiawi yang menekan serendah mungkin
stres fisik serta emosi da resiko kesehatan
12. Perawat berhak ikut serta memberikan penjelasan tentang keperawatan yang berkaitan dengan
informasi consent sebatas wewenang tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai