Disusun Oleh:
SISKA WIJAYANTI
NIM. 530029818
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS MANAJEMEN DAN SDM
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................... 1
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 2
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 2
1.2. Tujuan Penulisan……………..……………………………………….3
BAB II .................................................................................................................... 4
PERMASALAHAN………………………………………………………………4
BAB III
PEMBAHASAN………………………………………………………………… 5
BAB V....................................................................................................................10
Daftar Pustaka..................................................................................................... 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
cara meningkatkan motivasi kerja. Selanjutnya, hasil pengkajian itu penulis
uraikan dalam makalah berjudul “Meningkatkan Perilaku Kerja dengan
Memberikan Motivasi Kerja yang Baik di Lingkungan Airnav Indonesia”.
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
3
BAB II
PERMASALAHAN
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
3. Di samping itu ada kelompok orang yang memandang faktor
status sosial dari pekerjaan dapat mempengaruhi perilaku kerja.
Pekerjaan yang dapat memberikan status sosial atau posisi
yang tinggi/baik (misalnya, sebagai kepala, staf pimpinan,
kepala bagian dan sebagainya) menurut kelompok ini akan
mempertinggi perilaku kerja.
4. Sekolompok lain memandang tujuan yang mulia atau
pekerjaan yang mengandung pengabdian merupakan faktor
yang dapat mempertinggi perilaku. Tujuan dan sifat
pengabdian diri dalam suatu pekerjaan mengakibatkan
seseorang bersedia mendertia, berkorban harta benda dan
bahkan jiwanya demi terwujudnya pekerjaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
5. Kelompok terakhir memandang faktor suasana kerja dan
hubungan kemanusiaan yang baik, sehingga setiap orang
merasa diterima dan dihargai dalam kelompoknya dapat
mempertinggi perilaku dan motivasi kerja.
6
1. George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu
keinginan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk
bertindak sesuatu”.
2. Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi
kerja merupakan keseluruhan proses pemberian motiv berkerja
para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan
efisien dan ekonomis.
3. Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu
prsoses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap
kebutuhan persepsi dan kepuasan yang terjadi pada diri
seseorang.
4. G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai
mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan
mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin
melaksanakannya”.
5. M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai
pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer memberikan
inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang lain, dalam hal
ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian
dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang
karyawan agar mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil
sebagaimana dikehendaki dari orang-orang tersebut.
1. Teori A. H. Maslow
7
setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan
secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.
Aktualisasi diri
Penghargaan diri
Kepemilikan sosial
Rasa aman
Kebutuhan fisiologis
2. Teori David Mc Clelland
8
Achievement (keberhasilan pelaksanaan)
Recognition (pengakuan)
The work it self (pekerjaan itu sendiri)
Responsibilities (tanggung jawab)
Advancement (pengembangan)
Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula
meskipun kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia.
Misalnya, seorang sarjana komputer bekerja dalam prusahaan konsultasi dalam
bidang teknologi informasi sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya
kemampuan yang diperlukan). Namun suasana kerja, hubungan antar tenaga
kerja, kebijakan perusahaan tidak dirasakan sesuai, maka “semangat” kerjanya
menurun dengan hasil unjuk kerjanya kurang. Sebaliknya jika motivasi
kerjanya besar, namun peluang untuk menggunakan kemampuan-
kemampuannya tidak ada atau tidak diberikan, unjuk kerjanya juga akan
rendah. Kalau motivasi kerja tinggi, peluang ada, namun karena keahliannya
dalam bidang tersebut tidak pernah ditingkatkan lagi, unjuk kerjanya juga tidak
akan tinggi.
9
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik
yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan
dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan dan keterampilan
yang dimilikinya. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan
sebagai berikut: unjuk kerja (performance)adalah hasil interaksi antara motivasi
kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain
unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang.
4.2. Saran
10
Daftar Pustaka
Http://kisahku-elin.blogspot.com/2012/01/makalah-motivasi-kerja.html
Http://jeffy-louis.blogspot.com/2012/04/makalah-motivasi-kerja.html
https://www.scribd.com/document/410129675/Makalah-13-Sep
Perilaku-Kerja-Motivasi-Kerja
11