http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Widodo.A.S
(23)
KOMUNIKASI PENERBANGAN
IV A
TATANAN JARINGAN
KOMUNIKASI PENERBANGAN
NASIONAL
2.1 Jaringan Komunikasi Penerbangan yang Belum Terintegrasi
2.1.1 Jaringan Komunikasi AntarStasiun Penerbangan
2.1.1.1 Aeronautical Fixed Telecommunication Network (AFTN)
• AFTN merupakan jaringan yang digunakan dalam pertukaran berita ATS antar stasiun penerbangan. Jaringan fisik
AFTN terdiri dari kabel optik, VSAT, dan HF yangterhubung secarapointto point.
2.1.1.2 Direct Speech (DS)
• DS berfungsi sebagai jaringan koordinasi berbasis suara antar stasiun penerbangan. Komponen utama DS terdiri
dari DS user terminal dan DS switch. DS switch juga sering disebut dengan voice communication switch.
2.1.1.3 Jaringan Data Pengamatan Penerbangan
• Jaringan data penerbangan berfungsi sebagai jaringan pengirim data pengamatan penerbangan dari ground station
radar ke sistem automatis. Jaringan ini terdiri dari jaringan radar dan jaringan Automatic Dependent Surveillance
Broadcast (ADS-B).
2.1.2 Jaringan Komunikasi Lalu Lintas Penerbangan
Jaringan komunikasi lalu lintas penerbangan melayani pertukaran data antara stasiun
penerbangan dan pesawat. Jaringan ini bersifat desentralisasi, dimana setiap stasiun
penerbangan dapat berkomunikasi dengan pesawat komersial di dalam wilayah ruang
udaranya masing-masing.
Komponen jaringan ini yang terdiri dari Tx dan Rx (transmitter dan receiver) yang
tersebar di beberapalokasi yang berfungsi untuk memperluas cakupan komunikasi
ground to air, umumnya disebut ER (ExtendedRange). Jaringan fisiknya terdiri dari
VHF dan HF. Komunikasi VHF lebih reliable daripada HF. HF mencakup ruang udara
yang tidak tercakup oleh komunikasi
.
VHF.
2.2 Konsep Jaringan Komunikasi
Penerbangan Nasional yang Terintegrasi
Jaringan komunikasi penerbangan nasional yang akan datang mengintegrasikan
jaringan komunikasi antar stasiun penerbangan (ground-ground) dengan jaringan
lalu lintas penerbangan (air-ground) menjadi satu jaringan yang handal, efektif,
dan efisien. Konvergensi jaringan telekomunikasi mengarah menuju teknologi
router, dengan menggunakan BACKBONE sebagai sistem media transmisi
(Virtual Private Network). Dengan merubah paradigma jaringan telekomunikasi
penerbangan maka jaringan yang harus dibangun mencakup jaringan yang sudah
ada dan diintegrasikan denganjaringan lain seperti:
a. Jaringan untukfasilitas komunikasi penerbangan;
b. Jaringan untukfasilitas pengamatan penerbangan;
c. Jaringan untuk SWIM (System Wide Information Management)
You can simply impress your audience and add a unique
d. Jaringan penunjang sistem otomasi (Flight Data Procccesingzing and appeal
System (FD?to your Presentations. Get a modern
PowerPoint Presentation that is beautifully designed. I
S)/Radar Data Processing System (RDPS)/'Surveillance Datahope
Processing
and I believe that this Template will your Time,
System (SDPS) Money and Reputation.
Jaringan konvergen memiliki ciri-ciri tertentu yang membedakan dengan
jaringan lain, yaitu:
Continuity
Availability Accuracy
Reliability
M I L I TA R Y
Your Picture Here And Send To Back
BAB III
KONSEP OPERASIONAL
JARINGAN KOMUNIKASI
PENERBANGAN NASIONAL
3.1 Tujuan
Tujuan dari konsep operasional jaringan
komunikasi penerbangan nasional adalah
memberikan layanan telekomunikasi yang
aman, terjamin, handal, efektif dan
efisiensertadapat menghubungkan semua pihak
terkait antara lain DJU, BMKG, BASARNAS,
Airline dan Airport. Jaringan ini akan
menunjang komunikasi data dan suara antara
stasiun darat penerbangan dengan membentuk
komunikasi antar pihak.
Simple Portfolio
Presentation
3.2 Ruang Lingkup