Anda di halaman 1dari 12

Makalah

Membuat Karyawan Termotivasi meningkatkan kinerja dan kedekatan

Dosen Pengampu :Drs Iriani Isail. Drs,.MM

Di susun oleh :

Ibnu Haytsam Al’Majriti (200211100240)


Manajemen - F

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah
Membuat Karyawan Termotivasi meningkatkan kinerja dan kedekatan ini disusun
utuk melengkapi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
akan dilaksanakan hari selasa .

Kami berharap nantinya makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca, sebagai
media informasi dan juga sumber referensi bagi siapapun yang membutuhkannya.
Kami sadari bahwa kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan
khilaf, penyusunan makalah ini pun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.

Gresik, 8 November 2022

Penyusun
KATA PENGANTAR 2

BAB I 3

PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.2 Tujuan Penulisan Makalah 4

BAB II 5

PEMBAHASA 5
2.1 Kajian Teory 5
2.1.1 Pengertian Moral Kerja 5
2.1.2 Pengertian Motivasi Kerja 6
2.3 Teory-Teory Motivasi Kerja 7
2.4 kaitan Motivasi Kerja untuk kerja 8
2.5 Membuat karyawan termotivasi 9

BAB III PENUTUP 10


3.1 Kesimpulan 11

Daftar Pustaka 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam menjalankan
segala aktivitasnya. Dalam menjalankan pekerjaan dalam hidupnya , seseorang
memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala sesuatu yang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan,
seorang anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun
teman-temannya agar ia mampu meningkatkan prestasi belajarnya.

Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat
bekerja dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula.
Motivasi kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan
memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, mapun lingkungan kerja itu
sendiri.

Namun di balik semuanya itu, kita perlu mengetahui cara meningkatkan motivasi
kerja karyawan. Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan seperti
yang tersebut itulah yang membuat penulis memilih topik mengenai cara
meningkatkan motivasi kerja. Selanjutnya, hasil pengkajian itu penulis uraikan
dalam makalah berjudul “Meningkatkan Unjuk Kerja dengan Memberikan
Motivasi Kerja yang Baik”.

1.2 Rumusan Masalah

Beberapa rumusan makalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:

1. Apa pengertian motivasi kerja?


2. Bagaimana kaitan motivasi kerja untuk kerja
3. Bagaimana trik membuat karyawan termotivasi

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja.
2. Untuk mengetahui kaitan motivasi kerja untuk kerja
3. Untuk mengetahui bagaimana trik membuat karyawan termotivasi dan
menciptakan kedekatan

BAB II

PEMBAHASA

2.1 Kajian Teory

2.1.1 Pengertian Moral Kerja

Yang dimaksud dengan moral adalah suasana batiniah seseorang


yang mempengaruhi perilaku individu dan perilaku organisasi. Suasana batiniah itu
terwujud di dalam aktivitas individu pada saat menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya. Proses manajemen dan leadership yang efektif memerlukan moral kerja
yang positif dalam arti suasana batin yang menyenangkan hingga memiliki
semangat yang tinggi dalam melakukan pekerjaan. Dalam kegiatan manajemen dan
leadership pendidikan, moral kerja yang tinggi dari setiap SDM yang terlibat di
dalamnya, merupakan faktor yang menentukan bagi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan.

● Sebagian orang memandang bahwa minat / perhatian terhadap


pekerjaan berpengaruh terhadap moral kerja.
● Sebagian lainnya menempatkan faktor upah atau gaji penting
dalam meningkatkan moral kerja.
● Di samping itu ada kelompok orang yang memandang faktor
status sosial dari pekerjaan dapat mempengaruhi moral kerja.
Pekerjaan yang dapat memberikan status sosial atau posisi
yang tinggi/baik (misalnya, sebagai kepala, staf pimpinan,
kepala bagian dan sebagainya)
● Sekolompok lain memandang tujuan yang mulia atau pekerjaan
yang mengandung pengabdian merupakan faktor yang dapat
mempertinggi moral kerja. Tujuan dan sifat pengabdian diri
dalam suatu pekerjaan mengakibatkan seseorang bersedia
mendertia, berkorban harta benda dan bahkan jiwanya demi
terwujudnya pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
● Kelompok terakhir memandang faktor suasana kerja dan
hubungan kemanusiaan yang baik, sehingga setiap orang
merasa diterima dan dihargai dalam kelompoknya dapat
mempertinggi moral kerja.

2.1.2 Pengertian Motivasi Kerja

Motivasi berasal dari kata latin "movere" yang berarti "dorongan atau daya
penggerak". Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut. Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation
berarti motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Pemberian
dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka
bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang
tersebut.

Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari
sejumlah penulis sebagai berikut:

● George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah


suatu keinginan dalam diri seseorang yang
mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
● Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa:
“Motivasi kerja merupakan keseluruhan proses
pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi
tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis.
● Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan
suatu prsoses psikologis yang mencerminkan interaksi
antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang
terjadi pada diri seseorang.
2.2 Dasar-Dasar Pokok Motivasi Kerja

Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja
karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan .

1. Kemungkinana untuk berkembang.


2. Jenis pekerjaan ,dan
3. Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan
tempat mereka bekerja.

Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat
mereka bekerja.Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang
adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas
prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.

2.3 Teory-Teory Motivasi Kerja

berikut menurut para ahli :

1. Teori A. H. Maslow

Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang


dikemukakan oleh Abraham Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri
manusia itu terdiri atas lima kebutuhan, yaitu: kebutuhan secara fisiologis,
rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.
● Aktualisasi diri
Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk
berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian
dan kritik terhadap Sesuatu.
● Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang
lain.
● Kepemilikan sosial
Kebutuhan merasa memiliki, kebutuhan untuk diterima dalam
kelompok, berafiliasi, berinteraksi dan kebutuhan untuk mencintai dan
dicintai.
● Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya,
pertentangan dan lingkungan hidup.
● Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan makan, minum, perlindungan fisik,
seksual, sebagai kebutuhan terendah.

2.3 Bentuk Motivasi

Motivasi memiliki dua bentuk yaitu:

1. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya
dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan
penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka
merasa aman dalam bekerja, dan sebagainya.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu secara terpaksa. Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan
memberikan gambaran seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan,
diturunkan pangkat , dipotong gajinya dan sebagainya.

2.4 kaitan Motivasi Kerja untuk kerja

Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut:
unjuk kerja (performance) adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan
(abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi
dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang. Ungkapan ke dalam rumus
menjadi:

Unjuk Kerja = f. Motivasi Kerja X Kemampuan X Peluang

Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipun
kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia. Misalnya, seorang
sarjana komputer bekerja dalam prusahaan konsultasi dalam bidang teknologi
informasi sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang
diperlukan). Namun suasana kerja, hubungan antar tenaga kerja, kebijakan
perusahaan tidak dirasakan sesuai, maka “semangat” kerjanya menurun dengan
hasil unjuk kerjanya kurang. Sebaliknya jika motivasi kerjanya besar, namun peluang
untuk menggunakan kemampuan-kemampuannya tidak ada atau tidak diberikan,
unjuk kerjanya juga akan rendah. Kalau motivasi kerja tinggi, peluang ada, namun
karena keahliannya dalam bidang tersebut tidak pernah ditingkatkan lagi, unjuk
kerjanya juga tidak akan tinggi.
2.5 Membuat karyawan termotivasi

A. Games
ada sains yang menunjukan bahwa games teryata bisa
mengangkat motivasi seseorang. apa yang di maksud dengan games?
karyawan suka dengan sesuatu yang mengejar sifatnya berkopetisi
tetapi disini buakan berkopetisi negatif atau saling menjatuhkan tetapi
sifatnya seru positif
● contoh : hebit perusahaan karyawan manager mengajak
bermain futsal atau membuat turnamen futsal sendiri
yang di selenggarakan sendiri dimana hadiah konsep
main di lakuakan sendiri ini dapat meningkatkan
kedekatan dan motivasi bekerja
B. Respect

kita sering mendapati karyawan resain karna ga cocok gaji uangnya


karna uang bukan faktor terbesar tetapi faktor terbesarnya adalah
karna karyawan tidak mendapatkan respect dari atasan
bagaimana cara menunjukan respect?
kita harus berkomunikasi dengan baik banyak manager karna terlalu
dekat berbahasa kurang baik contoh : hey moyet kemana aja lo jika itu
dengan teman tidak menjadi masalah dan itu terdengar kurang baik
dan menimbulkan rasa tidaknyaman bila berjanda dengan kata kata
kurang sopan respect adalah bahasa yang di gunakan penuh hormat

C. apakah reward mepengaruhi motivasi

teryata tidak sebarang reward mempengaruhi motivasi tetapi reward


yang trasparan dapat mempengaruhi motivasi

D. Memberikan kesempatan

teryata orang yang di berikan kesempatan untuk bertubuh sangat


sangat termotivasi contoh karyawan mendapatkan kesepatan untuk
trening untuk belajar untuk melakuakan experimen teryata besar
pengaruhnya

E. Kepercayaan
Orang yang di percaya jauh lebih termotivasi dari pada sedikit sedikit
ko di curigai kalo tidak percaya saya kenapa saya di pekerjakan sering
karyawan beranggapan seperti itu
contoh : saya percaya kamu saya akan berikan suport agar pekerjaan
mu lebih optimal

F. Memipin

Orang yang di beri kesempatan untuk memimpin cenderung lebih


termotivasi.contoh setiap karyawan berkesempatan untuk memimpin
sebuah project setiap ada event kita bisa bergiliran menjadi project
leader

G. Felexibel

felexibilitas sebetulnya tidak telalu terlihat luar biasa jika anda sebagai
leader yang felexsibel orang nya enak mudah di ajak bicara
Felexibilitas itu menunjukan bahwa anda adalah Leader yang cerdas
felexibilitas di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat melihat
karyawan melihat ketajaman berfikir anda jadi jangan terlalu kaku

H. Makan

tauhkah anda makan adalah salah satu cara untuk memotivasi


karyawan contoh perusahaan menyediakan cemilan, manager
mentraktir karyawannya
secara prinsip manusia yang menerima makanan mau memberikan
makanan adalah keluarga ini akan menanamkan ke fikiran bawa sadar
bahwa perusahaan atasan adalah keluarga

I. Menghargai kerja keras

Sebagai manager harus tau cara menghargai kerja keras karyawannya


selalu ada pujian di setiap pujian jangan terlalu banyak keritik contoh
salah : teo kamu orang yang luar biasa tapi kamu harus lebih produktih
contoh benar : teo kamu orang yang luar biasa kerja kamu memuaskan
dan kamu bisa lebih produktif lagi

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang,


baik yang berasal dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu
pekerjaan dengan semangat tinggi menggunakan semua kemampuan
dan keterampilan yang dimilikinya. Kaitan motivasi kerja dengan unjuk
kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: unjuk kerja
(performance)adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan
(abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja
adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang dan
teryata ada cara membuat karyawan termotivasi .

beberapa cara membuat karywan termotivasi sebagi berikut.

1. memotivasi lewat sentuhan kecil


2. memotivasi karyawan dengan games
3. memberikan kesempatan kepada karywan
4. memberikan kepercayaan pada karyawan
5. memberikan makanan dan menghargai kerja keras karyawan
6. menjadi leader yang felexibel

Daftar Pustaka
roehlich, D., Beausaert, S. A. J., & Segers, M. S. R. (2015). Great expectations: The
relationship between future time perspective, learning from others, and employability.
Vocations and Learning, 8(2), 213–227. http://doi.org/10.1007/s12186-015-9131-6

Gijbels, D., Raemdonck, I., & Vervecken, D. (2010). Influencing work-related


learning: The role of job characteristics and self-directed learning orientation in
part-time vocational education. Vocations and Learning, 3(3), 239–255.
http://doi.org/10.1007/s12186-010-9041-6
Hannah, S. T., & Luthans, F. (2008). A cognitive affective processing explanation of
positive leadership. In Affect and emotion: New directions in management theory and
research (pp. 97–136). Age Publishing

Potnuru, R. K. G., & Sahoo, C. K. (2016). HRD interventions, employee


competencies and organizational effectiveness: An empirical study. European
Journal of Training and Development, 40(5), 345–365.
http://doi.org/10.1108/EJTD-02-2016-0008

Khuong and Van221policy: Principles for cultivating entrepreneurship. Presentation


at the Institute of Inter-national and European Affairs, 1, 13.Janadari, M. P. N., Sri
Ramalu, S., & Wei, C. (2016). Evaluation of measurement and structural model of
the reflective model constructs in

PLS–SEM.Lee, L., Wong, P. K., Der Foo, M., & Leung, A. (2011). Entrepreneurial
intentions: The influence of organizational and individual factors. Journal of business
venturing, 26(1), 124-136. Doi: 10.1016/j.jbusvent.2009.04.003

Anda mungkin juga menyukai