Di susun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah
Membuat Karyawan Termotivasi meningkatkan kinerja dan kedekatan ini disusun
utuk melengkapi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Manusia yang
akan dilaksanakan hari selasa .
Kami berharap nantinya makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca, sebagai
media informasi dan juga sumber referensi bagi siapapun yang membutuhkannya.
Kami sadari bahwa kami hanya manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan
khilaf, penyusunan makalah ini pun masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan.
Penyusun
KATA PENGANTAR 2
BAB I 3
PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang Masalah 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.2 Tujuan Penulisan Makalah 4
BAB II 5
PEMBAHASA 5
2.1 Kajian Teory 5
2.1.1 Pengertian Moral Kerja 5
2.1.2 Pengertian Motivasi Kerja 6
2.3 Teory-Teory Motivasi Kerja 7
2.4 kaitan Motivasi Kerja untuk kerja 8
2.5 Membuat karyawan termotivasi 9
Daftar Pustaka 11
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya
penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam menjalankan
segala aktivitasnya. Dalam menjalankan pekerjaan dalam hidupnya , seseorang
memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala sesuatu yang
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan,
seorang anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun
teman-temannya agar ia mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat
bekerja dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula.
Motivasi kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan
memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan, mapun lingkungan kerja itu
sendiri.
Namun di balik semuanya itu, kita perlu mengetahui cara meningkatkan motivasi
kerja karyawan. Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan seperti
yang tersebut itulah yang membuat penulis memilih topik mengenai cara
meningkatkan motivasi kerja. Selanjutnya, hasil pengkajian itu penulis uraikan
dalam makalah berjudul “Meningkatkan Unjuk Kerja dengan Memberikan
Motivasi Kerja yang Baik”.
Beberapa rumusan makalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain:
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian motivasi kerja.
2. Untuk mengetahui kaitan motivasi kerja untuk kerja
3. Untuk mengetahui bagaimana trik membuat karyawan termotivasi dan
menciptakan kedekatan
BAB II
PEMBAHASA
Motivasi berasal dari kata latin "movere" yang berarti "dorongan atau daya
penggerak". Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para
bawahan atau pengikut. Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation
berarti motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Pemberian
dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar mereka
bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang
tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari
sejumlah penulis sebagai berikut:
Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga
dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja
karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan .
Apakah mereka dapat merasa bagga menjadi bagian dari perusahaan tempat
mereka bekerja.Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap
motivasi kerja karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang
adil dan kompetitif. Lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas
prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.
1. Teori A. H. Maslow
1. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu , misalanya
dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahan
penghasilan, menciptakan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka
merasa aman dalam bekerja, dan sebagainya.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain
dengan cara menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu secara terpaksa. Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan
memberikan gambaran seolah-olah mereka akan kehilangan jabatan,
diturunkan pangkat , dipotong gajinya dan sebagainya.
Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut:
unjuk kerja (performance) adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan
(abilities), dan peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi
dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang. Ungkapan ke dalam rumus
menjadi:
Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipun
kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia. Misalnya, seorang
sarjana komputer bekerja dalam prusahaan konsultasi dalam bidang teknologi
informasi sebagai tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang
diperlukan). Namun suasana kerja, hubungan antar tenaga kerja, kebijakan
perusahaan tidak dirasakan sesuai, maka “semangat” kerjanya menurun dengan
hasil unjuk kerjanya kurang. Sebaliknya jika motivasi kerjanya besar, namun peluang
untuk menggunakan kemampuan-kemampuannya tidak ada atau tidak diberikan,
unjuk kerjanya juga akan rendah. Kalau motivasi kerja tinggi, peluang ada, namun
karena keahliannya dalam bidang tersebut tidak pernah ditingkatkan lagi, unjuk
kerjanya juga tidak akan tinggi.
2.5 Membuat karyawan termotivasi
A. Games
ada sains yang menunjukan bahwa games teryata bisa
mengangkat motivasi seseorang. apa yang di maksud dengan games?
karyawan suka dengan sesuatu yang mengejar sifatnya berkopetisi
tetapi disini buakan berkopetisi negatif atau saling menjatuhkan tetapi
sifatnya seru positif
● contoh : hebit perusahaan karyawan manager mengajak
bermain futsal atau membuat turnamen futsal sendiri
yang di selenggarakan sendiri dimana hadiah konsep
main di lakuakan sendiri ini dapat meningkatkan
kedekatan dan motivasi bekerja
B. Respect
D. Memberikan kesempatan
E. Kepercayaan
Orang yang di percaya jauh lebih termotivasi dari pada sedikit sedikit
ko di curigai kalo tidak percaya saya kenapa saya di pekerjakan sering
karyawan beranggapan seperti itu
contoh : saya percaya kamu saya akan berikan suport agar pekerjaan
mu lebih optimal
F. Memipin
G. Felexibel
felexibilitas sebetulnya tidak telalu terlihat luar biasa jika anda sebagai
leader yang felexsibel orang nya enak mudah di ajak bicara
Felexibilitas itu menunjukan bahwa anda adalah Leader yang cerdas
felexibilitas di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat melihat
karyawan melihat ketajaman berfikir anda jadi jangan terlalu kaku
H. Makan
Daftar Pustaka
roehlich, D., Beausaert, S. A. J., & Segers, M. S. R. (2015). Great expectations: The
relationship between future time perspective, learning from others, and employability.
Vocations and Learning, 8(2), 213–227. http://doi.org/10.1007/s12186-015-9131-6
PLS–SEM.Lee, L., Wong, P. K., Der Foo, M., & Leung, A. (2011). Entrepreneurial
intentions: The influence of organizational and individual factors. Journal of business
venturing, 26(1), 124-136. Doi: 10.1016/j.jbusvent.2009.04.003