“ MOTIVASI KERJA “
Dosen Pengajar : Ema Ambiapuri, S.pd.,M.pd.
Disusun Oleh :
Robiana Rahim 20210013
Yohana Lystia 20210012
Ummu Haniyah 20210007
Lady Gloria 20210008
BAB I ........................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN............................................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan Makalah ...................................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................................................................. 4
BAB II .......................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Kajian Teori ............................................................................................................................. 5
2.1.1 Pengertian Moral Kerja ....................................................................................................... 5
2.1.2 Pengertian Motivasi Kerja ................................................................................................... 6
2.2 Dasar-Dasar Pokok Motivasi Kerja .......................................................................................... 7
2.3 Teori-Teori Motivasi Kerja....................................................................................................... 7
2.4 Bentuk-Bentuk Motivasi ....................................................................................................... 10
2.5 Sumber-Sumber Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja .................................................. 10
2.6 Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Motivasi Kerja ............................................... 11
2.7 Kaitan Motivasi Kerja dengan Unjuk Kerja............................................................................ 12
2.8 Cara Meningkatkan Motivasi Kerja ....................................................................................... 12
BAB III ....................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 14
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………15
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas
presentasi Manajemen Sumber Daya Manusia yang akan dilaksanakan kelak.
Kami berharap nantinya makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca, sebagai media informasi
dan juga sumber referensi bagi siapapun yang membutuhkannya. Kami sadari bahwa kami hanya
manusia biasa yang tak pernah luput dari salah dan khilaf, penyusunan makalah ini pun masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat kami
butuhkan.
Penyusun
3
BAB I
PENDAHULUAN
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti “dorongan atau daya penggerak”.
Motivasi ini sangat diperlukan seseorang dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam
menjalankan hidup, seseorang memerlukan banyak motivasi agar ia dapat menjalankan segala
sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Dalam dunia pendidikan,
seorang anak memerlukan motivasi baik dari orang tua, guru, maupun teman-temannya agar
ia mampu meningkatkan prestasi belajarnya.
Hal ini pula yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat bekerja
dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula. Motivasi kerja tidak
hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan memerlukan perpaduan baik dari
diri sendiri, atasan, mapun lingkungan kerja itu sendiri.
Namun di balik semuanya itu, kita perlu mengetahui cara meningkatkan motivasi kerja
karyawan. Terdorong akan rasa keingintahuan serta kenyataan seperti yang tersebut itulah
yang membuat penulis memilih topik mengenai cara meningkatkan motivasi kerja.
Selanjutnya, hasil pengkajian itu penulis uraikan dalam makalah berjudul “Meningkatkan
Unjuk Kerja dengan Memberikan Motivasi Kerja yang Baik”.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Proses manajemen dan leadership yang efektif memerlukan moral kerja yang positif
dalam arti suasana batin yang menyenangkan hingga memiliki semangat yang tinggi dalam
melakukan pekerjaan. Moral kerja yang tinggi merupakan dorongan bagi terciptanya usaha
berpartisipasi secara maksimal dalam kegiatan organisasi/kelompok, guna mencapai tujuan
yang telah ditentukan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya moral kerja seseorang. Dalam
kegiatan manajemen dan leadership pendidikan, moral kerja yang tinggi dari setiap SDM
yang terlibat di dalamnya, merupakan faktor yang menentukan bagi tercapainya tujuan-tujuan
pendidikan. Berbagai faktor itu di antaranya adalah sebagai berikut.
5
5. Kelompok terakhir memandang faktor suasana kerja dan hubungan kemanusiaan yang
baik, sehingga setiap orang merasa diterima dan dihargai dalam kelompoknya dapat
mempertinggi moral kerja.
Sementara menurut arti katanya, motivasi atau motivation berarti motif, penimbulan
motif atau hal yang menimbulkan dorongan. Dalam kamus administrasi, Drs. The Liang Gie
CS, memberikan perumusan akan motivating atau pendorong kegiatan sebagai berikut:
“pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer dalam memberikan insprasi, semangat dan
dorongan kepada orang lain, dalam hal ini karyawannya untuk mengambil tindakan-tindakan.
Pemberian dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang atau karyawan agar
mereka bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari ornag-orang
tersebut.
Di bawah ini tercantum beberapa definisi atau pengertian motivasi kerja dari sejumlah penulis
sebagai berikut:
1. George R. Terry berpendapat “motivasi kerja adalah suatu keinginan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.
2. Dr. Sondan P. Siagian, MPA berpendapat bahwa: “Motivasi kerja merupakan
keseluruhan proses pemberian motiv berkerja para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis.
3. Wahjosumadjo menyatakan, “motivasi kerja merupakan suatu prsoses psikologis
yang mencerminkan interaksi antara sikap kebutuhan persepsi dan kepuasan yang
terjadi pada diri seseorang.
4. G. Terry mengemukakan bahwa “Motivasi diartikan sebagai mengusahakan supaya
seseorang dapat menyelesaikan mempekerjaan dengan semangat karena ia ingin
melaksanakannya”.
5. M. Manullang memberikan pengertian motivasi sebagai pekerjaan yang dilakukan
oleh seorang manajer memberikan inspirasi, semangat dan dorongan kepada orang
6
lain, dalam hal ini karyawan untuk mengambil tindakan-tindakan. Pemberian
dorongan ini bertujuan untuk menggiatkan orang-orang karyawan agar mereka
bersemangat dan dapat mencapai hasil sebagaimana dikehendaki dari orang-orang
tersebut.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja
karyawan, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif.
Lingkungan kerja yang menyenangkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang
adil dari manajemen. Dengan melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, pekerjaan
yang menarik menantang, kelompok dan rekan-rekan kerja yang menyenangkan, kejelasan
akan standar keberhasilan, output yang diharapkan serta, bangga terhadap pekerjaan dan
perusahaan dapat menjadi faktor pemicu kerja karyawan.
Pada dasarnya proses dapat digambarkan jika seseorang tidak puas akan mengakibatkan
ketegangan, yang pada akhirnya akan mencapai jalan atau tindakan untuk memenuhi dan terus
mencari kepuasan yang menurut ukurannya sendiri sudah sesuai dan harus terpenuhi. Sebagai
contohnya, beberapa karyawan secara regular menghabiskan sebagian besar waktunya untuk
berbicara atau mendiskusikan sesuatu di kantor, yang sebenarnya hanya untuk memuaskan
kebutuhan sosialnya. Langkah ini sebagai suatu usaha yang bagus, namun tidak produktif
dapat mewujudkan hasil kerja atau target kerja.
1. Teori A. H. Maslow
Teori motivasi yang sangat terkenal adalah toeri kebutuan yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow. Menurut Maslow bahwa pada setiap diri manusia itu terdiri atas lima kebutuhan,
yaitu: kebutuhan secara fisiologis, rasa aman, social, penghargan dan aktualisasi diri.
• Aktualisasi diri
7
Kebutuhan untuk menggunakan , skill, potensi, kebutuhan untuk berpendapat dengan
mengemukakan ide-ide, memberikan penilaian dan kritik terhadap Sesuatu.
• Penghargaan diri
Kebutuhan akan harga diri, kebutuhan dihormati dan dihargai orang lain.
• Kepemilikan sosial
• Rasa aman
Kebutuhan rasa aman, kebutuhan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan dan
lingkungan hidup.
• Kebutuhan fisiologis
Dogles Mc Gregor mengajukan dua pandangan yang berbeda tentang manusia negative
dengan tanda X dan positif dengan tanda Y. yaitu:
• Teori X adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya tidak
mau bekerjasama.
8
• Teori Y adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang-orang sesungguhnya
energik, berorientasi kepada perkembangan motivasi diri sendri dan tertarik untuk
menjadi produktif.
Teori X Teori Y
• Orang – orang malas • Orang – orang energetic
• Orang – orang kurang berambisi • Orang – orang ambisius dan mencari
dan tidak mengakui tanggung jawab tanggung jawab
• Orang – orang yang berpusat pada • Orang – orang dapat tidak mementingkan
dirinya diri sendiri
• Orang – orang tidak mau berubah • Orang – orang ingin berkontribusi pada
• Orang – orang mudah tertipu dan pertumbuhan dan mau berubah
tidak terlalu pintar • Orang – orang pintar
• Recognition (pengakuan)
Pengakuan terhadap keberhasilan pegawai dapat dilakukan berbagai cara, yaitu:
a. Memberi surat penghargaan
b. Memberi hadiah berupa uang tunai
c. Memberi medali, surat penghargaan, dan hadiah uang tunai.
d. Memberi kenaikan gaji dan promosi
9
dalam pekerjaan pegawai serta mengusahakan agar pegawai sudah tepat dalam
pekerjaannya.
• Advancement (pengembangan)
Agar faktor ini benar-benar berfungsi sebagai motivator maka pemimpin dapat
memulainya dengan melatih bawahannya untuk pekerjaan yang lebih bertanggung jawab.
Selanjutnya pemimpin memberi rekomendasi tentang pegawai yang siap untuk
mengembangkan, untuk menaikkan pangkatnya atau dikirim mengikuti pendidikan atau
latihan lanjutan.
2. Motivasi Negatif
Motivasi negativ merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara
menakut-nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Misalnya menakut-nakuti bawahan dengan memberikan gambaran seolah-olah mereka akan
kehilangan jabatan, diturunkan pangkat , dipotong gajinya dan sebagainya.
10
Ketidak puasan kerja berakibat menurunnya motivasi kerja. Sumber-sumber ketidak-
puasan antara lain : Kebosanan, penugasan yang tidak sesuai, adanya gangguan-gangguan
selama kerja, kekurangan fasilitas kerja dan lain sebagainya. Sumber-sumber kepuasan kerja
antara lain :
Menyatakan bahwa prilaku dapat didorong atau dikurangi memberikan secara berturut-turut
imbalan dan hukuman.
Serangkain prosedur yang mencangkup manajer dan bawahannya dalam menetapkan tujuan
dan mengevaluasi kemajuan.
Metode meningkatkan kepuasan kerja dengan cara memberi kesempatan kepada karyawan
untuk memberi suara dalam manajemen pekerjaan perusahaan.
Pada umumnya, setiap orang sering bersaing secara sehat dan jujur. Sikap dasar ini bisa di
manfaatkan oleh para pemimpin dengan memberikan motivasi persaingan yang sehat dalam
menjalankan tugasnya. Pemberian hadiah untuk yang menang merupakan bentuk motivasi
postif. Dengan dijalankannya partisipasi ini bisa di peroleh manfaat, seperti bisa dibuatnya
keputusan yang lebih baik karena banyak sumbangan pikiran, adanya penerimaan yang lebih
besar terhadap perintah yang diberikan dan adanya perasaan diperlukan. Kebanggan disini
sebagai alat motivasi dengan persaingan dan pemberian penghargaan.
11
2.7 Kaitan Motivasi Kerja dengan Unjuk Kerja
Kaitan motivasi kerja dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: unjuk kerja
(performance) adalah hasil interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan
peluang (opportunities), dengan kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali
kemampuan kali peluang. Ungkapan ke dalam rumus menjadi:
Bila motivasi kerja rendah, maka unjuk kerjanya akan rendah pula meskipun
kemampuannya ada dan baik, serta peluangnya pun tersedia. Misalnya, seorang sarjana
komputer bekerja dalam perusahaan konsultasi dalam bidang teknologi informasi sebagai
tenaga ahli (peluang ada, dan punya kemampuan yang diperlukan). Namun suasana kerja,
hubungan antar tenaga kerja, kebijakan perusahaan tidak dirasakan sesuai, maka “semangat”
kerjanya menurun dengan hasil unjuk kerjanya kurang. Sebaliknya jika motivasi kerjanya
besar, namun peluang untuk menggunakan kemampuan-kemampuannya tidak ada atau tidak
diberikan, unjuk kerjanya juga akan rendah. Kalau motivasi kerja tinggi, peluang ada, namun
karena keahliannya dalam bidang tersebut tidak pernah ditingkatkan lagi, unjuk kerjanya juga
tidak akan tinggi.
Beberapa bentuk sentuhan-sentuhan kecil yang membuat bawahan termotivasi, antara lain:
B. Beberapa cara manajer dapat membuat karyawannya merasa penting, antara lain:
12
C. Kritik yang Konstruktif untuk Bawahan
Beberapa cara mengkritik secara konstruktif untuk bawahan yaitu sebagai berikut:
a) Jika ada sesuatu yang tidak beres, usahakan mencari siapa yang bersalah atas hal itu
secara tepat.
b) Jelaskan kepada bawahan mengenai suatu kesalahan secara spesifik dan berilah
kesempatan pada orang yang bersalah untuk mengetahui secara jelas kesalahannya.
c) Seharusnya kita dapat mengendalikan diri pada saat mengkritik seseorang.
d) Seharusnya kita biasa memberikan kritik secara pribadi.
e) Seharusnya kita memuji terlebih dahulu sebelum memberikan kritik.
f) Tunjukkan bahwa kita turut bertanggung jawab atas kesalahan bawahan.
g) Dengarkan dengan sabar penjelasan dan alasan dari orang yang melakukannya.
h) Bantulah orang tersebut untuk memperoleh kembali kepercayaan dan harga dirinya.
i) Seharusnya kita bisa memaafkan dan melupakan suatu kesalahan.
a) Beri keteladanan pada mereka, sikap dan perilaku kita harus pantas menjadi contoh,
jangan pernah melakukan sesuatu yang tidak pantas di hadapan mereka.
b) Bertindaklah adil jika kita terpaksa memperlakukan istimewa terhadap satu atau beberapa
orang, berikan penjelasan mengapa ia berbuat begitu agar ia memahami.
c) Menjaga perkataan kita terutama pada saat marah, kata-kata yang menusuk hati tidak
akan membuat orang sadar tapi sebaliknya justru akan antipati pada kita.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Motivasi kerja adalah dorongan yang tumbuh dalam diri seseorang, baik yang berasal
dari dalam dan luar dirinya untuk melakukan suatu pekerjaan dengan semangat tinggi
menggunakan semua kemampuan dan keterampilan yang dimilikinya. Kaitan motivasi kerja
dengan unjuk kerja dapat diungkapkan sebagai berikut: unjuk kerja (performance)adalah hasil
interaksi antara motivasi kerja, kemampuan (abilities), dan peluang (opportunities), dengan
kata lain unjuk kerja adalah fungsi dari motivasi kerja kali kemampuan kali peluang.
Demikian Materi yang dapat kami paparkan mengenai motivasi karyawan dan yang
berkaitan denganya, tentunya kami menyadari atas segala kekurangannya. Maka dari itu, kami
berharap para pembaca dan penyimak memberikan kritik dan saran yang membangun demi
menyempurnakan makalah ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://arissusanti17blogger.blogspot.com/2017/04/makalah-motivasi-kerja.html
http://lib.unnes.ac.id/408/1/1102.pdf
15