Kegiatan Belajar 12
MOTIVASI
PENDAHULUAN
1
Mata Kuliah:
TUJUAN
2
Mata Kuliah:
URAIAN MATERI
MOTIVASI
A. Pengertian Motivasi
3
Mata Kuliah:
4
Mata Kuliah:
5
Mata Kuliah:
6
Mata Kuliah:
2. Asas Komunikasi
Motivasi untuk mencapai hasil-hasil cenderung meningkat jika bawahan
diberitahu tentang soal-soal yang mempengaruhi hasil-hasil itu. Pada
dasarnya semakin banyak seseorang mengetahui suatu soal, semakin anyak
pula minat dan perhatiannya terhaadap hal tersebut. Jika seorang pemimpin
secara nyata berikhtiar untuk senantiasa memberikan informasi kepada
bawahannya, misalnya ia berkata: “Saya rasa saudara orang penting, saya
hendak memastikan bahwa saudara mengetahui apa yang sedang terjadi“,
maka bawahan akan merasa dihargai dan akan giat bekerja.
3. Asas Pengakuan
Motivasi untuk mencapai hasil-hasil cenderung meningkat, jika kepada
bawahan diberikan pengakuan atas sumbangannya terhadap hasil-hasil yang
dicapai. Bawahan akan bekerja keras dan rajin bila mereka terus-menerus
mendapat pengakuan dan kepuasan dari usaha-usahanya. Jika kita memberi
pujian kepada seseorang yang patut menerimanya, maka seakan-akan
ditegaskan bahwa kita menganggapnya seorang anggota regu yang penting
dan yang patut dihargai. Pengakuan dan pujian harus di berikan dengan
ikhlas, apalagi kalau pengakuan dan pujian itu diberikan di depan umum,
maka artinya akan dua kali lipat
7
Mata Kuliah:
8
Mata Kuliah:
9
Mata Kuliah:
10
Mata Kuliah:
11
Mata Kuliah:
12
Mata Kuliah:
13
Mata Kuliah:
14
Mata Kuliah:
16
Mata Kuliah:
17
Mata Kuliah:
pada rasa takut akan kegagalan dan menghindari tugas dan kesulitan
menengah. c. Harapan terhadap umpan balik (feedback). Individu dengan
motivasi berprestasi tinggi selalu mengharapkan umpan balik (feedback) atau
tugas yang sudah dilakukan, bersifat konkret atau nyata mengenai seberapa
baik hasil kerja yang telah dilakukan. Individu dengan motivasi berprestasi
rendah tidak mengharapkan umpan balik atas tugas yang sudah dilakukan.
Bagi individu dengan motivasi berprestasi tinggi, umpan balik yang bersifat
materi seperti uang, bukan merupakan pendorong untuk melakukan sesuatu
dengan lebih baik, namun digunakan sebagai pengukur keberhasilan.
d. Memiliki tanggung jawab pribadi terhadap kinerjanya, individu dengan
motivasi berprestasi tinggi memiliki tanggung jawab pribadi atas pekerjaan
yang dilakukan. Individu itu memiliki tanggung jawab terhadap kinerjanya.
Cenderung untuk menyelesaikan tugas sampai selesai karena berkaitan
dengan kepuasan yang dirasakan. e. Kemampuan dalam melakukan inovasi
(innovativeness). Inovatif dapat diartikan mampu melakukan sesuatu lebih
baik dengan cara berbeda dengan biasanya. Individu dengan motivasi
berprestasi tinggi akan menyelesaikan tugas dengan lebih baik,
menyelesaikan tugas dengan cara yang berbeda, menghindari hal-hal lain,
aktif mencari informasi untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
melakukan sesuatu, serta cenderung menyukai hal-hal yang sifatnya
menantang daripada individu yang memiliki motivasi berprestasi rendah
Menurut teori McClelland dalam Robbins dan Judge (2011) berpendapat
bahwa ada tiga kebutuhan penting dalam menjelaskan motivasi, yaitu
encapaian, kekuatan, dan hubungan. Teori kebutuhan tersebut
mengasumsikan bahwa individu akan lebih berjuang untuk mencapai pribadi
dari pada memperoleh penghargaan. Individu kadang memiliki keinginan
18
Mata Kuliah:
untuk malakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih efisien dari
sebelumnya. Murray dalam Mangkunegara (2009) berpendapat bahwa
karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah,
melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya, melakukan sesuatu dengan
mencapai kesuksesan, menyelesaikan tugastugas yang memerlukan usaha
dan keterampilan, berkeinginan menjadi orang yang terkenal dan menguasai
bidang tertentu, melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan,
mengerjakan sesuatu yang sangat berarti, melakukan sesuatu yang lebih
baik dari orang lain. McClelland dalam Mangkunegara (2009) mengemukakan
enam karakteristik orang yang menpunyai motif berprestasi tinggi, meliputi:
(1) memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi, (2) berani mengambil
dan memikul resiko, (3) memiliki tujuan realistik, (4) memiliki rencana kerja
yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan, (5)
memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang
dilakukan, dan (6) mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang
telah diprogramkan. Lebih lanjut Luthans dalam Thoha (2008) berpendapat
bahwa karakteristik orang yang berprestasi tinggi, antara lain: (1) suka
mengambil resiko yang moderat (moderate risks), (2) memerlukan umpan
baik yang segera, (3) memperhitungkan keberhasilan, dan (4) menyatu
dengan tugas.
19
Mata Kuliah:
1. Banyak tugas pekerja manajer direntang lebih luas. Mereka merasa ditarik
dalam multi-dimensi dan menggunakan terlalu banyak waktu untuk
mengatasi persoalan daripada secara proaktif Memfokus pada kebutuhan
pekerja. Situasi ini membuat frustasi dan membawa pada turunnya
kepuasan kerja dan motivasi bagi manajer.
2. Manajer mungkin tidak tahu bagaimana memotivasi orang, selain sekadar
menggunakan penghargaan finansial. Adalah penting bagi manajer untuk
menggunakan pendekatan yang lebih luas dan terintegrasi ketika
berusaha memotivasi pekerja. Organisasi dapat membantu manajer
dengan memberikan mereka pelatihan dan coaching yang memfokus
pada agaimana memperbaiki kemampuan mereka memotivasi orang lain.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, program yang bersifat
Motivasional dapat dipertimbangkan untuk memperbaiki produktivitas,
kualitas, ataupun kepuasan kerja. Langkah yang dapat dilakukan sebagimana
dikemukakan Wibowo (2014) adalah:
Pertama, perlu pemahaman tentang perbedaan antara motivasi dan
kinerja. Motivasi dan kinerja bukan merupakan hal yang sama. Motivasi
hanya merupakan salah satu factor yang mempengaruhi kinerja.
Kedua, perbedaan individual merupakan salah satu penyebab
rendahnya motivasi yang harus dipertimbangkan. Manajer dianjurkan
mengembangkan pekerja sehingga mereka mempunyai kemampuan dan
pengetahuan memelihara karakteristik positif pekerja seperti self-esteem,
self-efficacy, emosi positif, dan kebutuhan untuk berprestasi.
Ketiga, motivasi adalah goal-directed, maka proses dan penetapan
tujuan harus dilakukan melalui prosedur yang tepat. Metode yang
dipergunakan untuk mengevaluasi kinerja juga perlu dipertimbangkan dengan
20
Mata Kuliah:
baik. Tanpa sistem penilaian kinerja yang sahih, adalah sulit dan bahkan
tidak mungkin membedakan secara akurat antara poor dan good perfomers.
Keempat, umpan balik memberikan informasi dan arah yang diperlukan
untuk menjaga pekerja fokus pada tugas, aktivitas, dan tujuan yang relevan.
Manajer harus mengusahakan umpan balik yang spesifik, tepat waktu, dan
akurat kepada pekerja.
Kelima, tidak boleh dilupakan bahwa budaya organisasi mempengaruhi
motivasi dan perilaku pekerja secara signifikan. Budayab peningkatan diri
yang positif lebih mungkin membahayakan motivasi dan perilaku lebih tinggi
daripada budaya yang didominasi oleh kecurigaan dan menyalahkan.
Akhirnya, penting bagi organisasi melatih manajer untuk menilai orang
dengan tepat. Manajer harus membuat penghargaan ekstrinsik pada kinerja.
Tetapi ada tiga hal perlu dipertimbangkan:
1. Manajer perlu memastikan bahwa tujuan kinerja diarahkan pada
pencapaian hasil akhir yang benar.
2. Janji peningkatan reward tidak akan memperbaiki usaha lebih besar dan
kinerja baik kecuali reward dikaitkan dengan jelas dengan kinerja dan
cukup besar untuk mendapatkan kepentingan atau perhatian pekerja.
3. Motivasi dipengaruhi oleh persepsi pekerja tentang kejujuran dalam alokasi
reward. Motivasi menurun apabila pekerja meyakini bahwa reward
dialokasikan secara adil. Reward juga harus diintegrasikan dengan tepat
dalam sistem penilaian Umpan balik juga harus dihubungkan dengan
kinerja.
21
Mata Kuliah:
LATIHAN
LATIHAN
22
Mata Kuliah:
TES FORMATIF
2. Di bawah ini adalah yang termasuk dalam Teori Hirarki Kebutuhan dari
Abraham Maslow , kecuali ………
A. Kebutuhan keselamatan
B. Kebutuhan Akan Penghargaan
C. Kebutuhan akan penghasilan
D. Aktualisasi Diri
3. Faktor kedua dari Teori dua factornya Frederick Herzberg adalah faktor
higiene yang dapat menimbulkan rasa tidak puas pada pegawai (de-
motivasi),diantaranya adalah sebagai beikut, kecuali …………
A. Kebijaksanaan dan administrasi perusahaan.
B. Potensi individu
C. Hubungan antar pribadi.
D. Kondisi kerja.
23
Mata Kuliah:
24
Mata Kuliah:
RANGKUMAN
25
Mata Kuliah:
TES
FORMATIF
A.
B. GLOSARIUM
C.
26
Mata Kuliah:
DAFTAR PUSTAKA
27