Anda di halaman 1dari 9

MODUL – 03

DATA MODUL
Jurusan : KALK Perkuliahan ke : 3 dan 4

Mata Kuliah : Teknologi Informasi 2 Modul ke : 03

PENGELOLAAN SUMBER DAYA TEKNOLOGI INFORMASI

(Pertemuan ke 3-4)

A. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI


Pengelolaan strategi dan operasi teknologi informasi merupakan komponen yang
sangat penting untuk medukung keberhasilan perusahaan dalam memfokuskan
bisnisnya pada nilai pelanggan. Pengelolaan sistem dan teknologi informasi yang
mendukung proses bisnis di perusahaan merupakan tantangan besar bagi para
manajer bisnis, bagian IT, serta para praktisi bisnis.

Pengelolaan teknologi informasi dapat dilakukan melalui pendekatan seperti:

1. Mengelola pengembangan dan implementasi bersama berbagai strategi


bisnis/TI.
Pengelolaan ini dipimpin oleh CEO dan CIO. Proposal dikembanagkan oleh
para manajer bisnsis dan pakar IT untuk menggunakan IT agar dapat
mendukung prioritas strategi bisnis perusahaan. Proses ini meliputi evaluasi
proyek bisnis/IT yang diajukan.
2. Mengelola pengembangan dan implementasi aplikasi dan teknologi bisnis/TI
baru.
3. Mengelola organisasi TI dan infrastruktur TI.
Pengelolaan ini dilaksanakan oleh CIO dan para manajer TI yang bertanggung
jawab untuk mengelola pekerjaan para pakar TI yang biasanya diatur dalam
berbagai tim proyek. Selain itu, oleh CIO dan para manajer TI juga bertanggung
jawab untuk mengelola infrastruktur TI dari hardware, software, database,
jaringan telekomunikasi, dan sumberdaya TI lainnya yang harus diperoleh,
dioperasikan, dimonitor, dan dipelihara.

Selain pengelolaan IT, proses perencanaan juga penting bagi perusahaan,


dimana proses ini berfokus pada penemuan pendekatan inovatif untuk
memasukkan nilai pelanggan perusahaana dan tujuan nilai bisnis perusahaan.
Proses perencanaan ini mengarah pada pengembangan model strategi dan bisnis
untuk berbagai aplikasi proses, produk, dan layanan baru. Setelah melakukan
perencanaan, perusahaan dapat mengembangkan strategi TI dan arsitektur TI
yang mendukung pembangunan dan implementasi aplikasi bisnis mereka. Proses
perencanaan bisnis atau TI memiliki 3 komponen utama: (1) pengembangan
strategi, (2) manajemen sumberdaya, dan (3) arsitektur teknologi.

B. MENGATUR TI
Trend dalam pengaturan TI dan pengelolaan SI adalah membuat pengendalian
yang lebih terpusat di seluruh manajemen sumberdaya TI perusahaan.
Perusahaan masih tetap melayani kebutuhan strategis unit-unit bisnisnya,
terutama usaha e-commerce dan e-business.
Perusahaan membentuk fungsi sistem informasi dapat dilakukan dengan cara:
• Perusahaan masuk ke dalaam anak perusahaan SI yang menawarkan layanan
SI ke organisasi eksternal serta induk perusahaan mereka sendiri,
• Perusahaan membuat atau membentuk unit bisnis e-commerce,
• Perusahaan lainnya mengontrakkan keluar yaitu mengalihkan semua bagian
dari operasi SI perusahaan ke kontraktor luar,
• Perusahaan melakukan outsourcing untuk mendapatkan software dan mencari
dukungan ke application server provider, yang akan menyediakan dan
melindungi aplikasi bisnis dan software lainnya melalui inernet dan intranet ke
semua terminal kerjaa karyawan perusahaan.

1. Mengelola Pengembangan Aplikasi


Manajemen pengembangan aplikasi melibatkan pengelolaan berbagai aktivitas
seperti: analisis dan desain sistem, pembuatan prototipe, pemrograman
aplikasi, manajemen proyek, jaminan kualitas, dan pemeliharaan sistem untuk
semua proyek pengembangan bisnis/TI yang besar.
2. Mengelola Operasi SI
Manajemen operasi SI berkaitan dengan penggunaan sumberdaya hardware,
software, jaringan, dan sumberdaya manusia dalam perusahaan atau pusat
data unit bisnis dari sebuah organisasi.
Sebagian besar aktivitas manajemen diotomatisasi melalui penggunaan paket
software untuk manajemen kinerja sistem komputer.
Pemonitor kerja sistem ini memonitor pemrosesan pekerjaan komputer,
membantu mengembangkan jadwal terencana operasi komputer yang dapat
mengoptimalkan kinerja sistem komputer serta menghasilkan statistik terinci
untuk perencanaan dan pengendalian kapasitas komputer yang efektif.
Pemonitor kerja juga memasok informasi yang dibutuhkan oleh sistem
pembebanan kembali yang mengalokasikan biaya ke para pemakai
berdasarkan pada layanan informasi yang diberikan.
Pemonitor kerja juga memiliki kemampuan pengendalian proses. Paket
software tersebut tidak hanya memonitor tetapi juga secara otomatis
mengendalikan operasi komputer di pusat data yang besar.
Beberapa pemonitor menggunakan modul sistem pakar bawaan yang
didasarkan pada pengetahuan yang dikumpulkan dari para pakar dalam
operasi sistem komputer serta sistem operasi tertentu. Pemonitor kinerja ini
memberikan operasi komputer yang lebih efisien daripada sistem yang
dioperasikan oleh manusia.

3. Manajemen Sumberdaya Manusia dalam TI


Keberhasilan atau kegagalan dari organisasi layanan informasi terutama
terletak pada kualitas orang-orangnya. Para karyawan harus secara terus
menerus dilatih untuk dapat mengejar perkembangan terakhir dalam bidang
yang bergerak cepat dan sangat berbau teknis.
Mengelola fungsi layanan informasi melibatkan manajemen dari personel
manajerial, teknis dan administratif.
Direktur TI (CIO) mengawasi semua penggunaan teknologi informas dalama
banyak perusahaan dan menyesuaikannya dengan tujuan strategis bisnis. CIO
juga berkonsentrasi pada perencanaan dan strategis bisnis/TI. CIO
bekerjasama dengan CEO dan para eksekutif puncak untuk mengembangkan
penggunaan yang strategis atas teknologi informasi dalam e-business dan e-
commerce yang membantu membuat perusahaan menjadi lebih kompetitif.
4. Manajemen Teknologi
Semua teknologi informasi harus dikelola sebagai platform teknologi yang
melakukan integrasi secara internal atau secara eksternal dalam menghadapi
berbagai aplikasi bisnis. Teknologi semacam ini meliputi: internet, intranet, dan
berbagai e-commerce dan teknologi kerjasama, serta software perusahaan
yang terintergrasi untuk manajemen hubungan pelanggan dan manajemen
ranatai pasokan.
Di banyak perusahaan, manajemen teknologi merupakan tanggung jawab dari
CIO yang bertanggung jawab atas semua perencanaan dan penggunaan
teknologi informasi.

5. Mengelola Layanan Pemakai


Tim dan kelompok kerjaa para praktisi bisnis umumnya menggunakan terminal
kerja PC, berbagai paket software, internet, intranet, dan jaringan lainnya untuk
mengembangkan teknologi informasi atas aktivitas mereka.
Kebanyakan organisasi masih membuat dan menegakkan kebijakan untuk
memperoleh hardware dan software oleh para pemakai akhir (konsultan
pemakai, acccount executive, atau analisis bisnis) dan unit bisnis. Hal ini
memastikan kesesuaian para pemakai akhir dengan standar perusahaan untuk
hardware, software, dan konektivitas jaringan. Hal lain yang juga penting
adalah pengembangan aplikasi dengan keamanan dan pengendalian kualitas
yang memadai untuk menyebarkan kinerja yang benar dan menjaga integritas
jaringan serta database perusahaan dan departemen.

6. Kegagalan dalam Manajemen TI


Mengelola teknologi informasi bukanlah hal yang mudah. Fungsi sistem
informasi juga memiliki masalah kinerja dalam banyak organisasi.
Banyak organisasi memiliki kebijaan yang mensyaratkan para manajer terlibat
dalam keputusan TI yang dapat memperngaruhi unit bisnis mereka. Hal ini
membantu para manajer untuk menghindari masalah kinerja SI dalam unit
bisnis dan proyek pengembangan perusahaan. Melalui tingkat keterlibatan
yang tinggi, para manajer dapat meningkatkan nilai bisnis strategis dari
teknologi informasi.

C. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI GLOBAL


Dimensi internataional telah menjadi bagian penting dalam mengelola
perusahaan di ekonomi global yang saling berhubungan saat ini. Perusahaan
akan dipengaruhi oleh perkembangan bisnis internasional dan berhubungan
dalam cara tertentu dengan berbagai orang, produk, atau jasa yang berasal darai
negara lain.

1. Manajemen TI Global
Mengembangkan strategi bisnis dan TI yang tepat untuk pasar global harus
merupakan langkah awal dalam manajemen teknologi informasi global. Apabila
hal tersebut telah dilakukan, pemakai akhir dan para manajer SI dapat
berpindah kepada:
• pengembangan portofolio aplikasi bisnis yang dibutuhkan untuk
mendukung strategi bisnis/TI; hardware, software, dan standar teknologi
berbasis internet untuk mendukung berbagai aplikasi tersebut,
• metode manajemen sumberdaya data untuk menyediakan database yang
dibutuhkan,
• proyek pengembangan sistem yang akan menghasilkan sistem informasi
global yang diminta.

2. Tantangan Budaya, Politik, dan Geoekonomi


Pada teknologi e-business global, budaya, polotik, dan geoekonomi harus
dihadapi agar dapat berhasil dalam pasar global. Manajemen teknologi
informasi global harus berfokus pada pengembangan strategi TI bisnis global
dan mengelola portofolio aplikasi e-business global, teknologi internet, standar
database, dan proyek pengembangan sistem. Manajer harus dapat mencapai
hal tersebut dengan menggunakan perspektif dan metode yang
memperhitungkan perbedaan budaya, politik, dan geoekonomi yang ada ketika
melakukan bisnis secara internasional.
Tantangan politik meliputi: adanya peraturan mengenai transfer data informasi
personal seperti catatan pribadi pada lintas batas nasional suatu negara,
peraturan mengenai pajak, peraturan mengenai impor hardware dan software,
peraturan mengenai perjanjian perdagangan resiprokal.
Tantangan geoekonomi dalam bisnis global dan TI merujuk pada pengaruh
geografi atas kenyataan ekonomi dalam aktivitas bisnis internasional. Masalah
geoekonomi meliputi: transportasi antar negara, telekomunikasi secara real-
time di seluruh zona waktu dunia, sulitnya mendapatkan layanan telepon dan
telekomunikasi yang berkualitas bagus dalam banyak negara, masalah dalam
menemukan keahlian pekerjaan yang dibutuhkan dalam beberapa negara,
masalah dalam perbedaan besar biaya hidup serta biaya tenaga kerja di
berbagaia negara.
Tantangan budaya meliputi: perbedaan dalam bahasa, ketertarikan budaya,
agama, kebiasaan, perilaku sosial, filosofi politik, perbedaan dalam gaya kerja,
dan hubungan bisnis.

3. Strategi Bisnis/TI Global


Banyak perusahaan yang bergeser menuju strategi lintas snegara yang
mengintegrasikan aktivitas bisnis/TI global mereka melalui kerja sama dekat
dan saling ketergantungan antar anak perusahaan mereka di seluruh dunia
dengan kantor pusat perusahaan.
Dalam pendekatan lintas negara, perusahaan sangat bergantung pada sistem
informasi dan teknologi internet untuk membantu mengintegrasikan aktivitas
bisnis globalnya. Perusahaan lebih memilih untuk mencoba mengembangkan
arsitektur untuk standar teknologi informasinya.

4. Aplikasi Bisnis/TI Global


Aplikasi teknologi informasi yang dikembangkan oleh perusahaan global
bergantung pada strategi bisnis dan TI serta akeahlian dan pengalamannya
dalam TI. Aplikasi TI juga bergantung pada berbagai jenis penggerak bisnsis
sglobal, yaitu permintaan bisnis yang disebabkan oleh sifat industri dan
persaingan lingkungannya.
Perusahaan yang memiliki pelanggan global, seperti: hotel dan perusahaan
penerbangan, membutuhkan kemampuan TI global untuk pemrosesan
transaksi online agar perusahaan tersebut dapat memberikan layanan cepat
dan nyaman ke para pelanggan mereka.

5. Standar Teknologi Informasi Global


Manajemen atas standar teknologi adalah dimensi lain dari manajemen TI
global, yaitu mengelola hardware, software, sumberdaya data, jaringan
telekomunikasi, dan fasilitas komputasi yang mendukung operasi bisnis global.
Mengelola jaringan komunikasi data internasional adalah tantangan utama TI
global. Beberapa isu komunikais data internasional, seperti:
• Isu Manajemen jaringan: meningkatkan efisiensi operasional jaringan,
berhubungan dengan berbagaia jaringan, mengendalikan keamanan
komunikasi data,
• Isu Peraturan: berhubungan dengan larangan aliran data lintas batas
negara, mengelola peratauran telekomunikasi internasional, menangani
berbagai politik internasional,
• Isu Teknologi: mengelola infrastruktur jaringan antarnegara, mengelola
integrasi teknologi internasional,
• Isu yang Berorientasi Pada Negara: merekonsiliasi perbedaan nasional,
menghadapi struktur pajak internasional.
Perusahaan dengan operasi bisnis global biasanya membuat atau menyewa
integrator sistem untuk pusat-pusat data tamabahan dalam anak-anak
perusahaan mereka di berbagai negara lain. Pusat-pusat data ini memenuhi
kebutuhan komputasi lokal dan regional dan membantu menyeimbangkan
bebaan kerja komputasi global melalui hubungan dengan satelit komunikasi.
Masalah besara yang dihadapi oleh pusat data seperti: perolehan hardware
dan software, pemeliharaan, serta keamanan. Hal ini menyebabkan berbagai
perusahaan global berpaling pada penyedia jasa aplikasi sistem seperti EDS
atau IBM untuk mengelola operasi perusahaan tersebeut di luar negeri.

6. Internet Sebagai Standar TI Global


Internet bersama dengan teknologi intranet dan ekstranet yang terkait,
memberi saluran interaktif untuk komunikasi dan pertukaran data berbiaya
rendah dengan para karyawan pada suatu perusahaan, pelanggan, pemasok,
distributor, produsen, pengembang produk, pendukung keuangan, dan
penyedia informasi. Semua pihak yang terlibat pada suatu proses bisnis
perusahaan, dapat menggunakan internet dan jaringan lainnya yang terkait
untuk berkomunikasi dan bekerja sama agar dapat membawa perusahaan
mencapai keberhasilan.

7. Berbagai Isu Akses Global


Isu akses data global merupakan kontroversi politik dan hambatan teknologi
dalam operasi bisnis global.
Contoh isu utama adalah isu aliran data lintas negara yang memungkinkan
aliran data melintasi batas internasional melalui jaringan komunikasi sistem
informasi global. Banyak negara memandang isu tersebut melanggar status
kemerdekaan negara karena aliran data lintas negara menghindari peraturan
dan pajak bea cukai untuk impor atau ekspor barang dana jasa. Selain itu, hal
tersebut juga melanggar hukum karena melindungi industri TI lokal dari
persaingan.
Isu lainnya adalah larangan akses internet publik. Pandangan dari isu tersebut
adalah internet telah menjadi medan peranag global untuk akses publik ke data
dana informasi di situs bisnis dan swasta melalui World Wide Web. Hal ini
menjadi isu karena kebijakan akses yang membatasi sangat menghambat
pertumbuhan e-commerce dengan negara-negara tersebut.

8. Strategi Pengembangan Sistem


Beberapa strategi dapat digunakan untuk mengatasi beberapa masalah dalam
pengembangan sistem yang timbul dalam TI global. Strategi terebut
meliputi:
1. Mengubah aplikasi yang digunakan oleh kantor induk ke dalam aplikasi
global,
2. Membuat tim pengembangan multinasional dengan orang-orang penting
dari beberapa anak perusahaan untuk memastikan bahwa desain sistem
tersebut sesuai dengan kebutuhan situs lokal dan kantor pusat
perusahaan,
3. Pengembangan paralel. Bagian-bagian sistem ditugaskan ke anak
perusahaan yang berbeda dan kantor induk untuk mengembangkan pada
saat yang bersamaan,
4. Konsep centre of excellence. Pada konsep ini seluruh sistem dapat
ditugaskan untuk pengembangan anak perusahaan tertentu berdasarkan
pada keahlian mereka dalam dimensi bisnis yang dibutuhkan untuk
keberhasilan pengembangan.
5. Outsourcing, melakukan kegiatan pengembangan ke perusahaan
pengembang global (luar negeri) yang memiliki keahlian serta pengalaman
yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi bisnis/TI global.
Strategi pengembangan tersebut membutuhkan kerja sama tim
pengembangan dan pengawasan manajerial untuk dapat memenuhi kebutuhan
global bisnis.

D. TUGAS DAN LATIHAN


1. Jelaskan Sumberdaya TI yang anda ketahui dalam lab. komputer!
2. Jelaskan peranan sumber daya TI untuk persaingan bisnis!
3. Apa hubungan sumber daya TI dan sumber daya manusia? Jelaskan!

E. SUMBER REFERENSI
Sijabat,Panderaja. (2021). Buku Modul Aplikasi Teknologi Informasi. STIP:
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai