MEMAHAMI PERGERAKAN
Pengertian Penggerakan
memotivasi dan mengarahkan, serta mempengaruhi para pekerja mengerjakan tugas-tugas untuk
mencapai tujuan organisasi (Kurniadin & Machali: 2012). Penggerakan merupakan upaya untuk
menggerakkan atau mengerahkan man power (tenaga kerja) serta mendayagunakan fasilitas
yang ada (Soepardi: 1988). Secara sederhana, penggerakan dapat diartikan sebagai usaha untuk
menggerakan. Fungsi penggerakan diibaratkan seperti motor pada sebuah mesin. Sehingga
fungsi penggerakan akan menggerakan mesin-mesin agar bisa bekerja sesuai tugas masing-
masing.
orang yang ada di dalam sebuah organisasi agar mau bergerak dan bekerja untuk mencapai visi,
B. Prinsip-prinsip Penggerakan
Menurut Haris (dalam Pranata : 2011) penggerakan yang dilakukan oleh pimpinan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya
proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan anggota terhadap usaha mencapai tujuan.
Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri, artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak mungkin sama dengan
tujuan perusahaan. Mereka menghendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan
yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis
dengan kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu.
Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara
yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan
pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung
jawab para bawahan. Jika para bawahan hanya memiliki satu jalur di dalam melaporkan segala
kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan di dalam
pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk
C. Tujuan Penggerakan
telah ditetapkan dengan penuh semangat. Menurut Dimas, dkk (2010) tujuan penggerakan atau
actuating adalah:
4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.
D. Teknik-teknik Penggerakan
1. Commanding
Dalam bahasa Indonesia, commanding adalah memberi perintah. Berarti mengatur dan membuat
staf untuk melakukan pekerjaan. Dalam memberi perintah seorang atasan tidak bisa seenaknya,
tetapi harus memperhitungkan langkah-langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan
itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi organisasi (Dimas
dkk, 2010).
2. Directing
Dalam bahasa Indonesia dapat berarti membimbing atau memberi petunjuk atau pengarahan.
Menurut Sagala (2011) kegiatan directing antara lain: (1) memberikan dan menjelaskan
perintah; (2) memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan; (3) memberikan kesempatan
kreativitas masing-masing; (5) memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-
tugasnya secara efisien. Sebagai pengarah para pimpinan tersebut berada pada tingkat pimpinan
3. Communicating
Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke
orang lain. Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana
kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik
dalam berbagai kegiatan perusahaan (Dimas dkk, 2010). Jadi communicating adalah suatu proses
di mana ide-ide ditransmisikan atau disalurkan ke yang lain dengan tujuan untuk mencapai
efektivitas kegiatan.
4. Stimulating
Dalam bahasa Indonesia stimulating adalah memberi stimulus atau rangsang). Berarti
merangsang dan mempengaruhi anggota untuk melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan
5. Coordinating (mengkoordinir)
Terry (dalam Smith: 2009) coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha
telah ditetapkan. Mempersatukan dan mengkorelasikan semua aktivitas agar tidak terjadi
dan menyatukan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha
mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain
bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching atau pelatihan dan bila perlu memberi
6. Leading
Leading dalam bahasa Indonesia dapat diartikan memimpin. Menurut Allen (dalam Machdans,
2011) leading merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan
a. Mengambil keputusan.
b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan.
c. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.
e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha
a. Kepribadian dan pengalaman masa lampau pemimpin. Semakin lama pengalaman memimpin,
c. Kebutuhan tugas.
d. Karakteristik pengharapan dan perilaku bawahan.
f. Harapan dan perilaku rekanan atau mitra juga akan mempengaruhi keberhasilan dan keefektifan
pemimpin.
7. Motivating
Motivating dalam bahasa Indonesia adalah memotivasi. Machdans (2011) motivating merupakan
memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan
kemauan para pekerja untuk bekerja secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan.
Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan agar
diperoleh hasil yang maksimal. Langkah-langkah penggerakan yang efektif atau menurut Azwar
(dalam Pranata: 2011) disebut teknik yang efektif mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Memberikan penjelasan kepada setiap orang yang ada dalam organisasi, yaitu penjelasan
2. Setiap orang harus menyadari, memahami serta menerima dengan baik tujuan tersebut.
6. Setiap orang harus menjalankan peranan apa yang diharapkan oleh pimpinan organisasi
dengan baik. Sehingga peranan dan fungsi setiap orang harus jelas.
9. Memberikan penghargaan serta pujian kepada pegawai yang cakap dan teguran serta
10. Meyakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi orang-
1. Kepala sekolah merangsang guru dan personal sekolah lainnya untuk melaksanakan tugas
dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat.
2. Kepala sekolah cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung
(suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan.
3. Kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan guru, tenaga kependidikan dan
personal sekolah lainnya secara teratur mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan
4. Penggerakan yang dilakukan kepala sekolah tersebut dapat berupa pengakuan dan pujian atas
prestasi kerja personal sekolah, karena ancaman atas kesalahan yang dilakukan oleh para
5. Sanksi hanya akan diberikan, jika betul-betul ada bukti dan tidak mungkin lagi untuk dibina,
jauh efisien membentuk perilaku guru, tenaga kependidikan, dan personal sekolah lainnya
dengan menghargai hasil yang positif dan memberi motivasi ke arah yang positif pula.