Anda di halaman 1dari 9

BAB III

MEMAHAMI PERGERAKAN

Pengertian Penggerakan

Penggerakan (actuating) adalah tindakan untuk memulai, memprakarsai,

memotivasi dan mengarahkan, serta mempengaruhi para pekerja mengerjakan tugas-tugas untuk

mencapai tujuan organisasi (Kurniadin & Machali: 2012). Penggerakan merupakan upaya untuk

menggerakkan atau mengerahkan man power (tenaga kerja) serta mendayagunakan fasilitas

yang ada (Soepardi: 1988). Secara sederhana, penggerakan dapat diartikan sebagai usaha untuk

menggerakan. Fungsi penggerakan diibaratkan seperti motor pada sebuah mesin. Sehingga

fungsi penggerakan akan menggerakan mesin-mesin agar bisa bekerja sesuai tugas masing-

masing.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penggerakan merupakan kegiatan menggerakan orang-

orang yang ada di dalam sebuah organisasi agar mau bergerak dan bekerja untuk mencapai visi,

misi, dan tujuan organisasi.

B. Prinsip-prinsip Penggerakan

Menurut Haris (dalam Pranata : 2011) penggerakan yang dilakukan oleh pimpinan

harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:

1. Prinsip mengarah pada tujuan

Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya

proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan anggota terhadap usaha mencapai tujuan.

Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri, artinya dalam melaksanakan fungsi pengarahan perlu

mendapatkan dukungan/bantuan dari faktor-faktor lain, seperti perencanaan, struktur organisasi,


tenaga kerja yang cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan

pengetahuan serta kemampuan anggota.

2. Prinsip keharmonisan dengan tujuan

Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang tidak mungkin sama dengan

tujuan perusahaan. Mereka menghendaki demikian dengan harapan tidak terjadi penyimpangan

yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis

dengan kepentingan perusahaan. Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu.

Motivasi yang baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara

yang wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik, dan

pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Prinsip kesatuan komando

Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tangggung

jawab para bawahan. Jika para bawahan hanya memiliki satu jalur di dalam melaporkan segala

kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan saja, maka pertentangan di dalam

pemberian instruksi dapat dikurangi, serta semakin besar tanggung jawab mereka untuk

memperoleh hasil maksimal.

C. Tujuan Penggerakan

Penggerakan memiliki tujuan untuk mendorong dan menjuruskan pekerja agar

mengerjakan tugas sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.


Merangsang anggota melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik.

Menggerakkan merupakan kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan dengan penuh semangat. Menurut Dimas, dkk (2010) tujuan penggerakan atau

actuating adalah:

1. Menciptakan kerja sama yang lebih efisien.

2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf.

3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.

4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan prestasi kerja staf.

5. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

D. Teknik-teknik Penggerakan

Tenik penggerakan mencakup beberapa poin penting, yaitu:

1. Commanding

Dalam bahasa Indonesia, commanding adalah memberi perintah. Berarti mengatur dan membuat

staf untuk melakukan pekerjaan. Dalam memberi perintah seorang atasan tidak bisa seenaknya,

tetapi harus memperhitungkan langkah-langkah dan resiko dari setiap langkah yang para atasan

itu ambil karena setiap keputusan dan langkah akan memberi pengaruh bagi organisasi (Dimas

dkk, 2010).

2. Directing

Dalam bahasa Indonesia dapat berarti membimbing atau memberi petunjuk atau pengarahan.

Menurut Sagala (2011) kegiatan directing antara lain: (1) memberikan dan menjelaskan

perintah; (2) memberikan petunjuk melaksanakan suatu kegiatan; (3) memberikan kesempatan

meningkatkan pengetahuan, keterampilan/kecakapan, dan keahlian agar lebih efektif dalam

melaksanakan berbagai kegiatan organisasi; (4) memberikan kesempatan ikut serta


menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk memajukan organisasi berdasarkan inisiatif dan

kreativitas masing-masing; (5) memberikan koreksi agar setiap personal melakukan tugas-

tugasnya secara efisien. Sebagai pengarah para pimpinan tersebut berada pada tingkat pimpinan

eksekutif tertinggi pada institusi tersebut.

3. Communicating

Komunikasi diartikan sebagai proses pemindahan dalam gagasan atau informasi seseorang ke

orang lain. Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan untuk mencapai

tujuan perusahaan. Dengan menjalin komunikasi yang baik maka akan menimbulkan suasana

kerja yang kondusif di perusahaan dan akan menumbuhkan teamwork atau kerjasama yang baik

dalam berbagai kegiatan perusahaan (Dimas dkk, 2010). Jadi communicating adalah suatu proses

di mana ide-ide ditransmisikan atau disalurkan ke yang lain dengan tujuan untuk mencapai

efektivitas kegiatan.

4. Stimulating

Dalam bahasa Indonesia stimulating adalah memberi stimulus atau rangsang). Berarti

merangsang dan mempengaruhi anggota untuk melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan

kemauan yang baik.

5. Coordinating (mengkoordinir)

Terry (dalam Smith: 2009) coordinating merupakan sinkronisasi yang teratur dari usaha-usaha

individu yang berhubungan dengan jumlah,


waktu, dan tujuan mereka, sehingga dapat diambil tindakan yang serempak menuju sasaran yang

telah ditetapkan. Mempersatukan dan mengkorelasikan semua aktivitas agar tidak terjadi

kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyelaraskan,

dan menyatukan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama yang terarah dalam usaha

mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan itu, antara lain

dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan penjelasan

bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching atau pelatihan dan bila perlu memberi

teguran (Machdans, 2011).

6. Leading

Leading dalam bahasa Indonesia dapat diartikan memimpin. Menurut Allen (dalam Machdans,

2011) leading merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan

orang lain bertindak, yang meliputi:

a. Mengambil keputusan.

b. Mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan.

c. Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

d. Memilih orang-orang yang menjadi anggota.

e. Memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Menurut Herujito (2011) faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan pimpinan adalah:

a. Kepribadian dan pengalaman masa lampau pemimpin. Semakin lama pengalaman memimpin,

akan lebih matang.

b. Harapan dan perilaku pimpinan.

c. Kebutuhan tugas.
d. Karakteristik pengharapan dan perilaku bawahan.

e. Iklim (budaya) dan kebijakan organisasi.

f. Harapan dan perilaku rekanan atau mitra juga akan mempengaruhi keberhasilan dan keefektifan

pemimpin.

7. Motivating

Motivating dalam bahasa Indonesia adalah memotivasi. Machdans (2011) motivating merupakan

memberikan semangat, motivasi, inspirasi, atau dorongan sehingga timbul kesadaran dan

kemauan para pekerja untuk bekerja secara sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan.

Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh atasan kepada bawahan ditunjukan agar

bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih bersemangat melaksanakan tugas-tugas

sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.

E. Langkah-langkah Penggerakan yang Efektif

Langkah-langkah penggerakan harus dilakukan dengan cara yang efektif agar

diperoleh hasil yang maksimal. Langkah-langkah penggerakan yang efektif atau menurut Azwar

(dalam Pranata: 2011) disebut teknik yang efektif mencakup beberapa hal, yaitu:
1. Memberikan penjelasan kepada setiap orang yang ada dalam organisasi, yaitu penjelasan

mengenai tujuan yang harus dicapai.

2. Setiap orang harus menyadari, memahami serta menerima dengan baik tujuan tersebut.

3. Menjelaskan mengenai filsafat dari organisasi.

4. Pimpinan menjelaskan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang ditempuh oleh organisasi dalam

usaha pencapaian tujuan.

5. Setiap orang harus mengerti struktur organisasi.

6. Setiap orang harus menjalankan peranan apa yang diharapkan oleh pimpinan organisasi

dengan baik. Sehingga peranan dan fungsi setiap orang harus jelas.

7. Menekankan pentingnya kerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diperlukan.

8. Memperlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian.

9. Memberikan penghargaan serta pujian kepada pegawai yang cakap dan teguran serta

bimbingan kepada orang-orang yang kurang mampu bekerja.

10. Meyakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi orang-

orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.

Sedangkan menurut Haris (dalam Pranata: 2011) langkah-langkah penggerakan yang

efektif bagi manajemen sekolah antara lain:

1. Kepala sekolah merangsang guru dan personal sekolah lainnya untuk melaksanakan tugas

dengan antusias dan kemauan yang baik untuk mencapai tujuan dengan penuh semangat.
2. Kepala sekolah cenderung mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung

(suportif) dan meningkatkan rasa percaya diri menggunakan kelompok membuat keputusan.

3. Kepala sekolah merencanakan cara untuk memungkinkan guru, tenaga kependidikan dan

personal sekolah lainnya secara teratur mempelajari seberapa baik ia telah memenuhi tujuan

sekolah yang spesifik dapat meningkatkan mutu sekolah.

4. Penggerakan yang dilakukan kepala sekolah tersebut dapat berupa pengakuan dan pujian atas

prestasi kerja personal sekolah, karena ancaman atas kesalahan yang dilakukan oleh para

personalnya hanya akan berdampak buruk terhadap manajemen sekolah.

5. Sanksi hanya akan diberikan, jika betul-betul ada bukti dan tidak mungkin lagi untuk dibina,

jauh efisien membentuk perilaku guru, tenaga kependidikan, dan personal sekolah lainnya

dengan menghargai hasil yang positif dan memberi motivasi ke arah yang positif pula.

Anda mungkin juga menyukai