Anda di halaman 1dari 5

BAB II

A. DEFINISI ACTUATING
Actuating atau pengarahan sangat diperlukan setelah tugas dibagi-bagi, kepada setiap
individu atau kelompok sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya masing-masing. Pengarahan
dilakukan supaya tujuan dapat dicapai dengan baik, serta untuk meminimalisir resiko terhambatnya
sebuah rencana.
Sumber daya manusia menjadi modal utama dalam terselenggaranya roda organisasi
pelayanan kesehatan. Seorang manajer keperawatan harusdapat mengelola SDM agar dapat bekerja
efektif dan efisien dalam mencapaitujuan yang telah ditetapkan melalui fungsi penggerakan.Henry
Fayol dalam Siagian (2007) menyebut penggerakan sebagaicommanding atau directing, sedangkan
George R Terry (1993) menggunakanistilah actuating yaitu sebagai upaya atasan untuk
menggerakkan bawahan.Pengarahan merupakan hubungan manusia dalam kepemimpinan
yangmengikat. Para bawahan digerakkan supaya mereka bersedia menyumbangkantenaganya untuk
secara bersama-sama mencapai tujuan suatu organisasi.Pengarahan dalam organisasi bersifat sangat
komplek karenamenyangkut manusia dengan berbagai tingkah lakunya yang berbeda-
beda(Muninjaya, 1999).

B. FUNGSI ACTUATING
Pengertian fungsi actuating adalah fungsi pokok di dalam manajemen yang dapat dijalankan,
setelah fungsi planning dan fungsi organizing sudah terlaksana. Fungsi actuating atau pengarahan
dapat dilakukan dengan cara memberikan bimbingan, konsultasi terkait tugas dan tanggung jawab,
dan memberikan motivasi.
Jadi, secara garis besar fungsi actuating adalah suatu kegiatan memberikan instruksi,
perintah, dan petunjuk kepada setiap individu maupun kelompok. Supaya mereka dapat
menjalankan apa yang telah direncanakan dengan baik dan bisa terlaksana dengan sempurna.
Muninjaya (1999) menyebut tujuan fungsi pengarahan ada lima yaitu :
1.Menciptakan kerja sama yang lebih efisien
Komunikasi antara atasan dan bawahan berpotensi menjadi lebih baik,efisiensi kerja dapat
tercapai dengan kontribusi kepala ruang dalammenggerakkan bawahannya, misalnya
melalui supervisi tindakan keperawatan yang dilakukan kepala ruang berdampak pada
minimalnyakesalahan tindakan yang pada akhirnya dapat menghemat bahan, alat danwaktu
dibandingkan jika terjadi kesalahan akibat dari tidak dilakukansupervisi tindakan
keperawatan oleh kepala ruang.
2.Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
Supervisi, pendelegasian merupakan sebagian kegiatan terkait denganfungsi pengarahan.
Kegiatan tersebut memberikan peluang bagi bawahanuntuk mengerjakan tugas sesuai
dengan tanggung jawabnya secara mandiri.
3.Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan
Pengarahan yang dilakukan kepala ruang ketika perawat melakukankesalahan, memberi
motivasi saat motivasi menurun, memberi apresiasisaat kinerja baik akan dapat
meningkatkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan.
4.Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkanmotivasi dan prestasi
kerja staf
Pemimpin yang baik adalah yang mampu menciptakan suasana lingkunganyang kondusif
dan menciptakan hubungan interpersonal yang harmonis,kepemimpinan yang adil
merupakan kunci sukses dalam memberikanmotivasi kerja dan meningkatkan prestasi kerja
perawat pelaksana.
5.Pengarahan bertujuan membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Pengarahan yang dilakukan oleh kepala ruang akan menjadikan hal yang bermanfaat bagi
semua perawat sehingga akan mempermudah semua perawat untuk mengembangkan diri
yang pada gilirannya akan membuatorganisasi berkembang lebih dinamis.

C. PRINSIP ACTUATING
Di dalam fungsi manajemen actuating ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh
pimpinan perusahaan maupun organisasi. Berikut ini beberapa prinsip actuating yang harus
dipahami dan diperhatikan sebelum melakukan pengarahan:
1. Pelaksanaan dan Penugasan.
Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaan pengawasan
dalam bentuk pemberian tugas. Tjuan utama penugasan adalah untuk mencapai keseimbangan
antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal, keseimbangan untuk
pengembangan profesi, dan lain-lain.
2. Pengawasan Pengelolaan Dana.
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting dilakukan
agar dana tidak disia-siakan.
3. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya
teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja.
4. Dokumentasi Pengawasan.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran, kesalahan
dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.

Prinsip Actuating dalam manajemen keperawatan, menurut Kurniawan ( 2009 ) :


a. Memperlakukan pegawai dengan sebaik - baiknya
b.Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
c. Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
d.Menghargai hasil yang baik dan sempurna
e. Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
Prinsip Actuating dalam manajemen keperawatan, menurut Haris ( 2011 ):

a. Prinsip mengarah pada tujuan


b.Prinsip keharmonisan dengan tujuan
c. Prinsip kesatuan komando

D. FAKTOR - FAKTOR PENGHAMBAT FUNGSI ACTUATING

Kegagalan manajer dalam menumbuhkan motivasi stafnya, hal ini terjadi karena manajer kurang
memahami hakekat perilaku dan hubungan antar manusia. Seperti konsep perilaku manusia yang
dikemukakan oleh Maslow, dinegara berkembang yang menjadi prioritas adalah kebutuhan fisik, rasa
aman, dan diterima oleh lingkungan sedangkan dinegara maju kebutuhan yang menonjol adalah
aktualisasi diri dan self esteem. Perbedaan tersebut juga akan mempengaruhi etos kerja dan
produktifitas kerja.

E. FAKTOR – FAKTOR PENDUKUNG FUNGSI ACTUATING

Hal – hal yang perlu diperhatikan manajer dalam fungsi penggerakan.

a. Manajer harus bekerja lebih produktif

b. Manajer perlu memahami ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan dan sosiologi

c. Manajer harus mempunyai tekat untuk mencapai kemajuan dan peka terhadap lingkungan

d. Manajer harus bersikap obyektif

F. TUJUAN (ACTUATING)

Tujuan fungsi aktuating ( penggerakan ) adalah :

1. Menciptakan kerjasama yang lebih efisien

2. Mengembangkan kemampuan dan keterampilan staf

3. Menumbuhkan rasa memiliki dan menyukai pekerjaan

4. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi kerja
staf

5. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis


G. BEBERAPA HAL YANG TERCAKUP DALAM ACTUATING

 Komunikasi organisasi

Komunikasi organisasi merunjuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi dalam konteks dan
jarngan organisasi.Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar pribadi dan
komunikasi kelompok.

Pembahasan komunikasi organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi,
hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi. Komunikasi
organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang sifat hubungannya saling
bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi vertikal dan horizontal.

Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman:

a. Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan jaringan-jaringan


formal untuk mencapai tujuannya.

b. Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah organisasi terbentuk
melalui interaksi antar individu.

 Coordinating

Coordinating atau mengkoordinasi merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan
berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan
menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerjasama
yang terarah dalam usaha mencapai tujuan organisasi. Usaha yang dapat dilakukan untuk mencapai
tujuan itu, antara lain dengan memberi instruksi, perintah, mengadakan pertemuan untuk memberikan
penjelasan bimbingan atau nasihat, dan mengadakan coaching dan bila perlu memberi teguran.

 Motivating

Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan salah satu fungsi manajemen berupa pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahannya melakukan kegiatan secara
sukarela sesuai apa yang dikehendaki oleh atasan. Pemberian inspirasi, semangat dan dorongan oleh
atasan kepada bawahan ditunjukan agar bawahan bertambah kegiatannya, atau mereka lebih
bersemangat melaksanakan tugas-tugas sehingga mereka berdaya guna dan berhasil guna.

 Leading

Istilah leading, yang merupakan salah satu fungsi manajemen, di kemukakan oleh Louis A. Allen
yang dirumuskannya sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh seorang manajer yang menyebabkan orang
lain bertindak. Pekerjaan leading, meliputi lima macam kegiatan, yakni 1) mengambil keputusan, 2)
mengadakan komunikasi agar ada saling pegertian antara manajer dan bawahan, 3) memberi semangat,
inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak, 4) memilih orang-orang yang
menjadi anggota kelompoknya, serta 5) memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar
mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai