Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TUGAS PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

--- PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI ---

KELOMPOK 1

OLEH :

1. Alda Vice NIM : 23416273201388


2. Andi Dian Anggreni NIM : 23416273201411
3. Diah Kusumawardhani NIM : 23416273201393
4. Ervina Kurniasari NIM : 23416273201407
5. Lia Yunianti NIM : 23416273201392
6. Qutotu Aini NIM : 23416273201395
7. Suci Kusdiyaningsih NIM : 23416273201394

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG
2023

--- PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI ---


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyusun serta dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Psikologi Industri dan Organisasi”. Dan tidak
lupa kami ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang telah memberikan
bimbingan serta pengajaran kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Psikologi Industri dan Organisasi yang diberikan oleh Dosen pengajar.
Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan kajian tentang Psikologi Industri dan Organisasi.

Makalah ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan sebagai mahasiswa jurusan
psikologi. Kami menyadari walaupun saya telah berusaha dengan sebaik-baiknya dalam menyelesaikan
makalah psikologi industri dan organisasi tetapi makalah ini jauh dari sempurna. Karena itu, Kami mohon
kritik serta saran yang kiranya dapat membangun bagi kami pada makalah selanjutnya. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 1

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 3

A. Latar Belakang ............................................................................................ 3


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
C. Tujuan ........................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHAHSAN ........................................................................................... 5

A. Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi ............................................... 5


B. Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi ........................................ 6
C. Sejarah Singkat Psikologi Industri dan Organisasi....................................... 7
D. Pentingnya Psikologi Industri dalam Perusahaan ...................................... 10
E. Hubungan Psikologi Industri dan Organisasi dengan ilmu-ilmu lain .......... 11
F. Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia ................. 14

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 16

A. Kesimpulan............................................................................................................16

B. Saran…….…………………………………………………………………………….17

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................18

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi merupakan salah satu dari cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari
mengenai perilaku dan fungsi mental manusia. Secara umum ilmu psikologi terbagi
menjadi beberapa bidang yaitu: psikologi sosial, psikologi klinis, psikologi perkembangan,
psikologi pendidikan dan psikologi industri. Fokus utama dalam psikologi industri
organisasi adalah perilaku manusia dalam dunia kerja. Dunia kerja di era globalisasi
menuntut individu sebagai pelaku dunia kerja untuk mampu memaksimalkan keahlian
yang dimiliki. Individu sebagai pelaku utama dalam dunia kerja haruslah lebih jeli dalam
memanfaatkan dan menggunakan peluang kerja yang ada. Peluang kerja diharapkan
menjadikan individu dapat bersaing lebih kompetitif di dalam dunia kerja. Persaingan yang
kompetitif dalam dunia kerja sangat dibutuhkan yang berguna untuk terciptanya iklim kerja
yang kondusif. Suasana kerja yang kondusif diharapkan akan menjadikan karyawan
merasa lebih nyaman dalam bekerja serta akan membantu karyawan dalam
menyelesaikan tugas dan kewajiban yang telah diberikan oleh perusahaan secara
maksimal.

Karyawan yang mampu menyelesaikan tugas yang dibebankan oleh perusahaan


dengan maksimal secara otomatis akan meningkatkan produktivitas yang ada di dalam
perusahaan. Produktivitas yang meningkat di dalam perusahaan akan membantu
karyawan untuk mencapai apa yang diinginkan oleh karyawan. Karyawan yang dapat
mencapai keinginannya maka akan merasa bahagia dan lebih bersemangat ketika
menerima tugas yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini dapat membantu perusahaan
dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif serta untuk mendapatkan persaingan
kerja yang lebih kompetitif di dalam perusahaan. Persaingan yang kompetitif di dalam
dunia kerja akan menjadikan karyawan lebih nyaman dalam melaksanakan tugas yang di
bebankan oleh perusahaan. Karyawan akan berusaha untuk mencapai hasil yang terbaik
pada setiap tugas yang diberikan oleh perusahaan ketika karyawan merasakan
kenyamanan dalam bekerja. Karyawan yang dapat mencapai hasil yang terbaik dalam
melaksanakan tugas akan merasa senang dan cenderung memiliki penilaian positif
terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya. Karyawan akan cenderung memiliki emosi
dan persepsi yang positif terhadap pekerjaan ketika karyawan memiliki penilaian positif

3
terhadap pekerjaan dan lingkungan kerjanya, sehingga akan membantu karyawan dalam
mendapatkan kesejahteraan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari makalah ini
adalah untuk:
1. Untuk Mengetahui Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi
2. Untuk Mengetahui Pentingnya Psikologi Industri dalam Perusahaan
3. Untuk Mengetahui Hubungan Psikologi Industri dan Organisasi dengan ilmu-ilmu
lain

C. TUJUAN

Tujuan Psikologi Industri Organisasi sendiri,sama dengan yang tertera dalam


mukadimah kode etik psikologi, yaitu untuk kesejateraan umat manusia (the well being of
human being). Jadi dalam kajian-kajian dan rekomendasinya, Psikologi Industri
Organisasi harus menempatkan harkat kemanusiaan sebagai ukuran tertinggi, bukan
kesejahteraaan individu di dalam organisasi atau kemajuan oraganisasi semata-mata.
Psikologi Industri Organisasi merupakan suatu subdisplin dari ilmu psikologi yang
mempelajari perilaku manusia dalam suatu konteks organisasi, apakah organisasi industri
ataukah organisasi nirlaba, serta pengaruh timbal balik antara individu dan organisasi
tempatnya berkarya.
Dalam kenyataan praktis, Psikologi Industri Organisasi saling tumpang tindih dengan
disiplin ilmu lain. Society of Industrial and Organizational Psychology (SIOP) memberikan
beberapa para meter yang membedakan Psikologi Industri Organisasi dengan specialty
lain dalam disiplin psikologi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri dan organisasi (PIO) adalah cabang psikologi yang melakukan
kajian tentang fenomena perilaku dan proses mental dalam lingkungan pekerjaan (Riggio,
2010). Para ahli dan praktisi psikologi dalam bidang psikologi industri dan organisasi
bekerja dalam organisasi umum, organisasi bisnis, dan organisasi industri. Bidang-bidang
kerja psikologi industri dan organisasi adalah terkait dengan masalah seleksi karyawan
dan penempatan, pengembangan dan pelatihan karyawan, penilaian kinerja karyawan,
peningkatan kepuasan kerja karyawan dan peningkatan kualitas kehidupan kerja
karyawan, peningkatan kepemimpinan dan kepengikutan, pengembangan organisasi,
pemecahan konflik dalam organisasi, dan strategi pemasaran (persuasi melalui
periklanan kepada konsumen) (Kuther, 2003; Riggio, 2010).

Menurut Muchinsky (1993; Marliani, 2015) Psikologi industri dan organisasi


adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan dunia kerja. Ini menekankan
penyelidikan manusia terhadap tujuan individu dalam angkatan kerja dan orang-orang
yang mengelilingi mereka, serta pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
mereka.

Sedangkan menurut Munandar (2001) Psikologi industri dan organisasi adalah


suatu kesatuan pengetahuan yang berisikan kebenaran, aturan serta prinsip tentang
perilaku manusia dengan pekerjaan. Psikologi juga suatu penerapan dari fakta dan prinsip
psikologi pada permasalahan manusia yang bekerja di industri dan organisasi.

Psikologi industri dan organisasi merupakan implementasi ilmu psikologi di dalam


bidang pekerjaan. Di dalam organisasi dan industri di dalamnya terdapat manusia dan
masyarakat yang dimana ilmu psikologi tumbuh dan berkembang. Tujuan dari psikologi
industri dan organisasi sama seperti yang ada di dalam mukadimah kode etik psikolog,
yaitu untuk kesehjahteraan dari umat manusia.

PIO juga memiliki istilah-istilah yang berbeda, loh. Misalnya, di Inggris PIO dikenal
dengan sebutan Occupational Psychology. Sementara di Eropa, mereka menyebutnya

5
dengan Work and Organisational Psychology. Yang terakhir, yakni di Amerika PIO diberi
nama Industrial and Organizational Psychology.

B. Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi

 Psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu

Sesudah perang dunia II, psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu yang berdiri
sendiri dan mulai berkembang. Ilmu ini dikembangkan di industri dan organisasi.
Pengembangan tersebut menggunakan berbagai pendekatan dan prinsip keilmuan
psikologi dengan tujuan mengatasi masalah-masalah di tempat kerja.

 Psikologi industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia

Perilaku manusia yang dipelajari dalam PIO dilihat pada setting kerja, yakni perilaku
yang dapat diamati dan yang tidak dapat diamati secara fisik. Contoh perilaku yang
dapat diamati ialah berbicara, menulis, cara duduk, cara jalan, dan lain-lain. Adapun
perilaku yang tidak dapat diamati itu diwujudkan dalam motivasi, pemikiran,
komitmen, kepuasan, dan lain-lain.

 Perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja

PIO mempelajari perilaku manusia dengan peran sebagai konsumen berarti individu
merupakan pembeli. Individu tersebut nantinya yang akan menggunakan produk
berupa barang dan jasa dari industri atau organisasi.

PIO mempelajari perilaku manusia dengan peran sebagai tenaga kerja kaitannya
dengan individu dalam dunia kerja. Alhasil interaksinya pun berkaitan dengan
pekerjaan, organisasi, lingkungan fisik, dan lingkungan psikososial di tempat
kerjanya.

6
 Perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan kelompok

Fokus PIO adalah mengkaji bagaimana hubungan dan dampak kelompok terhadap
perilaku individu dan begitu sebaliknya, bagaimana individu dalam memengaruhi
kelompok. Selain itu, PIO mempelajari pola, struktur, dan jenis organisasi yang
memengaruhi tenaga kerja. Perlu diingat bahwa dalam hal ini bahwa dalam organisasi
terdapat unit kerja yang terdiri dari sub bagian yang lebih kecil. Individu-individu yang
ada dalam organisasi ini memiliki peran masing-masing.

C. Sejarah Singkat Psikologi Industri dan Organisasi

Secara singkat, sejarah psikologi industri dan organisasi terbagi menjadi lima fase.

 Pra Perang Dunia – Tahun Awal (1900-1916)


Pada fase ini terdapat empat tokoh yang paling berpengaruh.
 Psychology of Advertising oleh Walter Dill Scott
Walter Dill Scott pada tahun 1901 mengemukakan ide penggunaan psikologi
pada bidang periklanan. Gagasan tersebut tertuang dalam bukunya yang
berjudul The Theory of Advertising (1903), The Psychology of Advertising
(1908), serta Influence Men in Business and Increasing Human Efficiency in
Business (1911).

 Scientific Management oleh Frederick Taylor


Frederick memikirkan bagaimana cara paling efisien dalam melakukan suatu
pekerjaan dan menciptakan alat mekanik yang sesuai dengan struktur tubuh
manusia sehingga dapat membantu melakukan pekerjaan. Dalam hal ini ahli
psikologi dan ahli teknik perlu melakukan eksperimen bersama untuk
menciptakan kesesuaian antara peralatan kerja, lingkungan fisik, proses
kerja dengan berbagai keterbatasan manusia.

 Industrial Management Technique oleh Lillian Moller Gilbreth


Sebagai psikolog wanita, Lillian Moller Gilberth berkontribusi pada perkembangan
awal PIO dengan mengemukakan efek dari stres dan kelelahan pada tenaga kerja.
Suaminya, Frank Bunker Gilbreth merupakan pioner dari teknik industri
manajemen.

7
 Psychology and Industrial Efficiency oleh Hugo Munsterberg
Buku The Psychology of Industrial Efficiency diterbitkan Hugo Munsterberg
pada tahun 1913. Dalam buku tersebut, Hugi menekankan adanya perbedaan
karakter individu dalam organisasi dan perlunya meningkatkan pengaruh budaya
dan sosial pada organisasi.

 Perang Dunia 1 (1917-1918)


Pada masa ini, hal yang berpengaruh pada perkembangan PIO sebagai berikut.
 Army α dan Army β oleh Robert Yerkes
Ketika Robert Yerkes menjabat sebagai presiden American Psychology
Association (APA), ia membuat prosedur penerimaan tentara (army). Prosedur
tersebut melihat kesehatan mental dari calon tentara sehingga psikolog pun turut
menganalisis keterkaitan motivasi dan moral para prajurit.
Oleh karena itu, dibentuklah dua tes. Seri tes intelegensi umum untuk para
tentara dinamakan Army Alpha. Sementara tes khusus bagi calon tentara
yang tidak dapat berbahasa Inggris, disebut dengan Army Beta.

 Job Analysis dan Performance Appraisals oleh Walter Dill Scott


Walter Dill Scott dan asosiasinya berinisiatif membangun firma konsultasi psikologi
yang mengaplikasikan prosedur job analysis pada U.S Army untuk sektor privat.
Sebelum itu, ia telah melihat bagaimana perkembangan spesifikasi pekerjaan pada
petugas di U.S Army.

 Perang dunia 1 dan 2 (1919-1940)


Perkembangan PIO pada masa ini terlihat pada tiga poin berikut.
 Fungsionalisme
Psikologi fungsionalisme menitikberatkan pada adaptasi diri manusia pada
lingkungan. Walter Bingham kemudian membangun badan riset psikologi
fungsionalisme di Carnegie Institute dengan tujuan memecahkan masalah melalui
penelitian psikologi. Pada akhirnya, badan ini berfokus pada seleksi dan
penempatan.

 Psychological Corporation oleh James Cattell


James Cattell mengembangkan aliran psikologi ini dengan tujuan mengembangkan
psikologi sekaligus mempromosikan penggunaannya dalam ranah industri.

8
 Hawthorne Studies
Perusahaan Western Electric pada akhir 1920 melakukan riset yang dikenal
dengan Hawthorne Studies. Kajiannya adalah ketertarikan psikologi industri dan
organisasi tentang bagaimana perilaku kerja dimanifestasikan dalam konteks
organisasi. Adapun hasil riset menunjukkan kondisi psikologi dan sosial lingkungan
kerja berpotensi lebih penting dari kondisi fisik lainnya

 Perang Dunia 2 (1941-1945)


Pada masa ini sudah banyak teknik psikologi yang ditemukan dan diterapkan,
misalnya assessment center dan tes kelompok. Ahli PIO berperan dalam penyeleksian
calon prajurit berdasarkan kemampuan belajar yang dikenal dengan battery test ACGT
(Army General Classification Test). Adapun situational test sebagai tes untuk calon intel
kemiliteran.
Engineering psychology juga muncul pda pada zaman ini karena adanya tugas
penyeleksian dan pelatihan bagi calon pilot militer. Oleh karena itu, psikologi membuat
berbagai instrumen pengukur untuk melaksanakan tugas tersebut. Seperti halnya, Kurt
Lewin pada tahun 1945 yang mendirikan Research Center for Group Dynamic dan
banyak melakukan penelitian mengenai perilaku kelompok.

 Pasca Perang Dunia (1946-1963)


Pada masa ini masyarakat mulai banyak yang kuliah ke AS. Perguruan tinggi
pun semakin banyak menawarkan prodi PIO dengan berbagai spesialisasinya. Adapun
masa perkembangan psikologi industri dan organisasi, khususnya dalam lingkup
motivasi kerja terjadi pada 1950-1960.
Teori motivasi yang dikenalkan oleh Maslow dan Carl Roger kemudian menjadi
dasar human relation movement. Teori motivasi (1960) dari John Locke dikenal sebagai
tujuan dari setting theory. Sementara itu, Flanagan mengembangkan critical incident
technique yang berguna untuk memahami pekerjaan.
Teori lain yang muncul misalnya, two-factor theory dari Herzberg, teori
kepemimpinan (contingency models of leadership) dari Fred Fiedler, dan bureau
organization dari Max Weber. Adapun Katz dan Kahn menerbitkan buku The Social
Psychological of Organization yang dikenal sebagai buku klasik tentang PIO pada akhir
1960-an.

Selain itu, psikologi mulai diterapkan untuk penjualan dibuktikan dengan adanya
penelitian perilaku konsumen. Fokus kajian tersebut yaitu kebiasaan mengambil

9
keputusan pembelian. Adapun pada masa sekarang, prinsip psikologi mulai diterapkan
pada bidang pelatihan dan pengembangan individu.

D. Pentingnya Psikologi Industri dalam Perusahaan

Keberadaan psikologi industri dan organisasi memiliki arti penting bagi perusahaan.
Adapun berikut pemaparannya.

a) Rekrutmen dan seleksi karyawan

Dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan, PIO berperan penting dalam
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan standar kualitas perusahaan. PIO akan
menjadi acuan untuk menetapkan metode dan strategi dalam penyeleksian dan
penerimaan karyawan baru.

b) Sikap kerja karyawan

Semakin berkualitasnya sdm, maka semakin meningkat juga kualitas dan kinerja
perusahaannya. Oleh karena itu, PIO akan tetap mengawasi sikap kerja dari
karyawan. Indikator sikap yang disoroti PIO antara lain kepuasan kerja, komitmen dan
tanggung jawab, organizational citizenship behaviour serta perilaku anti sosial di
tempat kerja.

c) Pelatihan dan pengembangan

Untuk meningkatkan kinerja karyawan, PIO tidak hanya mengontrol sikap kerja
karyawan, melainkan juga bisa dengan membuka pelatihan dan pengembangan.
Dengan dua kegiatan ini softskill dan hardskill menjadi semakin terasah sehingga
produktivitas perusahaan juga semakin berkembang.

d) Penilaian kinerja karyawan

Peran penting PIO yang terakhir adalah membantu dalam penilaian kinerja karyawan.
Dalam hal ini PIO bisa menjadi dasar dalam merencanakan indikator dan strategi
penilaian karyawan. Dari penilaian inilah akan dapat diketahui apakah karyawan sudah
puas dengan kinerja dan perusahaannya ataukah sebaliknya.

Psikologi industri dan organisasi juga memiliki manfaat yang loh, antara lain:
10
a. Membantu organisasi atau perusahaan dalam upaya pencapaian tujuannya
b. Dengan ilmu ini menjadi ada yang bisa menghubungkan kebutuhan antara
individu dengan organisasi atau perusahaan
c. Membantu dalam peningkatan kinerja individu akhirnya perusahaan juga ikut
meningkat
d. Berorientasi pada kesejahteraan karyawan yang didapat dari kepuasan mereka
saat bekerja

E. Hubungan Psikologi Industri dan Organisasi dengan ilmu-ilmu lain

Satu disiplin ilmu dapat berkaitan dengan disiplin ilmu lainnya sehingga dapat
saling mempengaruhi. Ada bidang-bidang kajian yang merupakan bidang kajian bersama
dari beberapa ilmu sosial, seperti perilaku konsumen sebagai kajian ilmu pemasaran dan
psikologi industri dan organisasi, kepemimpinan sebagai bidang kajian sosiologi, psikologi
sosial, budaya organisasi sebagai bidang kajian dari antropologi, sosiologi, psikologi
industri dan organisasi (Munandar, 2014).

Lebih lanjut, psikologi industri dan organisasi memberikan kontribusinya pada perilaku
keorganisasian dan manajemen sumber daya manusia.

a. Hubungan antara psikologi industri dan organisasi dengan Perilaku Organisasi


(Organizational Behaviour).

Psikologi industri dan organisasi memiliki keterkaitan yang kuat dengan perilaku
organisasi dimana terdapat beberapa bidang-bidang kajian yang sama. Psikologi
industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
organisasi, baik sebagai pekerja maupun sebagai konsumen. Selain itu juga perannya
sebagai individu dan secara kelompok yang bertujuan agar hasilnya dapat diterapkan
dalam industry dan organisasi untuk kepentingan bersama dan memberi manfaat
pada manusia dan organisasinya (Munandar, 2014). Kaitan psikologi industri dan
organisasi dengan perilaku keorganisasian sangan dekat. Keduanya memiliki
beberapa bidang kajian yang sama.

11
b. Hubungan antara psikologi industri dan organisasi dengan Manajemen Sumber Daya
Manusia

Perbedaan antara psikologi industri dan organisasi dengan manajemen sumber


daya manusia (MSDM) sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan objek studinya
sama, yaitu manusia sebagai pekerja. Perbedaan utama antara psikologi industri dan
organisasi dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM) terletak pada kondisi
dimana manusia sebagai pekerja dipelajari. Perilaku manusia dipelajari dalam
kaitannya dengan manajemen. Sedangkan perilaku pekerja yang dipelajari dalam
kaitannya dengan cara agar pekerja dapat dimanajemeni secara efektif, merupakan
ranah psikologi industri dan organisasi (Munandar, 2014).

Perbedaan ruang lingkup psikologi industry dan organisasi dengan program


manajemen sumber daya manusia atau program bisnis yang lain adalah psikologi
industry dan organisasi lebih mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi
pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi manusia (Peggans,
Chandra, & McAlarnis, 1986; Wijono, 2015).

Beberapa topik yang dibahas oleh psikologi industri dan organisasi dan
manajemen sumber daya manusia memiliki kesamaan, seperti seleksi tenaga kerja,
pelatihan, motivasi, kepemimpinan. Manajemen sumber daya manusia membahas
seleksi dalam proses keseluruhan penerimaan pekerja baru. Seluruh proses seleksi
harus berlangsung secara efisien dan efektif. Dalam proses ini manajemen sumber
daya manusia dibantu oleh psikolog yang memastikan bahwa seleksi menghasilkan
pekerja yang memiliki kecakapan, keterampilan, sikap dan ciri-ciri kepribadian lain
yang diperlukan oleh pekerjaan (Munandar, 2014).

Psikologi industri dan organisasi member perhatian pada persoalan-persoalan


karyawan yang potensial yang terus-menerus berkembang dalam suatu organisasi,
seperti: rancangan tugas yang efisien, seleksi karyawan, melatih karyawan, dan
penilaian mengelola frustasi, konflik dan stress kerja, meningkatkan kepuasan kerja
karyawan, memotivasi karyawan agar lebih produktif, dan/atau membina hubungan
komunikasi antar atasan-bawahan. Program-program bisnis memperkirakan daerah-
daerah seperti akunting, marketing, dan transportasi, sedangkan program psikologi

12
industri/organisasi hampir semua memfokuskan pada persoalan-persoalan sumber
daya manusia (Peggans, Chandra, & McAlarnis, 1986 dalam Wijono, 2015)

Dalam bidang psikologi industri dan organisasi perilaku pekerja dipelajari untuk
dapat mengetahui kepribadiannya dalam rangka (a) proses seleksi dan penempatan,
proses pelatihan dan pengembangan; (b) interaksi pekerja dengan lingkungan fisiik
dan sosial. Penguasaan dibidang psikologi industri dan organisasi akan bermanfaat
bagi individu yang bekerja sebagai manajer sumber daya manusia. Hal ini
dikarenakan banyak bagian dari tugas-tugas seorang manajer sumber daya manusia
yang memerlukan pengetahuan psikologi, khususnya psikologi industry dan
organisasi (Munandar, 2014).

c. Ergonomi: Perpaduan antara Psikologi Industri dan Teknik

Ergonomi merupakan bidang yang memadukan antara teknik dan psikologi.


Fokus utama ergonomi adalah memahami dan meningkatkan keamanan dan efisiensi
interaksi manusia dan mesin. Meja, kursi, tuas, dan tombol, semua benda yang
digunakan pekerja setiap hari adalah hasil dari keputusan desain yang ditujukan untuk
meningkatkan efisiensi seseorang di dalam pekerjaan. Bidang ergonomi adalah asal
mula istilah psikologi terapan, karena mereka yang melakukan hal ini selama perang
adalah mereka yang pertama kali menerapkan prinsip-prinsip penelitian psikologis di
lingkungan kerja (King, 2014).

Ahli ergonomi mewakili berbagai macam keahlian mulai dari persepsi, atensi, dan
kognisi (individu yang tahu mengenai penempatan tombol pada papan kendali atau
warna yang lebih disukai untuk tombol tersebut), pembelajaran (individu yang
merancang program pelatihan penggunaan mesin), sampai pada psikolog sosial dan
lingkungan (individu yang menjawab permasalahan seperti bagaimana hidup di
lingkungan yang terbatas seperti pesawat ulang alik) (King, 2014).

13
F. Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia

Psikologi industri dan organisasi di Indonesia mengalami perkembangan yang


signifikan. Sebagai ilmu baru, psikologi mulai dikenal dan dikembangkan di Indonesia
sekitar tahun 1950-an. Hal. ini ditandai dengan kegiatan-kegiatan tes-tes psikologik yang
dilakukan dengan rincian sebagai berikut; (Munandar, 2014):

1) Tes psikologi yang dilakukan oleh Balai Psychotechniek dari Kementerian Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan RI, untuk tujuan seleksi masuk ke sekolah menengah
kejuruan teknik, serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.

2) Tes psikologi yang dilakukan oleh Pusat Psikologi Angkatan Darat di Bandung, untuk
tujuan seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya, berdasarkan pengukuran
psikometris. Perkembangan psikologi di Indonesia juga ditandai dengan adanya pendirian
Lembaga Pendidikan Asisten Psychologi, dan Kebudayaan RI yang dilebur ke dalamnya
menjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan pada tanggal 3 Maret 1953.

Selanjutnya Lembaga Pendidikan Psychology berkembang menjadi Jurusan Psychology


Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan pada tahun 1960 menjadi Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia. Sedangkan bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan
sekarang berkembang menjadi bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi industri
merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu masih menerapkan penggunaan tes
dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah lalu berubah menjadi ilmu yang dapat
dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian yang dilakukan (Munandar, 2014).

Pelopor pengembangan psikologi industri dan organisasi selanjutnya adalah


Bagian Psikologi Industri dan Organisasi dari dua Fakultas Psikologi lainnya, yaitu
Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran dan Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Pada tahun 2000 juga terdapat empat Fakultas Psikologi pada universitas negeri yakni
Universitas Indonesia, Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Mada, dan Universitas
Airlangga, satu program studi Psikologi sebagai bagian dari Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro dan kurang lebih tiga puluh Fakultas (atau masih berstatus
program studi) Psikologi swasta yang masing-masing memiliki Bagian Psikologi Industri
dan Organisasi (Munandar, 2014).

14
Dalam perkembangan psikologi industri dan organisasi terdapat beberapa
kendala yang terjadi. Psikologi industri dan organisasi yang telah terlebih dahulu
berkembang dan maju di Negara-negara Barat memberikan bahan pengetahuan yang
sangat banyak kepada Indonesia. Hasil penelitian, teori yang berkembang, metodologi
dan perangkat peralatannya yang canggih tersedia bagi Indonesia untuk digunakan.

Disatu sisi Indonesia diuntungkan karena dapat langsung mendapatkan temuan-


temuan guna menunjang berkembangnya teori, karena ada teori, aturan dan prinsip
psikologi yang berlaku atau dapat diterapkan secara universal. Di sisi lain Indonesia harus
tetap cermat mengenali teori, aturan dan prinsip psikologi mana yang lebih sesuai dengan
masyarakat dan kebudayaan Indonesia (Munandar, 2014). Oleh karena itu, alat tes
psikologi yang masuk ke indonesia harus diadaptasi atau disesuaikan dengan kondisi dan
budaya masyarakat Indonesia.

Selama ini, peluang berkembangnya psikologi industri dan organisasi, baik


melalui penelitian maupun melalui penerapan ilmu, masih kurang besar sehingga
pengembangan psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu belumlah dapat dikatakan
berarti. Sedangkan, suatu ilmu dapat berkembang jika diadakan penelitian-penelitian
dasar dan terapan, serta jika ada peluang untuk menerapkan teori yang telah ada. Ada
beberapa faktor-faktor utama yang membatasi peluang yakni dana, tenaga peneliti dan
penerapan yang belum optimal, serta kesediaan dan kemampuan perusahaan untuk
menggunakan jasa-jasa psikologis masih terbatas jumlahnya (Munandar, 2014).

Di Indonesia, saat ini psikologi dan industri menjadi ilmu terapan dengan kegiatan
utamanya yakni psikotes yang bertujuan untuk seleksi dan penempatan, penyuluhan dan
bimbingan kejuruan, dan pengembangan karier. Selain itu, terdapat bidang pelatihan.
Penyusunan dan pelaksanaan program-program pelatihan diperusahaan sudah banyak
dilakukan sarjana psikologi. Ada bidang terapan lain yang masih belum banyak
dipraktekkan yaitu bidang konsultasi organisasi/perusahaan. Meskipun begitu sudah ada
beberapa sarjana psikologi yang bekerja sebagai konsultan dalam perusahaan dan ada
yang bekerja pada lembaga manajemen negeri/swasta sebagai konsultan (Munandar,
2014).

15
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Psikologi Industri dan Organisasi adalah suatu sejarah yang relatif baru. Hal ini secara
umum telah dicatat bahwa psikologi industri dan organisasi mulai dikenal dalam tahun
1903 ketika Walter Dill Scort menulis tentang “The Theory of Advertising”, yang mana
psikologi pada awalnya diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika
Hugo Munsterberg menulis “Psychology and Industrial Efficiency”. Bagaimana pun juga
psikologi industry dan organisasi telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun 1900an.

Pada tahun 1930-an, psikologi industri dan organisasi mempunyai bidang gerak yang
lebih besar dan luas. Kemudian bidang geraknya mengarah terutama membahas
persoalan-persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan penempatan karyawan.
Sementara itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil penemuan dari studi
Hawthorme yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih terlibat dalam kegiatan-kegiatan
yang mengarah pada kualitas lingkungan kerja dan juga sikap-sikap karyawan.

Selanjutnya, pada tahun 1960-an ditemukan beberapa karakteristik yang menjadi


bagian dari bagian penggalan-penggalan utama perundang-undangan tentang hak
penduduk sipil. Undang-undang penduduk sipil diarahkan untuk member perhatian
terhadap sumber daya manusia yang profesional dalam mengembangkan berbagai teknik
seleksi yang adil. Setiap hasil seleksi yang diperoleh, semakin diperlukan untuk
menambah keberhasilan bagi para psikologi industry dan organisasi. Dalam tahun 1970-
an, penelitian diarahkan pada setiap persoalan keputusan dan motivasi karyawan dan
banyak teori tentang perilaku karyawan yang ada dalam organisasi yang
dikembangkannya.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an telah terjadi tiga perubahan utama dalam psikologi
industri dan organisasi yaitu:
1. Bertambahnya penggunaan analisis teknik dan metode statistik yang canggih
secara khusus.
2. Perubahan tersebut memberi perhatian terhadap minat yang baru dalam
mengaplikasikan.

16
B. Saran
Kami sadar bahwa massih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan oleh karena itu mohon diberikan sarannya agar kami
bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami konsep pemilihan alternative dalam
pengambilan keputusan

17
DAFTAR PUSTAKA

Hanurawan, F. 2015. Ilmu Psikologi Untuk Pemecahan Masalah-Masalah Kemanusiaan. Pidato


Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Psikologi pada Fakultas Pendidikan Psikologi
disampaikan pada Sidang Terbuka Senat Universitas Negeri Malang. 10 Desember.

https://repository.unesa.ac.id/sysop/files/2020-06
16_Buku:1.Psikologi%20Industri%20dan%20Organisasi_Umi.pdf

http://dfajarbacktonature.blogspot.com/2012/07/makalah-psikologiindustri-disusun-oleh.html

https://ft.esaunggul.ac.id/pengertian-psikologi-industri-dan-organisasi/

https://deepublishstore.com/blog/materi/psikologi-industri-dan-organisasi/

https://eprints.ums.ac.id/27611/2/04._BAB_I.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai