Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Nilai Mata Kuliah Psikologi Industri, oleh
Dosen Pengampu :
Muhammad Ihsan, M.T.
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“PSIKOLOGI UNTUK INDUSTRI” dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun
pedoman bagi pembaca dalam menambah pengetahuan dan wawasan.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan maupun kritik yang bersifat
membangun. Semoga tugas makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan
penulis makalah ini, dan para pembaca. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Psikologi Industri Sebagai Ilmu................................................................3
2.1.1. Pengertian Psikologi..........................................................................3
2.1.2. Psikologi Sebagai Ilmu......................................................................3
2.1.3. Fungsi Psikologi sebagai Ilmu...........................................................4
2.1.4. Pengertian Ilmu Psikologi Industri....................................................5
2.2 Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia.......................................6
2.2.1 Sejarah Masuknya Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia. 6
2.2.2 Hubungan PIO dengan human resources management....................11
2.3 Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi...........................................12
BAB III. PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................14
iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1
dalam perusaan, penerapan dan perkembangannya yang pesat baru dimulaidalam
dekade 1920.
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Di Jerman, Leipzig, 1875, titik awal psikologi sebagai ilmu dari Wilhelm
Wundt. Disusul laboratorium psikologi di Wuerzburg, Goettingen dan Tubingen.
Ilmu berusaha memberi penjelasan tentang kejadian-kejadian dialam, lepas dari
bagaimana keterangan ini nantinya akan digunakan. Lembaga-lembaga psikologi
diatas mempelajari gejala-gejala psikis manusia, seperti proses pengenalan,
pengalaman, ingatan, pikiran dan sebagainya. Berbagai macam rancangan
eksperimen merupakan kegiatan utama dari psikologi eksperimen. Temuan dari
psikologi eksperimen merupakan masukan bagi psikologi umum, misalnya salah
satu aturan dalam persepsi ialah hukum kedekatan. Psikologi eksperimen juga
mempelajari gejala-gejala psikis dan perilaku manusia di industri. Teori, aturan-
aturan dan prinsip-prinsip dari psikologi umum yang berlaku untuk setiap
manusia, tetap berkembang dan diterapkan. Penerapan psikologi umum di industri
sudah mulai dilihat pada permulaan abad ke 20 oleh Walter Dill Scott (1901)
dalam periklanan. Tahun 1903, bukunya Theory Of Advertising merupakan buku
pertama yang membahas pikologi dalam kaitan dengan aspek dunia kerja. Tahun
1913, terbit buku dari Hugo Muensterberg, psikologi Jerman yang mengajar di
3
Universitas Harvard, The Psychology Of Industrial Efficiency. Perkembangan
yang pesat dimulai dalam dekade 1920. Frederick Winslow Taylor, pelopor
gerakan Scientific Management mencari cara yang paling efesien untuk
melakukan suatu pekerjaan. Ini berkembang menjadi ergonomi, kerekayasaan
untuk manusia (Human Engineering) atau psikologi kerekayasaan (Engineering
Psychologi). 1924 dimulai penelitian-penelitian di Hawthorne, Illionis di pabrik
Western electrik tentang akibat-akibat kerja fisik dari lingkungan kerja terhadap
efisiensi kerja. Ditemukan bahwa kondisi psikososial ditempat kerja secara
potensial mempunyai arti yang lebih penting dari kondisi kerja fisik. Pada tahun
1960-an mulai penerapan psikologi di bidang penjualan berkembang dengan
pesat. perilaku manusia sebagai konsumen diteliti. Kebiasaan membeli dan proses
pengambilan keputusan untuk membeli dikaji dan dicarikan aturan-aturan umum.
Akhirnya para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan
antarmanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatu
keseluruhan. Mereka mempelajari struktur, iklim dan budaya dari berbagai macam
organisasi, pola dan gaya dari komunikasinya, struktur sosial formal dan informal
yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku
tenaga kerja.
4
b) understand (memahami) or explain (menjelaskan). Caranya yaitu dengan
mengidenfikasi sebab-sebab yang mengakibatkan efek-efek tertentu.
Dalam fungsi kedua ini, akan melibatkan penyusunan fakta yang perlu
diketahui tentang prilaku, mendapatkan wawasan tentang hubungan dan
diamati, dan beberapa prinsip-prinsip dan model yang akan menjelaskan
prilaku sosial.
c) Prediction (prediksi), setelah mampu menggambarkan serta kemudian
memahami atau menjelaskan selanjutnya adalah memprediksi. Tujuan
fungsi ini adalah mampu memprediksi bagaimana manusia akan berprilaku
dalam beberapa situasi. Lebih jelasnya, prediksi mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasil dari prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
d) Control, Sejatinya, kontrol hanya mengacu pada pengendalian kondisi
yang mempengaruhi perilaku berubah. Misalnya,jika seorang psikolog
klinik membantu seseorang mengatasi rasa takut yang sangat dari laba-
laba, maka kontrol yang terlibat untuk melakukan pengendalian rasa takut
tersebut. Jadi, tujuan control yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai
dengan yang diharapkan dan perwujudannya berupa tindakan yang
sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta
rehabilitasi atau perawatan.
2.1.4. Pengertian Ilmu Psikologi Industri
Tingkah laku I/O dipusatkan pada tingkah laku ‘terbuka’ yang secara
langsung dapat diamati. Sedangkan tingkah laku yang tertutup dapat disimpulkan
melalui ungkapannya kedalam tingkah laku terbuka. Sebagai contoh, tenaga kerja
yang senang dengan pekerjaannya akan memperlihatkan berbagai macam tingkah
5
laku yang mencerminkan kesenangannya, meskipun sibuk dalam menjalankan
tugasnya,wajahnya tetap tampak cerah, dalam jam istirahat berbicara tentang
pekerjaannya dengan rekannya, tidak menunggu jam pulang kerja. Apabila
ditanya tentang pekerjaannya ia menjawab dengan gairah semua pertanyaan.
Melalui observasi dari perilakunya yang terbuka dapat ditafsirkan perilakunya
yang tertutup.
6
tetap dikembangkan untuk meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan
pemeriksaan psikologi untuk tujuan seleksi, penempatan, pengenalan diri,
penyuluhan kejuruan dan perkembangan kariere. Segi terapan dari psikologi
industri dan organisasi menimbulkan tafsiran bahwa psikologi bermanfaat bagi
manajemen, bagi pimpinan dan pemilik perusahaan dan merugikan para tenaga
kerja dan konsumen.
Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan
pengetahuan (A Body Of Knowledge) yang berisi fakta, aturan-aturan dan prinsip-
prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah
gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus ditunjukan untuk
kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai
organisasi maupun karyawannya.
Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia:
7
teori aturan-aturan atau hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
kembali kedalam kegiatan-kegiatan industri dan organisasi untuk
kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji
ketepatannya. Contohnya ditemukannya data tentang perbadaan manager
yang berhasil dan yang tidak.
c.
Perusahaan Produktivitas
Komponen : mesin-
mesin; bahan-
bahan mentah;
Manusia
Pemimpin dan
Menangani manusia dengan baik
Mempertahankan kinerja yang tinggi dari tenaga kerja
Memperhatikan fasilitas yang bagi konsumen
memuaskan
Saran-saran Psikologis:
Mendapatkan pemikiran yang semakin realistis dan
maju karena mampu menangani masalah-masalah
manusia dan masalah
Organisasi adalahantar manusia
alat yang secara orang-
digunakan secara individu
profesional.
maupun kelompok untuk mencapai tujuan. Organisasi menggabungkan
pengetahuan, kolektif, nilai dan visi orang-orang yang secara sadar (dan
kadang tidak sadar) berusaha untuk memperoleh sesuatu yang mereka
inginkan. Organisasi juga dapat dikatakan sebagai respon dan alat
menciptakan keuntungan yang memenuhi beberapa kebutuhan manusia.
Beberapa organisasi baru bermunculan ketika beberapa teknologi baru
tersedia, contohnya organisasi baru perusahaan.
Perusahaan adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen
manusia, bahan-bahan mentah dan mesin-mesin. Produktivitas suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh bagaimana interaksi antara ketiga
komponen tersebut. Namun faktor manusianya tetap sebagai penentu
terhadap segala produktivitas.
Suatu bentuk usaha tanpa manusia, tidak mungkin ada dan tidak
dapat dibayangkan. Bagaimanapun sederhana ataupun kompleksnya suatu
bentuk usaha, manusia yang menjadi intinya. Karena dalam dunia kerja
yang semakin kompetitif dan memiliki banyak tuntutan, para manajer
8
tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis mereka saja, namun
dibutuhkan sutu keterampilan teknis di dalam menangani orang dengan
baik, bagaimana suatu pemimpin dan manajer mempertahankan kinerja
yang tinggi dari tenaga kerja dan memperhatikan fasilitas yang
memuaskan bagi konsumen.
Untuk menyikapi tuntutan dan permasalahan yang ada di dalam
dunia industri dan organisasi (perusahaan), saran-saran psikologis sangat
dibutuhkan, guna mendapatkan pemikiran yang semakin realistik dan
maju. Karena psikologi di dalam dunia industri dan organisasi mampu
menangani masalah-masalah manusia dan masalah antar manusia secara
profesional.
9
tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu
yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk
mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal
dan dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan sepenuhnya.
Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu
terapan dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis
(yang secara popular dikenal dengan “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan
penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan dan pengembangan karir.
10
sebagai konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari
organisasi perusahaan.
11
2.3 Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi
12
BAB III.
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Pengetahuan dasar tentang aspek psikologi manusia dan perilakunya dalam konteks organisasi,
khususnya dalam sistem kerja industri, disesuaikan dengan keterbatasan manusia sehingga
manusia nyaman beraktivitas dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.
13
Daftar Pustaka
Dosen Pengajar Psikologi Industri. 2009. Buku Ajar Psikologi Industri, [online].
Tersedia: http://library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/1/--timpengaja-24-1-psikolog-
i.pdf (diakses pada 23 Februari 2017)
14