Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PSIKOLOGI UNTUK INDUSTRI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Nilai Mata Kuliah Psikologi Industri, oleh
Dosen Pengampu :
Muhammad Ihsan, M.T.

Disusun oleh kelompok 10 :


1. Muhammad Zulfikar Abi 201151048
2. Sandra Damayanti 201151127
3. Zulfikar noermansyah 201151143

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul
“PSIKOLOGI UNTUK INDUSTRI” dalam bentuk maupun isinya yang sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk, maupun
pedoman bagi pembaca dalam menambah pengetahuan dan wawasan.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan maupun kritik yang bersifat
membangun. Semoga tugas makalah ini bermanfaat bagi kami selaku penyusun dan
penulis makalah ini, dan para pembaca. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Purwakarta, 2 Juni 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................3
2.1 Psikologi Industri Sebagai Ilmu................................................................3
2.1.1. Pengertian Psikologi..........................................................................3
2.1.2. Psikologi Sebagai Ilmu......................................................................3
2.1.3. Fungsi Psikologi sebagai Ilmu...........................................................4
2.1.4. Pengertian Ilmu Psikologi Industri....................................................5
2.2 Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia.......................................6
2.2.1 Sejarah Masuknya Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia. 6
2.2.2 Hubungan PIO dengan human resources management....................11
2.3 Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi...........................................12
BAB III. PENUTUP..............................................................................................13
3.1 Kesimpulan..............................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................14

iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Psikologi ilmu mulai diperkenalkan di Indonesia sebelum perang dunia ke


II, melalui lembaga-lembaga pendidikan. Psikologi diajarkan di sekolah-sekolah
pendidikan guru. Prinsip-prinsip psikologi ketika itu terutama diterapkan pada
bidang pendidikan. Baru pada tahun 1953, dengan didirikannya Lembaga
Pendidikan Asisten Psikologi, psikologi bukan saja merupakan ilmu yang
diterapkan dibidang pendidikan, tetapi mulai menjadi ilmu yang dikembangkan di
Indonesia dan diterapkan keberbagai bidang kehidupan, dalam kehidupan
keluarga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan masyarakat pada umumnya.

Perkembangan psikologi di indonesia, khususnya perkembangan psikologi


industri dan organisasi, masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di
negara-negara barat, terutama Amerika serikat. Banyak buku dan majalah
psikologi dari negara-negara barat ( yang berbahasa inggris ) merupakan buku
pegangan dan buku acuan dalam pengembangan dan penerapan psikologi di
Indonesia. Hal ini pula yang menjadi dasar pemikiran untuk membahas secara
singkat bagaimana perkembanagan psikologi industri dan organisasi di negara-
negara barat agar dapat lebih mudah mengenali dan memahami psikologi industri
dan organisasi di Indonesia.

Penerapan psikologi umum di industri sudah mulai dilihat pada permulaan


abad ke 20. Tahun 1901, walter dill scott berbicara tentang kemungkinan
penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya the
theory of advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas
psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (schultz, 1982: 8) tahun 1913 terbit
buku lain dengan judul the psychology of industrial efficiency yang ditulis oleh
hugo muensterberg, psikolog jerman yang mengajar di universitas harvard. Buku
ini membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri. Meskipun sudah
pada permulaan abad ke 20 dikenali kemungkinan penerapan psikologi umum

1
dalam perusaan, penerapan dan perkembangannya yang pesat baru dimulaidalam
dekade 1920.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apakah Psikologi Industri sebagai Ilmu?
1.2.2 Bagaimana Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia?
1.2.3 Bagaimanakah Wawasan Psikologi dan Industri?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1.3.1 Mengetahui Psikologi Industri sebagai Ilmu.


1.3.2 Mengetahui Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia.
1.3.3 Mengetahui Wawasan Psikologi dan Industri .

2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Psikologi Industri Sebagai Ilmu


2.1.1. Pengertian Psikologi

Ditinjau dari segi bahasa Yunani, istilah psikologi berasal dari“psyche”


yang berarti jiwa dan “logos” yang yang berarti ilmu pengetahuan.Jadi secara
harfiah ilmu psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Psikologi tidak
mempelajari jiwa/mental itu secara langsung karena sifatnya yang abstrak, tetapi
psikologi membatasi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut
yakni berupa tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat
di definisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku dan
proses mental.

2.1.2. Psikologi Sebagai Ilmu

Di Jerman, Leipzig, 1875, titik awal psikologi sebagai ilmu dari Wilhelm
Wundt. Disusul laboratorium psikologi di Wuerzburg, Goettingen dan Tubingen.
Ilmu berusaha memberi penjelasan tentang kejadian-kejadian dialam, lepas dari
bagaimana keterangan ini nantinya akan digunakan. Lembaga-lembaga psikologi
diatas mempelajari gejala-gejala psikis manusia, seperti proses pengenalan,
pengalaman, ingatan, pikiran dan sebagainya. Berbagai macam rancangan
eksperimen merupakan kegiatan utama dari psikologi eksperimen. Temuan dari
psikologi eksperimen merupakan masukan bagi psikologi umum, misalnya salah
satu aturan dalam persepsi ialah hukum kedekatan. Psikologi eksperimen juga
mempelajari gejala-gejala psikis dan perilaku manusia di industri. Teori, aturan-
aturan dan prinsip-prinsip dari psikologi umum yang berlaku untuk setiap
manusia, tetap berkembang dan diterapkan. Penerapan psikologi umum di industri
sudah mulai dilihat pada permulaan abad ke 20 oleh Walter Dill Scott (1901)
dalam periklanan. Tahun 1903, bukunya Theory Of Advertising merupakan buku
pertama yang membahas pikologi dalam kaitan dengan aspek dunia kerja. Tahun
1913, terbit buku dari Hugo Muensterberg, psikologi Jerman yang mengajar di

3
Universitas Harvard, The Psychology Of Industrial Efficiency. Perkembangan
yang pesat dimulai dalam dekade 1920. Frederick Winslow Taylor, pelopor
gerakan Scientific Management mencari cara yang paling efesien untuk
melakukan suatu pekerjaan. Ini berkembang menjadi ergonomi, kerekayasaan
untuk manusia (Human Engineering) atau psikologi kerekayasaan (Engineering
Psychologi). 1924 dimulai penelitian-penelitian di Hawthorne, Illionis di pabrik
Western electrik tentang akibat-akibat kerja fisik dari lingkungan kerja terhadap
efisiensi kerja. Ditemukan bahwa kondisi psikososial ditempat kerja secara
potensial mempunyai arti yang lebih penting dari kondisi kerja fisik. Pada tahun
1960-an mulai penerapan psikologi di bidang penjualan berkembang dengan
pesat. perilaku manusia sebagai konsumen diteliti. Kebiasaan membeli dan proses
pengambilan keputusan untuk membeli dikaji dan dicarikan aturan-aturan umum.
Akhirnya para sarjana psikologi sebagai kelanjutan mendalami hubungan
antarmanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai suatu
keseluruhan. Mereka mempelajari struktur, iklim dan budaya dari berbagai macam
organisasi, pola dan gaya dari komunikasinya, struktur sosial formal dan informal
yang ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku
tenaga kerja.

2.1.3. Fungsi Psikologi sebagai Ilmu

Psikologi sebagai kajian ilmu ilmiah memiliki empat fungsi yaitu:

a) description, menggambarkan atau bisa juga dinamakan dengan classifying,


pengklasifikasian secara khas berdasarkan catatan rinci dari pengamatan
ilmiah. Meskipun description tidak bisa menjelaskan sesuatu, akan tetapi,
pengetahuan yang berguna dimulai dari gambaran yang akurat.
Description diharapkan mampu menjawab pertanyaan penting yaitu “why”
bagaimana. Jadi hasil jawaban pertanyaan dapat berupa deskripsi atau
bahasan yang bersifat deskriptif. Fungsi pertama psikologi ini bertujuan
untuk menggambarkan cara-cara yang berbeda dari tingkah laku manusia.
Misalnya, menggambarkan tingkah laku dan proses mental austic anak-
anak, seperti, sulitnya belajar bahasa.

4
b) understand (memahami) or explain (menjelaskan). Caranya yaitu dengan
mengidenfikasi sebab-sebab yang mengakibatkan efek-efek tertentu.
Dalam fungsi kedua ini, akan melibatkan penyusunan fakta yang perlu
diketahui tentang prilaku, mendapatkan wawasan tentang hubungan dan
diamati, dan beberapa prinsip-prinsip dan model yang akan menjelaskan
prilaku sosial.
c) Prediction (prediksi), setelah mampu menggambarkan serta kemudian
memahami atau menjelaskan selanjutnya adalah memprediksi. Tujuan
fungsi ini adalah mampu memprediksi bagaimana manusia akan berprilaku
dalam beberapa situasi. Lebih jelasnya, prediksi mampu meramalkan atau
memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi.
Hasil dari prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi.
d) Control, Sejatinya, kontrol hanya mengacu pada pengendalian kondisi
yang mempengaruhi perilaku berubah. Misalnya,jika seorang psikolog
klinik membantu seseorang mengatasi rasa takut yang sangat dari laba-
laba, maka kontrol yang terlibat untuk melakukan pengendalian rasa takut
tersebut. Jadi, tujuan control yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai
dengan yang diharapkan dan perwujudannya berupa tindakan yang
sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau treatment serta
rehabilitasi atau perawatan.
2.1.4. Pengertian Ilmu Psikologi Industri

Ilmu psikologi industri dan organisasi (I/O) menurut Munsterberg adalah


ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja. Sedangkan
menurut Munadar ilmu Psikologi I/O adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku
manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen, baik secara
perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya dapat
diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan kemanfaatan
bersama.

Tingkah laku I/O dipusatkan pada tingkah laku ‘terbuka’ yang secara
langsung dapat diamati. Sedangkan tingkah laku yang tertutup dapat disimpulkan
melalui ungkapannya kedalam tingkah laku terbuka. Sebagai contoh, tenaga kerja
yang senang dengan pekerjaannya akan memperlihatkan berbagai macam tingkah

5
laku yang mencerminkan kesenangannya, meskipun sibuk dalam menjalankan
tugasnya,wajahnya tetap tampak cerah, dalam jam istirahat berbicara tentang
pekerjaannya dengan rekannya, tidak menunggu jam pulang kerja. Apabila
ditanya tentang pekerjaannya ia menjawab dengan gairah semua pertanyaan.
Melalui observasi dari perilakunya yang terbuka dapat ditafsirkan perilakunya
yang tertutup.

Jadi, Psikologi industri dan organisasi merupakan hasil perkembangan dari


psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Sekarang, perilaku
manusia dalam kaitan dengan kegiatan industri dan organisasi dipelajari untuk
perkembangan teori, aturan dan prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam
lingkup industri dan organisasi. Alat untuk mengukur perbedaan manusia juga
tetap dikembangkan untuk meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan
pemeriksaan psikologi untuk tujuan seleksi, penempatan, pengenalan diri,
penyuluhan kejuruan dan perkembangan karier. Segi terapan dari psikologi
industri dan organisasi menimbulkan tafsiran bahwa psikologi bermanfaat bagi
manajemen, bagi pimpinan dan pemilik perusahaan dan merugikan para tenaga
kerja dan konsumen.

Serta, Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan


pengetahuan (A Body Of Knowledge) yang berisi fakta, aturan-aturan dan prinsip-
prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah
gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus ditunjukan untuk
kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, bik perusahaan sebagai
organisasi maupun karyawannya.

2.2 Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia


2.2.1 Sejarah Masuknya Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia
Psikologi industri dan organisasi merupakan hasil perkembangan dari
psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus. Sekarang, perilaku
manusia dalam kaitan dengan kegiatan industri dan organisasi dipelajari untuk
perkembangan teori, aturan dan prinsip psikologi baru yang berlaku umum dalam
lingkup industri dan organisasi. Alat untuk mengukur perbedaan manusia juga

6
tetap dikembangkan untuk meningkatkan kecermatan dalam melaksanakan
pemeriksaan psikologi untuk tujuan seleksi, penempatan, pengenalan diri,
penyuluhan kejuruan dan perkembangan kariere. Segi terapan dari psikologi
industri dan organisasi menimbulkan tafsiran bahwa psikologi bermanfaat bagi
manajemen, bagi pimpinan dan pemilik perusahaan dan merugikan para tenaga
kerja dan konsumen.
Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan
pengetahuan (A Body Of Knowledge) yang berisi fakta, aturan-aturan dan prinsip-
prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Pengetahuan ini dapat disalah
gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan pihak-pihak yang terlibat.
Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus ditunjukan untuk
kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik perusahaan sebagai
organisasi maupun karyawannya.
Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia:

a. Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen


Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya, dengan
lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjakaannya.
Sebagai tenaga kerja manusia menjadi anggota organisasi industri dan
sebagai konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari
organisasi perusahaan.
b. Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar
temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk
kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan organisasinya.
Dalam organisasi ada unit kerja. Unit kerja yang besar terdiri dari
unit-unit kerja yang lebih kecil dan masing-masing terdiri dari unit kerja
yang lebih kecil lagi. Dalam hubungan ini dipelajari bagaimana dampak
satu kelompok atau unit kerja terhadap perilaku seorang tenaga kerja dan
sebaliknya. Juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi
mempengaruhi tenaga kerjanya, terhadap kelompok tenaga kerja dan
terhadap seorang tenaga kerja. Tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh
mana ada reaksi yang sma dari kelompok konsumen dengan ciri-ciri
tertentu terhadap iklan suatu produk. Berdasarkan temuan dikembangkan

7
teori aturan-aturan atau hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
kembali kedalam kegiatan-kegiatan industri dan organisasi untuk
kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji
ketepatannya. Contohnya ditemukannya data tentang perbadaan manager
yang berhasil dan yang tidak.

c.
Perusahaan Produktivitas
Komponen : mesin-
mesin; bahan-
bahan mentah;
Manusia
Pemimpin dan
Menangani manusia dengan baik
Mempertahankan kinerja yang tinggi dari tenaga kerja
Memperhatikan fasilitas yang bagi konsumen
memuaskan
Saran-saran Psikologis:
Mendapatkan pemikiran yang semakin realistis dan
maju karena mampu menangani masalah-masalah
manusia dan masalah
Organisasi adalahantar manusia
alat yang secara orang-
digunakan secara individu
profesional.
maupun kelompok untuk mencapai tujuan. Organisasi menggabungkan
pengetahuan, kolektif, nilai dan visi orang-orang yang secara sadar (dan
kadang tidak sadar) berusaha untuk memperoleh sesuatu yang mereka
inginkan. Organisasi juga dapat dikatakan sebagai respon dan alat
menciptakan keuntungan yang memenuhi beberapa kebutuhan manusia.
Beberapa organisasi baru bermunculan ketika beberapa teknologi baru
tersedia, contohnya organisasi baru perusahaan.
Perusahaan adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen
manusia, bahan-bahan mentah dan mesin-mesin. Produktivitas suatu
perusahaan sangat ditentukan oleh bagaimana interaksi antara ketiga
komponen tersebut. Namun faktor manusianya tetap sebagai penentu
terhadap segala produktivitas.
Suatu bentuk usaha tanpa manusia, tidak mungkin ada dan tidak
dapat dibayangkan. Bagaimanapun sederhana ataupun kompleksnya suatu
bentuk usaha, manusia yang menjadi intinya. Karena dalam dunia kerja
yang semakin kompetitif dan memiliki banyak tuntutan, para manajer

8
tidak hanya mengandalkan keterampilan teknis mereka saja, namun
dibutuhkan sutu keterampilan teknis di dalam menangani orang dengan
baik, bagaimana suatu pemimpin dan manajer mempertahankan kinerja
yang tinggi dari tenaga kerja dan memperhatikan fasilitas yang
memuaskan bagi konsumen.
Untuk menyikapi tuntutan dan permasalahan yang ada di dalam
dunia industri dan organisasi (perusahaan), saran-saran psikologis sangat
dibutuhkan, guna mendapatkan pemikiran yang semakin realistik dan
maju. Karena psikologi di dalam dunia industri dan organisasi mampu
menangani masalah-masalah manusia dan masalah antar manusia secara
profesional.

Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia Psikologi sebagai ilmu baru


dikenal dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an. Ketika
kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun 1949,
terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan tes-tes psikologis
yang dilakukan oleh:
a. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran &
Kebudayaan RI yang emngadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah
menengah kejuruan teknik serta pengukuran psikometris untuk keperluan
penjurusan sekolah.
b. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan
seleksi dan penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran
psikomertis.
Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam
Santosso, didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai
Psychotechniek dari Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI
dilebur ke dalamnya manjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan.
Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang menjadi Jurusan Psychologi Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960 menjadi Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang
menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi Industri yang
merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan

9
tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu
yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.
Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk
mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal
dan dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan sepenuhnya.
Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu
terapan dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis
(yang secara popular dikenal dengan “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan
penempatan, penyuluhan dan bimbingan kejuruan dan pengembangan karir.

A. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI SEBAGAI ILMU


Masih menerapkan temuan-temuan dari psikologi pada umumnya,
psikologi dan industri pada khususnya kedalam industri dan organisasi.

B. PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI MEMPELAJARI


PERILAKU MANUSIA.
Yang dimaksud dengan perilaku manusia ialah segala kegiatan
yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati
berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara, dan sebagainya maupun
yang tidak dapat diamati secara langsung seperti berfikir, perasaan,
motivasi dan sebagainya. Ilmu hanya menangani hingga menganalisis
fakta-fakta yang dapat diamati, yang dapat dilihat, didengar, diraba, diukur
dan dilaporkan, yang semuanya merupakan perilaku yang terbuka. Melalui
observasi dari perilaku terbuka kita kita menafsirkan tentang perilaku yang
tertutup.

C. PERILAKU MANUSIA DIPELAJARI DALAM PERANNYA


SEBAGAI TENAGA KERJA DAN SEBAGAI KONSUMEN.
Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya, dengan
lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjakaannya.
Sebagai tenaga kerja manusia menjadi anggota organisasi industri dan

10
sebagai konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari
organisasi perusahaan.

D. PERILAKU MABNUYSIA DIPELAJARI SECARA PERORANGAN


DAN SECARA KELOMPOK.
Dalam organisasi ada unit kerja. Unit kerja yang besar terdiri dari
unit-unit kerja yang lebih kecil dan masing-masing terdiri dari unit kerja
yang lebih kecil lagi. Dalam hubungan ini dipelajari bagaimana dampak
satu kelompok atau unit kerja terhadap perilaku seorang tenaga kerja dan
sebaliknya. Juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi
mempengaruhi tenaga kerjanya, terhadap kelompok tenaga kerja dan
terhadap seorang tenaga kerja. Tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh
mana ada reaksi yang sma dari kelompok konsumen dengan ciri-ciri
tertentu terhadap iklan suatu produk. Berdasarkan temuan dikembangkan
teori aturan-aturan atau hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan
kembali kedalam kegiatan-kegiatan industri dan organisasi untuk
kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji
ketepatannya. Contohnya ditemukannya data tentang perbadaan manager
yang berhasil dan yang tidak.

2.2.2 Hubungan PIO dengan human resources management:


HRM sebagai proses developing, applying, evaluating policies, procedure,
methode, program yang berhubungan dengan individu di dalam organisasi. Fungsi
HR berkaitan dengan manajemen SDM.

a. HRM : dikembangkan berdasarkan pengetahuan melalui berbagai disisplin


(sosiologi, ekonomi, tehnik, hukum, medicine, pendidikan, jurnalilm,
psikologi)
b. PIO : pengembangan manajemen, motivasi karyawan, semangat dan
kepuasan kerja, seleksi manajemen, raining, produktivitas, perfonmance
appraisal, seleksi karyawan. (PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI, 2014)

11
2.3 Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi

Psikologi industri berkembang sebagai ilmu yang mandiri sehingga


terjadi perubahan yaitu berdirinya psikologi industri dan (psikologi) organisasi.
Organisasi yang dimaksudkan mencakup organisasi profit (ex: perbankan,
industri, perdagangan) maupun non profit (ex : pemerintah, lembaga pendidikan,
rumah sakit).

Sistim sebagai suatu kesatuan keseluruhan yang terorganisasi,yang terdiri


dari dua atau lebih bagian, komponen atau subsitem, yang saling tergantung, yang
dipisahkan dari suprasistim sebagai lingkungannya oleh batas2 yang dapat ditemu
kenali. Sistim berinteraksi dengan sistim lainnya dan membentuk suatu
suprasistim. Sistim juga terdiri dari dua atau lebih subsistim yang saling
berinteraksi, dan masing2 subsistim terdiri dari sistim yang lebih kecil lagi yang
saling berinteraksi dan seterusnya.
Organisasi (industri) dapat dipandang sebagai suatu sistem yang terbuka.
Sistem berinteraksi dengan sistem lain dan membentuk supra sistem. Contoh :
suatu industri (sistem) berinteraksi dengan organisasi lain (sistem lain) seperti
departemen, sehingga membentuk supra sistem.

Objek yang dipelajari oleh psikologi industri dan organisasi adalah


perilaku manusia sebagai tenaga kerja dan konsumen dalam interaksinya
dengan organisasi.

12
BAB III.
PENUTUP

3.1Kesimpulan

Pengetahuan dasar tentang aspek psikologi manusia dan perilakunya dalam konteks organisasi,
khususnya dalam sistem kerja industri, disesuaikan dengan keterbatasan manusia sehingga
manusia nyaman beraktivitas dapat mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif.

13
Daftar Pustaka

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI. (2014, april). Dipetik februari


kamis, 2017, dari http://www.psychoshare.com/file-139/psikologi-industri-dan-
organisasi/psikologi-industri-dan-organisasi.html

Binadarma. tt. Psikologi Industri dan Organisasi, [online]. Tersedia:


http://eprints.binadarma.ac.id/1587/1/PSIKOLOGI%20INDUSTRI%20MATERI
%201.pdf (diakses pada 23 Februari 2017)

Dosen Pengajar Psikologi Industri. 2009. Buku Ajar Psikologi Industri, [online].
Tersedia: http://library.uwp.ac.id/digilib/files/disk1/1/--timpengaja-24-1-psikolog-
i.pdf (diakses pada 23 Februari 2017)

Rahman, Abdu. (2014, 12 Oktober). 4 Fungsi Psikologi Sebagai Ilmu.


Kompasiana [online]. Tersedia: http://www.kompasiana.com/abdu_rahman/4-
fungsi-psikologi-sebagai-ilmu_54f958c4a333112c048b4d89(diakses pada 24
Februari 2017)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Psikologi_industri

14

Anda mungkin juga menyukai