Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PSIKOLOGI INDUSTRI

DEFINISI, RUANG LINGKUP, DAN URGENSI PSIKOLOGI INDUSTRI

Dosen Pengampu :

Dra. Asmar Yulastri, M.Pd., Ph.D

Ranggi Rahimul Insan, SP., M.Si

Oleh :

Rizki Maulana

18079074

PROGRAM STUDI D3 TATA BOGA

JURUSAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi ilmu mulai diperkenalkan di Indonesia sebelum perang

dunia ke II, melalui lembaga-lembaga pendidikan. Psikologi diajarkan di

sekolah-sekolah pendidikan guru. Prinsip-prinsip psikologi ketika itu terutama

diterapkan pada bidang Baru pada tahun 1953, dengan didirikannya Lembaga

Pendidikan Asisten Psikologi, psikologi bukan saja merupakan ilmu yang

diterapkan dibidang pendidikan, tetapi mulai menjadi ilmu yang dikembangkan

di Indonesia dan diterapkan keberbagai bidang kehidupan, dalam kehidupan

keluarga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan masyarakat pada umumnya.

Perkembangan psikologi di indonesia, khususnya perkembangan

psikologi industri dan organisasi, masih sangat dipengaruhi oleh perkembangan

psikologi di negara-negara barat, terutama Amerika serikat. Banyak buku dan

majalah psikologi dari negara-negara barat (yang berbahasa inggris)

merupakan buku pegangan dan buku acuan dalam pengembangan dan

penerapan psikologi di Indonesia. Hal ini pula yang menjadi dasar pemikiran

untuk membahas secara singkat bagaimana perkembanagan psikologi industri

dan organisasi di negara-negara barat agar dapat lebih mudah mengenali dan

memahami psikologi industri dan organisasi di Indonesia.

1
B. Tujuan Penulisan

1. Mendapat gambaran Tentang Ilmu Psikologi Industri dan Organisasi.

2. Mendapat gambaran tentang Sejarah dari Ilmu Psikologi Industri.

3. Mendapat gambaran tentang Ruang Lingkup Psikologi Industri dan

Organisasi.

C. Manfaat Penulisan

1. Mengetahui pengertian Psikologi Industri Dan Organisasi

2. Mengetahui Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi

3. Mendapatkan pengetahuan tentang Ruang Lingkup Psikologi Industri dan

Organisasi

4. Dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat dari makalah ini pada

kehidupan sehari-hari

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Psikologi Industri

1. Psikologi (dari bahasa Yunani Kuno : psyche = jiwa dan logos = kata).

Dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

jiwa/mental. Psikologi tidak mempelajari jiwa/mental itu secara langsung

karena sifatnya yang abstrak, tetapi psikologi membatasi pada manifestasi

dan ekspresi dari jiwa/mental tersebut yakni berupa tingkah laku dan proses

atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu

pengetahuan yang mempelajari tingkah lak u dan proses mental.

2. Munsterberg (dalam Berry 1998) Psikologi Industri adalah ilmu yang

mempelajari tingkah laku manusia dalam dunia kerja.

3. Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu

psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam

perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen, baik secara

perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar temuannya

dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan

kemanfaatan bersama.

Istilah psikologi industri dan organisasi merupakan terjemahan dari

Industrial and Organizationa Psychology. Perlu ditambahkan bahwa industri

tidak hanya terjemahan dari industri tetapi mencakup juga pengertian business

(perusahaan). Selain itu psikologi industri dan organisasi merupakan hasil

perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen dan psikologi khusus.

3
Secara terminologi, psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan

yang memepelajari aktifitas-aktifatas manusia dalam hubungannya dengan

lingkungan. Industri dan organisasi dapat diartikan sebagai suatu badan usaha

dari perkumpulan kelompok manusia yang mempunyai tujuan bersama untuk

menghasilkan suatu produk tertentu. Berdasarkan pengertian diatas psikologi

perusahaan dan organisasi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari

aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan kehidupan lingkungan

perusahan atau orgasnisasi.

Psikologi industri dan organisasi merupakan suatu keseluruhan

pengetahuan (a body of knowledge) yang berisi fakta, aturan-aturan dan

prinsip-prinsip tentang perilaku manusia pada pekerjaan. Pengetahuan ini dapat

disalah gunakan sehingga dapat membahayakan dan merugikan pihak-pihak

yang terlibat. Penggunaan pengetahuan psikologi industri dan organisasi harus

ditujukan untuk kepentingan dan kemanfaatan pihak-pihak yang terlibat, baik

perusahaan sebagai organisasi maupun karyawannya.

Psikologi industri dan organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku

manusia:

1. Dalam perannya sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen

2. Baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud agar

temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk

kepentingan dan kemanfaatan manusianya dan organisasinya.

4
B. Sejarah Psikologi Industri Dan Organisasi

Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan

penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya

The Theory of Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang

membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja (Schultz,

1982, halaman. 8) Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul The Psychology of

Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo Muensterberg. yang membahas

secara lebih luas bidang dari psikologi industri. Frederick Winslow Taylor,

seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific manajement” mencari cara-

cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan

berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan

anggota badan kita.

Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen

bersama-sama dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru,

yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja

dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia

sebagai tenaga kerja. Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang

penjualan, dengan mengadakan penelitian perilaku konsumen. Sehubungan

dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui berbagai media

untuk menarik konsumen. Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar

manusia dalam industri, mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan,

struktur dan iklim berbagai macam organisasi, pola dan gaya komunikasi,

5
struktur sosial formal dan informal yang ditimbulkan, untuk menentukan

pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.

Psikologi industry dan organisasi adalah suatu sejarah yang relatif

baru. Hal ini secara umum telah dicatat bahwa psikologi industry dan

organisasi mulai dikenal dalam tahun 1903 ketika Walter Dill Scort menulis

tentang “The Theory of Advertising”, yang mana psikologi pada awalnya

diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika Hugo

Munsterberg menulis “Psychology and Industrial Efficiency”. Bagaimana pun

juga psikologi industry dan organisasi telah dicatat secara resmi lahir pada

awal tahun 1900-an. Pada tahun 1930-an, psikologi industry dan organisasi

mempunyai bidang gerak yang lebih besar dan luas. Kemudian bidang

geraknya mengarah terutama membahas persoalan-persoalan sumber daya

manusia seperti seleksi dan penempatan karyawan.

Sementara itu, pada tahun 1930-an, dengan berbagai hasil penemuan

dari studi Hawthorme yang terkenal, maka psikologi menjadi lebih terlibat

dalam kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kualitas lingkungan kerja dan

juga sikap-sikap karyawan. Selanjutnya, pada tahun 1960-an ditemukan

beberapa karakteristik yang menjadi bagian dari bagian penggalan-penggalan

utama perundang-undangan tentang hak penduduk sipil. Undang-undang

penduduk sipil diarahkan untuk memberi perhatian terhadap sumber daya

manusia yang profesional dalam mengembangkan berbagai teknik seleksi yang

adil. Setiap hasil seleksi yang diperoleh, semakin diperlukan untuk menambah

keberhasilan bagi para psikologi industry dan organisasi.

6
Dalam tahun 1970-an, penelitian diarahkan pada setiap persoalan

keputusan dan motivasi karyawan dan banyak teori tentang perilaku karyawan

yang ada dalam organisasi yang dikembangkannya. Pada tahun 1980-an dan

1990-an telah terjadi tiga perubahan utama dalam psikologi industry dan

organisasi yaitu : 1. Bertambahnya penggunaan analisis teknik dan metode

statistic yang canggih secara khusus. Perubahan ini adalah jelas jika satu

berbanding dengan beberapa artikel jurnal yang telah dipublikasikan dalam

tahun 1960-an dengan artikel yang telah ditulis sejak tahun 1980-an. Artikel-

artikel belakangan ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang lebih

luas dan dalam, yaitu analisis statistic untuk mengukur perubahan tingkah laku

analisis variasi (ANOVA), analisis multivariasi (MANOVA), dan model

kausal, di mana artikel-artikel pada tahun 1960-an menggunakan statistic yang

sederhana seperti, chi quadat, uji t dan analisa varians (ANOVA) satu arah dua

arah, juga analisis hubungan linier dan berganda serta regresi linier dan

berganda, path analysis, program statistic LISREL, SAM, dan AMOS

digunakan dalam penelitian-penelitian di bidang industry dan organisasi. Selain

itu juga menggunakan kasus, dan eksperimental. Kepercayaan pada statistic ini

menjelaskan mengapa mahasiswa kedokteran mengambil paling tidak lima

macam kursus statistic.

Kedua Perubahan tersebut memberi perhatian terhadap minat yang

baru dalam mengaplikasikan psikologi kognitif dalam industry. Contoh,

peneliti tahun 1970-an pada mulanya memberi deskripsi dan metode-metode

tes yang baru untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Dalam tahun 1980-an

7
awal dan tahun 1990-an, bagaimanapun juga, penelitian-penelitian melakukan

pendekatan terhadap persoalan sama dengan menguji proses berfikir yang

digunakan oleh para manajer ketika mereka mengatur penilaian kinerja

karyawan. Perubahan utama yang ketika terakhir adalah dalam tahun 1980-an

dan 1990-an, bahwa para psikologi industry dan organisasi lebih agresif

mengembangkan metode-metode untuk menyeleksi karyawan melalui tes

psikologi dan tes kepribadian. Dalam tahun 1960-an dan 1970-an, pengadilan

hanya menggunakan data interpretasi dalam menentukan calon karyawan yang

diharapkan sesuai dengan haknya sebagai penduduk, tanpa menggunakan

instrument-instrument penyeleksian yang lebih tepat.

Atas dasar itu para psikolog industry dan organisasi berhati-hati dalam

menyeleksi calon-calon karyawan yang dibutuhkan. Pada waktu pertengahan

tahun 1980-an, bagaimanapun juga pengadilan lebih seksama dan bervariasi

dalam menggunakan instrument-instrumen seleksi yang akan dikembangkan

dan digunakan, termasuk tes kemampuan kognitif, tes kepribadian, dan

wawancara situasi. 3 Perubahan-perubahan lain selama tahun 1980-an dan

1990-an telah berpengaruh signifikan pada psikologi industry dan organisasi

termasuk keleluasaan organisasi mengembangkan diri secara besar-besaran,

memberi perhatian lebih besar pada persoalan-persoalan perbedaan dan gender,

tenaga kerja yang lanjut usia, dan menambah perhatiannya terhadap adanya

pengaruh stress, produktifitas, dan prestasi kerja. Walaupun demikian, pada

tahun 1995 masih ada juga para psikologi industry dan organisasi yang

menggunakan pendekatan agresif dan tanpa menggunakan instrument-

8
instrument penilaian yang ilmiah untuk menyeleksi karyawan, sehingga hal itu

dapat membuat calon karyawan mengalami kecemasan dan dapat merugikan

industry dan organisasi dalam menemukan calon-calon karyawan yang

potensial.

Perkembangan terakhir di atas tahun 2000-an, para psikologi industry

dan organisasi sudah mulai menggunakan pendekatan yang lebih professional

dalam menyeleksi dan menempatkan calon-calon karyawan yang sesuai dengan

potensinya pada jabatan yang sesuai (the right person in the right place).

Mereka menggunakan alat-alat ukur tes psikologi, tes kepribadian, wawancara

dan tes kelompok yang terstandar dan lebih reliable, dan objektif.

C. Ruang Lingkup Psikologi Industri Dan Organisasi

1. Psikologi Industri Dan Organisasi Adalah Ilmu

Diatas telah diuraikan bahwa sejak perang dunia II, psikologi

industri dan organisasi mulai berkembang menjadi ilmu mandiri,

menegembangkan ilmunya sendiri yang berlaku umum untuk situasi

industry dan organisasi. Psikologi industri dan organisasi di Indonesia

belum sejauh itu perkembangannya. Dewasa ini psikologi industri dan

organisasi di indonesia masih terutama menerapkan temuan-temuan dari

psikologi pada umumnya, psikologi industri dan organoisasi pada

khususnya, kedalam industri dan organisasi.

2. Psikologi Industri Dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia

Yang dimaksudkan dengan prilaku manusia adalah segala kegiatan

yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara langsung dapat diamati,

9
seperti berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara dan sebagainya. 6

Maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti berpikir,

perasaan, motivasi dan sebagainya.

3. Perilaku Manusia Dipelajari Dalam Perannya Sebagai Tenaga Kerja Dan

Sebagai Konsumen.

Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan

lingkungan fisik dan lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya. sebagai

tenaga kerja manusia menjadi anggota organisasi industri dan sebagai

konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari organisasi

perusahaan.

4. Perilaku Manusia Dipelajari Secara Perorangan Dan Secara Kelompok.

Dalam organisasi ada unit kerja. Unit kerja yang besar terdiri dari

unit-unit kerja yang lebih kecil dan masing-masing terdiri dari unit kerja

yang lebih kecil lagi. dalam hubungan ini dipelajari bagaimana dampak satu

kelompok atau unit kerja terhadap perilaku seorang tenaga kerja dan

sebaliknya. Juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi

mempengaruhi tenaga kerjanya, terhadap kelompok tenaga kerja dan

terhadap seorang tenaga kerja tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh

mana ada reaksi yang sama dari kelompok konsumen dengan ciri-ciri

tertentu terhadap iklan suatu produk berdasarkan temuan dikembangkan

teori atura-aturan atau hukum dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan

kembali kedalam kegiatan-kegiatan industri dan organisasi untuk

kepentingan tenaga kerja, konsumen dan organisasinya dan untuk menguji

10
ketepatannya.. contohnya ditemukannya data tentang perbedaan manager

yang berhasil dan yang tidak.

D. Urgensi Psikologi Industri

1. Rekrutmen dan Seleksi

Rekrutmen merupakan suatu upaya untuk mengajak orang yang

sesuai kualifikasi untuk melamar suatu pekerjaan. Kunci keberhasilan

rekrutmen ditentukan oleh metode yang digunakan dan pemenuhan target

pelamar. Banyak tantangan dalam proses rekrutmen yang meliputi jenis

pekerjaan, reputasi organisasi, kondisi ekonomi serta urgensi pemenuhan

posisi. Seleksi adalah proses pemilihan pelamar. Proses ini melibatkan suatu

standar tertentu untuk pekerjaan. Individu selanjutkan akan ditempatkan

sesuai kualifikasinya jika telah lolos dari proses seleksi.

2. Sikap Kerja

Psikologi industri dan organisasi juga membahas mengenai sikap

kerja dari tenaga kerja dalam suatu organisasi. Sikap kerja meliputi:

a. Kepuasan Kerja. Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif

mengenai organisasi dan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap

positif individu pada tugas dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya.

b. Komitmen. Komitmen adalah rasa setia dari tenaga kerja terhadap atasan,

organisasi atau pekerjaannya.

c. Organizational Citizenship Behavior. Organizational Citizenship

Behavior merupakan istilah yang digunakan untuk menyebutkan

11
kontribusi dari tenaga kerja dimana kontribusi tersbeut melebihi

tugasnya.

d. Antisocial behavior in workplace. Antisocial behavior terkait dengan

perilaku yang membahayakan baik bagi organisasi atau bagi rekan kerja

yang terjadi dalam setting kerja.

3. Training dan pengembangan

Psikologi industri dan organisasi membahas mengenai training dan

pengembangan individu dalam setting kerja. Training merupakan suatu

proses dimana individu mendapatkan kemampuan, pengetahuan,

keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi.

4. Penilaian kinerja

Psikologi industri dan organisasi juga meliputi penilaian kinerja.

Penilaian dilakukan untuk melihat perkembangan kinerja individu dalam

periode tertentu, apakah semakin baik atau semakin buruk. Penilaian kinerja

menjadi dasar bagi organisasi untuk melakukan tindakan tertentu bagi

individu.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Psikologi Industri/Organisasi merupakan sebuah cabang dari ilmu

psikologi yang mempelajari perilaku manusia saat berada dalam situasi

pekerjaan. Berfokus pada pengembangan individu dalam perusahaan, serta

mengkaji sistem yang digunakan oleh perusahaan agar lebih efektif dan

efisien, dimana seorang psikolog industry / organisasi akan menggunakan

penelitian sebagai landasan dalam pembuatan keputusan. Dimana terdapat

beberapa faktor yang hendaknya diperhatikan dalam merancang penelitian

Psikologi Industri/Organisasi yakni : metode yang digunakan dalam

penelitian, seperti eksperimen, kuasi- eksperimen, survey, arsip data, serta

meta-analisis. Sample yang hendaknya mewakili karakteristik populasi,

tempat penelitian baik dalam laboratorium maupun studi lapangan, serta

metode statistik yang digunakan untuk mengolah data penelitian. Sehingga

penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi

pengembangan karyawan serta perusahaan.

B. Saran

Sebaiknya dalam mengerjakan apapun itu harus diimbangi dengan

kapasitas yang dimiliki dengan pekerjaan salah satunya menjaga hubungan

dalam lingkungan pekerjaan selalu dalam keadaan baik agar jiwa/mental

pekerja tidak mengalami stress dari individu tersebut agar apa yang dilakukan

bisa lebih efektif dan efisien serta meningkatkan produktivitas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sutarto Wijono.2010. Psikologi Industri dan Organisasi.Jakarta : Kencana

Hermawan dan Rostiana. 2007. Etika Kerja : Indikasi Perasaan Puas Karyawan
Terhadap Pekerjaannya. Phronesis, Jurnal Ilmiah Psikologi Industri dan
Organisasi. Vol.9,No,2,154-167

Munadar, A. S. 2008. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta : UI Press

Yuwono, I., Suhariadi, F., Handoyo, S., Fajrianti., Muhamad. B.S., Septarini, B.S.
2005. Psikologi Industri dan Organisasi. surabaya : Fakultas Psikologi
Universitas Airlangga.

Zamralita. 2001. Hubungan Antara Faktor Demografis Dan Kepuasan Kerja Pada
Dosen Tetap Universitas X di Jakarta. Phronesis, Jurnal Ilmiah Psikologi
Industri dan Organisasi. Vol3.No.6,100-106

14

Anda mungkin juga menyukai