Anda di halaman 1dari 3

Arif Ardiyansah 202057019

PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

A. Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi.

Tahun 1901, Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi
dalam periklanan. Tahun 1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising, yang
dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan suatu aspek
dari dunia kerja (Schultz, 1982, halaman. 8). Tahun 1913 terbit buku lain dengan judul
The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo Muensterberg. yang
membahas secara lebih luas bidang dari psikologi industri.

Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific


manajement” mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan,
dan menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal
badan dan anggota badan kita.

Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama-sama
dengan para teknik industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan
penyesuaian dari lingkungan kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan
keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai tenaga kerja.

Mulai tahun 1960-an penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan


penelitian perilaku konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan
promosi melalui berbagai media untuk menarik konsumen.

Para sarjana psikologi mendalami hubungan antar manusia dalam industri,


mempelajari organisasi sebagai suatu keseluruhan, struktur dan iklim berbagai macam
organisasi, pola dan gaya komunikasi, struktur sosial formal dan informal yang
ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.

Fred Fiedler mengemukakan teori kepemimpinan yang di kenal sebagai contigency


models of leadership, yang menyatakan situasi yang berbeda membutuhkan leadership
style yang berbeda pula. Dalam era ini, teori-teori organisasi mulai tumbuh dan
berkembang dengan lebih banyak variasinya. Pada masa sampai Perang Dunia II, maka
Classical organization theory mendominasi ranah teori organisasi. Pada tahun 1960-an,
teory organisasi berkembang dengan pesat, baik di Inggris maupun di Amerika. Dapat
dikatakan sejak era 1960-an, para ahli Psikologi Industri dan Organisasi mulai
terpengaruh oleh masalah-masalah orgnisasi sebagai context individu yang berbeda. Pada
tahun 1971, istilah Psikologi Industri dan Organisasi mulai digunakan di kalangan
akademisi dan praktisi. Psikologi Industri dan Organisasi ini tidak saja membicarakan
hal-hal yang tradisional dalam psikologi industri seperti seleksi dan lain-lain, tetapi mulai
memasukkan faktor organisasi seperti kepemimpinan, komunikasi dalam organisasi
sebagai bagian dari buku-buku Psikologi Industri dan Organisasi.
Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana tehnik, mencari cara-cara yang paling
efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat mekanik
yang disesuaikan dengan stuktur faal badan anggota badan kita. Pada masa itu mulailah
para sarjana psikologi eksperimen bersama-sama dengan para sarjana tehnik industri
menggarap objek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan
kerja fisik, peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan
psikik dari manusia sebagai tenaga kerja. Melalui eksperimen ditemukan hukum-hukum
dan prinsip-prinsip umum yang diterapkan dalam menyusun suatu proses kerja yang
efisien, merancang dan membuat alat-alat yang dengan kemampuan fisik dan psikik
manusia. Dengan bekerja sama dengan sarjana tehnik, para sarjana psikologi memberi
keterangan tentang kapasitas dan keterbatasan manusia dalam menggunakan peralatan
canggih. Para sarjana psikologi juga membantu para perancang tehnik dalam tata letak
panel alat, baik yang ada dalam mobil maupun yang ada di kokpit kapal terbang.

Akhirnya pada waktu bersamaan para sarjana psikologi sebagai kelanjutan


mendalami hubungan antarmanusia dalam industri mulai mempelajari organisasi sebagai
suatu keseluruhan. Mereka mempelajari strukur, iklim dan budaya dari berbagai macam
organisasi, pola dan gaya dari komunikasinya, struktur sosial formal dan informal yang
ditimbulkan, untuk menentukan pengaruh dan akibatnya terhadap perilaku tenaga kerja.
Psikologi industri dan organisaisi di indonsesia baru di kenal dan di kembangkan di
Indonesia sekitar tahun 1950-an.

Dilanjutkan pada tahun 1960, adanya pengesahan beberapa bagian utama undang-
undang hak sipil, dimana undang-undang ini memusatkan pada para profesional SDM
pada pengembangan teknik seleksi yang adil.  Sehingga, kebutuhan akan psikolog
Industri dan Organsasi meningkat pesat.  Tahun 1970 membawa langkah besar dalam
pemahaman banyak masalah psikologi organisasi yang melibatkan kepuasan dan
motivasi karyawan.  Pada dekade ini menjadikan perkembangan banyak teori tentang
perilaku karyawan dalam organisasi. 

B. Sejarah Psikologi Industri Dan Organisasi Di Indonesia

Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia Psikologi sebagai ilmu baru dikenal
dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia
diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun 1949, terdapat kegiatan-kegiatan psikologis
dengan menggunakan tes-tes psikologis yang dilakukan oleh:

1. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan RI


yang mengadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik
serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.

2. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan


penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikomertis.
Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam Santosso,
didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai Psychotechniek dari
Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur ke dalamnya manjadi
bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan Psikologi Berkembang
menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan tahun 1960
menjadi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan
Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi Industri dan Organisasi. Psikologi
Industri yang merupakan cabang dari psikologi yang ketika itu hanya menerapkan
penggunaan tes dalam rangka seleksi dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi
ilmu yang dapat dikembangkan teorinya melalui penelitian-penelitian.

Secara umum, dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk


mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan
dipahami, tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan sepenuhnya.

Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan
dengan kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis (yang secara
popular dikenal dengan “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan
dan bimbingan kejuruan dan pengembangan karir.

Anda mungkin juga menyukai