Anda di halaman 1dari 4

Nama : A.Febyanto K.Y.

Nim : 19.01.06.002

Kelas : Psi. C

BAB 1
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI
A. Pengertian Psikologi
Berbagai definisi psikologi yang dikemukakan oleh para ahli antara lain :

1. Muchinsky (1983, hal. 3) mengatakan bahwa :


“Psychology is defined as the scientific study or behavior,”
2. Atkinson, dkk, (1983, hal. 18) :
“psikologi sebagai studi ilmiah mengenai proses perilaku dan proses mental.
3. Spector (2008, hal. 5) :
“Psychology is the science of human (and monhuman) behavior, cognition, emotion,
and motivation.”

B. Pengertian Industri/Psikologi
Scott (1967, hal. 102) menjelaskan organisasi secara formal dan ringkas terbatas
empat elemen yaitu :
 A system of coordinated activities.
 A groub of people.
 Cooperation toward a goal.
 Authority and leadership.

“A formal organization is a system of coordinated activities of a groub of people


working cooperatively toward a common goal authority and leadership.”

C. Pengertian Psikologi Industri/Organisasi


Merupakan studi ilmiah tentang perilaku, kognisi, emosi, dan motivasi serta proses
mental manusia yang ada dalam industri/organisasi yang berorientasi pada sistem kegiatan
yang terkoordinasi dari suatu kelompok orang yang bekerja secara kooperatif yntuk mencapai
tujuan yang sama dibawah otoritas dan kepemimpinan tertentu. Memiliki dua kategori yaitu
psikologi eksperimen dan psikologi terapan.
D. Perbedaan di Antara Psikologi Industri/Organisasi dengan Program-
program Bisnis.
Psikologi industri/organisasi menerapkan prinsip-prinsip psikologi (eksperimen dan
terapan) di dalam industri/organisasi. Contoh, prinsip-prinsip belajar dapat mengembangkan
keproduktif dalam menelolah suatu bidang, menegmbangkan program-perogram training atau
pelatihan dan perencanaan yang insentif. Penerapan prinsip psikologi merupakan cara terbaik
untuk membedakannya dengan bidang bisnis lainnya. Pada dasarnya orientasi
psikologi/industri lebih memfokuskan pada individunya agar ia dapat menegmbangkan
potensi dan kompetensinya secara optimal ditempat kerja.

Kemudian, Psikologi industri/organisasi lebih mengkaji faktor-faktor yang


memengaruhi pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi. Psikologi memberi
perhatian pada persoalan-persoalan karyawan yang potensial yang terus menerus berkembang
dalam suatu organisasi, seperti: rancangan tugas yamg efisien, seleksi karyawan, melatih dan
pemberian penilain terhadap karyawan dll. Program bisnis sering kali memperkirakan daerah
seperti akunting, marketing, dan transportasi sedangkan program psikologi industri/organisasi
hampir semua memfokuskan pada persoalan-persoalan sumber daya manusia (peggans,
Chandra, & McAlarnis, 1986).

Psikologi industri/organisasi mengarah secara intensif pada penelitian, metode-


metode kuantitatif dan kualitatif, eksperimen, dan teknik-teknik testing. Psikologi
industri/organisasi dilatih untuk menggunakan data empiris dan statistik daripada memberi
pertimbangan secara klinis dalam mengambil keputasan. Dari segi persperktif sosial,
psikologi industri/organisasi juga memberikan keefektifan karyawan dalam perkerjaan
mereka seperti memperbaiki kualitas produksi, mengurangi biaya tinggi terhadap barang
untuk meningkatkan efisiensi organisasi.

Psikologi industri/organisasi mempunyai kepentingan dalam mengantisipasi dan


mempengaruhi serta memberikan sumbangan pemikiran terutama untuk keperluan renovasi
dan pengembangan terhadap potensi diri dan perilaku karyawan ke arah yang lebih positif
guna meningkatkan hasil produksi dan produktifitas kerja mereka.

E. Bidang Gerak Psikologi Industri dan Organisasi Menjelang Abad XX


 Psikologi Sumber Daya Manusia (Personel psyhology).
Berorientasi untuk menemukan adanya potensi individu (kecerdasan, bakat, minat,
karakteristik kepribadian, keahlian, dan keterampilan), dan kompetensi yang
dibutuhkan oleh jabatan-jabatan tertentu, bagaimana cara menilai karyawan yang
potensial, bagaimana menentukan tingkat kerja karyawan dan bagaimana melatih para
karyawan untuk memperbaiki kinerja kerja.
 Perilaku Organisasi (Organization Behavior).
Dalam praktik perilaku organisasi para psikolog melakukan penelitian dalam
kepemimpinan, kepuasaan kerja, motivasi kerja, komunikasi organisasi, manajemen
konflik, dan proses suatu kelompok.
 Psikologi Rekayasa (Engineering Psychology).
Sebuah bidang dimana kegiatan nya menciptakan kenyaman di tempat kerja, dimana
manusia dibatasi oleh bentuk kekuatan, reaksi atau kepekaan dll yang dapat
memengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu, psikologi rekayasa mencoba untuk
memodifikasi lingkungan kerja yang menguntungkan untuk ketrampilan dan bakat
karyawan.
 Vokasional dan Konseling karier (Vocation and career counseling).
Merupakan pertukaran antara bidang konseling dan psikologi industri/organisasi
dimana konseling mengantisipasi masalah karyawan dalam pekerjaannya, sedangkan
para psikologi industri/organisasi berorientasi menolong karyawan untu memilih
penguatan dan memperoleh kejelasan tentang jenjang karier, memecahkan konflik di
antara minat-minat bekerja dan tidak bekerja dll.
 Pengembangan Organisasi (Organization Development).
Menguji berbagai variasi metode training dan pengembangan untuk
mengembangkan bakat-bakat dari antara karyawan yang baru dan yang sudah ada
dalam suatu organisasi.
 Hubungan Industri (Industrial Relations).
Bertujuan mengantisipasi problematika di antara para majikan dan para karyawan
umumnya yang termasuk ke dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI). Contoh
persoalan seperti, kerja sama dan konflik di antara beberapa bagian pekerjaan,
memecahkan pertentangan, dan tawar-menawar atau merundingkan persetujuan di
antara golongan di antar tenaga kerja.

F. Sejarah Singkat tentang Psikologi Industri/Organisasi


Psikologi industri/organisasi mulai dikenal sejak tahun 1903 ketika Walter Dill Scout
menulis tentang “The Theory of Advertising”, yang mana psikologi pada awalnya
diaplikasikan dalam bisnis dan tepatnya pada tahun 1913, ketika Hugo Munsterberg menulis
“Psychology and Industrial Efficiency.” Bagaimanapun juga psikologi industri/organisasi
telah dicatat secara resmi lahir pada awal tahun 1900-an.

Tahun 1930-an, psikologi industri/organisasi mempunyai bidak gerak yang lebih


besar dan luas, yang mengarah pada persoalan sumber daya manusia seperti seleksi dan
penempatan kerja. Selanjutnya tahun 1960-an ditemukan beberapa karakteristik yang menjadi
bagian dari penggalan-penggalan utama perundang-undangan tentang hak penduduk (sipil),
Undang-undang tersebut diarahkan untuk memberi perhatian terhadap sumber daya manusia
yang profesional dalam mengembangkan berbagai teknik seleksi yang adil. Setiap hasil
seleksi menjadi bahan pertimbangan para psikolog untuk menentukan dan menempatkan
karyawan pada bidang yang sesuai.
Tahun 1970-an, penelitian diarahkan pada persoalan kepuasaan dan motivasi
karyawan. Pada tahun 1980-an dan 1990-an terjadi tiga perubahan utama dalam psikologi
industri/organisasi. Pertama, bertambahnya penggunaan teknik analisi dan metode statistik
yang semakin canggih. Kedua, memberikan perhatian terhadap minat dalam mengaplikasikan
psikologi kognitif dan industri. Pada tahun 1980-an dan 1990-an para peneliti melakukan
pengujian proses berpikir terhadap penilaian kinerja karyawan. Ketiga, Pada tahun 1980-an
dan 1990-an, bahwa para psikolog industri/organisasi lebih agresif mengembangkan metode-
metode untuk menyeleksi karyawan melalui tes psikologi dan tes kepribadian.

Pada tahun 1995 para psikolog industri/organisasi menggunakan pendekatan agresif


dan tanpa menggunakan instrumen-instrumen penilaian yanag ilmiah untuk menyeleksi
karyawan, sehingga hal itu dapat memberikan calon karyawaan mengalami kecemasan dan
dapat merugikan industri/organisasi dalam menentukan karyawan yang potensial.

Di atas tahun 2000-an, para psikolog industri/organisasi sudah mulai menggunakan


pendekatan yang lebih profesional dala menyeleksi dan menempatkan calon karyawan yang
sesuai. Mereka menggunakan alat-alat ukur tes psikologi, tes kepribadian, wawancara dan tes
kelompok yang terstandar yang lebih reliebel dan objektif.

Anda mungkin juga menyukai