Anda di halaman 1dari 26

PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI

Pertemuan 2

R. Yuwono Pratomo, S.Psi., M.Psi., Psikolog

Senin, 26 September 2022

Fakultas Psikologi

Universitas Buana Perjuangan Karawang


Psikologi Industri dan Organisasi
• Mengaplikasikan prinsip psikologi pada tempat kerja.
• Menentukan dan mengaplikasikan metoda untuk meningkatkan kinerja.
• Prinsip belajar : mengembangkan program-program training untuk para pegawai.
• Psikologi sosial : membentuk kelompok kerja.
• Motivasi dan emosi : memotivasi dan menumbuhkan tingkat kepuasan kerja
pegawai.

2
Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi
• lum dan Taylor (1968), Psikologi industri organisasi adalah aplikasi yang mudah atau
pendalaman dari fakta–fakta dan prinsip–prinsip psikologis yang berkaitan dengan
manusia dalam konteks bisnis dan industri.
• Gulon (1983), Psikologi industri organisasi adalah studi tentang hubungan antara manusia
dengan dunia kerja. Riset terhadap manusia kemana mereka pergi, mereka bertemu dan
apa yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupannya.
• A.S. Munandar (1994), Psikologi industri organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik secara perorangan
maupun secara kelompok.
• Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam dunia kerja.
• Waluyo (2015) Psikologi industri dan organisasi adalah memfokuskan pada
mengembangkan, mengevaluasi, dan memprediksi kinerja suatu pekerjaan yang dikerjakan
oleh individu dan mempelajari bagaimana suatu organisasi mempengaruhi dan
berinteraksi dengan anggota–anggotanya.
3
Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi
Perkiraan penerapan psikologi umum di industri sudah mulai dilihat pada permulaan abad ke 20 :
• 1875 : Wilhelm Wundt mendirikan laboratorium psikologi eksperimen di Leipzig, Jerman.
• 1901 : Walter Dill Scott berbicara tentang kemungkinan penggunaan psikologi dalam periklanan. Tahun
1903 ia menerbitkan bukunya The Theory of Advertising, yang dipandang sebagai buku pertama yang
membahas tentang psikologi dengan suatu aspek dari dunia kerja.
• 1913 : terbit buku lain dengan judul The Psychology of Industrial Efficiency yang ditulis oleh Hugo
Muensterberg, seorang psikolog Jerman yang mengajar di Universitas Harvard. Buku ini membahas secara
lebih luas bidang dari psikologi industri.
• Frederick Winslow Taylor, seorang sarjana teknik, pelopor gerakan “scientific management” mencari cara–
cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, dan menciptakan berbagai macam alat
mekanik yang disesuaikan dengan struktur faal badan dan anggota badan kita.
• Pada masa itu mulailah para sarjana psikologi melakukan eksperimen bersama–sama dengan para teknik
industri menggarap obyek studi yang baru, yaitu kesesuaian dan penyesuaian dari lingkungan kerja fisik,
peralatan kerja dan proses kerja dengan keterbatasan kemampuan fisik dan psikis dari manusia sebagai
tenaga kerja.
• 1924 : di Hawthorne, Illinois, melakukan seri penelitian di pabrik Western Electric Company yang
mempelajari akibat dari aspek–aspek fisik dari lingkungan kerja terhadap efisiensi kerja. 4
Sejarah Psikologi Industri dan Organisasi (Lanj.)
• Hasil dari Hawthorne studies : menemukan bahwa kondisi sosial dan psikologik dari
lingkungan kerja secara potensial mempunyai arti yang lebih penting daripada kondisi
kerja fisik.
• Hawthorne effects : Disaat pekerja menyadari bahwa kinerjanya diperhatikan oleh atasan,
sehingga kinerjanya jadi lebih produktif.
• 1930 : penemuan dari Hawthorne Studies dipublikasikan.
• 1960 : penerapan psikologi di bidang penjualan, dengan mengadakan penelitian perlikau
konsumen. Sehubungan dengan hal tersebut maka dimulai kegiatan promosi melalui
berbagai media untuk menarik konsumen.
• 1970 : langkah besar dalam mengerti lebih banyak masalah psikologis dalam sebuah
organisasi yang mencakup kepuasan dan motivasi pegawai.
• 1980–1990 : mulai menggunakan teknik–teknik statistik dan metode analisis dalam proses
rekrutmen.
5
Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia
• Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun 1949, terdapat
kegiatan–kegiatan psikologis dengan menggunakan tes–tes psikologis yang dilakukan oleh
:
1. Balai Psychotechnic dari Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI yang
mengadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan teknik serta
pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
2. Pusat Psikologi Angkatan Darat di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan penjurusan
bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikometris.
• Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan
dikembangkan di Indonesia sekitar tahun 1950–an.
• Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam Santoso, didirikan
Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi dan Balai Psyhotechnic dari Kementrian Pendidikan,
Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur kedalamnya menjadi bagian dari Psikologi
Kejuruan dan Perusahaan.
6
Perkembangan Psikologi Industri dan Organisasi di Indonesia (Lanj.)

• Lembaga Pendidikan Psikologi berkembang menjadi Jurusan Psikologi di Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia.
• 1960 : Jurusan Psikologi berubah menjadi Fakultas Psikologi di Universitas
Indonesia.
• Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian Psikologi
Industri dan Organisasi. Psikologi Industri yang merupakan cabang dari psikologi
yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi dan
penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan
teorinya melalui penelitian–penelitian.

7
Perubahan Yang Terjadi
• Peningkatan minat orang–orang dalam mempelajari efek pekerjaan pada keluarga dan waktu luang.
• Perubahan paling signifikan terjadi pada tahun 1980–1990 : metode mulai dikembangkan untuk
memilih pegawai (kemampuan kognitif, kepribadian, biodata, dan wawancara terstruktur).
• Tahun 2000 : teknologi mulai digunakan untuk melakukan tes, survey, dan pegawai dapat mendaftar
melalui komputer atau internet.
• Hal–hal mengenai pekerjaan bisa dilakukan melalui online, e–learning, belajar jarak jauh, dan cyber
meeting.
• Perubahan psikologi industri dan organisasi juga mengubah demografi tenaga kerja :
o Perempuan mulai banyak bekerja.
o Kaum hispanik dan latin menjadi kelompok minoritas terbesar di amerika.
o Asia menjadi ruas dengan pertumbuhan tercepat.
o Bahasa Inggris menjadi bahasa kedua di dunia bisnis.
8
Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi
• PIO berhubungan dengan industri dan organisasi. Semula ilmu ini dinamakan
Psikologi Industri yang fungsi utamanya menerapkan ilmu psikologi di industri.
Dengan berkembangnya psikologi industri menjadi ilmu yang mandiri maka terjadi
pula perubahan pada namanya yaitu Psikologi Industri dan Psikologi Organisasi.
• Yang dimaksud dengan organisasi adalah : organisasi formal yang tujuan utamanya
:
o Mencari keuntungan dari hasil produksi dan jasa (industri, perdagangan, biro akuntan,
biro perjalanan, perbankan).
o Bukan mencari keuntungan misalnya lembaga pendidikan, rumah sakit, badan–badan
pemerintah, lembaga masyarakat dan sebagainya.
• Objek yang dipelajari dalam Psikologi Industri dan Organisasi adalah perilaku
manusia sebagai tenaga kerja dan sebagai konsumen (yang merupakan komponen
dari sistem) dalam interaksinya dengan organisasinya (sistemnya).
9
Wawasan Psikologi Industri dan Organisasi (Lanj.)
• Dengan kata lain, perilaku manusia dipelajari dalam kaitan fungsi batas sistem dan
proses produksi dalam sistem.
• Dalam kaitan fungsi batas perilaku manusia, perilaku manusia dipelajari sebagai :
o Pelamar / calon tenaga kerja.
o Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengadaan dan seleksi tenaga kerja.
o Tenaga kerja yang terlibat dalam proses pengendalian mutu, pemasaran dan penjualan.
o Konsumen, perorangan maupun perusahaan.
• Dalam kaitan dengan proses produksi dalam sistem, perilaku manusia dipelajari
sebagai :
o Tenaga kerja pelaksana, yang dikelola.
o Tenaga kerja pengelola (manajer). 10
Psikolog Industri dan Organisasi di Dunia Kerja
• Psikolog Industri dan Organisasi bergantung pada penelitian, metode kuantitatif,
dan teknik tes (lebih kepada data empirikal dan statistik daripada judgement).
• Psikolog Industri dan Organisasi itu bukan psikolog di kantor, tapi psikolog yang
membantu kemajuan sebuah organisasi dan industri.
• Psikolog Industri dan Organisasi jumlahnya meningkat karena mereka merasa
bahwa mereka bisa memberi dampak positif pada hidup orang lain.
• Pendekatan Industri : fokus pada menentukan kompetensi yang dibutuhkan untuk
melakukan pekerjaan, menyusun kepegawaian dan meningkatkan kompetensi
melalui pelatihan dan pengembangan.
• Pendekatan organisasi : menciptakan struktur organisasi dan budaya yang akan
memotivasi pegawai agar dapat bekerja dengan baik dan menunjukkan kinerja
yang optimal. 11
Peran Utama Psikolog Industri dan Organisasi
• Psikologi pegawai : menganalisa pekerjaan, menentukan gaji, training pegawai, dan
evaluasi kinerja pegawai.
• Psikologi organisasi : mengurus masalah kepemimpinan, kepuasan kerja, motivasi
pegawai, komunikasi antar anggota organisasi, pengaturan konflik, perubahan
organisasi, dan proses dalam sebuah organisasi.
• Faktor manusia : fokus pada desain tempat kerja, interaksi manusia dengan mesin,
ergonomik, mengurus lelah dan stress pegawai.

12
Jabatan dari Psikolog Industri dan Organisasi
• Bisa bekerja di :
o Perguruan Tinggi.
o Firma Konsultan.
o Perusahaan Swasta.
o Perusahaan Negeri.
o Aparatur Sipil Negara.

• Firma konsultan : membantu sebuah organisasi agar menjadi lebih produktif.


• Perusahaan swasta : menjadi konsultan hanya untuk satu perusahaan itu saja dan
masuk jajaran manajemen yang berhubungan dengan sumber daya manusia.
• Perusahaan negeri atau ASN : bekerja untuk pemerintah. 13
Kaitan Psikologi Industri dan Organisasi dengan Perilaku Organisasi

• Psikologi Industri dan Organisasi dapat memberikan kontribusinya pada perilaku


keorganisasian dan manajemen sumber daya manusia.
Kaitan Psikologi Industri dan Organisasi dengan Perilaku Organisasi :
• Terdapat bidang–bidang kajian yang sama. Psikologi Industri dan Organisasi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja dan
konsumen dan mempelajari perilaku manusia baik secara perorangan maupun
secara berkelompok.
• Perilaku Organisasi (PO) lebih berfokus pada perilaku manusia dalam interaksinya
dengan lingkungan fisiknya (peralatan, mesin–mesin, ruang kerjanya), interaksinya
dengan lingkungan sosial.

14
Kaitan Psikologi Industri dan Organisasi dengan Manajemen SDM
• Perbedaan utama Psikologi Industri dan Organisasi dengan Manajemen Sumber Daya Manusia terletak pada
kondisi di mana manusia sebagai tenaga kerja dipelajari. Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, perilaku
manusia dipelajari dalam kaitannya dengan manajemen. Bagaimana manusia sebagai tenaga kerja
dimanajemeni secara efektif.
• Dalam hal seleksi tenaga kerja, Manajemen Sumber Daya Manusia membahas proses keseluruhan penerimaan
tenaga kerja, seluruh proses yang berjalan harus seefektif dan seefisien mungkin. Dalam proses ini Manajer
Sumber Daya Manusia di bantu oleh Psikolog yang memastikan bahwa seleksi menghasilkan tenaga kerja yang
memiliki kecakapan, keterampilan, sikap dan ciri–ciri kepribadian yang diperlukan oleh pekerjaan.
• Manajemen Sumber Daya Manusia memanajemeni manusia sebagai tenaga kerja, di mana prinsip efisiensi
(biaya yang diperlukan rendah, waktu yang diperlukan singkat) dan efektivitas (sasaran paling tepat dengan
mutu paling baik) perlu diperhatikan.
• Pada Psikologi Industri dan Organisasi penemuan dan pengenalan manusia sebagai tenaga kerja lebih
difokuskan pada cara yang absah untuk memperoleh tenaga kerja yang memiliki ciri–ciri yang dipersyaratkan
untuk pekerjaan tertentu.
• Dalam Psikologi Industri dan Organisasi, perilaku tenaga kerja dipelajari untuk mengenali kepribadiannya dalam
rangka :
• Proses seleksi, penempatan, proses pelatihan dan pengembangan.
• Interaksi lingkungan kerja dengan lingkungan fisik dan sosial. 15
Manajemen SDM Vs Psikologi Industri dan Organisasi
• Kadang dibilang sama, namun berbeda.
• Yang paling membedakan keduanya adalah pengaplikasiannya.

Manajemen SDM PIO


Membolehkan wawancara Tes terstruktur, wawancara
tidak terstruktur sebagai alat perilaku, sampel kerja,
tes rekrutmen. biodata dan assessmen.

16
Manajemen Sumber Daya Manusia

Organization
Development

Termination Culture
Management Management

Industrial
Recruitment
Relation

Reward People
Management Development

Performance
Management
17
Organization Development

Company Strategy Competencies


HR Strategy
Organization Design
HR Involvement
Job Analysis
Management System
Job Evaluation
Continuous Improvement Initiative

Business Process Productivity Evaluation

Key Performance Indicator Man Power Planning


18
Culture Management

Budaya
Perusahaan

Inovasi
Kode Etik
Budaya

Change Change
Analysis Management
19
Recruitment

Recruitment Policy Hiring

Job and Man Specification Orientation

Recruitment Activity Plan New Employee Evaluation

Sourcing Fulfillment Rate

Selection Lead Time


20
People Development

Competency Profile Individual Career Plan

Human Asset Value


Replacement Table Chart
(Succession)
Development Program
Employee Development
Evaluation
Individual Development Plan

Knowledge Management
Career Path
21
Performance Management

Performance Policy and


Evaluation System

Individual
Performance
Performance
Monitoring
Plan

22
Reward Management

Remuneration System

Kelompok Jabatan

Struktur dan Skala Upah

Bonus dan Incentive System

Competency Based Pay

Promotion and Reward System

Employee Information System 23


Industrial Relation

Pelatihan Kerja /
HR Policy Perjanjian Kerja Masa Percobaan Lembur
Magang

Peraturan
BP Jamsostek dan Perusahaan /
Cuti dan Izin Tenaga Kerja Asing Outsourcing
BPJS Kesehatan Perjanjian Kerja
Bersama

Employee Opinion
Program
LKS Bipartit Survey & Employee Sarana Komunikasi Keluh Kesah
Kebersamaan
Engagement Survey

Penanganan
Organisasi Pemetaan Komunikasi Sistem Pengelolaan
Masalah Hubungan
Karyawan Hubungan Industri Eksternal Dokumen
Industri
24
Termination Management

Sistem dan Prosedur Dokumentasi


Berakhirnya Hubungan Berakhirnya Hubungan Pemberian Sanksi
Kerja Kerja

Kompensasi Pemutusan
Pembinaan Karyawan Proses Bipartit
Hubungan Kerja

Kewajiban Karyawan Surat Administrasi


Pemutusan Hubungan Exit Interview Pemutusan Hubungan
Kerja Kerja

Prosedur Masa
Dana Pensiun
Persiapan Pensiun
25
Selesai
Terima Kasih
Shkran Lak
Thank You
Dank Je
Vielen Dank
Spasibo
Xièxiè
Arigatōgozaimasu
Gomabseubnida
Hatur Nuhun
Matur Nuwun Sanget

Anda mungkin juga menyukai