Anda di halaman 1dari 1

ii.

Urgensi dan kebijakan


Isu penundaan pemilu dan penambahan masa jabatan presiden yang menjadi kekisruhan yang
terjadi pada saat ini sebenarnya sudah diatur dalam undang2
1. Uu no 7 thn 2017 tentang pemilu
2. Pasal 22e
3. Pasa 37 uu
4. Tatip mpr no 1 thn 2009

Yang menjadi pertanyaannya wacana ini kok kian lama kian menggulir ke banyak sektor dan ke
banyak pihak, padahal dalam konstitusi kita tidak ada ruang bagi wacana penundaan pemilu
atau penambahan masa jabatan presiden. Mengapa soal wacana ini makin lama makin
dibiarkan kemana-mana?
Argumentasinya gak jelas? tidak ada alasan yang cukup masuk akal dan didukung oleh kondisi
objektif bangsa ini untuk melakukan perpanjangan dan sejalan dengan konstitusi yang sudah
disepakati bersama sebagai sebuah bangsa cukup 2 periode, tanpa kegentingan yang
memaksa kita bisa mengubah konstitusi hanya karena kainginan beberapa orang?

Mengenai masalah yang dikatan mengenai penundaan pemilu yang pertama mengenai
kepuasan rakyat tentu masih sangat debatable benar tidaknya, alasan pandemi yang masih
berlangsung juga seakan mengada ngada terlebih mayoritas masyarakat sekarang juga sudah
melakukan vaksinasi sesuai anjuran pemerintah dan pastinya juga ada protokol kesehatan yang
bisa dilakukan untuk mengatur hal itu, alasan yang ketiga terkait anggaran pemilu yang begitu
besar lebih tidak bisa diterima lagi, bagaimana mungkin pemerintah bisa berusaha sedemikian
rupa mencari sumber pendanaan dan alasan untuk pemindahan ibu kota baru yang
membutuhkan biaya yang sangat mahal itu namun disisi lain tidak bisa memenuhi kewajibannya
dalam memenuhi hak konstitusinal warganya untuk bisa memilih wakil dan pemimpinnya sesuai
dengan waktunya.
Seharusnya pemilu itu bukan menjadi masalah. Tidak ada urgensi apapun untuk mengubah
konstitusi.

Lalu yang masih menjadi kekhawatiran adalah sekalipun pak jokowi sudah tegas mengatakan
bahwa beliau akan patuh pada konstitusi, tetapi kekhawatiran itu bisa saja meluas kemana-
mana, konstitusi bisa dirubah, jadi seharusnya bukan hanya mengatakan akan patuh pada
konstitusi tapi harus menghentikan wacana ini karena bisa mencoreng identitas bangsa
indonesia.

Anda mungkin juga menyukai