Anda di halaman 1dari 37

PSIKOLOGI SOSIAL

PENGARUH SOSIAL & KELOMPOK


Adalah perubahan dalam perilaku atau sikap terjadi karena keinginan untuk
mengikuti keyakinan atau standar orang lain.
Konformitas
Tekanan sosial yang halus ataupun tak terucap dapat menyebabkan
konformitas.

Karakteristik kelompok.

Konklusi dari Situasi bagaimana individu bertindak.


konformitas Jenis tugasnya.
Unanimity of the group (kebulatan suara dalam kelompok).
Makin menarik sebuah kelompok dalam pandangan anggotanya, lebih besar
kemampuan untuk menghasilkan sebuah konformitas.
Karakteristik
kelompok Status seseorang dalam kelompoknya berperan penting: makin rendah status
orang tersebut dalam sebuah kelompok, kekuatan kelompok akan lebih besar
atas perilaku orang tersebut.

Situasi bagaimana Konformitas akan lebih tinggi apabila harus menanggapi sesuatu secara
individu bertindak terbuka daripada menanggapi secara pribadi

Orang yang bekerja pada sebuah tugas-tugas atau pertanyaan yang tidak
memiliki jawaban yang jelas akan lebih mudah dalam tekanan sosial.
Jenis tugasnya
Tugas-tugas yang orang kurang kompeten daripada orang lainnya dalam satu
kelompok akan lebih konformis.
Kelompok yang secara bulat mendukung sesuatu lebih menunjukkan
Unanimity of the group tekanan untuk lebih konformitas.
(kebulatan suara dalam Namun apabila dalam sebuah kelompok ada hanya ada satu orang
kelompok) yang memiliki perbedaan pandangan dan ketidaksetujuan, cukup
mampu untuk mengurangi konformitas dalam kelompok.
Adalah tipe berpikir dimana anggota-anggota kelompok memiliki motivasi yang kuat untuk mencapai
konsesus bersama, yang menyebabkan mereka kehilangan kemampuan untuk mengevaluasi sudut
pandang alternatif lain.

Lebih mungkin terjadi ketika pemimpinnya lebih populer dan kuat dan anggota kelompoknya memiliki
status rendah.

Biasanya mengarahkan dalam membuat keputusan yang baru. Ini membatasi solusi-solusi lain karena
mereka menghabiskan waktu yang relatif kecil untuk mempertimbangkan alternatif lain setelah
pemimpin sudah condong ke arah solusi tertentu (Janis, 1997; Kowert 2002; Baron, 2005;
Henningsen, Henningsen, & Eden, 2006).

Jalan lain konformitas mempengaruhi perilaku adalah dengan peran sosial.

Peran sosial adalah harapan bagi orang-orang yang menempati posisi sosial yang diberikan.

Contoh peran sosial kita sebagai siswa atau sebagai seorang ibu.
Apa yang hal-hal yang membuat orang konformis terhadap
situasi?

Situasi kita ikut menolong orang yang jatuh dari motor saat
sedang berada di depan kampus yang sedang ramai adalah
termasuk konformitas karena?

Konformitas adalah?
Namun dalam beberapa situasi → tekanan
Ketika kita mengacu pada konformitas
sosial lebih jelas dan ada tekanan yang
→ biasanya ini merupakan fenomena
secara eksplisit untuk mendukung suatu
tekanan sosial yang halus atau tidak
sudut pandang tertentu atau berperilaku
langsung.
dengan cara tertentu.

Foot-in-the-door technique
Tehniknya Compliance (Kepatuhan)
Door-in-the-face-technique

That’s-not-all technique
adalah perilaku yang terjadi
Not-so-free-sample sebagai respon langsung tekanan
sosial.
Dengan menggunakan tehnik ini, anda pertama-
Foot-in-the-door pertama meminta orang untuk memenuhi
technique permintaan kecil.

Karena sudah memenuhi permintaannya masih


kecil kemungkinan mereka untuk patuh lebih besar.

Ketika anda memiliki permintaan yang lebih besar,


secara signifikan orang tersebut juga patuh
mematuhi permintaan anda karena telah
mematuhi permintaan yang lebih kecil
Strategi ini merupakan lawan dari strategi foot-in-
Door-in-the-face- the-door dan juga terbukti efektif (Turner et al.,
technique 2007; Ebster & Neumayr, 2008; Dolinski, 2011).

Sebuah tehnik dimana seseorang membuat


Ketika sebuah penggalangan dana permintaan yang besar, berharap untuk ditolak, dan
meminta anda menyumbangkan duit diikuti oleh permintaan yang lebih kecil.
sebesar 100ribu akan serta merta
menolak untuk memberikan karena
merasa terlalu besar. Tehnik ini dinamakan door-in-the-face-technique,

Namun apabila si penggalang dana Anda akan lebih menuruti


meminta kontribusi sebesar 5ribu. permintaan tersebut.
Apa yang akan anda lakukan?
That’s-not-all Pada tehnik ini, seorang sales memberikan
penawaran dengan harga yang sudah dinaikkan
technique
sebelumnya.

Namun setelah tawaran awal, sales menawarkan


insentif, diskon, atau bonus untuk meraih
kesepakatan.

Seperti yang diperikirakan, lebih


banyak orang membeli cupcakes
yang telah “didiskon” harganya Dalam sebuah penelitian, peneliti mendirikan stan
meskipun harganya sama dengan cupcake dengan harga 75 ¢ untuk masing-masing
kondisi eksperimental lainnya cupcakes tersebut.
(Burger, Reed, & DeCesare, 1999; Pada kondisi lain, mereka mengatakan bahwa harga
Pratkanis, 2007). awalnya $ 1 tetapi telah dikurangi menjadi 75 ¢.
Not-so-free-
sample
Jika anda pernah menerima sample gratis, perlu
diingat bahwa ia datang dengan biaya psikologis.

Dalam tehnik ini mengaktifkan


Sales menggunakan tehnik ini untuk
norma timbal balik dan
menimbulkan → norma timbal balik.
membuat kita merasa harus
membalas budi dalam bentuk
pembelian (Cialdini, 2006; Park
& Antonioni 2007 ; Burger,
2009). Ketika seseorang melakukan hal-hal yang
baik untuk kita, kita cenderung merasa
berkewajiban untuk membalas budi.
Sebutkan tehnik-tehnik yang menyebabkan kepatuhan??

Jika anda sedang belanja di pasar swalayan dan anda ditawari


untuk mencoba jus, ini merupakan contoh tehnik apa?
Tehnik-tehnik kepatuhan yang telah Tehnik tersebut digunakan secara halus mengarahkan
kita bahas tadi memiliki persamaan: orang lain untuk mematuhi permintaan kita.

Bahkan ini bukan permintaan


Dalam beberapa kasus terkadang
melainkan sebuah perintah, yang
permintaan dilakukan dengan keras.
bertujuan menghasilkan

Ketaatan

adalah perubahan perilaku Ketaatan terjadi Misalnya kita mungkin menunjukkan ketaatan pada
dalam menanggapi pada hubungan atasan, guru, dan orang tua kita karena mereka
perintah orang lain. yang spesifik. memiliki kekuatan untuk memberi reward atau
hukuman terhadap kita.
Apa yang anda pikirkan ketika seseorang berkata:

“Oh dia orang Batak. “ atau “Dia orang Chinese.” atau “Oh yang nyetir Cewek”

Jika anda seperti kebanyakan orang, anda mungkin secara otomatis membentuk
semacam kesan tentang setiap orang tersebut.

Besar kemungkinan kesan yang kita buat berdasarkan

Seperangkat keyakinan dan harapan terhadap kelompok tertentu dan anggota-


anggotanya atau skema tentang kelompok yang sudah dikenal.
Stereotip tumbuh dari kecenderungan kita untuk mengkategorikan dan
Stereotip mengatur sejumlah besar informasi yang kita temui dalam kehidupan sehari-
hari.
Semua stereotip memiliki fitur umum yaitu terlalu menyederhanakan dunia:
Melihat individu bukan dalam hal yang unik, karakteristik pribadi mereka, tetapi
menilai dari karakteristik yang kita beri pada anggota dari sebuah kelompok.
Sebuah evaluasi/penilaian negatif (atau
Stereotip dapat menyebabkan Prasangka
positif) dari kelompok dan anggotanya.

Terjadi ketika anggota dari ras sebuah kelompok dievaluasi


Misalnya prasangka rasial (rasis) karena rasnya bukan karena karakteristik dan kemampuan
pribadinya.

Stererotip umum dalam bentuk prasangka melibatkan ras, agama, etnis, dan gender.

Stereotip dapat memiliki konsekuensi berbahaya,


karena bertindak atas dasar stereotip dapat Diskriminasi
mengakibatkan

Adalah perilaku yang diarahkan terhadap individu


tertentu atas dasar keanggotaan mereka dalam
kelompok tertentu.
Perilaku orang tua, orang dewasa lainnya, dan teman sejawat
membentuk perasaan anak-anak terhadap anggota dari berbagai
kelompok.

Dasar Media masa juga memberikan informasi mengenai stereotip tidak hanya
Prasangka bagi anak-anak tapi juga bagi orang dewasa

Menurut teori identitas sosial → kita menggunakan keanggotaan


kelompok sebagai sumber kebanggaan dan harga diri.

Orang cenderung etnosentris

Melihat dunia dari sudut pandang mereka sendiri dan menilai orang lain
dalam hal keanggotaan kelompok mereka.
Psikolog sosial telah merenungkan sifat dasar manusia. Apakah sifat dasar tersebut terutama diwakili
oleh kekerasan dan kekejaman yang kita lihat diseluruh dunia, ataukah sesuatu yang spesial tentang
sifat dasar manusia mengizinkan kita untuk mencintai, tenggang rasa, tidak egois, bahkan untuk
berperilaku mulia?

Orang-orang sangat mementingkan bagaimana perasaan mereka terhadap orang lain. Akibatnya, tidak
mengherankan bahwa menyukai dan mencintai menjadi fokus utama ketertarikan oleh psikolog sosial.

Dikenal secara formal sebagai studi tentang atraksi interpersonal (interpersonal attraction) atau
hubungan dekat (close relationship) → area ini membahas faktor-faktor yang menimbulkan perasaan
positif bagi orang lain.
Hasil penelitian yang menjelaskan mengenai tentang faktor-faktor awal yang membuat orang tertarik
satu sama lain, faktor penting yang psikolog sosial pertimbangkan adalah sebagai berikut:

Bayangkan jika anda tinggal pada sebuah kos-kosan,


kemungkinannya adalah anda ramah dan bersahabat
dengan orang yang tinggal secara geografi dekat
dengan anda.
)

Kedekatan menyebabkan kita menyukai seseorang.


Paparan yang berulang terhadap seseorang dapat menghasilkan
ketertarikan

Menariknya, paparan berulang-ulang terhadap stimulus apapun


(orang, gambar, dan lain-lain) biasanya membuat kita lebih
menyukai stimulus tersebut.

Namun terdapat pengecualian.

Dalam kasus-kasus dimana interaksi awal sudah sangat negatif,


paparan yang berulang-ulang tidak mungkin menyebabkan
suka pada seseorang.

Malah, semakin terpapar dengan dirinya, semakin kita tidak


menyukai individu tersebut (Zajonc, 2001; Butler & Berry,
2004).
Kita cenderung menyukai orang-orang yang sama dengan kita →
Ketika kita menemukan bahwa orang lain memiliki persamaan
sikap, nilai-nilai, dan sifat mendukung kita untuk menyukai orang
tersebut.

Selanjutnya, makin sama orang lain dengan kita, makin kita


menyukai orang tersebut.

Salah satu alasan mengapa adanya kesamaan meningkatkan


kemungkinan atraksi interpersonal → karena kita mengasumsikan
bahwa orang yang memiliki kesamaan sikap akan menilai kita
secara positif.

Karena kita mengalami efek suka-timbal balik (reciprocity-of-liking effect -


tendensi untuk menyukai orang yang suka dengan kita).

Tambahan lain biasanya kita mengasumsikan bahwa ketika suka dengan orang lain, orang lain
pun balik menyukai kita (Bates, 2002; Umphress, Smith-Crowe, & Ringkas, 2007; Montoya &
Insko, 2008).
Biasanya daya tarik fisik merupakan elemen penting dalam
menyukai seseorang,

Walaupun pengaruhnya biasanya akan berkurang ketika kita


sudah mengenal satu sama lain dengan lebih baik (Zebrowitz &
Montepare, 2005; kecil, Burt, & Perrett, 2006; Luo & Zhang,
2009).
Faktor-faktor tersebut tentu tidak semata-mata faktor mengapa orang
menyukai orang lain.

Misalnya dalam suatu penelitian didapatkan kualitas yang diinginkan


dalam berteman (yang sama jenis kelaminnya)

Termasuk:
✓ Rasa humor
✓ Kehangatan
✓ Baik
✓ Ekspresif dan keterbukaan
✓ Memiliki kepribadian yang menarik
✓ Memiliki interes yang sama dan memiliki kesamaan
dalam aktivitas-aktivitas menghabiskan waktu luang.
Untuk beberapa waktu, banyak psikolog sosial percaya bahwa cinta (love) terlalu sulit untuk
diobservasi dan dipelajari dari penelitian-penelitian terkontrol.
Namun, cinta adalah suatu isu sentral dibanyak kehidupan orang-orang yang mengakibatkan psikolog
sosial tidak dapat menahan daya pikat untuk mempelajari tentang cinta.

Sebagai langkah pertama, peneliti mencoba mengindentifikasi karakteristik yang membedakan antara
suka dan cinta (dalam konteks ini full-blown love)

Cinta bukan hanya rasa suka secara kuantitatif yang besar tapi cinta juga secara
kualitas memiliki perbedaan dalam keadaan psikologis.

Misalnya, setidaknya pada tahap awal:


✓ cinta termasuk gairah intens yang relatif besar
✓ minat yang menyeluruh tentang individu tersebut
✓ berfantasi tentang orang yang dicintai
✓ dan adanya emosi yang naik-turun
Tidak seperti menyukai, cinta juga termasuk adanya:
✓ passion (gairah),
✓ kedekatan,
✓ daya tarik,
✓ eksklusivitas,
✓ hasrat seksual,
✓ dan rasa peduli yang intens (besar).

Kita melebih-lebihkan kelebihan mereka dan meminimalkan ketidaksempurnaan


mereka (Murray, Holmes, & Grif fi n, 2004; Tamini, Bojhd, & Yazdani, 2011).

Peneliti lain memiliki teori bahwa terdapat dua tipe utama dari cinta:

Passionate (or romantic) love Companionate love


- cinta romantis
Memperlihatkan adanya rasa mendalam yang intens
terhadap seseorang.

✓ Ini termasuk gairah fisiologis yang intens,


✓ ketertarikan secara psikologis,
✓ dan peduli terhadap kebutuhan orang lain.

Adalah kasih sayang yang kuat terhadap orang-


orang yang terlibat dalam hidup kita.

Cinta yang kita rasakan terhadap orang tua,


anggota keluarga lain, bahkan terhadap
beberapa teman dekat masuk ke dalam kateri
companionate love (Masuda, 2003; Regan,
2006; Loving, Crockett, & Paxson, 2009).
Robert Sternberg, seorang psikolog mengemukakan perbedaan dari beberapa tipe cinta,
Bahwa cinta memiliki tiga bagian:

Intimacy component Decision/commitment Passion component


(kompenen intim - kedekatan) (keputusan/komitmen) (komponen gairah)
Dikarakteristikan adanya ▪ Merefleksikan keinginan Merefleksikan adanya
kedekatan dan rasa saling untuk tetap dalam suatu dorongan seksual terhadap
terhubung, dan ikatan tali hubungan. pasangan, kedekatan fisik,
emosional yang kuat. ▪ Orang yang memiliki dan romansa.
komitmen kuat bertekad
untuk tetap komitmen dalam
keadaan susah dan senang.
▪ Bersedia untuk bekerja keras
mempertahankan dan
menjaga hubungan walaupun
keadaan susah melebihi rasa
senang
Menurut Sternberg, kombinasi tiga komponen ini dapat menghasilkan tipe cinta yang berbeda.

Dia menyarankan bahwa kombinasi yang berbeda


dari tiga komponen bervariasi dalam suatu hubungan
Sekarang berdasarkan kerangka pemikiran ini, kita mungkin dapat mengukur bagaimana hubungan
kita dengan orang terdekat kita.
Di bawah ini terdapat contoh deskripsi suatu hubungan, sebutkan tipe cinta yang ada.

1.Anda telah bersama selama beberapa tahun, masih merasa sangat dekat dan
terhubung secara emosional, tetapi tidak merasakan gairah yang sama terhadap
satu lama lain seperti dulu.
2.Anda memiliki dorongan seksual yang kuat dan kebutuhan untuk melakukan kontak
fisik dan romantis satu sama lain, tapi anda tidak merasa sangat dekat satu sama
lain. Anda juga belum merancanakan masa depan anda bersama dan pada
kenyataanya anda bahkan tidak memikirkan bentuk komitmen jangka panjang.
3.Anda telah menikah untuk waktu yang lama dan masih sering menyatakan cinta
anda satu sama lain. Namun anda mengakui telah kehilangan rasa keterkaitan
emosional dan hasrat seksual yang pernah anda miliki.
4.Setelah lebih dari 6 tahun bersama, anda merasakan jatuh cinta seperti awal
bersama. Anda tetap dekat dan merasa terhubung, tetap memiliki hasrat seksual
dan romantis, dan memiliki komitmen yang kuat terhadap hubungan anda.
5.Anda telah bersama selama beberapa bulan saja, dan meskipun anda
merasa dekat dan terhubung secara emosional, namun belum merasa
adanya passion (gairah) dan berpikir tentang komitmen di masa depan
6.Anda sedang jatuh cinta dan memiliki hasrat seksual yang kuat satu sama
lain, sangat dekat dan terhubung secara emosional, tapi belum membahas
rencana masa depan termasuk untuk saling komitmen satu sama lain.
7.Anda telah bersama dalam beberapa waktu dan berencana untuk tetap
bersama. Anda terus mempertahankan hubungan seks yang sehat dan
memuaskan, tapi anda merasa tidak memiliki hubungan emosi yang erat.

Apakah cinta merupakan unsur yang jika anda tinggal di


Ya
penting dalam pernikahan yang baik? Amerika Serikat.

Cina Kesehatan Stabilitas emosi &


Sebaliknya, cinta merupakan unsur kedewasaan
yang kurang penting di kultur lain. Stabilitas
Zulu Karakter yang bisa
emosi
diandalkan
Agresi biasanya didefinisikan sebagai perilaku yang dimaksudkan untuk melukai orang lain
(secara fisik atau verbal) atau merusak harta benda.

Jika seseorang secara tidak sengaja menginjak kaki anda di sebuah


Maksud tangga jalan yang penuh sesak dan dengan segera minta maaf, anda
tidak dapat mencap perilakunya agresif.

Pendekatan Insting: Agresi sebagai Pengeluaran

Pendekatan Teori Pendekatan Frustasi-Agresi: Agresi sebagai Reaksi


Perilaku Agresi terhadap Frustasi

Pendekatan Sosial Belajar: Belajar untuk


Menyakiti Orang Lain
Freud → memandang agresi sebagai naluri dasar.
Energi naluri kematian terbentuk dalam diri organisme sampai suatu
saat harus dilepaskan :
Pendekatan Insting: ✓ ke luar dalam bentuk agresi nyata
Agresi sebagai ✓ atau ke dalam dalam bentuk tindakan merusak diri
Pengeluaran
Konrad Lorenz → memperluas gagasan Freud bahwa energi agresi
secara konstan terus tumbuh pada individu sampai orang tersebut
melepaskannya

Katarsis
▪ Katarsis adalah sebuah ekspersi agresif yang dapat mengakibatkan
pengurangan intensitas perasaan agresif.
▪ Lorenz percaya bahwa masyarakat harus menawarkan cara-cara
yang diterima oleh masyarakat untuk katarsis.
▪ Namun beberapa studi menolak gagasan adanya katarsis, yang
menyebabkan psikolog mencari penjelasan untuk agresi → Dr. Art
Markman (1999) menyatakan bahwa katarsis hanya membuat
seseorang menjadi semakin marah daripada sebelumnya.
Frustasi adalah gangguan atau kegagalan dalam mencapai tujuan.

Frustasi dapat menyebabkan kemarahan, yang mengarahkan untuk berindak


agresif. Namun kemarahan tidak selalu menyebabkan agresi.

Apakah agresi benar-benar terjadi tergantung dari kehadiran isyarat agresif


(aggresive cues) → stimulus yang dikaitkan di masa lalu dengan agresi aktual
Pendekatan
atau kekerasan dan dapat memicu agresi lagi
Frustasi-Agresi:
Agresi sebagai Stimulus yang dapat menjadi isyarat agresif bisa bermacam-macam, dari
Reaksi terhadap yang paling eksplisit seperti adanya senjata, atau isyarat yang lebih implisit
Frustasi seperti menyebutkan nama seseorang individu yang berperilaku kekerasan
di masa lalu.

Dalam sebuah percobaan, partisipan berperilaku lebih agresif apabila ketika


dihadirkan senjata, daripada peserta yang tidak dihadirkan senjata saat
marah.

Namun psikolog menyadari bahwa frustasi bukan satu-satunya pemicu


agresi. Sakit fisik, penghinaan verbal, dan pengalaman tidak menyenangkan
dapat menyebabkan agresi (Barash & Lipton, 2011).
Teori belajar sosial mengatakan bahwa agresif terjadi karena hasil pembelajaran.
Kondisi sosial dan lingkungan dapat mengajarkan individu menjadi lebih agresif.

Teori melihat agresi sebagai suatu yang tidak dapat dihindari, namun sebagai
sebuah respon belajar yang dapat dipahami karena rewards dan punishment.
Pendekatan Contohnya, ayah yang bangga karena anaknya berkelahi karena mampu membela
Sosial Belajar: dirinya sendiri, telah memberikan reward kepada anaknya untuk berperilaku
Belajar untuk agresi.
Menyakiti
Orang Lain Perilaku agresi juga dapat terjadi karena mengamati perilaku orang lain.
Menurut pendekatan ini, kita belajar menjadi agresif dengan melihat konsekuen
reward dan punishment yang model dapatkan. Jika konsekuensinya positif,
perilaku lebih mungkin di imitasi ketika si pengamat (observer) berada dalam
situasi yang sama.

Teori belajar sosial telah menerima dukungan penelitian yang luas

Selain itu terdapat jumlah penelitian yang signifikan mengenai menonton televisi
yang mengandung kekerasan dengan perilaku agresi.
Perilaku prososial sebuah istilah yang digunakan psikolog dalam perilaku menolong

Apa faktor yang menyebabkan seseorang untuk membantu orang yang membutuhkan?

Ketika terdapat lebih dari satu orang yang menyaksikan situasi darurat,
Adanya kehadiran
adanya rasa penyebaran (difusi) rasa tanggung jawab yang timbul di orang-
orang lain
orang tersebut

adalah keyakinan bahwa tanggung jawab untuk mengintervensi dibagi atau


menyebar diantara orang-orang yang hadir/ada.

Semakin banyak orang yang hadir dalam keadaan darurat, semakin merasa
Difusi tanggung
kurang bertanggung jawab secara pribadi, sehingga kurang memberikan
jawab
bantuan

Kasus klasik Kitty Genovese yang ditusuk berkali-kali walaupun sekitar 40an
orang tinggal di dekat apartemennya namun tidak ada yang membantu
walaupun mendengar ada suara teriakan.
Selain difusi tanggung jawab terdapat faktor lain yang terlibat dalam perilaku menolong.

Menurut model proses menolong, terdapat 4 langkah dasar dalam memutuskan untuk
menolong
Namun tidak selalu orang mempertimbangkan sesuatu sebelum menolong. Dalam
beberapa situasi terdapat adanya

adalah perilaku yang bermaksud untuk menolong orang lain tanpa


memperhatikan diri sendiri.

Altruisme Menempatkan kesejahteraan orang lain diatas dirinya sendiri.

Contohnya, perilaku altruistik tentara yang mempertaruhkan hidup mereka


sendiri dalam menolong orang lain pada suatu bencana alam.

Namun kebanyakan psikolog sosial setuju bahwa tidak ada


atribusi yang membedakan antara orang yang menolong
dan orang yang tidak menolong. Pada kebanyakan hal,
faktor situasi sementara (seperti mood yang sedang kita
rasakan) dapat mempengaruhi keputusan kita untuk
menolong
Jika saya marah-marah kepada mahasiswa karena saya merasa
lelah mengerjakan akreditasi yang susah dan tidak selesai-
selesai, ini menandakan saya marah karena?

Jika sedang ada kecelakaan yang terjadi di depan kampus dan


anda hanya menonton dan melihat orang lain menolong ini
menandakan adanya apa?

Dan jika anda menolong karena orang lain juga menolong ini
menandakan bahwa anda?

Anda mungkin juga menyukai