Anda di halaman 1dari 5

Putri Wulandari

18808144031/B14 Manajemen

SOAL SATU

Peran, Norma, Status, Besaran, Kekohesifan


Peran, Serangkaian pola perilaku yang dikaitkan erat dengan seseorang yang menempati sebuah
unit sosial. Pemahaman atas perilaku peran akan secara dramatis disederhanakan jika masing-
masing dari kita memilih datu peran dan memainkannya secara teratur dan konsisten. Kita
diharuskan memainkan sejumlah ragam peran baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan
kita. Norma, standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah kelompok yang dianut
oleh para anggota kemlompok. Norma memberi tahu apa yang harus dan tidak dilakukan di
bawah keadaan-keadaan tertentu. Dari sudut seorang individu, norma-norma tersebut memberi
tahu apa yang diharapkan dari seorang dalam situasi tertentu. Ketika disetujui dan diterima oleh
kelompok, norma berlaku sebagai cara untuk mempengaruhi perilaku dari anggota kelompok
dengan kontrol eksternal yang minimum. Norma berbeda antar kelompok, komunitas, dan
masyaakat, tetapi mereka semua memilikinya.
Status, sebuah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial yang diberikan kepada
kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain-meeresap dalam setiap masyarakat. Meskipun
telah ada banyak usaha, kita hanya mendapat sedikit kemajuan menuju sebuah masyarakat tanpa
kelas. Bahkan kelompok yang paling kecil akan mengembangkan peran-peran, hak-hak, dan
ritual-ritual untuk membedakan para anggotanya. Stasus adalah faktor paling penting dalam
memahami perilaku manusia karana hal ini merupakan sebuah motivator signifikan dan memiliki
konsekuensi perilaku besar ketika individu menerima perbedaan antara apa yang mereka percaya
sebagai status dan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Besaran, Apakah besaran dari sebuah kelompok mempengaruhi perilaku kelompok secara
keseluruhan? Ya, tetapi pengaruhnya bergantung pada variabel yang kita lihat. Sebagai contoh
bukti yang ada mengindikasikan bahwa kelompok yang lebih kecil lebih cepat dalam
menyelesaikan tugas daripada kelompok yang lebih besar, dan bahwa individu-individu
berkinerja lebih baik dalam kelompok yang lebih kecil. Tetapi, jika kelompok tersebut terlibat
dalam pemecahan masalah, kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik
dibandingkan yang lebih kecil. Salah satu penemuan paling penting yang berhubungan dengan
ukuran sebuah kelompok telah diberi label kemalasan sosial (social loafing). Kemalasan sosial
adalah sebuah kecenderungan para individu untuk mengeluarkan usaha yang lebih sedikit ketika
bekerja secara kolektif daripada ketika bekerja secara individual. Hal tersebut secara langsung
bertentangan dengan logika bahwa produktivitas dari sebuah kelompok sebagai setidaknya harus
seimbang dengan jumlah produktivitas setiap individu dalam kelompok tersebut.
Kekohesifan, Kelompok-kelompok berbeda dalam kekohesifan mereka, yaitu tingkat di mana
para anggotanya saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal dalam kelompok tersebut.
Misalnya, beberapa kelompok kerja menjadi kohesif karena para anggoranya telah
menghabiskan banyak waktu bersama, atau ukuran kelompok yang kecil memfasilitasi adanya
interaksi yang tinggi atau kelompok tersebut telah mengalami ancaman-ancaman ekternal yang
menjadikan mereka lebih dekat. Kekohesifan penting karena berhubungan dengan produktivitas
kelompok. Berbagai penelitian secara konsisten menujukkan bahwa hubungan kekohesifan dan
produktivitas bergantung pada norma-norma terkait kinerja yang ditetapkan oleh kelompok. Jika
norma-norma terkait kinerja tingg, kelompok kohesif akan lebih produktif dibandingkan dengan
kelompok yang kurang kohesif. Namun jika kekohedifan tinggi dan norma kinerja rendah,
produktivitas akan rendah dan sebaliknya jika kohesifan rendah dan norma tinggi produktivitas
akan meningkat tetapi lebih sedikit bila dibandingkan pasa situasi kekohesifan tinggi atau norma
tinggi.
Sumber: Robbins, Stephen P & Timothy A. Judge. 2017. Perilaku Organisasi. Jakarta. Salemba
Empat.
SOAL DUA
Studi Kasus

Herd Behavior and Housing Bubble


Manusia sejatinya sama dengan binatang lain, seperti yang telah dikatakan pakar Ekonom John
Maynard Keynes bahwa kemungkinan sebagian besar dari keputusan kita untuk melakukan
sesuatu yang positif dengan konsekuensi penuh yang akan ditarik selama beberapa hari
mendatang hanya dapat dikatakan sesbagai “animal spirits” atau dorongan spotan untuk
bertindak daripada tidak sama sekali. Hal seperti itu merupakan sesuatu yang berbahaya apabila
dilakukan secara kolektif.
Sebagai perumpanan, keputusan satu hewan untuk melewati tebing adalah tragedi bagi hewan
tersebut namun hal tersebut dapat mempengaruhi kawannya untuk melakukan hal serupa. Hal ini
juga berlaku bagi organisasi. Ketika terjadi housing bubble (kenaikan harga perumahan secara
terus menerus yang akan memunculkan harapan kenaikan berikutnya di masa mendatang) dan
harga rumah semakin tinggi, orang cenderung mengabaikan resiko. Orang-orang dan investor
bergegas membeli properti kareana semua orang melakukannya. Tidak mau ketinggalan, bank
lalu juga memberikan pinjaman dengan persyaratan yang mudah dan menurunkan standar
penjaminan emisi karena mengikuti kawanan yang ada. Masalah tersebut menyebabkan adanya
kenaikan harga untuk perusahan berbasis internet selama awal abad ke dua puluh satu, dan
beberapa orang bertanya tanya apakah penilaian saat ini dari situs jejaring sosial mengikut tren
yang sama dari harga yang terlalu mahal. Ekonom Yale Robert Shiller menyebut ini “Herd
behavior” dan mengutip penelitian yang menujukkan bahwa orang sering sangat bergantung
pada perilaku kelompok dalam merumuskan keputusan tentang apa yang harus mereka lakukan.
Sebuah studi baru-baru ini di keuangan perilaku mengkonfirmasi herd behavior dalam keputusan
investasi dan menunjukkan bahwa analisis cenderung mengikuti perilaku analisis lain ketika
mereka memiliki informasi pribadi yang kurang akurat atau dapat diandalkan.
Pertanyaan dan Jawaban
1. Beberapa peneliti menunjukkan herd behavior meningkat ketika ukuran kelompok
meningkat. Menurut anda mengapa ini terjadi?
Herd Behavior merupakan perilaku yang cenderung mengikuti anggota lain tanpa melakukan
fundamental terlebih dahulu sehingga pasar yang terbentuk tidak efisien. Ukuran kelompok
meningkat herd behavior juga mengikutinya. Suatu kelompok akan mengikuti norma-norma
tertentu. Jika salah satu anggota mendapatkan keuntungan maka anggota lain juga akan
mencoba mendapatkannya. Setiap individu mencoba untuk membandingkan dengan anggota
kelompok lain untuk menjadi sama akibatnya meningkatnya herd behavior sama dengan
meningkatnya kelompok.
2. Seorang peneliti berpendapat bahwa perilaku pack muncul karena memilik keuntungan. Apa
keuntungan dari perilaku seperti itu?
Perilaku Pack telihat paling umum dikalangan orang-orang eksklusif dengan tujuan yang
sama. Perilaku Pack dipimpin oleh individu yang dapat membatasi perilaku individu lain
dalam suatu kelompok. Pemimpin tersebut akan lebih bertanggungjawab dan berusaha untuk
membuat senyaman mungkin untuk setiap anggotanya sehingga anggotanya akan
mengikutinya dan berusaha untuk memastikan bahwa setiap anggotanya akan tetap sejalan
sesuai tujuan.
3. Sheiller berpendapt bahwa herd behavior bisa bejalan dua arah. Seperti yang dia catat
housing bubble “individu yang rasional menjadi terlalu pesimis ketika mereka melihat
penawaran lain menurunkan harga rumah ke level rendah yang tidak normal.” Apakah kamu
setuju dengan shiller?
Housing bubble bisa berlangsung selama bertahun-tahun dan didorong oleh sesuatu diluar
norma seperti permintaan, spekulasi, investasi tingkat tinggi atau kelebihan likuiditas yang
dapat menyebabkan harga rumah menjadi tidak berkelanjutan. Hosuing bubble
menyebabkan jatuhnya real estat dan memiliki efek signifikan pada lingkungan dan ekonomi
secara keseluruhan. Pendapat shiller kita dapat mengamati herd behavior dengan dua arah
pasar misalanya yang terjadi di pasar saham ketika ada berita baik tentang perusahaan
tersebut maka orang-orang cenderung akan membeli sahamnya sedangkan apabila ada berita
buruk tetang perusahaan tersebut orang-orang akan menjual saham mereka yang ada dalam
perusahaan tersebut.
4. Bagaimana mungkin organisasi dapat memerangi masalah yang dihasilkan heard behavior?
Cara mengatasinya adalah:
a. Menetapkan tujuan yang akan dicapai
b. Selalu ada kompetisi antar anggota kelompok
c. Memberikan penghargaan kelompok berdasarkan kontribusi anggota
d. Selalu evaluasi

Anda mungkin juga menyukai