Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 7 FOUNDATION OF GROUP BEHAVIOR

Mata Kuliah : Perilaku Keorganisasian

Dosen Pengampu : Arum Darmawati, S.E., M.M.

Disusun oleh :

Nama : Lya Yudhit Meilinda

NIM : 19808141120

Kelas : Manajemen C19

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2020
Tugas 1

Pengaruh Friendship Group terhadap Perilaku Individu

Friendship Group (kelompok persahabatan) adalah kelompok yang terbentuk karena adanya
karakteristik yang sama seperti kesamaan hobi, kesamaan pandangan politik, kesamaan
kepercayaan ataupun kesamaan etnis. Friendship group ini sering berinteraksi dan
komunikasi mereka sampai pada kegiatan diluarpekerjaan. Friendship group merupakan
bagian dari kelompok informal. Kelompok informal merupakan kelompok yang dibentuk atas
dasar kesepakatan dan tidak memiliki aturan yang mengikat. Kelompok informal dapat
menjadi kelompok formal saat kelompok tersebut menetukan syarat menjadi anggota dan
memiliki struktur kelompok.

Friendship group dapat terbentuk karena beberapa faktor. Faktor yang paling utama adalah
faktor kesamaan, individu akan lebih menyenangi berhubungan dengan orang yang memiliki
kesamaan dengan dirinya baik kesamaan hobi, kesamaan etnis, dan sebagainya. Faktor kedua
adalah rasa nyaman, individu merasa nyaman ketika berkumpul dengan teman-teman yang
ada dalam friendship group. Faktor ketiga ialah harga diri, individu merasa dihargai jika
diterima sebagai anggota kelompok terutama pada kelompok-kelompok yang bergengsi
tinggi. Faktor terakhir adalah kekuatan, sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh sendiri dapat
dengan mudah dicapai berkat dukungan dari anggota kelompok.

Kekuatan pengaruh dalam suatu kelompok terutama friendship group dapat mengubah
perilaku anggota di dalamnya. Sehingga individu dapat menjadi orang yang sedikit atau
bahkan jauh berbeda jika berada di dalam suatu kelompok. Dampak positif dari individu yang
memiliki ataupun tergabung dalam suatu friendship group diantaranya adalah memiliki
tempat untuk bertukar cerita atau mengekpersikan perasaan yang sedang dialami, dapat
bekerja sama untuk melakukan sesuatu hal misal sesorang anggota kelompok mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas, anggota lainnya dapat membantu individu tersebut dalam
menyelesaikan tugas. Selain itu, dalam kaitannya tentang perilaku individu, apabila suatu
individu tergabung dengan friendship group yang di dalamnya terdapat orang-orang yang
memiliki kebiasaan yang positif maka perilaku individu tersebut juga akan mengikuti
kebiasaan tersebut. Misal individu yang tergabung dalam kelompok ambis masuk UGM.
Kelompok tersebut berisi individu-individu yang mempunyai tekad yang kuat untuk dapat
berkuliah di UGM. Individu yang awalnya belajarnya sering malas-malasan, akan terdorong
untuk lebih rajin dalam belajar karena ia melihat teman-temannya dalam kelompok tersebut
hampir setiap harinya membahas soal-soal tes masuk perguruan tinggi negeri.

Dilain sisi friendship group juga membawa dampak negatif terhadap perilaku individu
diantaranya adalah ketergantungan, individu yang sudah kergantungan cenderung akan sulit
bergaul dengan orang-orang yang berada di luar kelompok tersebut. Misal, pada suatu kelas
biasanya akan ditemui beberapa friendship group, ketika guru memberikan tugas secara
berkelompok para siswa tersebut cenderung akan berkelompok sesuai dengan friendship
group-nya masing-masing apabila pemilihan anggota kelompok tersebut dilakukan secara
bebas dan juga biasanya pada jam istirahat para siswa tersebut akan bermain sesuai dengan
friendship group-nya. Selain itu, individu juga akan mengalami pemalasan sosial. Menurut
Karau dan Williams (1993), pemalasan sosial adalah reductions in motivation & effort when
individuals work collectively in a group compared to when they work individually or as
independent co-actors. Jadi, individu menjadi ‘malas’ ketika berada di dalam kelompok.
Kelompok membuat motivasi dan usaha individu berkurang. Latane (1981) mengemukakan
penyebab pemalasan social adalah besarnya kelompok. Semakin besar kelompok, maka
semakin besar pula kecenderungan pemalasan sosial. Hal ini disebabkan oleh pengaruh sosial
menurun. Instruksi dari instruktur berkurang pengaruhnya jika individu yang diberi instruksi
semakin banyak. Jika hanya ada satu individu yang menerima instruksi, maka akibat
sosialnya menjadi maksimal. Jika lebih dari satu, akibat sosialnya dibagi sebanyak individu
yang menerima instruksi. Misal, seorang guru memberi tugas kepada para muridnya. Murid
yang sendirian menerima tugas akan mengalami akibat sosial yang penuh. Ia termotivasi
penuh untuk mengerjakan tugas yang diberikan guru. Sementara murid yang menerima tugas
secara berkelompok akan membagi tanggung jawab dalam mengerjakan tugas kepada teman-
temannya dan ia pun mengurangi usahanya.

Kesamaan merupakan kunci utama terbentuknya friendship group. Untuk mengantisipasi


dampak negatif dari friendship group sebaiknya individu selektif dalam memilih suatu
kelompok persahabatan dan berusaha untuk bergaul dengan teman yang lainnya yang adaa di
luar kelompok persahabatan.
Referensi

 http://fahrida.weblog.esaunggul.ac.id/2014/01/24/psikologi-sosial-individu-dalam-
kelompok/#:~:text=2.3.Pengaruh%20Kelompok%20Terhadap%20Tingkah%20Laku
%20Individu&text=Berbagai%20penelitian%20menunjukkan%20bahwa
%20adanya,malah%20menurun%20(inhibisi%20social).
 https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-kelompok-jenis-
kelompok/#:~:text=Kelompok%20Informal%20ini%20dapat%20dibagi%20lagi
%20menjadi%202%20jenis%20yaitu%20%3A&text=Kelompok%20Persahabatan
%20atau%20Friendship%20Group,kesamaan%20kepercayaan%20ataupun
%20kesamaan%20etnis.

Tugas 2

Herd Behavior and the Housing Bubble (and Collapse)

Ringkasan

Gelembung perumahan alias housing bubble adalah peristiwa sementara, tapi bisa
berlangsung selama bertahun-tahun. Biasanya, peristiwa ini didorong oleh sesuatu di luar
norma seperti permintaan, spekulasi, tingkat investasi yang tinggi, atau kelebihan likuiditas.
Semua hal ini dapat menyebabkan harga rumah menjadi tidak berkelanjutan. Dan hal ini
mengarah pada peningkatan permintaan versus penawaran. Peristiwa housing bubble adalah
peristiwa yang dapat memaksa orang untuk mencari cara melunasi hipotek mereka melalui
program berbeda. Atau, mungkin meminta mereka menggunakan dana darurat atau tabungan
pensiun mereka untuk melunasi biaya perumahan. Karena itu, gelembung perumahan
dianggap sebagai salah satu alasan utama mengapa orang akhirnya kehilangan tabungan
mereka.

Ekonom Yale Robert Shiller menyebut ini "perilaku kawanan" dan mengutip penelitian yang
menunjukkan bahwa orang sering kali sangat bergantung tentang perilaku kelompok dalam
merumuskan keputusan tentang apa yang harus mereka lakukan. Sebuah studi terbaru dalam
keuangan perilaku, dikonfirmasi perilaku kawanan dalam keputusan investasi dan
menunjukkan bahwa analis sangat mungkin untuk mengikuti perilaku analis yang lain ketika
mereka memiliki informasi pribadi kurang akurat atau dapat diandalkan.
Pertanyaan dan Jawaban

1. Some research suggests herd behavior increases as the size of the group increases.
Why do you think this might be the case?
Ya, perilaku kawanan meningkat seiring bertambahnya ukuran kelompok. Dalam Theory
of the Leisure, Thorstein Veblen menjelaskan perilaku ekonomi dalam kaitannya dengan
pengaruh sosial seperti “emulasi”, di mana beberapa anggota suatu kelompok meniru
anggota lain yang berstatus lebih tinggi. Ketika kelompok ukuran bertambah, kelompok
akan mengikuti norma-norma tertentu. Jika salah satu orang menemukan manfaat dari
sumber daya apa pun, maka setiap orang dalam kelompok berusaha mendapatkan
manfaat dari sumber daya yang sama. Jika ada anggota yang ditambahkan ke grup, dia
membutuhkan penerimaan oleh grup. Dengan demikian anggota rentan untuk
menyesuaikan diri dengan norma kelompok. Ada banyak bukti bahwa kelompok dapat
memberikan tekanan yang kuat pada anggota individu untuk mengubah sikap dan
perilaku di sana agar sesuai dengan standar kelompok. Setiap individu berusaha
membandingkan dengan anggota kelompok lainnya dan berusaha untuk setara dengan
mereka. Akibatnya, tingkatkan perilaku kawanan seiring bertambahnya kelompok.
2. One researcher argues that “pack behavior” comes about because it has benefits.
What is the upside of such behavior?
Dalam beberapa hal, perilaku paket memiliki keuntungan. Perilaku paket paling sering
terlihat dalam lingkaran eksklusif orang-orang dengan tujuan yang sama. Paket akan
dipimpin oleh seorang individu dalam kelompok yang dapat membatasi individu lain
dalam kelompok tersebut. Pemimpin akan memiliki lebih banyak tanggung jawab dalam
kelompok dan tentang kelompok. Pemimpin akan membuat semua orang nyaman di
dalam kelompok. Semua anggota akan mengikuti pemimpin paket dan pemimpin akan
menggunakan metode tertentu untuk menjaga pengikut tetap sejalan.
3. Shiller argues that herd behavior can go both ways: It explains the housing bubble,
but it also explains the bust. As he notes, “Rational individuals become excessively
pessimistic as they see others bidding down home prices to abnormally low levels.”
Do you agree with Shiller?
Ya, saya setuju dengan pendapat dari Shiller. Misalnya jika ada berita negatif tentang
suatu perusahaan maka orang-orang segera mulai menjual sahamnya. Disisi lain, jika ada
kabar baik tentang sebuah perusahaan yang dilaporkan dalam berita, maka orang-orang
mulai membeli saham perusahaan yang akan menaikkan harga saham.
4. How might organizations combat the problems resulting from herd behavior?
Perilaku kawanan dalam organisasi banyak terlihat dalam kelompok. Jika ada orang
dalam kelompok yang malas atau tidak kompeten, akan mengakibatkan kinerja suatu
kelompok menjadi buruk. Ada beberapa cara untuk mencegahnya
1) Menetapkan tujuan kelompok sehingga kelompok memiliki tujuan bersama untuk
diperjuangkan
2) Meningkatkan kompetisi antar anggota kelompok yang berfokus pada hasil bersama
3) Setiap anggota kelompok mengevaluasi kinerja satu sama lain;
4) Memberikan penghargaan kepada anggota kelompok yang memiliki kinerja yang baik

Anda mungkin juga menyukai