Anda di halaman 1dari 4

Perilaku Organisasi

Minggu 8
(KELOMPOK 6- PENYAJI CLUSTER A)
YOU ARE ALL FIRED, BUT YOU ARE HIRED!

Disusun Oleh:
Husna Amalia Rabbani 041811233208
Arsya Augustin Putri D. 041811233212

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2021
CASE 1
CLUSTER A
YOU ARE ALL FIRED, BUT YOU ARE HIRED!
CHAPTER 9 (FOUNDATIONS OF GROUP BEHAVIOR)
Analisis Kasus
John Lewis, seorang retailer terkemuka di UK, meluncurkan skema John Lewis
Partnership dengan tujuan untuk mempromosikan peengambilan tindakan dan pencarian
fakta pada tingkat kemitraan. Ini secara aktif berusaha untuk mempromosikan manajer
menengah ke posisi eksekutif karena kemampuan mereka untuk mengidentifikasi masalah
dan membawanya ke permukaan. Pendekatan ini bertentangan dengan argumen yang
mengklaim bahwa konflik dihasilkan antara tanggung jawab pengambilan tindakan dan
pencarian fakta, mempertaruhkan kinerja tim dan efektivitas perusahaan. Pada kenyataannya,
efektivitas tergantung pada kombinasi tugas pencarian fakta dan pengambilan tindakan yang
perlu dikelola dengan baik, didelegasikan dengan baik, dan ditugaskan dengan baik. Dalam
pengaturan kelompok, tugas-tugas ini dapat diberikan kepada manajer menengah dan
eksekutif yang sesuai. tapi tidak selalu. Selain itu, kita perlu memperhitungkan efisiensi dan
mempertimbangkan trade-off antara efektivitas dan efisiensi dalam hal kinerja kelompok.
John Lewis telah mengakui pentingnya dan kekuatan dari beragam masukan
kelompok pada efektivitas dan dengan demikian mempromosikan heterogenitas dalam
pengambilan keputusan organisasi. Manusia berbeda, tidak hanya berdasarkan jenis kelamin,
budaya, ras, dan sifat-sifat sosial, tetapi juga dalam perspektif, prasangka, keterampilan, dan
kemampuan mereka. Jadi, dengan mempromosikan manajer menengah ke posisi eksekutif,
dan dengan demikian memanfaatkan kreativitas dan keterampilan penelitian mereka, mereka
juga meningkatkan motivasi, antusiasme, dan dorongan di tempat kerja. Pada saat yang sama,
melalui skema kemitraannya, John Lewis membuka peluang yang beragam dengan
melibatkan mitra individu dalam inisiatif pencarian fakta dan inisiatif pengambilan tindakan
dan kemudian berbagi keuntungan darinya. Visinya adalah untuk mengarahkan pada
penerimaan solusi yang lebih luas dan peningkatan kinerja yang mempromosikan
kesejahteraan dan dampak sosial. Pemecatan dan perekrutan tidak boleh menjadi keputusan
semata-mata didorong oleh hasil akhir tetapi juga berdasarkan distribusi, delegasi, dan
kombinasi keterampilan dan tanggung jawab pencarian fakta dan pengambilan tindakan
dalam tim.
Problem Identification
● Meluncurkan skema John Lewis Partnership dengan tujuan untuk mempromosikan
peengambilan tindakan dan pencarian fakta pada tingkat kemitraan. Ini secara aktif
berusaha untuk mempromosikan manajer menengah ke posisi eksekutif karena
kemampuan mereka untuk mengidentifikasi masalah dan membawanya ke
permukaan. Pendekatan ini bertentangan dengan argumen yang mengklaim bahwa
konflik dihasilkan antara tanggung jawab pengambilan tindakan dan pencarian fakta,
mempertaruhkan kinerja tim dan efektivitas perusahaan.

Case Question
1. Can fact-finding and action-taking duties polarize the individual and thus the
group's dynamics? 1f so, why?
Jawab :
Ya. Pada kasus John Lewis diatas, dijelaskan bahwa heterogenitas dalam kelompok
dapat terjadi dalam perspektif, prasangka, keterampilan, dan kemampuan. Hal ini
akan mendasari terjadinya polarisasi dalam individu dan dinamika kelompok.
Heterogenitas ini akan menimbulkan pendapat yang berbeda-beda atas suatu topik dan
ketika topik ini dibahas dalam diskusi kelompok, hal ini akan mendorong orang yang
memiliki pendapat di tengah-tengah untuk condong ke suatu sisi. Meskipun sudah
terdapat pembagian tugas dalam pencarian fakta dan pengambilan tindakan,
heterogenitas dalam pemikiran masing-masing individu tetap akan ada dan muncul.
Terlebih, karena heterogenitas atau keberagaman ini, analisis akan suatu fakta dan
pengambilan tindakan akan menjadi lebih luas dan mendalam. Namun karena suatu
kelompok pada akhirnya harus memutuskan sesuatu, maka seluruh anggota kelompok
akan dipaksa untuk memilih satu sisi. Sehingga hal ini menyebabkan groupshift atau
group polarization. Terutama ketika diskusi didalam kelompok ini didominasi oleh
beberapa anggota dengan pemikiran yang bertentangan. Hal ini akan memicu
polarisasi yang lebih dalam lagi, dan memicu anggota yang tidak dominan untuk
memilih satu sisi.
2. What are the weaknesses in group decision-making in the case of John Lewis?
Jawab :
Menurut John Lewis manusia berbeda, tidak hanya berdasarkan jenis kelamin,
budaya, ras, dan sifat-sifat sosial, tetapi juga dalam perspektif, prasangka,
keterampilan, dan kemampuan mereka itu pun masih mempunyai kelemahan dalam
mengambil keputusan yang mana bila mungkin atasan terlibat atau bila salah satu
anggota mempunyai kepribadian dominan maka keputusan yang di buat kelompok
dalam kenyataanya bukan keputusan kelompok dan mengimplementasikan suatu
keputusan tidak harus di selesaikan oleh para manager menengah atau eksekutif.

3. How could diversity assist with group performance based on fact-finding and
action-taking duties?
Jawab :
Keberagaman terutama keberagaman dalam perspektif, prasangka, keterampilan, dan
kemampuan, tentunya akan menghasilkan kreatifitas yang lebih tinggi dalam mencari
solusi atas suatu masalah. Hal ini akan mendorong kefektifitasan dari pengambilan
tindakan. Namun semakin beragam juga suatu kelompok, maka waktu yang diambil
untuk membuat keputusan tentunya akan semakin lama karena setiap anggota harus
memiliki kesepakatan bersama dibandingkan keputusan yang hanya dibebankan pada
individu. Jadi sesunguhnya kinerja kelompok akan bergantung dari tipe dan besaran
pekerjaan yang dibebankan pada kelompok tersebut. Pada pekerjaan yang
membutuhkan lebih banyak informasi atau pencarian fakta yang lebih banyak dan
beragam, maka tugas ini akan lebih cocok dibebankan pada kelompok yang beragam.
Karena dengan keberagaman ini analisis yang didapatkan akan lebih mendalam dan
luas. Selain itu jika tugas yang dibebankan merupakan tugas yang berat dan
membutuhkan banyak orang untuk melaksanakannya maka tugas ini akan lebih cocok
dibebankan pada kelompok. Karena semakin banyak orang dengan latar belakang
yang berbeda-beda, tugas ini akan menjadi lebih cepat selesai.

Daftar Pustaka
Robbins, Stephen P., and Timothy A Judge. 2019. Organizational Behavior: 18 th Edition.
Pearson

Anda mungkin juga menyukai