TUGAS WEEK 8
Case Incident 1: You Are All Fired, But You Are Hired
2021
Case Incident 1: You Are All Fired, But You Are Hired
A. Analisis Kasus
Dalam kasus ini, membahas mengenai seseorang yang berupaya
mempromosikan manajemen menengah ke posisi eksekutif karena kemampuan
mereka untuk mengidentifikasi masalah dan membawanya ke permukaan. Orang
tersebut adalah John Lewis, pengecer terkemuka di United Kingdom, meluncurkan
skema Kemitraan John Lewis dengan tujuan mempromosikan action-taking (jabatan
eksekutif) dan fact finding (jabatan administrasi dan manajemen menengah) di tingkat
mitra.
Ini secara aktif berupaya untuk mempromosikan manajemen menengah ke
posisi eksekutif karena kemampuan mereka untuk mengidentifikasi masalah dan
membawanya ke permukaan sehingga hal tersebut penting bagi perusahaan.
Pendekatan ini bertentangan dengan argumen yang mengklaim bahwa konflik
dihasilkan antara tanggung jawab dalam tugas action-taking dan fact-finding,
mempertaruhkan kinerja tim, dan efektivitas perusahaan. Pada kenyataannya,
keefektifan tergantung pada kombinasi tugas fact-finding dan action-taking yang
perlu dikelola dengan baik, didelegasikan dengan baik, dan ditugaskan dengan baik.
Dalam kondisinya pengaturan dalam grup atau kelompok tugas dapat diberikan atau
dibagi dengan manajer menengah dan juga eksekutif dengan porsi tugas dan tanggung
jawab yang sesuai, tetapi tidak selalu. Selain itu, kita perlu mempertimbangkan faktor
efisiensi dan mempertimbangkan trade-off antara keefektifan dan efisiensi dalam
kaitannya dengan kinerja kelompok.
John Lewis telah menyadari pentingnya dan kekuatan dari masukan kelompok
yang beragam tentang efektivitas dan dengan demikian mempromosikan heterogenitas
dalam pengambilan keputusan organisasi. Orang berbeda tidak hanya berdasarkan
jenis kelamin, budaya, ras, dan sifat sosial, tetapi juga dalam perspektif, prasangka,
keterampilan, dan kemampuan mereka. Dengan demikian, dengan mempromosikan
manajer menengah ke posisi eksekutif dan dengan demikian memanfaatkan
kreativitas dan keterampilan penelitian mereka, mereka juga meningkatkan motivasi,
antusiasme, dan dorongan di tempat kerja. Sejumlah besar riset dilakukan mengenai
bagaimana keragaman mempengaruhi kinerja kelompok. Beberapa riset melihat pada
keragaman budaya dan beberapa rasial, gender, dan perbedaan-perbedaan lainnya.
Secara keseluruhan studi mengidentifikasi kerugian maupun manfaat dari keragaman
kelompok.
Pada saat yang sama, melalui skema kemitraannya, John Lewis membuka
peluang yang beragam dengan melibatkan mitra individu dalam inisiatif fact-finding
dan action-taking, dan kemudian berbagi keuntungan. Visinya adalah untuk mengarah
pada penerimaan solusi yang lebih luas dan peningkatan kinerja yang mendorong
kesejahteraan dan dampak sosial. Pemecatan dan perekrutan tidak boleh menjadi
keputusan yang semata-mata didorong oleh hasil akhir tetapi juga berdasarkan
distribusi, pendelegasian, dan kombinasi keterampilan dan tanggung jawab
fact-finding dan action-taking dalam tim. Pemecatan dalam perusahaan pun tidak
semudah yang dilakukan, ada beberapa pertimbangan yang harus dipertimbangkan
perusahaan untuk melakukan pemecatan karena hal tersebut akan berdampak kepada
bagaimana kinerja perusahaan jika ada kekosongan posisi yang belum terisi dengan
orang yang sesuai dan tepat.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan kasus diatas, menurut kelompok kami terdapat dua permasalahan yang
terjadi yaitu sebagai berikut:
1. Adanya perbedaan pendapat mengenai promosi yang dilakukan oleh John
Lewis kepada bagian action-taking dan fact-finding. Kegiatan promosi yang
dilakukan oleh John Lewis ini mendapat pertentangan mengenai promosi
action-taking dan fact-finding dari posisi manajer tingkat menengah kepada
bagian eksekutif, jika dilakukan akan membuat terhambatnya kinerja tim dan
mengurangi keefektifan dari perusahaan dan juga dapat dilihat bahwa kedua
bagian tersebut saling bergantung satu sama lain untuk mengidentifikasi
masalah yang terdapat pada perusahaan untuk dapat segera diselesaikan jika
dikelola, di delegasi, dan ditugaskan dengan baik. Jika salah satu bagian yang
menjadi eksekutif di perusahaan maka hal tersebut nantinya akan berdampak
pada kinerja tim dalam perusahaan. Karena dua bagian itu yaitu action-taking
dan fact-finding bagian yang sangat penting dari perusahaan dan berkaitan satu
sama lain serta saling bergantung.
2. Keberagaman dapat mempengaruhi kinerja dari tim action-taking dan fact
finding. Dijelaskan pada kasus bahwa perbedaan tidak hanya berdasarkan dari
yang kelihatan dari luar saja seperti jenis kelamin, kebudayaan, ras, dan umur
melainkan juga berdasarkan pada level yang mendalam seperti perbedaan
perspektif, kemampuan, skill, dan opini seseorang. Sehingga dengan adanya
keberagaman dalam kelompok ini akan memberikan dua dampak masing
masing, tergantung bagaimana kita sebagai anggota kelompok menanggapi
dan merespon perbedaan yang ada. Hal ini sesuai dengan istilah sebagai
“sebuah pisau bermata dua” jika kita tidak mampu mengkondisikan dan
merespon dengan positif perbedaan yang ada dalam tim akan hal tersebut akan
berdampak buruk terhadap kinerja kelompok tersebut dan jika kita mampu
mengasah sebuah perbedaan yang ada menjadi sebuah peluang produktivitas
kelompok maka hal tersebut akan memberikan hasil yang positif dan
kemajuan bagi kelompok tersebut.
Pertanyaan
Edition. Pearson.