Anda di halaman 1dari 13

Kelompok

Fungsi kelompok
Fasilitasi sosial dan social
loafing
Koordinasi kelompok
Azis Abdullah
Kelompok : Sekumpulan orang yang dipersepsikan terikat satu sama lain
dalam sebuah unit yang koheren (entiativity) pada derajat tertentu.

Suatu kelompok adalah sekumpulan orang yang dipersepsikan membentuk


sebuah unit yang koheren pada derajat tertentu. Sejauh mana sebuah kelompok
dipersepsikan membentuk suatu kesatuan koheren disebut sebagai entiativity

• Sebuah kelompok dengan entiativity yang tinggi: anggota kelompok


ini berinteraksi satu sama lain dan memiliki tujuan serta hasil akhir
yang sama.
• Sebuah kelompok yang memiliki entiativity yang rendah : mereka
hanya sekumpulan orang yang kebetulan berada pada tempat yang
sama dalam waktu yang sama
Bagaimana Fungsi Kelompok: Peran,
Status, Norma, dan Kohesivitasnya
• Kelompok mempengaruhi anggota-anggotanya dalam banyak cara, melalui peran,
status, norma, dan kohesivitas
• Peran : Suatu set perilaku yang diharapkan dilakukan oleh individu yang memiliki posisi
spesifik dalam suatu kelompok.
• Status : Posisi atau tingkatan dalam sebuah kelompok
• Pria lebih tinggi dalam motivasi status daripada wanita; psikolog evolusioner
mengatribusikan hal ini pada fakta bahwa pria dengan status tinggi memperoleh akses
ke lebih banyak pasangan daripada pria dengan status rendah
• Ekspresi Marah : Sebuah cara untuk mendapatkan Status Tinggi?
• Temuan terkini memperlihatkan salah satu teknik untuk memperoleh status adalah
dengan mengekspresikan amarah; hasil temuan lain yang terkait, menunjukkan bahwa
pengekspresian rasa marah bisa menjadi satu teknik untuk mendapatkan status.
• Norma : Peraturan di dalam suatu kelompok yang mengindikasikan
bagaimana anggota-anggota seharusnya atau tidak seharusnya bertingkah
laku.
•  Kohesivitas : Semua kekuatan (faktor-faktor) yang menyebabkan anggota
kelompok bertahan dalam kelompok.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kohesivitas:


1. Status di dalam kelompok, kohesivitas lebih tinggi bagi anggota dengan
status daripada yang rendah
2. Makin sulit untuk masuk ke dalam kelompok, kohesivitas akan makin
tinggi
3. Keberadaan ancaman eksternal atau kompetisi yang kuat, meningkatkan
ketertarikan dan komitmen anggota
4. Ukuran kelompok semakin kecil kohesivitas semakin tinggi
Bagaimana Kelompok Mempengaruhi Kinerja
Individual : Dari Fasilitasi Sosial sampai Social Loafing
Fasilitasi Sosial : Kinerja dengan Adanya Kehadiran Orang Lain
• Hanya dengan adanya kehadiran orang lain baik sebagai penonton atau sebagai rekan
dapat mempengaruhi kinerja kita dalam banyak tugas. Dampak seperti ini dikenal
sebagai fasilitasi sosial (atau sebagai dampak fasilitasi-hambatan sosial).

Kehadiran Penonton : Apakah akan Memperbaiki atau Memperburuk Penampilan?


• Atlet yang biasanya berlatih sendiri, tetapi kemudian sering mempertunjukkan
penampilannya di depan banyak penonton. Akankah hal ini memperbaiki atau
memperburuk penampilan mereka?
• Fasilitasi sosial : Dampak terhadap kinerja yang berasal dari kehadiran orang lain.
• Teori dorongan atas fasilitas sosial : Suatu teori yang menyatakan bahwa dengan
kehadiran orang lain saja dapat menimbulkan keterangsangan dan meningkatkan
kecenderungan untuk menunjukkan respons dominan.
Fasilitasi Sosial: Peran dari Fokus Perhatian
• Kehadiran seorang penonton mengurangi intervensi pada tugas Stroop
—tanda bahwa kehadiran orang lain menyebabkan orang yang
melakukan tugas menyempitkan fokus perhatiannya. Menariknya,
penonton yang perhatian atau yang tidak terlihat oleh pelaku tugas
menghasilkan dampak kuat daripada penonton yang tidak perhatian.
Teori Dorongan atas Fasilitasi Sosial.
• Menurut teori dorongan atas fasilitasi sosial (Zajonc, 1965), kehadiran orang
lain akan meningkatkan keterangsangan, dan hal ini, kemudian,
meningkatkan kecenderungan untuk menunjukkan respons dominan. Jika
respons dominan ini tepat, kinerja menjadi lebih baik; jika tidak tepat, kinerja
menjadi lebih buruk
• Teori dorongan atas fasilitas sosial menyatakan bahwa kehadiran orang lain
akan meningkatkan keterangsangan dan dapat memperbaiki atau
memperburuk kinerja, tergantung dari tepat tidaknya respons dominan yang
muncul dalam situasi tersebut.
• Teori distraksi-konflik menyatakan bahwa kehadiran orang lain memunculkan
kecenderungan yang saling bertentangan antara berfokus pada tugas yang
sedang dilakukan dan pada penonton atau rekan. Hal ini dapat menyebabkan
baik peningkatan keterangsangan maupun fokus perhatian yang menyempit.
• Temuan terbaru memberikan dukungan pada pandangan bahwa beberapa tipe
penonton menyempitkan fokus perhatian di kalangan orang-orang yang
melakukan tugas. Pandangan kognitif atas fasilitasi sosial ini menolong
menjelaskan mengapa fasilitasi sosial terjadi pada binatang seperti halnya
pada manusia.
• Kecenderungan akan evaluasi : Kepedulian terhadap evaluasi oleh orang lain.
Kepeduliann seperti ini dapat meningkatkan keterangsangan dan dapat
berkontribusi pada fasilitas sosial.
• Teori distraksi-konflik: Teori yang menyatakan bahwa fasilitas sosial muncul
dari konflik yang dihasilkan ketika individu mencoba, secara simultan,
memperhatikan orang-orang lain dan tugas-tugas yang sedang dikerjakan.
• Social loafing: Pengurangan motivasi dan usaha ketika individu
bekerja secara kolektif dalam kelompok dibandingkan ketika mereka
bekerja sendiri atau sebagai rekan yang independen.
• Additive tasks: Tugas di mana hasil kelompok merupakan penjumlahan atau
kombinasi dari usaha anggota-anggota individual.
• Ketika beberapa orang melakukan sebuah tugas secara bersama-sama, mereka
mungkin terlibat dalam social loafing—mereka berpura-pura bekerja keras tetapi,
nyatanya, mengeluarkan usaha yang lebih sedikit daripada yang mungkin akan
mereka keluarkan jika bekerja sendiri.
• Model usaha kolektif (CEM, collective effort model): Penjelasan mengenai
social loafing yang mengungkapkan bahwa hubungan yang dipersepsikan antara
usaha individu dan hasil lebih lemah ketika mereka bekerja bersama orang lain
dalam sebuah kelompok. Hal ini, kemudian, menghasilkan kecenderungan
munculnya social loafing.
Koordinasi dalam Kelompok: Kerja Sama atau Konflik?

 Kerja sama : Perilaku di mana kelompok bekerja secara bersama-sama untuk


mendapatkan tujuan yang sama.
• Konflik : Suatu proses di mana individu atau kelompok mempersepsikan bahwa orang
lain telah atau akan segera mengambil tindakan yang tidak sejalan dengan kepentingan
pribadi mereka.
•  Konflik: Tindakan yang Tidak Sejalan dengan Kepentingan Orang Lain.
• Konflik sering didefinisikan sebagai suatu proses di mana individu atau kelompok
mempersepsikan bahwa orang lain telah atau akan segera melakukan sesuatu yang tidak
sejalan dengan kepentingan pribadi mereka.
Dilema sosial (social dilemmas): Situasi di mana setiap orang dapat meningkatkan
perolehan indivdual mereka dengan bertindak menang sendiri/egois, tetapi jika semua
(atau sebagian besar) orang melakukan hal yang sama, hasil akhir yang diterima oleh
semua orang akan berkurang;

• Dalam dilema narapidana, bentuk sederhana dari dilema sosial, dua orang dapat
memilih untuk bekerja sama atau untuk berkompetisi satu sama lain. (1) Jika keduanya
memilih untuk bekerja sama, masing-masing menerima hasil yang memuaskan. (2) Jika
keduanya memilih untuk berkompetisi, masing-masing menerima hasil yang negatif. (3)
Jika yang satu memilih untuk berkompetisi sedangkan yang lain memilih untuk bekerja
sama, yang pertama menerima hasil yang jauh lebih baik daripada yang kedua. Temuan
penelitian mengindikasikan bahwa banyak faktor yang mempengaruhi pilihan yang
dibuat orang dalam situasi yang mengandung motif campuran seperti ini.
• Timbal balik: Aturan mendasar dari kehidupan sosial bahwa individu cenderung
memperlakukan orang lain sebagaimana orang-orang tersebut telah memperlakukan
mereka.
Mengurangi Efek Diskontinuitas: Keuntungan Potensial dari Orientasi Jangka Panjang.
Ketika partisipan berpikir akan berinteraksi dengan lawannya berulang kali, baik individu
maupun kelompok menunjukkan pengurangan kecenderungan untuk berkompetisi. Namun,
pengurangan ini jauh lebih besar pada kelompok. Penemuan ini konsisten dengan penjelasan
teoretis untuk efek diskontinuitas—mengapa kelompok lebih kompetitif daripada individu.

• Kecenderungan yang lebih bagi kelompok untuk berkompetisi drpd


indivdu (Efek diskontinuitas): (1) orang cendreung tidak mempercayai
kelompok lain dari pada orang lain (2) ketika seseorang mengikuti
perilaku egois dan kompetitif sesuai tindakan kelompok, tidak mendapat
dukungan sosial (3) sebagai anggota kelompok kurang teridentifikasi oleh
lawannya (derajat anonimitas)
• Keja sama antar kelompok lebih sulit drpd kerja sama antar anggota
kelompok
Sifat Alamiah Dasar dari Konflik.
• Konflik adalah satu proses di mana (1) terdapat kepentingan yang saling
bertentangan di antara indivdu atau kelompok, (2) kedua belah pihak
menyadari akan adanya keadaan yang bertentangan tersebut, (3) masing-
masing pihak percaya bahwa pihak yang lain akan melakukan tindakan
yang mengintervensi kepentingan-kepentingan mereka, dan (4) satu atau
kedua pihak akan mengambil tindaka yang menghasilkan intervensi.
Menyelesaikan Konflik: Beberapa Teknik yang Berguna 
Tawar menawar (negosiasi): Suatu proses di mana pihak yang berlawanan saling bertukar
penawaran, penawaran balasan, dan konsesi, baik secara langsung atau pun melalui
perwakilan.
Tujuan superordinat: Tujuan yang dicari oleh kedua belah pihak yang
mengalami konflik, dan tujuan ini mengikat kepentingan mereka bersama
alih-alih memisahkan mereka. Ketika pihak yang berlawanan dapat dibuat
melihat bahwa mereka mempunyai tujuan utama, konflik dapat dikurangi
• Negosiator sering menggunakan taktik yang dirasa kurang etis. Temuan yang
mengejutkan adalah, negosiator yang memainkan peran defensif, seperti pembela publik
dalam sistem hukum, memandang taktik ini sebagai lebih layak daripada negosiator yang
memainkan peran agresif, seperti penuntut wilayah.

Taktik yang tidak etis:


(1)Menyerang jaringan kerja lawan, memanipulasi atau mengintervensi jaringan
dukungan dan jaringan informasi lawan
(2)Janji palsu, menawarkan komitmen palsu atau berbohong mengenai tujuan masa
depan
(3)Penjelasan yang salah, menyediakan informasi yang palsu atau menyesatkan untuk
lawan
(4)Prosespengumpulan informasi yang tidak layak, contohnya melalui pencurian, mata-
mata

Anda mungkin juga menyukai