Anda di halaman 1dari 30

, ,

, . .,
Stress dan coping (bagaimana kita mengatasinya) telah lama menjadi topik
utama yang menarik bagi psikolog. Namun, dalam beberapa tahun terakhir
fokusnya diperluas menjadi salah satu sub bidang psikologi
Menyelidiki faktor-faktor psikologis yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk pencegahannya, diagnosis, dan
treatment (pengobatan) masalah medis.

Menyelidiki efek dari faktor-faktor psikologis seperti stress terhadap


Psikologi
penyakit. Mereka meneliti prinsip-prinsip psikologis yang mendasari
Kesehatan pengobatan.

Mempelajari tentang pencegahan: bagaimana perilaku sehat dapat


Sub-bidang
membantu orang untuk mencegah dan mengurangi masalah kesehatan,
seperti stress dan penyakit jantung.

Sebuah studi tentang hubungan antar faktor-faktor psikologis, sistem


kekebalan tubuh, dan otak.
Psikoneuroimunilogi
(PNI) PNI telah menemukan bahwa adanya hubungan antara keadaan
emosional seseorang dengan keberhasilan sistem kekebalan tubuh
dalam melawan penyakit.
adalah penyakit kronis Pada masa
yang dapat
menimbulkan masalah sekarang penyebab
psikologis secara utama kematian
signifikan karena
penyakit ini tidak dapat adalah penyakit
disembuhkan dan
bertahan lama hingga jantung, kanker, dan
bertahun-tahun diabetes
Sebuah fenomena stress → sebuah respon orang-orang
terhadap kejadian yang mengancam atau menantang.

Hidup penuh dengan keadaan dan peristiwa yang dikenal


sebagai stressor dan menghasilkan ancaman terhadap
kesejahteraan kita.

Bahkan peristiwa menyenangkan seperti merencanakan pesta, memulai suatu pekerjaan baru
dapat menghasilkan stress. Meskipun peristiwa negatif lebih mengakibatkan konsekuensi yang
merugikan daripada peristiwa positif.

Kita semua menghadapi stress dalam memahami ancaman,


kehidupan kita. Beberapa psikolog kesehatan
mempertimbangkan cara untuk mengatasinya,
percaya bahwa kehidupan sehari-hari
melibatkan serangkaian urutan berulang: dan akhirnya beradaptasi dengan ancaman
tersebut secara sukses (baik besar maupun kecil).

Meskipun adaptasi itu ringan dan terjadi tanpa kesadaran kita, adaptasi memerlukan upaya yang
lebih besar ketika stress yang terjadi lebih berat dan bertahan lama. Sehingga, upaya kita untuk
mengatasi stress dapat menghasilkan respon biologis dan psikologis yang mengakibatkan masalah
kesehatan.
Salah satu sub bidang psikologi kesehatan adalah?

Sub bidang itu merupakan studi tentang apa?

Beberapa psikolog kesehatan percaya bahwa kehidupan


merupakan 3 rangkaian urutan yang berulang, apa saja?

Stress merupakan?

Penyebab stress dinamakan?


Stress adalah hal yang sangat
pribadi (personil)

Situasi lain bisa mungkin menjadi Walaupun beberapa kejadian, seperti kematian orang
suatu hal yang membuat stress, yang kita cintai, atau partisipasi pertempuran militer
mungkin saja tidak merupakan stress universal

Beberapa orang merasa bahwa melompat dari jempatan


dengan kaki yang terikat tali adalah hal yang menakutkan
dan menegangkan.

Namun, orang lain ada yang melihat bahwa ini ada


kegiatan yang menantang dan menyenangkan.

Orang-orang yang melihat suatu kejadian sebagai suatu ancaman dan tantangan serta kekurangan
kemampuan atau sumber daya untuk menanganinya secara efektif dapat melihatnya sebagai suatu
kejadian yang membuat → stress.

Oleh karena itu, bagaimana kita menginterpretasi suatu peristiwa memainkan peran penting dalam
menentukan apa yang membuat stress dan apa yang tidak
Kejadian Katalismik Stressor Pribadi Background Stressor
(cataclysmic events) (Personal Stressor)

adalah stressor yang kuat yang terjadi Orang-orang yang mengalami


tiba-tiba dan biasanya mempengaruhi bencana saling berbagi stress,
banyak orang secara bersamaan yang memungkinkan orang
Kejadian
untuk saling menawarkan
Katalismik
Bencana seperti tornado, kecelakaan dukungan sosial satu sama lain
(cataclysmic
pesawat, serta serangan teroris adalah karena memiliki pemahaman
events)
contoh peristiwa bencana yang dapat langsung dari kesulitan-kesulitan
mempengaruhi ratusan atau ribuan yang dirasakan
orang secara bersamaan.

Meskipun mungkin tampak bahwa peristiwa bencana bencana alam memiliki resolusi
akan menghasilkan stress yang kuat dan bertahan lama, yang jelas. Setelah bencana
namun dalam banyak kasus hal ini tidak terjadi. Bahkan selesai, orang dapat melihat
bencana yang melibatkan alam menghasilkan stress yang masa depan karena mengetahui
lebih kecil pada jangka panjang dan tidak menghasilkan bahwa yang terburuk telah
rasa kehancuran. dilewati.
termasuk peristiwa besar dalam hidup, Dimana seseorang mengalami
seperti kematian orang yang kita cintai, peristiwa stress secara signifikan
hilangnya pekerjaan, kegagalan pribadi yang mengakibatkan efek jangka
yang besar, atau bahkan sesuatu yang panjang, yang mungkin termasuk
Stressor positif seperti ketika akan menikah. merasakan kembali peristiwa
Pribadi dengan flashback atau mimpi
(Personal yang jelas
Stressor) Beberapa korban bencana besar dan
stress pribadi yang parah dapat Episode PTSD mungkin dipicu
mengalami gangguan stress pasca sebuah stimulus yang netral
trauma atau posttraumatic stress seperti membunyikan klakson
disorder (PTSD). yang mengarahkan seseorang
untuk kembali mengalami
peristiwa masa lalu yang
menghasilkan stress.
▪ Mereka yang mengalami pelecehan
di masa kanak-kanak, Simtom (gejalanya):
▪ petugas SAR yang menghadapi ▪ mati rasa secara emosional,
situasi luar biasa, ▪ insomnia,
▪ kecelakaan yang menghasilkan ▪ masalah interpersonal,
perasaan tidak berdaya dan shock, ▪ penyalahgunaan alkohol dan
▪ Bahkan menyaksikan agresi antara narkoba,
dua orang dapat memicu PTSD. ▪ dan dalam beberapa kasus bunuh diri
kerepotan sehari, hal-hal sehari-hari
yang terjadi berulang-ulang yang
menyebabkan kejengkelan (daily
hassles).
Background
Stressor Namun, daily hassles yang
Secara otomatis kerepotan sehari-hari menumpuk dapat mengakibatkan
ini tidak memerlukan coping yang stress, yang mengaitkan masalah
serius atau bahkan menanggapinya, psikologis dengan masalah
walaupun merasakan emosi dan mood kesehatan, seperti flu, sakit
yang tidak menyenangkan. tenggorokan, dan sakit
punggung.
Seperti

• Mengantri di bank,
• Naik tangga 4 lantai,
• dll
Stress dapat mengakibatkan resiko sakit → menjadi penyebab langsung
dari penyakit.
Menyebabkan kita kurang mampu untuk pulih dari suatu penyakit.
Mengurangi kemampuan kita untuk coping (mengatasi) stress di masa
depan.

Paparan terhadap stress menghasilkan kenaikan pengeluaran hormon oleh kelenjar adrenal,
peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, dan perubahan seberapa baik kulit melakukan
impuls listrik.

Respon ini mungkin adaptif → karena menghasilkan “reaksi darurat”


Dalam jangka dimana tubuh mempertahankan diri melalui aktivitasi saraf
pendek simpatetik yang memungkinkan coping yang efektif untuk mengatasi
situasi stress.

Mengakibatkan penurunan dalam fungsi tubuh secara keseluruhan


karena pengeluaran hormon stress yang konstan (terus-menerus).
Dalam jangka Seiring waktu, stress dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh
panjang seperti pembuluh darah dan jantung
Menjadi lebih rentan terhadap penyakit karena kemampuan kita
menurun untuk melawan infeksi
Sebuah masalah kesehatan yang dipengaruhi
Menghasilkan
dari interaksi psikologis, emosional, dan
problem fisik Psychophysiological
kesulitan fisik.
yang semakin Disorder
✓ Seperti tekanan darah tinggi,
buruk
✓ sakit kepala,
✓ Sakit punggung,
✓ gatal-gatal,
✓ diare,
✓ fatigue,
✓ dan konstipasi.

Stress tinggi dapat menghalangi kita untuk coping secara memadai dalam
kehidupan.
Dalam level Pandangan kita terhadap sebuah lingkungan dapat menjadi kabur
psikologis (misalnya, kritik kecil yang disampaikan teman dapat meledak di luar
proporsi).
Pada tingkat tertinggi ketika merasakan stress, dapat menghasilkan respon
emosional ekstrim dimana orang tidak dapat bertindak sama sekali →
kurang kemampuan untuk menangani stress baru
Kejadian sehari-hari yang membuat jengkel merupakan jenis
kategori stress?

Mengapa stress merupakan hal yang personal bagi masing-


masing orang?

Mengapa kejadian katalismik justru tidak menghasilkan stress


jangka panjang?

Sebutkan contoh dari psychophysiological disoder?


Selye (dibaca: sell, yey) mengusulkan bahwa respon fisiologis terhadap stress mengikuti pola set
yang sama terlepas dari penyebab stress, GAS memiliki tiga fase:

Fase Pertama: Alarm Fase kedua: Perlawanan Fase Ketiga: Kelelahan


dan Mobilisisasi (Resistence) (Exhaustion)
▪ Terjadi ketika orang ▪ Pada tahap ini, tubuh secara aktif ▪ Kemampun seseorang untuk
sadar akan kehadiran melawan stressor pada tingkat melawan stressor menurun
stressor. biologis. ketitik dimana konsekuensi
▪ Pada level biologis, ▪ Selama tahap ini, orang negatif dari stress muncul:
saraf simpatetik menggunakan berbagai cara penyakit fisik dan psikologis
menjadi berenergi untuk mengatasi stressor. dalam bentuk ketidakmampuan
yang membantu kita ▪ Terkadang hal ini berhasil namun untuk berkonsentrasi, mudah
menghadapi stressor. berefek terhadap fisik dan marah.
psikologis. ▪ Dalam kasus yang berat, stress
▪ Misalnya mahasiswa yang dapat mengakibatkan
menghadapi stress gagal dalam disorientasi dan hilang
ujian, mungkin belajar hingga sentuhan terhadap realita
begadang agar sukses dalam dalam artian terlalu lelah dan
remedial. sumber daya fisiologis untuk
melawan stressor habis.
Para psikolog kesehatan spesialisasi PNI mengidentifikasi tiga konsekuensi utama dari stress:

Efek Langsung Fisologis:


• Naiknya tekanan darah
• Menurunnya fungsi dari sistem imun
• Meningkatnya aktivitas hormon
• Kondisi psikofisiologis lainnya

Perilaku berbahaya:
• Meningkatnya penggunaan alkohol dan rokok
Stress • Berkurangnya nutrisi
• Berkurangnya tidur
• Meningkatnya penggunaan obat-obatan

Perilaku yang berhubungan dengan kesehatan tidak


langsung:
• Berkurangnya ketaatan terhadap saran medis
• Meningkatnya penundaan untuk mencari saran medis
• Berkurangnya kemungkinan untuk mencari bantuan
medis
Menurunkan kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk merespon
penyakit:
▪ Memungkinkan kuman untuk lebih mudah memproduksi dan
menghasilkan flu,
▪ Memungkinkan sel-sel kanker menyebar lebih cepat → dalam
keadaan normal tubuh kita menghasilkan sel darah putih yang
disebut limfosit untuk melawan penyakit → tubuh kita dapat
memproduksi limfosit pada tingkatan yang luar biasa, yaitu 10 juta
Mengapa stress setiap beberapa detik. Stress dapat menurunkan tingkat produksi
merusak sistem limfosit
kekebalan
tubuh?
Mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan overstimulating.
➢ Bukannya melawan bakteri, virus, dan penyerbu asing lainnya →
sistem kekebalan tubuh mulai menyerang tubuh sendiri dan merusak
jaringan tubuh yang sehat.
➢ Ketika hal ini terjadi dapat menyebabkan gangguan seperti arthritis
dan reaksi alergi.
Stress adalah bagian normal dari hidup kita dan tidak selalu merupakan hal yang buruk. Tanpa
stress kita mungkin tidak cukup termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan

Upaya untuk mengontrol, mengurangi, atau belajar untuk mentolerir ancaman yang menyebabkan
stress dikenal sebagai → coping

2 cara langsung positif Emotion-focused coping:


➢ Dimana orang mencoba mengelola emosi mereka dalam menghadapi
stress dengan berupaya untuk merubah cara pandang mereka dalam
melihat masalah.
➢ Hal ini termasuk menerima simpati dari orang lain dan melilhat sisi
terang dari suatu situasi.

Problem-focused coping:
➢ Dengan cara memodifikasi masalah atau sumber stress.
➢ Coping ini menyebabkan perubahan perilaku atau untuk
mengembangkan rencana tindakan untuk menghadapi stress.
➢ Misalnya belajar kelompok untuk meningkatkan kemampuan belajar.
➢ Sebagai tambahan seseorang mungkin mengambil time-out dari stress
dengan membuat acara yang lebih positif. Contohnya mengambil libur
sehari dari merawat kerabat yang memiliki penyakit serius dengan
pergi jalan-jalan atau ke salon yang dapat membuat perasaan lega.
➢ Orang sering menggunakan strategi coping secara bersamaan.
➢ Orang menggunakan lebih sering strategi emotion-focus coping ketika mereka memandang
sebuah situasi tidak mungkin dirubah,
➢ dan menggunakan problem-focused coping ketika mereka melihat keadaan relatif dapat diubah.

Avoidant coping:
➢ Hanya berangan-angan untuk mengurangi stress atau melarikan diri secara
langsung dengan penggunaaan obat-obatan, alkohol, dan makan berlebihan.
➢ Contohnya berangan-angan untuk menghindari stress: mungkin bu wina
sama bu laila telat, jadi ga jadi quiz deh.
➢ Avoidant coping biasanya menghasilkan penundaan dalam menghadapi
situasi stress dan ini sering malah membuat masalah menjadi lebih parah

Defense mechanism:
➢ Adalah strategi ketidaksadaran yang digunakan orang untuk mengurangi
kecemasan dengan menutupi sumber stress dari diri mereka sendiri dan
orang lain.
➢ Yang sering digunakan adalah isolasi emosional → dimana orang berhenti
mengalami berbagai emosi sehingga tidak terpengaruh dan tidak tergerak
perasaannya dalam menghadapi pengalaman positif dan negatif.
➢ Hanya menyembunyikan masalah & tidak mau berurusan dengan realita.
Pernahkah anda menghadapi situasi yang tak tak tertahankan dimana anda tidak bisa memecahkan
permasalahan tersebut dan anda akhirnya hanya menyerah, menerima, serta pasrah dengan
keadaan?

Situasi ini membuat kita memproduksi Belajar Ketidakberdayaan (Learned Helplessness).

Terjadi ketika orang menyimpulkan bahwa sebuah stimulus yang


tidak menyenangkan tidak dapat dikontrol

Mereka mengembangkan pandangan terhadap dunia bahwa keadaan


sudah susah untuk diperbaiki walaupun pada situasi dimana mereka
sebenarnya bisa merubahnya.
➢ Contohnya siswa yang sudah memutuskan bahwa mereka “bodoh
dalam matematik”, mungkin memutuskan untuk belajar lebih giat
dalam menghadapi pelajaran tersebut karena mereka
mempercayai bahwa tidak peduli seberapa keras mereka telah
berusaha belajar, mereka tidak akan pernah berhasil.

Orang merasakan gejala fisik dan depresi ketika mereka memandang


tidak memiliki kendali terhadap situasi daripada mereka yang merasa
memiliki kendali terhadap situasi.
Sebagian besar dari kita secara khas mengatasi stress dengan menggunakan gaya coping tertentu
yang mewakili kecenderungan umum untuk mengatasi stress dengan cara spesifik.
➢ Sebagai contoh, ada orang yang histeria dalam menghadapi suatu situasi stress bahkan dalam
ketika menghadapi stress yang kecilpun, ada yang sabar dan tenang → ini menunjukkan gaya
coping yang berbeda-beda.

Diantara orang-orang yang mampu coping stress dengan sukses adalah orang-orang yang memiliki

Komitmen.
➢ Orang dengan tingkat komitmen yang kuat cenderung total terhadap apapun
yang mereka lalukan. Mereka memiliki kesadaran bahwa kegiatan yang mereka
lakukan adalah penting dan bermakna
Tantangan.
➢ Orang yang tahan banting percaya perubahan daripada stabilitas, adalah
kondisi standar hidup. Bagi mereka antisipasi dari perubahan adalah sesuatu
yang positif daripada perubahan merupakan sesuatu yang mengancam
keamanan mereka.
Kendali.
➢ Hardiness ditandai dengan rasa kendali. Sebuah persepsi dimana orang dapat
mempengaruhi peristiwa dalam hidup mereka.
Bagi mereka yang menghadapi kesulitan mendalam, seperti kematian orang yang dicintai atau
cedera permanen seperti kelumpuhan setelah kecelakaan, kunci utama dalam pemulihan
psikologis adalah:

adalah kemampuan untuk menahan, mengatasi, dan berjuang untuk


sukses setelah mengalami kesulitan yang mendalam

Orang yang memiliki resilience umumnya:


▪ optimis, baik hati, dan memiliki keterampilan sosial yang baik.
▪ Mereka biasanya mandiri dan memiliki rasa kendali atas nasib
mereka, bahkan ketika mengalami nasib yang buruk.
▪ Singkatnya mereka berperilaku terbaik dari situasi apapun yang
dialami.
Hubungan kita dengan orang lain juga membantu kita mengatasi stress.

Para peneliti telah menemukan bahwa dukungan sosial → adanya rasa bagian
dari suatu bagian kelompok/ komunitas yang saling peduli memungkinan kita
mengalami stress yang lebih rendah dan coping yang lebih baik dalam
menghapi stress yang kita sedang kita rasakan.

Dukungan tersebut dapat memberikan informasi


dan saran-saran yang tepat dalam menangani
stress.
Dukungan sosial
Menunjukkan bahwa orang tersebut merupakan
dan emosional
orang yang penting di dalam lingkungan sosialnya
dapat membantu
mengurangi stress Orang-orang dalam lingkungan sosial dapat
dengan berbagai memberikan bantuan langsung seperti barang jasa.
cara: ➢ Menghadiri komunitas-komunitas religius (majelis
taklim dalam islam) juga berupa dukungan sosial.
➢ Orang yang secara teratur menghadiri kegiatan
kegaamaan hidup lebih lama daripada mereka
yang hadir secara tidak teratur
Sebutkan 2 cara sukses dalam menghadapi stress?

Cara yang kurang efektif, sebutkan?

Mengapa defense mechanism kurang efektif dalam menghadapi


stress?

Pasangankan tahapan model GAS dengan definisinya:


1. Alarm & mobilization a. Kemampuan adaptasi hilang
2. Exhaustion b. Saraf simpatetik teraktivasi
3. Resistance c. Menggunakan berbagai strategi untuk
coping terhadap stress.
Di bawah ini kita akan membahas faktor-faktor psikologis dari dua masalah kesehatan utama:
penyakit jantung dan kanker

✓ Apakah anda mendidih seketika emosi ketika sedang berada di belakang kendaraan yang
bergerak lambat?
✓ Merasa marah dan frustasi ketika tidak menemukan materi yang dibutuhkan di
perpustakaan?
✓ Atau memiliki rasa persaingan yang besar dengan teman sekelas anda?

Pola perilaku Tipe A adalah sekelompok perilaku yang meliputi:


✓ permusuhan,
✓ kompetitif dan berorientasi pada pencapaian,
✓ merasa waktu selalu mendesak,
✓ sulit untuk santai dan menjadi tidak sabar dan marah jika berhadapan dengan
keterlambatan atau menghadapi orang-orang yang dipandang tidak kompeten
Meliputi:
✓ Adanya kesabaran,
✓ kooperatif,
✓ tidak kompetitif,
✓ dan berperilaku non agresif.
✓ Tipe B lebih mampu bersantai tanpa merasa bersalah dan bekerja tanpa
kompetitif, tidak harus tergesa-gesa yang menyebabkan ketidaksabaran dan
tidak mudah marah.

Sangat penting untuk diingat bahwa Tipe A dan Tipe B ini mewakili ujung kontinum
dan kebanyakan orang memiliki perilaku diantara tipe tersebut → Hanya sedikit
orang yang murni Tipe A atau Tipe B.

Pola perilaku Tipe A berhubungan dengan penyakit jantung


koroner.

Pria yang menampakkan pola perilaku Tipe A


mengembangkan penyakit jantung koroner dua kali lebih
sering dan secara signifikan mengalami serangan jantung
fatal daripada mereka yang menunjukkan pola perilaku tipe
B.
Permusuhan (hostility) adalah komponen kunci dari pola perilaku Tipe A yang berhubungan
dengan penyakit jantung.

Walaupun rasa kompetitif, urgensi waktu, dan dorongan perasaan yang besar dapat
memproduksi stress dan berpotensi terhadap masalah kesehatan dan emosional, namun mereka
tidak terkait dengan penyakit jantung koroner seperti permusuhan (Williams, J. E. et al, 2000;
Boyle et al, 2005; Ohira et al., 2007).

Alasan utamanya karena permusuhan menghasilkan reaksi fisik yang


berlebihan dalam situasi stress.
Mengapa
Reaksi berlebihan ini menyebabkan peningkatan dalam produksi
permusuhan
hormon epinefrin dan nonefinefrin, serta peningkatan denyut jantung
begitu
dan tekanan darah.
berbahaya?
Respon fisiologis yang berlebihan ini pada akhirnya akan menghasilkan
insiden penyakit jantung koroner.

Penting diingat bahwa tidak semua orang yang menampilkan pola perilaku Tipe A
ditakdirkan untuk memilki penyakit jantung koroner. Hubungan penyakit jantung
koroner dengan Tipe A belum memilki bukti yang kokoh pada perempuan.
John Denollet, seorang psikolog telah menemukan bukti bahwa terdapat pola
perilaku yang dihubungkan dengan penyakit jantung koroner:

Menunjukkan insecurity (rasa tidak aman), kecemasan, dan pandangan


negatif yang selalu ditampakkan oleh tipe D menempatkan mereka
pada resiko serangan jantung yang berulang.

Telah jelas bahwa beberapa tipe terapi psikologis memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas
hidup dan bahkan memperpanjang umur pasien kanker.

Sebagai contoh, sebuah studi menemukan bahwa wanita pasien kanker payudara yang menerima
treatment psikologis hidup setidak setahun setengah lebih lama daripada mereka yang tidak
berpartisipasi dalam terapi.

Penelitan dengan pasien dari masalah kesehatan lain, seperti penyakit jantung, telah ditemukan
bahwa terapi dapat menguntungkan secara psikologis dan medis (Frasure-Smith, Lesperance, &
Talajic, 2000; Butler et al., 2009 ; Lemogne et al., 2013 ).
Orang yang bahagia memiliki beberapa karakteristik:

Memiliki percaya diri yang tinggi.


✓ Mereka melihat diri mereka sendiri sebagai orang yang intelek dan lebih
mampu bergaul dengan orang lain daripada orang lainnya. Bahkan
mereka sering memiliki ilusi positif bahwa mereka orang baik,
kompeten, dan orang yang diidamkan (taylor et al, 2000;. Boyd-wilson,
mcclure, & walkey, 2004).

Memiliki kendali yang kuat.


Orang yang ✓ Mereka merasa memiliki kendali terhadap peristiwa-peristiwa dihidup
Bahagia mereka daripada mereka menjadi korban dan belajar untuk tidak
berdaya.

Optimis.
✓ Optimis mereka membuat mereka bertahan dalam mengerjakan tugas-
tugas dan pada akhirnya mencapai pencapaian yang berlebih. Sebagai
tambahan mereka memiliki kesehatan yang lebih baik.
Pria dan wanita secara umum menjadi bahagia karena aktivitas tertentu
(namun tidak selalu).
➢ Kebanyakan waktu, pria dan wanita dewasa memperoleh tingkat
kebagiaan dari hal yang sama, seperti berkumpul dengan teman. Namun
terdapat beberapa perbedaan.
➢ Contohnya wanita kurang memiliki kesenangan berkumpul dengan
orang tua daripada pria. Hal ini dikarenakan waktu yang dihabiskan
dengan orang tua mirip seperti bekerja, seperti membantu masak,
menyapu, mengerjakan pekerjaan rumah. Untuk pria mungkin lebih
Orang yang melibatkan kegiatan rekreasi seperti menonton pertandingan bila
Bahagia dengan ayah mereka. Sehingga mereka merasa lebih bahagia berkumpul
dengan orang tua daripada wanita (Kreuger, 2007).

Senang berkumpul dengan orang lain


Si A mudah cemas, sering mengkhawatirkan hal-hal kecil, dan
sering pesimis ketika menyelesaikan suatu tugas. Si A
menunjukkan pola perilaku tipe?

Mengapa permusuhan (hostility) begitu berbahaya dan


menyebabkan penyakit jantung?

Anda mungkin juga menyukai