Dosen Pembimbing :
Eni Hidayati, Ns. S.kep, M.kep.
Disusun Oleh :
Manik Kusumaningrum
A2A017053
0
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta Alam.
Atas segala karunia nikmatNya sehingga kita dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah yang berjudul “Besarnya Pengaruh Stres Terhadap Kesehatan ” disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Psikolog yang diampu oleh Ibu Eni
Hidayati, Ns. S.kep, M.kep.
Makalah ini berisi tentang pengaruh stres terhadap kesehatan. Meski telah disusun
secara maksimal, namun kita sebagai manusia biasa menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Karena itu kita mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Besar harapan kita makalah ini dapat menjadi sarana membantu masyarakat dalam
memahami teori belahar sosial.
Demikian apa yang bisa kita sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
karya ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Tujuan Penelitian.........................................................................................................3
BAB II ARTIKEL PENELITIAN.............................................................................................4
A. Judul dan Tujuan Penelitian.............................................................................................4
B. Metode Penelitian............................................................................................................4
C. Hasil dan Pembahasan......................................................................................................4
BAB III TEORI YANG MENDASARI....................................................................................5
A. Pengertian Tentang Stres.................................................................................................5
B. Respon Tubuh Terhadap Stres..........................................................................................6
C. Respon Jaringan Periodontal Terhadap Stres..................................................................7
D. Cara Menanggulangi Stres Agar Tidak Berdampak Terhadap Kesehatan.......................7
BAB VI PEMBAHASAN..........................................................................................................9
BAB V PENUTUP...................................................................................................................10
A. Simpulan.......................................................................................................................10
B. Saran..............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Stres biasa digunakan untuk mengartikan reaksi seseorang dalam menghadapi
suatu masalah. Stres juga dapat timbul karena hal – hal sepele. Stres terjadi karena
kebutuhan psikologis tubuh atau situasi lingkungan yang menimbulkan potensi
berbahaya atau menimbulkan perubahan-perubahan tertentu, sehingga membuat
seseorang dituntut untuk melakukan mekanisme pertahanan yang sangat menguras
kinerja otak dan tubuh.
Gejala – gejala stres mencakup mental, sosial, dan fisik. Hal – hal ini meliputi
kelelahan, kehilangan atau meningkatnya nafsu makan, sakit kepala, sering
menangis, sulit tidur atau tidur berlebihan. Stres sebenarnya positif bagi kita asalkan
dalam porsi sedang sedang saja, karena bisa membangkitan sistem kekebalan dan
mengasah otak. Sedangkan stres berat dapat menyebabkan kita rentan terkena sakit.
Sementara stres yang tersembunyi akan lebih berbahaya bagi kesehatan karena
kita tidak menyadari adanya masalah. Stres sebenarnya membantu ingatan, terutama
pada ingatan jangka pendek dan tidak terlalu komplek. Disisi lain jika stres terjadi
secara terus – menerus, dapat menghambat pengiriman glukosa dan menganggu
ingatan. Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam
tingkat produktivitasnya, kebiasan makan, pola merokok, mengkonsumsi alkohol dan
ketidak teraturan dalam tidur.
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui besarnya pengaruh stres terhadap kesehatan jaringan periodontal.
2. Tujuan Khusus
Mengetahui pengertian tentang stres.
Respon tubuh terhadap stres.
Mengetahui respon jaringan periodontal terhadap stres.
Mengetahui cara menanggulangi stres agar tidak berdampak terhadap
kesehatan.
3
BAB II
ARTIKEL PENELITIAN
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Sebanyak 240 responden
diminta untuk mengisi dua buah kuesioner yaitu medical Student Stressor
Questionnaire (MSSQ) dan Motivated Strategies for Learning Questionnaire (MSLQ)
yang dimodifikasi.
4
BAB III
TEORI YANG MENDASARI
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau
stres yang menyertai tantangan di lingkungankerja, beroperasi sangat berbeda dari stres
hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai
stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa
stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres
hambatan.
5
B. Respon Tubuh Terhadap Stres
Efek potensial respon stres yang dapat diobservasi atau diukur termasuk
kecemasan, depresi, kognisi yang terganggu, dan kepercayaan diri terganggu. Definisi
fisiologis stres adalah stres dapat menyebabkan deregulasi sistem imun, dimediasi
oleh HPA axis dan sympathetic- adrenal-medullary axis. Sebagai respon terhadap
berbagai stimuli stres, terjadi inisiasi sekuens kejadian. Ketika situasi tertentu diinter-
pretasikan sebagai keadaan stres, hal ini akan memicu aktivasi hypothalamic-
pituitary-adrenal (HPA) axis melepaskan hormon corticotropin- releasing hormone
(CRH). Pelepasan CRH memicu sekresi dan pelepasan hormon lain, yaitu
adrenocorticotropin hormone(ACTH) dari kelenjar pituitary, yang juga terletak di
otak. Ketika ACTH disekresi oleh kelenjar pituitary, hormon ini mengikuti aliran
darah dan mencapai kelenjar adrenal, yang berada di atas ginjal, dan memicu sekresi
hormon stres. Ada dua macam hormon stres utama, yaitu glukokortikoid (kortisol
pada manusia) dan katekolamin (adrenalin dan nor adrenalin).
stres memiliki efek pada respon imun dan kerentanan terhadap infeksi. Sel
inang (host), T limfosit dan makrofag merupakan sel-sel yang penting dalam
pengaturan proses imun-inflamasi. Respon psikologis terhadap pemicu stres dapat
mengubah sistem imun melalui sistem neural dan endokrin, respon akibat stres
dihantarkan melalui tiga jalur yaitu ke aksis hyphotalamo- pituitary-adrenal (HPA) ke
sistem saraf simpatik dan ke saraf sensonic peptidergic. Sebaliknya stres juga dapat
menyebabkan aktivasi imun melalui berbagai jalur. CRF sendiri dapat merangsang
pelepasan norepinefrin melalui reseptor CRF yang terletak di locus cereleus yang
mengaktifkan sistem saraf simpatis, baik sentral maupun perifer, serta meningkatkan
pelepasan epinefrin dari medulla adrenal. Di samping itu, terdapat hubungan langsung
neuron norepinefrin yang bersinaps pada sel target imun. Dengan demikian, di lam
menghadapi stresor, juga terdapat aktivasi imun yang dalam termasuk pelepasan
faktor imun humoral (sitokin) seperti IL-1 dan IL- 6. Sitokin dapat menyebabkan
pelepasan CRF lebih lanjut, yang di dalam teori berfungsi untuk meningkatkan efek
glukokortikoid sehingga membatasi sendiri aktivasi imun.2,5,10 Sel-sel sistem imun
didistribusi di seluruh tubuh ketika infeksi terjadi, respon inflamasi yang menyusun
elemen sistem imun pada area spesifik. Setelah proses infeksi menjadi kronis,
inflamasi secara klinis terjadi, meningkatkan sitokin dan mediator inflamasi lain yang
berhubungan dengan aktivasi dari sistem stres. Apabila reaksi inflamasinya bermakna
6
dan bertahan lama, terjadi manifestasi berupa penyakit sistemik seperti rheumatoid
arthritis dan penyakit periodontal.
7
6. Tidak meminum keras (minuman yang mengandung alcohol) adalah
kebiasaan hidup yang baik bagi kesehatan dan ketahanan serta kekebalan
tubuh.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
9
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Stres adalah gangguan mental yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan.
Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau
keinginannya. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar. stres memiliki
efek pada respon imun dan kerentanan terhadap infeksi
Banyak hasil penelitian telah menunjukkan bahwa stres psikologis atau
kondisi psikosomatik mendorong terjadinya perubahan imunologis. Peningkatan
kadar kortisol dan epinefrin dapat mengganggu homeostasis dan meningkatkan
kerentanan terhadap penyakit melalui berbagai mekanisme
B. Saran
Berdasarkan makalah diatas diharapkan pembaca dapat mengetahui
bagaimana menangani stres dengan cara yang tepat dan tidak mengabaikan kebersihan
gigi dan mulut, seperti menyikat gigi dengan baik dan teratur agar dapat mencegah
terjadinya penyakit periodontal.
10
DAFTAR PUSTAKA
11