Anda di halaman 1dari 8

No KMK RI Nomor 876 Dokumen AMDAL

. /Menkes/SK/VIII/2001
Sesuai Tidak Keterangan
sesuai
I. Pengertian 
II. Langkah – Langkah
1. Analisis risiko  Terdapat pada bab 5 Prakiraan
dampak penting.
2. Pengelolaan risiko  Terdapat pada bab 5 Prakiraan
dampak penting
3. Komunikasi risiko  Terdapat pada bab 6 Evaluasi
dampak penting
III. Langkah – langkah
Opreasional ADKL
1. Evaluasi data dan informasi  Terdapat pada bab 2 Rencana
yang berkaitan dengan lokasi usaha dana atau kegiatan
kejadian
2. Kepedulian terhadap 
pencemaran
3. Bahan pencemar sasaran kajian 
4. Identifikasi dan jalur 
pemajanan
5. Dampak kesehatan masyarakat 
6. Kesimpulan dan rekomendasi 
7. Pengelolaan resiko 
IV. Simpul Informasi ADKL  Terdapat pada bab 4 Ruang
lingkup studi dan bab 5
Prakiraan dampak penting
V. Jalur Pemajanan  Terdapat pada bab 4 Ruang
lingkup studi
VI. Kepedulian Masyarakat  Dalam dokumen AMDAL
tersebut tidak terdapat keluhan,
pernyataan tekat atau program.
VII. Menetapkan Pencemar  Terdapat pada bab 5 Prakiraan
Sasaran dampak penting
VIII. Identifikasi Dan Evaluasi  Terdapat pada bab 5 Prakiraan
Pemajanan dampak penting
IX. Sumber Pencemar  Terdapat pada bab 5 Prakiraan
dampak penting
X. Media Lingkungan Dan  Terdapat pada bab 4 Ruang
Transport lingkup studi
XI. Transformasi Dan 
Mekanisme Transport
XII. Model Transport 
Lingkungan
XIII. Titik Pemajanan 
XIV. Cara Pemajanan 
XV. Populasi Reseptor 
XVI. Jalur Pemajanan Rill Dan 
Potensial
XVII. Perkiraan Dampak
1. Evaluasi Toksikologi 
2. Evaluasi Data “Outcome” 
Kesehatan
3. Evaluasi kepedulian 
masyarakat
XVIII. Kesimpulan
XIX. Kategori Bahaya  Terdapat pada bab 5 Prakiraan
Kesehatan dampak penting.
XX. Rekomendasi  Terdapat pada bab 4 Ruang
lingkup studi
XXI. Pengelolaan Resiko  Terdapat pada bab 4 Ruang
lingkup studi dan bab 5
Prakiraan dampak penting
XXII. Laporan  Dalam dokumen AMDAL
tersebut tidak terdapat hasil
pengamatan kunjungan
lapangan dan wawancara

I. Pengertian
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat pengertian ADKL dan ARKL,
sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
II. Langkah-Langkah
a. Analisis Resiko
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa terdapat 4
langkah/tahap pada setiap kegiatan hasil hipotetik perkiraan dampak. Yang
terdiri dari tahap pra konstrksi ( perizinan lokasi, rekrutmen tenaga kerja ),
tahap konstruksi ( mobilisasi peralatan dan material, land clearing and
stripping, pembuatan jalan masuk, dan pembuatan base camp ), tahap operasi (
penambangan sirtu, pengangkutan material sirtu ), tahap pasca operasi
( penataan lahan )
b. Pengelolaan risiko
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa besaran dampak yang
terjadi akan dievaluasi menggunakan metode Leopold modifikasi. Skala
kualitas lingkungan ditentukan berdasarkan besaran (Magnitude) dan tingkat
kepentingan dampak (Importance)
c. Komunikasi Risiko
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa terdapat hasil analisis
resiko yang menimbulkan dampak pada komponen geo-fisik, kimia, biotic,
sosekbud, da kesehatan masyarakat.
III. Langkah – langkah Opreasional ADKL
a. Evaluasi data dan informasi yang berkaitan dengan lokasi kejadian
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut terdapat data mengenai data dan informasi
mengenai lokasi kejadian yaitu penambangan golongan galian C yang akan
dilaksanakan oleh PT. Puser Bumi Indonesia di Kab. Sleman Kec. Pakem
b. Kepedulian terhadap pencemaran
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut terdapat persebaran dampak pencemaran
udara dan air yang dicermati
c. Bahan pencemar sasaran kajian
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut terdapat bahan yang terbukti dapat
berdampak buruk.
d. Identifikasi dan jalur pemajanan
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut terdapat dijelaskan tentang sumber
pencemar, media lingkungan dan penyebarannya, titik dan cara pemajanan,
dan penduduk yang akan beresiko.
e. Dampak kesehatan masyarakat
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut dijelaskan komponen kesehatan
masyarakat yang disebabka oleh perubahan kualitas lingkungan akibat
kegiatan konstruksi dan operasional penambangan.
f. Kesimpulan dan rekomendasi
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat pengertian ADKL dan
ARKL, sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876
/Menkes/SK/VIII/2001.
g. Pegelolaan resiko
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna
dalam dokumen AMDAL tersebut dijelaskan mengenai evaluasi dampak
potensial yag terdiri dari komponen fisik kimia, komponen biologi, komponen
sosial ekonomi budaya dan kesmas.
IV. Simpul Informasi ADKL
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut sudah dijelaskan tentang bahaya kesehatan, media
lingkungan (air, tanah, udara), titik pemajanan, dan dampak kesehatan yang
timbul akibat pemajanan.
V. Jalur Pemajanan
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut sudah dijelaskan tentang sumber pencemar, media
lingkungan dan penyebarannya, titik dan cara pemajanan, dan penduduk yang
akan beresiko.
VI. Kepedulian Masyarakat
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat keluhan, pernyataan tekat atau
program sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876
/Menkes/SK/VIII/2001.
VII. Menetapkan Pencemar Sasaran
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa besaran dampak yang terjadi
akan dievaluasi menggunakan metode Leopold modifikasi. Skala kualitas
lingkungan ditentukan berdasarkan besaran (Magnitude) dan tingkat kepentingan
dampak (Importance)
VIII. Identifikasi Dan Evaluasi Pemajanan
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut terdapat skala besaran dampak. Dari skala 1-5 dengan
keterangan dampak dari sangat kecil hingga sangat besar.
IX. Sumber Pencemar
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa sumber pencemar yang
dimaksud yaitu berdasarka skala baku mutu lingkungan.
X. Media Lingkungan Dan Transport
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa terdapat komponen lingkungan
yang terkena dampak terdiri dari komponen fisik kimia, komponen biologi,
komponen sosial ekonomi budaya dan kesmas. Sedangkan komponen transportasi
yang terkena dampak adalah peningkatan volume lalu lintas akibat kegiatan
penambangan.
XI. Transformasi Dan Mekanisme Transport
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat analisis transformasi pencemar
dan transport dalam media lingkungan, sehingga tidak sesuai dengan KMK RI
Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
XII. Model Transport Lingkungan
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat evaluasi dan rekomendasi lokasi
sampling, identifikasi kesenjangan data dan informasi, menjelaskan trend
temporal dan spasial konsentrasi pencemar pada suatu titik pemajanan,
memperkirakan durasi (dalam hal ini) dari pemajanan, dan, memperkirakan
konsentrasi pencemar pada titik pemajanan di masa lalu atau dimasa datang bila
tidak tersedia data pemantauan sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876
/Menkes/SK/VIII/2001.
XIII. Titik Pemajanan
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat kemungkinan titik pemajanan
untuk tiap media lingkungan, sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor
876 /Menkes/SK/VIII/2001.
XIV. Cara Pemajanan
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat cara pencemar masuk kedalam
tubuh manusia, sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876
/Menkes/SK/VIII/2001.
XV. Populasi Reseptor
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat jalur pemajanan yang harus
dikaitkan dengan populasi yang mungkin kontak dengannya, sehingga tidak
sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
XVI. Jalur Pemajanan Rill Dan Potensial
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat lima elemen jalur pemajanan
yang menghubungkan sumber pencemar ke populasi reseptor, sehingga tidak
sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
XVII. Perkiraan Dampak
a. Evaluasi Toksikologi
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat memperkirakan potensi
pemajanan, membandingkan perkiraan pemajanan dengan baku mutu
lingkungan, mencatat dampak kesehatan yang berkaitan dengan pemajanan,
mengevaluasi faktor yang mempengaruhi dampak kesehatan, memperkirakan
dampak kesehatan oleh bahaya fisik dan bahaya lain (kebakaran), sehingga
tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
b. Evaluasi Data “Outcome” Kesehatan
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat penggunaan data outcome
kesehatan dalam proses analisis kesehatan, kriteria penilaian data outcome
kesehatan, menggunakan data outcome kesehatan untuk mengarahkan
kepedulian kesehatan masyarakat, dan Pedoman untuk evaluasi dan
pembahasan data outcome kesehatan dalam analisis kesehatan, sehingga tidak
sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
c. Evaluasi kepedulian masyarakat
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat perhatian, sehingga tidak
sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001.
XVIII. Kesimpulan
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut terdapat dampak kesehatan dari lokasi, kepedulian
masyarakat, kelemahan informasi lingkungan.
XIX. Kategori Bahaya Kesehatan
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut menyebutkan bahwa kegiatan penambangan pasir dan
batu tersebut dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup yang
berpengaruh terhadap kesehatan.
XX. Rekomendasi
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut terdapat kegiatan melindungi kesehatan masyarakat,
adanya informasi yang berhubungan dengan kesehatan, adanya tindak kesehatan
masyarakat, dan adanya tambahan informasi tentang sifat lokasi.
XXI. Pengelolaan Resiko
Sudah sesuai dengan KMK RI Nomor 876 /Menkes/SK/VIII/2001, karna dalam
dokumen AMDAL tersebut terdapat upaya yang secara sadar dilakukan untuk
mengendalikan risiko
XXII. Laporan
Dalam dokumen AMDAL tersebut tidak terdapat hasil pengamatan kunjungan
lapangan, informasi toksikologi dan database “outcome” kesehatan yang relevan,
data dasar, sehingga tidak sesuai dengan KMK RI Nomor 876
/Menkes/SK/VIII/2001.
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
“TUGAS PENELAAHAN DOKUMEN AMDAL”

Disusun Oleh :
1. Siti Aisyatul (A2A017011)
2. Adi Cahya (A2A017014)
3. Feritha Ritura (A2A017015)
4. Anita Puji Rahayu (A2A017033)
5. Manik Kusumaningrum (A2A017053)
6. Diky Maulana (A2A017067)
7. Ainun Hasanah (A2A017074)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SEMESTER 4
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai