Anda di halaman 1dari 43

SURVEY BUDAYA KESELAMATAN

RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA


TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga dapat tersusunnya laporan survey budaya keselamatan di RSUD
dr.Dradjat Prawiranegara Kabupaten Serang. Laporan survey ini menjadi hasil dari
pelaksanaan survey budaya keselamatan yang dilaksanakan di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara Kabupaten Serang Tahun 2018.
Survey budaya keselamatan ini memberikan gambaran mengenai budaya
keselamatan yang ada di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara. Hasil dari survey ini akan menjadi
bahan penilaian budaya keselamatan RSUD dr. Dradjat Prawiranegara dan bahan
pertimbangan dalam meningkatkan budaya keselamatan di RSUD dr.Dradjat Prawiranegara.
Kami ucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu proses
penyusunan laporan survey budaya keselamatan ini baik secara langsung maupun tidak
langsung. Kami menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini,
dan kami berterimakasih apabila ada yang memberikan kritik dan masukan demi perbaikan
laporan survey kedepannya.
Mudah-mudahan survey budaya keselamatan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
dapat bermanfaat untuk peningkatan mutu pelayanan RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
Kabupaten Serang khususnya dan masyarakat Kabupaten Serang sebagai penerima layanan
kesehatan pada umumnya.

Serang, 2018
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Kab. Serang
Plt. Direktur

dr. Hj. Sri Nurhayati


NIP. 19591125 198802 2 001

[i]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI Ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Keselamatan Pasien 3
B. Budaya Keselamatan Pasien 4
BAB III METODE PENELITIAN 7
A. Rancangan Penelitian 7
B. Variabel dan Definisi Operasional 7
C. Subjek Penelitian 8
D. Tempat dan Waktu Penelitian 8
E. Instrumen Peelitian 8
F. Alur Penelitian 9
G. Pengolahan Data 9
H. Analisis Data 10
I. Etika Penelitian 11
BAB IV HASIL 12
A. Karakteristik Responden 12
B. Hasil Survey Keseluruhan 14
C. Distribusi Nilai Respon Positif pada Setiap Dimensi Budaya Keselamatan 17
BAB V PEMBAHASAN 29
BAB VI KESIMPULAN 30
DAFTAR PUSTAKA 31

[ii]
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keselamatan pasien ialah hak setiap pasien dan merupakan salah satu
komponen yang dinilai dalam menentukan kualitas dan akreditasi suatu institusi pelayan
kesehatan. Oleh karena itu, keselamatan pasien sangatlah penting dan perlu
diperhatikan dan ditingkatkan. Namun faktanya, jika ditinjau dari insiden keselamatan
pasien, pelaksanaan keselamatan pasien masih kurang, baik secara global maupun
secara nasional. Insiden keselamatan pasien merupakan setiap kejadian tidak disengaja
dan pada dasarnya dapat dicegah, yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera pada pasien. Insiden keselamatan pasien terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan
(KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial
Cedera (KPC).

Program keselamatan pasien di Indonesia mulai dirancangkan pada tahun 2005


dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri nomor 496/Menkes/SK/IV/2005 tentang
Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit dan isu ini terus berkembang dalam pelayanan
medis di Indonesia.

Budaya keselamatan pasien dapat dinilai dari berbagai indikator. Berdasarkan


kuesioner Hospital Survey on Patient Safety Culture (HSOPSC) yang dikeluarkan oleh
Agency for Healthcare Research and Quality (AHRQ), budaya kesalamantan pasien di
nilai dari 12 dimensi.

Mengingat pentingnya budaya keselamatan pasien, sudah seharusnya budaya


keselamatan pasien diterapakan di seluruh pelayanan kesehatan, baik pelayanan
kesehatan primer, sekunder maupun tersier.

B. TUJUAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran budaya keselamatan


di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.

[1]
C. MANFAAT

1. Memberi masukan bagi RSUD dr. Dradjat Prawiranegara untuk meningkatkan


budaya keselamatan pasien.

2. Memberi informasi kepada RSUD dr. Dradjat Prawiranegara mengenai komponen


apa dari budaya keselamatan pasien yang harus lebih dikembangkan di puskesmas
tersebut sehingga keselamatan pasien dapat meningkat.

3. Memberikan data yang dapat digunakan untuk meningkatkan akreditasi RSUD


dr. Dradjat Prawiranegara.

4. Memberikan informasi mengenai komponen apa dari budaya keselamatan pasien


yang kurang pada RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.

[2]
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. KESELAMATAN PASIEN
The Institute of Medicine (IOM) mendifinisikan keselamatan pasien sebagai
freedom from accidental injury (Kohn dkk, 2000), yang kemudian diperjelas oleh AHRQ
sebagai freedom from accidental or preventable injuries produced by medical care.
Dengan demikian keselamatan pasien dalam suatu institusi pelayanan kesehatan dapat
dinilai dari angka kejadian accidental injury, atau lebih dikenal sebagai insidensi
keselamatan pasien. Menurut AHRQ, keselamatan pasien juga dapat didefinisikan
sebagai suatu ilmu dalam profesi pelayanan kesehatan yang menerapkan safety science
methods untuk mencapai sitem pelayanan kesehatan yang dapat dipercaya (Emanuel
dkk, 2008).
Dilain pihak, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017
menyatakan keselamatan pasien rumah sakit sebagai suatu sistem dimana rumah sakit
membuat asuhan pasien yang aman, meliputi asesmen risiko; identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien; pelaporan dan analisis insiden;
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Tujuan keselamatan pasien adalah mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil. Departemen Kesehatan Indonesia merumuskan 4
tujuan keselamatan pasien. Tujuan-tujuan tersebut sesuai dengan definisi keselamatan
pasien yang ada di tertera di Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017,
yaitu:
1. Tercapainya budaya keselamatan pasien di rumah sakit,
2. Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat,
3. Menurunkan kejadian tidak diharapkan dirumah sakit,
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan
kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat dicegah

[3]
pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC),
Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).
Permankes Nomor 11 Tahun 2017 menjabarkan insiden keselamatan pasien
menjadi:
1. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) adalah insiden keselamatan pasien yang
mengakibatkan cedera pada pasien. Kejadian sentinel adalah KTD yang
mengakibatkan kematian atau cedera yang serius, contoh KTD: perluasan operasi,
pasien tertusuk jarum.
2. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah terjadinya insiden keselamatan pasien yang
belum sampai terpapar ke pasien, contoh salah identitas pasien namun diketahui
sebelum dilakukan tindakan.
3. Kejadian Tidak Cedera (KTC) adalah insiden keselamatan pasien yang sudah
terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera, contoh : dokter tidak merepsepkan
parasetamol, namun karena suatu kesalahan, pasien diberi parasetamol , tetapi
tidak ada reaksi dari pasien.
4. Kondisi Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk
menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden keselamatan pasien, contoh:
ICU yang jumlah staf kurang, konsultasi saat operasi.

B. BUDAYA KESELAMATAN PASIEN

Budaya keselamatan pasien menurut AHRQ adalah produk dari nilai, sikap,
persepsi, kompetensi, dan pola tingkah laku dari individu atau kelompok yang
menentukan komitmen, gaya, kecakapan dari suatu organisasi kesehatan dan
manajemen keselamatan (Sorra dkk, 2016). Organisasi dengan budaya keselamatan
pasien yang positif mempunyai komunikasi yang saling terbuka dan percaya, persepsi
yang sama mengenai pentingnya keselamatan pasien, dan pengukuran efetivitas suatu
pencegahan.
Dilihat dari aspek sosial, organisasi, dan ilmu keselamatan, budaya keselamatan
pasien dapat didefinisikan sebagai salah satu aspek budaya pada suatu organisasi, yang
dibentuk oleh nilai, kepercayaan, norma, dan prosedur keselamatan pasien yang dimiliki
oleh anggota suatu organisasi, unit dan tim. Budaya keselamatan pasien mempengaruhi
skala pritoritas dalam pelayanan kesehatan, dengan demikian budaya keselamatan
pasien menentukan tingkah laku klinisi dan staf. Selain itu, budaya keselamatan pasien
juga membentuk persepsi klinisi dan staf mengenai prilaku “normal” terkait dengan
keselamatan pasien di lingkungan kerja mereka, membentuk persepsi mengenai

[4]
tindakan apa yang layak untuk dipuji dan tindakan apa yang layak diberi hukuman (baik
secara formal oleh pemimpin maupun secara tidak formal oleh kolega dan anggota tim).
Oleh karena itulah, budaya keselamatan pasien berpengaruh besar dalam membentuk
motivasi sesorang untuk melakukan prilaku yang aman.
Agency for Healtcare Research and Quality (AHRQ) mengeluarkan kuesioner
Hospital Survey on Patient Safety Culture, yang menilai budaya keselamatan pasien
berdasarkan 12 dimensi dalam 48 pertanyaan. Ratusan rumah sakit di seluruh United
States dan rumah sakit di berbagai Negara telah menggunakan survey ini. Institusi
pelayan kesehatan dapat menggunakan survey ini untuk berbagai tujuan, yaitu seperti:

1. Meningkatkan kesadaran staf tentang keselamatan pasien,

2. Mengetahui bagainaman status budaya keselamatan pasien saat itu,

3. Mengetahui perubahan budaya keselamatan pasien dari waktu ke waktu,

4. Menganalisa pengaruh budaya terhadapa tindakan keselmatan pasien,

5. Membandingkan aspek internal dan external terhadap budaya keselamtan


pasien.

AHRQ menilai budaya keselamatan pasien dalam 12 dimensi yang terdiri dari (Sorra dkk,
2016);

1. Persepsi,
Sitem dan prosedur yang diterapkan baik dalam mecegah kesalahan dan
masalah mengenai keselamatan pasien sedikit.
2. Frekuensi pelaporan,
Berikut tipe-tipe kesalahan yang dilaporkan:
1) Kesalahan yang ditemukan dan diperbaiki sebelum mempengaruhi
pasien,
2) Kesalahan yang tidak berpontensi merugikan pasien,
3) Kesalahan dimana pasien tidak dirugikan walaupun seharusnya memiliki
potensi untuk merugikan pasien.
3. Supervisi,
Supervisor atau manajer mempertimbangkan saran pegawai untuk
meningkatkan keselamatan pasien, memuji pegawai ketika pegawai mengikuti
prosedur keselamatan pasien dan tidak mengabaikan masalah keselamatan
pasien.

[5]
4. Pembelajaran organisasi,
Kesalahan yang ada dijadikan pelajaran sehinga kesalahan membawa kearah
positif.
5. Kerjasama intra bagian,
Individu dalam satu unit saling mendukung, saling menghormati, dan bekerja
sebagai satu tim.
6. Keterbukaan dan komunikasi,
Pegawai bebas menyampaikan pendapat bila melihat hal yang dapat secara
negatif mempengaruhi pasien dan bebas bertanya kepada orang yang
jabatanya lebih tinggi.
7. Timbal balik kesalahan,
Pegawai diberitahu tentang kesalahan yang telah terjadi, diberikan unpan balik
tentang perubahan yang tekah dilakukan , dan ada diskusi mengenai cara
mencegah kesalahan.
8. Sanksi kesalahan,
Pegawai merasa tidak dipojokkan oleh kesalahan yang mereka lakukan.
9. Staf/pegawai,
Jumlah pegawai cukup untuk menangani beban kerja yang ada dan jam kerja
yang tepat untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien.
10. Dukungan manajemen,
Manajemen membuat suasana kerja yang mendukung keselamatan pasien dan
menunjukan bahwa keselamatan pasien adalah prioritas utama
11. Kerjasama antar bagian,
Unit-unit yang ada bekerja sama dan saling berkoordinasi dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada pasien.
12. Pemindahan dan pergantian.
Informasi penting tentang perawatan pasien disampaikan ketika ada
penggantian shift dan perpindahan unit.

[6]
BAB III METODE PENELITIAN

A. RANCANGAN PENELITIAN
Survey budaya keselamatan rumah sakit ini dilakukan dengan metode penelitian
deskriptif kuantitatif. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional yaitu
penelitian dilakukan sekaligus dalam waktu bersamaan. Penelitian deskriptif bertujuan
untuk menjelaskan, memberi suatu nama, situasi atau fenomena dalam menemukan
ide baru.

B. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL


Tabel 3.1 Variabel dan Definisi Operasional
Variabel Budaya Keselamatan Pasien Rumah sakit
Definisi Operasional Suatu pola keyakinan, nilai-nilai perilaku, norma-
norma yang disepakati/diterima yang tercermin dari
keinginan organisasi untuk belajar dari kesalahan di
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.
Cara Pengukuran Menggunakan kuesioner survey AHRQ yang terdiri
atas 12 dimensi dan 42 item pernyataan.
Kuesioner menggunakan skala Likert yang terdiri dari
5 label bergerak mulai dari sangat setuju, setuju,
kadang -kadang, tidak setuju, sangat tidak setuju.
Hasil Respon positif: pernyataan setuju/sangat setuju pada
kalimat positif atau pernyataan tidak setuju/sangat
tidak setuju pada kalimat reverse.
Pengukuran Skala Ukur Skala ordinal dengan interpretasi nilai :
 Budaya keselamatan kuat apabila nilai respon
positif 76-100%,
 Budaya keselamatan sedang apabila nilai
respon positif 51- 75%, dan
 Budaya keselamatan lemah apabila nilai respon
positif < 50%.

[7]
C. SUBJEK PENELITIAN
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang diteliti. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh karyawan medis dan non medis yang bekerja di
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.
2. Sampel Peneletian
Sampel penelitian terdiri dari 100 responden yang merupakan karyawan medis
dan non medis yang bekerja di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara, dengan teknik
pengambilan sampel secara simple random sampling.

D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan seluruh unit yang ada di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Oktober
2018, sedangkan pengambilan data akan dilaksanankan pada bulan September
2018.

E. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan instrument HSOPSC atau “Hospital Survey on Patient
Safety Culture” (Survey Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit) yang disusun oleh
AHRQ yang sudah teruji validitas dan reabilitasnya dan sudah digunakan dibeberapa
negara untuk mengukur tingkat budaya keselamatan pasien di rumah sakit. Instrumen
ini dirancang untuk mengukur persepsi karyawan rumah sakit terhadap issue
keselamatan pasien, medical errors, dan pelaporan insiden.
Instrumen ini terdiri atas 42 item pertanyaan dalam 12 dimensi keselamatan
pasien yang menilai persepsi karyawan mengenai:
 Budaya keselamatan pasien level unit kerja,
 Budaya keselamatan pasien level managemen RS, dan
 Pengukuran Outcome Budaya Keselamatan Rumah Sakit.
Kuesioner HSOPSC menilai budaya keselamatan pasien berdasarkan 12 dimensi,
yaitu:

[8]
1. Persepsi,
2. Frekuensi pelaporan,
3. Supervisi,
4. Pembelajaran organisasi,
5. Kerjasama intra bagian,
6. Keterbukaan dan komunikasi,
7. Timbal balik kesalahan,
8. Sanksi kesalahan,
9. Staf/pegawai,
10. Dukungan manajemen,
11. Kerjasama antar bagian, dan
12. Pemindahan dan pergantian.

F. ALUR PENELITIAN
1. Menyusun tim survey budaya keselamatan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.
2. SK tim tim survey budaya keselamatan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara yang
ditandatangani oleh Direktur RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.
3. Menyiapkan kuesioner.
4. Membagikan kuesioner.
5. Mengumpulkan kembali kuesioner.
6. Menginput dan mengolah data.
7. Menyusun laporan survey budaya keselamatan RSUD dr. Dradjat Prawiranegara.

G. PENGOLAHAN DATA
1. Mengkode data (coding data), yaitu membuat klasifikasi data dan memberi kode
atau nilai pada jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner.
Pemberian nilai tergantung pada penyataan positif atau negatif pada kuesioner.
Pada penyataaan positif maka aturan pemberian nilai jawabannya akan sebagai
berikut:
Sangat setuju/ selalu : Nilai 5
Setuju/ sering : Nilai 4
Netral/ kadang-kadang : Nilai 3
Tidak setuju/jarang : Nilai 2
Sangat tidak setuju/ tidak pernah : Nilai 1
Aturan pada pemeberian jawaban pernyataan negatif/reverse adalah kebalikan
dari pernyataan positif.

[9]
2. Menyaring data (data editing)
Kuesioner yang telah diisi dilihat kelengkapan jawabanya, sebelum dilakukan
proses pemasukan data ke dalam computer. Jika terdapat data yang tidak
lengkap, hasil kuesioner tersebut tidak akan digunakan dalam penelitian.
3. Memasukan data (data entry)
Data yang diperoleh di masukan ke template yang ada di softwere.
4. Membersihkan data (data clearing)
Data yang telah dimasukan diperiksa kembali unutk memastikan tidak ada
kesalahan, baik keselahan pengkodean ataupun kesalahan membaca kode.
Dengan demikian diharapkan data benar benar siap di analisis.

H. ANALISIS DATA
Salah satu cara yang paling sederhana untuk mempresentasikan hasil adalah
dengan menghitung nilai respon setiap item penelitian. Pertanyaan dalam survey ini
dapat dikelompokkan menjadi 12 dimensi budaya keselamatan. Cara perhitungan nilai
respon dimensi adalah dengan menghitung total presentase respon positif dari setiap
dimensi.
Respon positif adalah jawaban responden berupa setuju/ sering dan sangat
setuju/ selalu pada penyataan positif dan jawaban tidak setuju/jarang dan sangat tidak
setuju/tidak pernah pada penyataan negatif.
Cara menghitung persentasi positif dalam suatu pertanyaan adalah dengan
membagi jumlah jawaban respon positif dimensi tersebut dengan jumlah total jawaban
respon pertanyaan tersebut dan hasilnya dijadikan dalam bentuk persen, kemudian
ditambahkan dengan persentase jenis respon positif lainya. Sedangkan cara menghitung
persentasi respon positif pada suatu dimensi adalah dengan menambahkan persentasi
respon positif pada suatu pertanyaan dengan persentasi respon positif pada
pertanyaan- pertanyaan lain di dimensi yang sama kemudian di bagi total.
Berdasarkan AHRQ jika menggunakan kuesioner HSOPSC maka budaya
keselamatan pasien dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu, kuat, sedang, dan
lemah. Dikatakan kuat apabila respon positif sama dengan 76% atau lebih, dikatakan
budaya sedang apabila respon positif sebesar 50-75% dan dikatakan budaya lemah
apabila respon positif kurang dari 50%.

[10]
I. ETIKA PENELITIAN
Untuk mengatasi masalah etika yang mungkin terjadi, maka peneliti melakukan hal-hal
sebagai berikut :
1. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan informed concent dengan
menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta cara menjawab kuesioner
yang diajukan kepada responden.
2. Peneliti meminta persetujuan responden terlebih dahulu.
3. Peneliti menjaga kerahasiaan data yang diberikan oleh reponden.

[11]
BAB IV HASIL

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN
Pada survey budaya keselamatan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara total
responden 100 orang dengan distribusi data sebagai berikut.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Profesi
No Jenis Profesi Persentase
1. Dokter 7%
2. Perawat 67%
3. Petugas Medis Lain 16%
4. Petugas Non Medis 10%
Tabel 4.1 menunjukkan sebagian besar responden di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara berprofesi sebagai perawat (67%). Sedangkan profesi yang menjadi
responden dengan jumlah paling sedikit adalah Dokter (7%).

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara
No Lama Bekerja Persentase
1. < 1 tahun 16%
2. 1 – 5 tahun 33%
3. 6 – 10 tahun 17%
4. 11 – 15 tahun 8%
5. 16 – 20 tahun 16%
6. > 21 tahun 10%
Tabel 4.2 menunjukkan distribusi responden berdasarkan lama kerja di RSUD dr.
Dradjat Prawiranegara. Sebagian besar responden telahbekerja selama 1 – 5 tahun
(33%).

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jam Bekerja di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara
No Jam Bekerja Persentase
1. < 40 jam/minggu 22%
2. > 40 jam/ minggu 78%
[12]
Tabel 4.3 menunjukkan sebagian besar responden bekerja lebih dari 40 jam per
minggu (78%).
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan yang
Berhubungan Langsung dengan Pasien di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara

Gambar 4.1 menunjukkan sebagian besar responden memiliki jenis pekerjaan


yang berhubungan langsung dengan pasien (90%). Dari 90% responden terdiri dari 7%
Dokter, 67% Perawat, dan 16 % tenaga medis lain seperti apoteker, radiographer dan
lain-lain.

[13]
B. HASIL SURVEY KESELURUHAN
Dari hasil survey secara keseluruhan pada 12 dimensi budaya keselamatan
Rumah Sakit nilai dari masing-masing dimensi dapat dilihat pada Grafik 4.1.
Grafik 4.1 Nilai Respon Positif 12 Dimensi Budaya Keselamatan RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara Tahun 2018

Grafik 4.1 menunjukkan nilai 10 (sepuluh) dimensi budaya keselamatan > 50%
dan nilai 2 (dua) dimensi keselamatan < 50%. Nilai budaya keselamatan yang tertinggi
yaitu pada dimensi pembelajaran organisasi (96,32%). Sedangkan nilai budaya
keselamatan terendah yaitu pada dimensi sanksi kesalahan (37,32%).

[14]
Tabel 4.4 Nilai Respon Positif pada Dimensi Budaya Keselamatan RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara Tahun 2018
Budaya Keselamatan Tingkat Unit Nilai (%) Kategori Nilai
1) Pembelajaran Organisasi 96,32 Kuat
2) Supervisi 67,72 Sedang
3) Staf/Pegawai 44,71 Lemah
4) Persepsi 66,40 Sedang
5) Timbal Balik Kesalahan 94,52 Kuat
6) Keterbukaan dan Komunikasi 90,15 Kuat
7) Kerjasama Intra Bagian 94,94 Kuat
Budaya Keselamatan Tingkat Manajemen RS Nilai (%) Kategori Nilai
1) Dukungan Manajemen 79,49 Kuat
2) Kerjasama Antar Bagian 86,72 Kuat
3) Pemindahan dan Pergantian 60,78 Sedang
Outcome Keselamatan Pasien Nilai (%) Kategori Nilai
1) Sanksi Kesalahan 37,32 Lemah
2) Frekuensi Pelaporan 77,77 Kuat
Tabel 4.4 menunjukkan kategori nilai pada respon positif dimensi budaya
keselamatan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara. Dimensi budaya keselamatan
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) level yaitu budaya keselamatan tingkat unit, budaya
keselamatan tingkat manajemen Rumah Sakit, dan pengukuran outcome keselamatan
pasien.
Pada level budaya keselamtan tingkat unit terdiri dari 7 (tujuh) dimensi yang
memiliki kategori nilai baik pada 4 (empat) dimensi, kategori nilai budaya keselamatan
sedang pada 2 (dua) dimensi dan kategori nilai budaya keselamatan lemah pada 1 (satu)
dimensi.
Pada level budaya keselamatan tingkat manajemen Rumah Sakit terdiri dari 3
(tiga) dimensi yang memiliki kategori nilai budaya keselamatan kuat pada 2 (dua)
dimensi dan kategori nilai budaya keselamatan sedang pada 1 (satu) dimensi.
Pada level pengukuran outcome keselamatan pasien terdiri dari 2 (dua) dimensi
yang masing-masing memiliki nilai budaya keselamatan kuat dan lemah.

[15]
Gambar 4.2 Diagram Jumlah Pelaporan Insiden yang Dilaporkan 1 Tahun Terakhir

Gambar 4.2 menunjukkan selama satu tahun terakhir sebagian besar unit di
RSUD dr. Dradjat Prawiranegara tidak ada pelaporan insiden yang dilaporkan (58%).
Sedangkan jumlah pelaporan insiden yang dilaporkan terbanyak selama satu tahun pada
setiap unit adalah 1 - 2 laporan per tahun (33%). Selain itu terdapat unit yang memiliki
jumlah pelaporan insiden yang dilaporkan dalam satu tahun > 21 laporan (1%).

Grafik 4.2 Persepsi Responden Terhadap Budaya Keselamatan Pasien

[16]
Grafik 4.2 menunjukkan persepsi sebagiasn besar reponden terhadap budaya
keselamatan di unit kerja masing-masing termasuk kategori baik (85% ). Namun masih
terdapat 1% responden yang memiliki persepsi buruk pada budaya keselamatan di
unitnya.

C. DISTRIBUSI NILAI RESPON POSITIF PADA SETIAP DIMENSI BUDAYA KESELAMATAN


1. Persepsi
Grafik 4.3 Nilai Respon Positif pada Dimensi Persepsi

Keterangan:

[17]
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

2. Frekuensi Pelaporan
Grafik 4.4 Nilai Respon Positif pada Dimensi Frekuensi Pelaporan

[18]
3. Supervisi
Grafik 4.5 Nilai Respon Positif pada Dimensi Supervisi

Keterangan:

[19]
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

4. Pembelajaran Organisasi
Grafik 4.6 Nilai Respon Positif pada Dimensi Pembelajaran Organisasi

[20]
5. Kerjasama Intra Bagian
Grafik 4.7 Nilai Respon Positif pada Dimensi Kerjasama Intra Bagian

[21]
6. Keterbukaan dan Komunikasi
Grafik 4.8 Nilai Respon Positif pada Dimensi Keterbukaan dan Komunikasi

Keterangan:
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

[22]
7. Timbal Balik Kesalahan
Grafik 4.9 Nilai Respon Positif pada Dimensi Timbal Balik Kesalahan

[23]
8. Sanksi Kesalahan
Grafik 4.10 Nilai Respon Positif pada Dimensi Sanksi Kesalahan

Keterangan:
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

[24]
9. Staf/Pegawai
Grafik 4.11 Nilai Respon Positif pada Dimensi Staff/Pegawai

Keterangan:
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

[25]
10. Dukungn Manajemen
Grafik 4.12 Nilai Respon Positif pada Dimensi Dukungan Manajemen

Keterangan:
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

[26]
11. Kerjasama Antar Bagian
Grafik 4.13 Nilai Respon Positif pada Dimensi Kerjasama Antar Bagian

Keterangan:
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

[27]
12. Pemindahan dan Pergantian
Grafik 4.14 Nilai Respon Positif pada Dimensi Pemindahan dan Pergantian

Keterangan:
Huruf “R” menandakan kalimat reversi, di mana nilai respon positif dihitung
berdasarkan jawaban “sangat tidak setuju atau tidak setuju” dan “jarang atau tidak
pernah” (tergantung kalimat pada item pernyataan).

[28]
BAB V PEMBAHASAN

Hasil penilaian menunjukkan bahwa Survey Budaya Keselamatan Pasien AHRQ


(America Hospital Research and Quality) dapat digunakan untuk melakukan evaluasi
keberhasilan program keselamatan dalam membangun budaya keselamatan pasien
terutama budaya pelaporan dan pembelanjaran, mengidentifikasi komponen budaya yang
membutuhkan pengembangan, serta meningkatkan kesadaran keselamatan pasien.
Hasil penelitian secara keseluruhan pada Tabel 4.4 menunjukkan di RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara sebagian besar memiliki nilai budaya keselamatan yang kuat, namun masih
terdapat nilai budaya keselamatan yang kurang yaitu pada dimensi staf/pegawai (44,71%)
dan sanksi kesalahan (37,32%). Nilai respon positif tertinggi terhadap budaya keselamatan
yaitu pada dimensi pembelajaran organisasi (96,32%) dapat diliat pada Grafik 4.1.
Rincian nilai positif dari setiap pernyataan pada masing-masing dimensi budaya
keselamatan dapat dilihat pada Grafik 4.3 s.d 4.14. Dari hasil yang di dapatkan budaya
keselamatan di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara untuk leih ditingkatkan.
Mengubah budaya bukanlah cara yang mudah, sehingga kami perlu
mempersiapkan diri dengan melakukan penilaian awal kesiapan rumah sakit untuk
mengetahui tingkat budaya awal (data dasar) dan mempersiapkan program kerja spesifik
yang diperlukan. Untuk itu kami melakukan survey awal budaya keselamatan pasien rumah
sakit.
Menurut hasil survey budaya awal, area yang membutuhkan pengembangan adalah:
1. Sangsi kesalahan karena nilai respon positifnya hanya sebesar 37,32% yang berarti
budaya keselamatan pada dimensi ini lemah.
2. Staf/pegawai karena nilai respon positifnya hanya sebesar 44,71%, yang berarti
budaya keselamatan pada dimensi ini lemah.

[29]
3. Pemindahan dan pergantian karena nilai respon positifnya hanya sebesar 60,70%,
yang berarti budaya keselamatan pada dimensi ini sedang.
4. Persepsi karena nilai respon positifnya hanya sebesar 66,40%, yang berarti budaya
keselamatan pada dimensi ini sedang.
5. Supervisi karena nilai respon positifnya hanya sebesar 67,72%, yang berarti budaya
keselamatan pada dimensi ini sedang.

BAB VI KESIMPULAN

1. Hasil survey budaya keselamatan pasien rumah sakit bermamfaat untuk menyusun
program kerja spesifik sesuai dengan karakteristik budaya keselamatan RSUD dr. Dradjat
Prawiranegara.
2. Melalui survey budaya keselamatan pasien rumah sakit, rumah sakit dapat mengetahui
perilaku-perilaku karyawan yang dapat mendukung dan juga mengetahui persepsi
dan perilaku yang perlu dikembangkan untuk mewujudkan keselamatan pasien.
3. Program kerja spesifik yang disusun berdasarkan hasil survey berhasil
meningkatkan level budaya keselamatan rumah sakit, meningkatkan budaya
pelaporan, dan pembelanjaran yang tampak secara nyata pada kenaikkan jumlah
pelaporan insiden yang pesat dan dilajutkan dengan kenaikkan jumlah insiden yang
dianalisa.
4. Hasil survey budaya perlu diinformasikan kepada pimpinan sebagai bahan untuk
menyusun strategi organisasi dalam mencapai budaya keselamatan.

[30]
DAFTAR PUSTAKA

1. Emanuel L, Berwick D, Conway J, Combes J, Hatlie M, Leape L, et al. What Exactly is


Patient Safety? National Center for Biotechnology Information. 2008.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 496/Menkes/SK/V/2005
tentang Pedoman Audit Medis di Rumah Sakit, (2005).
3. Kohn LT, Corrigan JM, Donaldson MS. To Err Is Human: Building a Safer Health System:
National Academies Press; 2000.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit, (2017).
5. Sorra JG, L., Streagle S, Famolaro T, Yount N, Behm J. AHRQ Hospital Survey on Patient
Safety Culture: User’s Guide: Agency for Healthcare Research and Quality; 2016.

[31]
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : KUESIONER BUDAYA KESELAMATAN RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA
Kuesioner Budaya Keselamatan Rumah Sakit
Kuesioner ini meminta pendapat anda mengenai isu keselamatan pasien (patient
safety),kejadian tidak diinginkan (KTD), pelaporan kejadian di RSUD dr. Dradjat Prawiranegara
Kabupaten Serang dan akan membutuhkan waktu 10-15 menit untuk menyelesaikan kuesioner
ini.
A . Unit / Bagian kerja Anda
Di tahap ini, pikirkan bagian dimana anda bekerja, dimana anda menghabiskan
sebagian jam kerja anda dan memberikan paling banyak pelayanan kesehatan di tempat
tersebut.
Beri tanda silang pada salah satunya.
( ) Bagian Bedah ( ) Bagian Anastesi
( ) Bagian ICU/HCU ( ) Bagian Penyakit Dalam
( ) Bagian Saraf ( ) Bagian Obsgin
( ) Bagian Anak ( ) Bagian lain......................

Sangat
Tidak Sangat
No Pernyataan Tidak Netral Setuju
setuju Setuju
setuju
1 Kami saling mendukung satu sama
Lainnya
2 Kami mempunyai jumlah staf yang
memadai untuk menanggulangi
pekerjaan yang ada
3 Ketika ada pekerjaan yang butuh
diselesaikan cepat, kami ber-
kerjasama untuk mengerjakannya
4 Di bagian ini kami saling
memperlakukan satu sama lain
dengan hormat
5 Staf di bagian ini akan bekerja lebih
lama dari jam kerja seharusnya
demi pelayanan pasien
6 Kami selalu aktif guna
meningkatkan keselamatan pasien
7 Terkadang kami menggunakan staf
Pegawai tambahan/sementara
demi keselamatan pasien
8 Staf merasa kesalahan yang ada
selalu diselesaikan secara bersama
9 Kesalahan yang terjadi membuat
perubahan yang positif disini
10 Hanya sesekali saja kesalahan yang
berat/ serius terjadi
11 Jika bagian ini sibuk, maka bagian
yang lain turut membantu
12 Ketika ada pelaporan kasus, yang
menjadi fokus adalah individu/
petugas bukan pada masalahnya
13 Setelah kami membuat perubahan
untuk meningkatkan keselamatan
pasien, kami selalu mengevaluasi
efektifitasnya
14 Kami bekerja dengan pola banyak
bekerja dan harus cepat.
15 Keselamatan pasien tidak pernah
dikorbankan untuk menyelesaikan
pekerjaan
16 Para staf takut jika kesalahan
mereka akan disimpan dalam file
dokumen RS
17 Kami mempunyai masalah tentang
keselamatan pasien di bagian ini
18 Prosedur dan sistem di bagian ini
dapat mencegah terjadinya
kesalahan

B. Supervisor/ Kepala Anda


Berikan pendapat anda setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan mengenai
supervisor/ kepala bagian anda.
Sangat
Tidak Sangat
No Pernyataan Tidak Netral Setuju
setuju Setuju
setuju
1 Supervisor/ kepala saya senang
ketika dia melihat pekerjaan yang
dilakukan sesuai prosedur
keselamatan pasien
2 Supervisor/ kepala saya sangat
serius dalam mempertimbangkan
saran stafnya guna peningkatan
keselamatan pasien
3 Ketika tercipta suatu tekanan
kerja,supervisor/ kepala saya
menginginkan semua dilakukan
dengan cepa twalaupun itu berarti
harus mengambil jalan pintas
4 Supervisor/ kepala saya selalu
membahas masalah keselamatan
pasien terus menerus

C. Komunikasi
Seberapa seringkah kasus terjadi di bagian tempat anda bekerja ?

Sangat
Tidak Sangat
No Pernyataan Tidak Netral Setuju
setuju Setuju
setuju
1 Kami akan melakukan timbal
balik / evaluasi terhadap kasus yang
dilaporkan
2 Staf bebas berbicara ketika
melihat sesuatu yang berdampak
negatif bagi pasien
3 Kami diinformasikan tentang hal- hal
mengenai kesalahan yang
terjadi di bagian ini
4 Staf merasa bebas untuk bertanya
kepada mereka yang lebih tinggi
jabatannya guna mengambil
keputusan atau tindakan
5 Di bagian ini kami berdiskusi
bagaimana caranya mencegah
kesalahan agar tidak terulang lagi
6 Staf takut untuk bertanya ketika
sesuatu terlihat tidak wajar

D . Frekuensi Kejadian Dilaporkan


Di bagian anda bekerja ketika terjadi suatu kesalahan, seberapa seringkah kasus itu
dilaporkan.

Tidak Hampir
No Pernyataan Jarang Kadang Selalu
Pernah Selalu
1 Ketika kesalahan terjadi, tetapi
diketahui dan telah diperbaiki
sebelum sampai pada pasien,
seberapa seringkah hal tsb
dilaporkan?
2 Ketika kesalahan terjadi, tetapi
tidak berpotensi membahayakan
pasien, seberapa seringkah
dilaporkan?
3 Ketika kesalahan terjadi yang
mungkin membahayakan pasien,
tetapi hal tersebut
tidak terjadi. Seberapa
seringkah hal tsb dilaporkan?
E. Tingkatan Keselamatan Pasien
Tolong berikan penilaian anda secara keseluruhan mengenai keselamatan pasien
di bagian anda bekerja. Silang salah satu jawaban anda.

A B C D E
Sempurna Baik Lumayan Buruk Sangat
Buruk

F. RSUD dr. Dradjat Prawiranegara Serang / RS Anda


Tolong berikan pendapat anda setuju atau tidak setuju dengan pernyataan di
bawah ini menegenai RSUD dr. Dradjat Prawiranegara dimana anda bekerja

Sangat
Tidak Sangat
No Pernyataan Tidak Netral Setuju
setuju Setuju
setuju
1 Pihak RS mengembangkan budaya
kerja yang selalu mempromosikan
keselamatan pasien
2 Antar bagian di RS tidak
terkoordinasi dengan baik
3 Biasanya masalah akan muncul
ketika terjadi pemindahan pasien
dari satu bagian ke bagian lain
4 Adanya kerjasama yang baik
antara bagian di RS
5 Informasi penting mengenai
pasien sering hilang ketika
pergantian shift (aplusan) terjadi
6 Tidak menyenangkan jika ber-
kerja dengan bagian lain di RS
7 Permasalahan sering muncul
ketika saling tukar menukar
informasi antar bagian
8 Strategi manajemen adalah
menempatkan keselamatan pasien
yang paling utama
9 Pihak RS baru melakukan sesuatu
ketika kasus atau kesalahan terjadi
10 Bagian di RS saling berkerjasama
untuk pelayanan terbaik bagi
pasien
11 Pertukaran shift adalah masalah
bagi pasien di RS ini

G. Jumlah Kejadian Dilaporkan


Dalam 12 bulan terakhir ini,berapa banyak jumlah pelaporan kasus di bagian anda?

6-10 laporan
Tidak ada
11- 20 laporan
1- 2 laporan
Lebih dari 21 laporan
3 – 5 laporan

H. Latar Belakang Responden


Isilah informasi dibawah ini. Untuk membantu menganalisis hasil kuesioner ini.
Silangsalah satu jawaban anda

1 Berapa lama anda telah berkerja di bagian anda?


< 1 tahun 11 – 15 tahun
1- 5 tahun 16 – 20 tahun
6 – 10 tahun > 21 tahun

2 Biasanya, berapa jam anda berkerja setiap minggunya di RS ini? (jam/minggu)


< 20 jam/minggu 60 – 79 jam
20-39 jam 80 – 99 jam
40-59 jam > 100 jam

3 Apa posisi anda di RS ?

a. dokter spesialis
b. dokter umum
c. perawat
d. bidan
e. terapis
f. ahli gizi
g.Laborat
h. farmasi
i. lainnya,sebutkan.................
4 Apakah pekerjaan anda sekarang secara langsung berhubungan dengan pasien ?
YA, pekerjaan saya langsung berhubungan dengan pasien

TIDAK, perkerjaan saya tidak secara langsung berhubungan


denganpasien

5 Berapa lama anda telah berkerja sebagai profesi anda saat ini ?
< 1 tahun 11 – 15 tahun
1- 5 tahun 16 – 20 tahun
6 – 10 tahun > 21 tahun

I. Pendapat Anda
Berikan komentar anda dengan bebas mengenai keselamatan pasien, kejadian
tidakdiinginkan (KTD) dan kejadian yang dilaporkan di RS anda.

TERIMAKASIH TELAH MELAKUKAN PENGISIAN KUESIONER INI


LAMPIRAN 2 : DATA SURVEY BUDAYA KESELAMATAN RSUD dr. DRADJAT PRAWIRANEGARA
6.
2. 4. 7. Timbal 10.
NO 5. Kerjasama Inta Keterbukaan 8. Sanksi 11. Kerjasama 12. Pemindahan &
1. Persepsi Frekuensi 3. Supervisi Pembelajaran balik 9. Staf/pegawai Dukungan
RES Bag/Subdep & kesalahan Antar Bag/Subdep pergantian
Pelaporan Organisasi kesalahan Manajemen
PON Komunikasi
DEN A A A A D D D B B B B A A A A A A A C C C C C C A A A A A A A F F F F F F F F F F F
15 18 10 17 1 2 3 1 2 3 4 6 9 13 1 3 4 11 2 4 6 1 3 5 8 12 16 2 5 7 14 1 8 9 4 10 2 6 3 5 7 11
1 5 5 2 2 5 3 5 5 5 5 1 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 1 3 1 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5
2 4 4 2 3 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 5 5 4 4 2 5 1 4 4 5 2 2 1 4 1 2 2 5 5 2 4 4 4 5 2 2 2 4
3 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 1 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 1 5 2 4 2 1 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4
4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 1 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4
5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 1 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 5 4 5 1 4 4 3 2 3 2 5 5 2 5 5 4 4 2 4 2 4
6 4 4 2 2 1 3 4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 2 2 3 1 2 1 2 4 4 3 4 1 4 4 2 3 4 4
7 4 2 2 4 3 4 3 5 5 3 1 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 2 4 2 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 2 5 2 4
8 4 4 2 2 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4
9 4 4 2 4 3 3 1 4 4 2 2 4 4 4 5 5 5 2 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4
10 4 4 4 4 2 2 2 5 4 4 2 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5
11 5 5 3 4 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 4 2 4 1 1 5 5 1 5 5 4 4 4 4 4 4
12 3 2 1 5 2 2 1 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 1 1 5 5 3 1 3 5 4 5 5 5 4 3 1 1 3 5
13 4 5 4 3 1 4 4 5 5 4 2 5 3 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 1 4 1 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4
14 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2
15 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 4 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3
16 5 3 3 3 5 5 5 5 5 3 3 5 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 1 3 3 4 2 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5
17 4 3 3 3 2 2 2 5 5 3 2 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 2 5 1 3 3 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4
18 4 3 3 3 2 2 2 5 5 3 2 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 2 5 1 3 3 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4
19 4 3 3 3 1 1 2 5 5 3 2 5 4 4 5 3 3 5 5 5 4 5 3 5 2 5 1 3 3 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 4
20 4 3 3 3 1 1 2 5 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 5 3 5 2 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4
21 4 2 4 4 3 1 3 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 2 5 4 5
22 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4
23 4 4 4 2 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4
24 5 5 1 4 5 5 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 1 4 1 5 1 4 1 5 5 4 5 5 4 4 2 4 4 4
25 5 4 3 4 3 3 1 5 5 1 2 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 5 1 4 4 4 4 2 2 3 2
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 4 5 2 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 2 2 2 5 4 2 5 4 4 4 4 4 3 4
28 4 4 3 4 5 3 5 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 5 4 3 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 3
29 5 5 2 3 5 5 5 5 5 3 1 4 5 5 5 5 5 5 3 5 3 4 4 5 2 2 5 4 2 2 3 5 5 2 5 5 4 4 3 3 4 3
30 5 5 1 4 5 5 5 5 5 4 1 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5 5 1 4 4 5 2 1 2 5 5 4 5 5 4 4 4 1 1 4
31 4 4 2 2 3 2 3 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 3 2 1 1 2 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4
32 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4
34 5 4 2 3 5 4 5 4 4 4 2 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 2 2 2 4 4 2 4 4 3 4 2 4 2 3
35 4 4 2 3 1 2 2 4 4 3 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 3 2 4 3 3 1 5 5 3 5 5 5 4 3 2 3 3
36 4 4 2 3 1 2 2 5 5 3 1 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 1 3 2 4 3 3 1 5 5 3 5 5 5 4 3 2 3 3
37 2 4 3 2 1 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 5 5 3 5 4 5 4 3 2 3 3
38 4 4 3 4 2 5 5 5 5 4 2 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 1 4 1 5 4 4 2 5 5 1 4 5 5 5 4 5 3 5
39 4 4 4 2 5 5 5 5 4 4 2 5 4 4 4 4 5 2 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4
40 4 4 2 4 1 1 1 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
41 5 4 5 1 4 4 1 4 4 4 2 5 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 2 4 2 5 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
42 4 4 2 2 4 4 1 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2
43 5 4 2 4 5 2 3 4 4 4 1 4 4 4 5 5 5 2 4 4 5 4 4 5 2 2 1 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4
44 5 4 2 4 5 2 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4 5 2 2 1 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4
45 5 4 2 4 5 2 3 4 4 4 1 4 4 4 5 5 5 2 4 4 4 4 4 5 2 2 1 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4
46 5 4 1 3 4 4 4 5 4 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 2 3 3 4 2 4 1 4 5 3 4 5 4 3 4 3 3 3
47 5 4 1 3 4 4 4 5 4 4 2 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 2 3 3 4 2 4 1 4 5 3 4 5 4 3 4 3 3 3
48 1 4 5 4 1 1 1 5 5 4 1 5 3 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 2 3 4 4 4 4 1 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
49 4 4 3 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
50 4 4 3 4 3 2 5 5 5 3 2 5 4 5 4 4 5 4 3 4 4 4 2 5 2 4 2 4 3 2 2 5 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4
51 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 2 2 4 4 2 2 2 4 5 2 4 5 3 3 2 2 4 4
52 5 5 1 2 4 4 4 5 5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 1 2 3 5 2 1 1 4 5 2 5 5 3 3 2 2 4 4
53 5 5 1 2 4 4 4 5 5 2 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 1 2 3 5 2 1 1 4 5 2 4 5 3 3 2 2 4 4
54 4 5 2 3 3 5 5 5 5 2 1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 4 4 5 2 1 2 5 5 1 4 5 4 5 2 2 1 1
55 4 5 2 3 5 4 5 5 4 2 2 5 4 4 5 5 5 4 4 4 2 5 4 4 1 4 2 4 2 3 2 3 5 4 5 5 4 5 2 2 2 4
56 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 2 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 1 5 2 4 3 4 1 4 4 4 4 5 4 5 2 4 4 1

Anda mungkin juga menyukai