Anda di halaman 1dari 18

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

NAWANG SETYONINGRUM, M.PSI


PENGERTIAN

Greeberg dan Baron 2000 dalam Dewi, 2006 mendefinisikan pengambilan


keputusan sebagai proses membuat pilihan di antara beberapa pilihan.
Sweeney & McFarlin, 2002 mendefinisikan pengambilan keputusan sebagi
proses dalam mengevaluasi satu atau lebih pilihan dengan tujuan untuk meraih
hasil terbaik yg di harapkan.
Kinicki & Kreitner 2003 mendefinisikan pengambilan keputusan sebagai proses
mengidentifikasi dan memilih solusi yg mengarah pada hasil yg diinginkan.
Pengambilan keputusan
pada individu
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pengambilan keputusan
pada kelompok
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

• Pengambilan keputusan memiliki tujuan dan makna yg berbeda-beda terhadap


keputusan yg diambil. Ada orang memilih berdasarkan pertimbangan ekonomi,
ada yg dikarenakan pertimbangan kekerabatan, kedekatan, pertimbangan
rasional, ikut org lain atau sebagainya. Hal tersebut tergantung kebutuhan
masing-masing indivdiu.
• Manusia memiliki perbedaan tujuan bahkan didlm situasi yg sama. Con: pada
saat pimilihan president, didalam pemilihan tersebut tiap individu memiliki
tujuan yg berdeba-beda dlm pencontrengan pemimpin.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

1. DIREKTIF
Individu dengan gaya direktif adalah orang yg memiliki hasrat tinggi
trhdp kekuasaan dan cenderung bersifat autokratik. Orientasi
pengambilan keputusan lebih menitikberatkan pd keyakinan pribadi dan
cenderung fokus pada hal-hal yg teknis. Individu dengan gaya ini
bersifat cepat dalam menyelesaikan masalah. Toleransi trhdp ambiguitas
dan kompleksitas kognitif mereka sangat rendah. Individu dengan gaya
ini merupakan individu yg focus trhdp sesuatu dan sering kali agresif.
Pengendalian yg ketat dan kecenderungan mendominasi org lain.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

2. ANALITIS

Individu dengan gaya ini memiliki focus trhdp keputusan yg bersifat


teknis dan kebutuhan akan kendali. Cenderung bersifat autokratik.
Individu dengan gaya ini menyukai pemecahan masalah dan berusaha
sekuat tenaga dalam mencapai hasil yg paling maksimal dalam situasi yg
dihadapinya. Mereka tidak cepat dalam pengambilan keputusan, mereka
menikmati keberagaman dan lebih menyukai laporan tertulis. Mereka
menyukai tantangan dan memperhatikan setiap detail situasi.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

3. KONSEPTUAL
Individu dengan gaya pengambilan keputusan konseptual memiliki tingkat
kompleksitas kognitif dan orientasi pd manusia yg tinggi. Mereka lebih cenderung
menggunakan data dari berbagai sumber dan mempertimbangkan berbagai alternative.
Individu dengan gaya ini cenderung idealis, menekankan pada etika dan nilai. Secara
umum mereka merupakan individu yg kreatif dan dpt cepat memahami hub yg
komplek. Mereka memiliki orientasi pada prestasi, penghargaan, pengakuan dan
kemandirian. Mereka pada umumnya adalah seorang pemikir daripada pelaksana.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

4. BEHAVIORAL
Individu dengan gaya pengambilan keputusan ini memiliki tingkat kompleksitas
kognitif yg rendah. Namum mereka memiliki perhatian yg mendalam terhadap
organisasi dan perkembangan orang lain. Individu dgn gaya ini cenderung suportif
dan memperhatikan bawahannya. Mereka memberikan konseling, terbuka dalam
menerima saran-saran, mudah berkomunikasi, menunjukan sikap hangat, empati,
persuasive, memiliki keinginan untuk kompromi dan menerima kelonggara kendali.
Oleh krn ini penggunaan data kurang, dan gaya ini cenderung focus pada jangka
pendek dan menggunakan pertemuan dalam berkomunikasi. Individu dengan gaya
ini menghindari konflik, mencari penerimaan, dan sangat berorientasi pada
manusia. Namun kadang kala mereka merasa tidak aman.
TABEL. GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INDIVIDU
ANALITIS KONSEPTUAL
1. Menyukai pemecahan masalah 1. Orientasi terhadap prestasi
2. Menginginkan jawaban terbaik 2. Berwawasan luas
3. Menginginkan control 3. Kreatif
4. Menggunakan berbagai data 4. Humanistik/artistic
5. Menyukai keragaman 5. Memberikan ide-ide baru
6. Inovatif 6. Berorientasi masa depan
7. Melakukan secara hati-hati 7. Independen
8. Menginginkan tantangan 8. Menginginkan pengakuan

DIREKTIF BEHAVIORAL
1. Mengharapkan hasil 1. Bersikap suportif
2. Agresif 2. Menggunakan persuasi
3. Bertindak cepat 3. Empati
4. Menggunakan aturan 4. Mudah berkomunikasi
5. Menggunakan intuisi 5. Menyukai pertemuan
6. Memiliki kemampuan verbal 6. Mengguanakn data yg terbatas
7. Kebutuhan akan kekuasaan 7. Kebutuhan akan afiliasi
PERSEPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Rowe & Boulgarides (1992), persepsi dapat dikatakan merupakan unsur
yg penting sebagai gerbang awal masuknya informasi dari lingkungan atau situasi
dari luar. Disini persepsi berlaku sebagai filter atau tanda-tanda yg dianggapnya
penting.
Pada kenyataannya informasi yg diperoleh melalui persepsi tentang suatu situasi
atau masalah melibatkan bias antara fakta situasi objektif dengan realitas
individual yg bersifat subjektif. Adanya bias persepsi ini akan membedakan antara
gaya individu yg satu dengan lainya dalam mengambil keputusan
NILAI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Unsur lainnya yg tdk kalah penting dalam memahami gaya pengambilan keputusan adalah nilai
(value). Dikatakan oleh Rowe dan Bougarides (1992), bahwa nilai mempunyai dampak yg
signifikan pd proses pengambilan keputusan, sehinga nilai dapat dipandang sebagai faktor kunci
dalam menentukan gaya pengambilan keputusan seseorang.
Nilai dapat dilihat sebagai penyediaan kerangka perseptual yg stabil dlm memengaruhi perilaku
seseorang, karena dibangun dan berkembang melalui pengalaman serta interaksi dengan
lingkungannya.
Bila persepsi berperan dalam mengartikan informasi atau situasi sesuai dengan realitas subjektif,
maka nilailah yg menggerakan (melalui motif) perilaku (gaya) tertentu dalam mencapai tujuan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
KELOMPOK
Dalam kehidupan sehari-hari, individu terikat pada kelompok.
Banyak keputusan-keputusan yg terjadi berdasarkan pd
kekuatan kelompok, bukan pada individu. Contoh dari hasil-
hasil pengambilan keputusan kelompok seperti: hukum,
kebijakan, dan bisnis.
Individu yg tdk terlibat dalam pengambilan keputusanpun,
dalam kesehariannya ikut dipengaruhi oleh tindakan maupun
pikirannya yg didasarkan pada keputusan yg telah ditetapkan.
Mengapa keputusan
kelompok lbh baik,
dibandingkan keputusan
individu??

1. Keputusan dalam kelompok dianggap lebih rasional dan lebih sedikit


memiliki bias
2. Keputusan dalam kelompok dibuat dalam prosedur yg demokratis,
keputusan yg diambil merupakan yg menguntungkan relasi interpersonal
3. Keputusan dalam kelompok memiliki kesempatan yg baik untuk
terimplementasi daripada individual.
5 MODEL ATURAN DIDALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KELOMPOK
1. Unanimity : diskusi berfungsi untuk menekan mereka yang menyimpang
agar sesuai
2. Majority wins : diskusi berfungsi menguatkan posisi mayoritas, yang
kemudian menjadi posisi kelompok
3. Truth wins : diskusi memunculkan posisi yg dianggap benar
4. Two-thirds majority : keputusan kelompok diambil hanya jika tercapai
mayoritas dua pertiga
5. First shift : kelompok mengambil keputusan konsisten dengan peralihan
opini yg pertama kali dikemukakan oleh anggota kelompok (Hogg dan
Vaughan, 2002)
BRAINSTORMING

Branstorming adalah proses di mana kelompok sebanyak


mungkin, sebisa mungkin, dan secepat mungkin menghasilkan
ide-ide, mengemukakan apa adanya ide yang muncul dalam
pikiran, dan tidak perlu menilai benar atau salahnya.
ATURAN BRAINSTORMING
1. Mengesampingkan kritik, evaluasi negative harus disimpan terlebih dahulu
2. Bebas mengemukakan saran, semakin liar idenya semakin baik, akan lebih
mudah “menjinakkan” ide daripada menciptakan ide
3. Mengharapkan kuantitas, semakin banyak ide, semakin besar kemungkinan
diterima
4. Melakukan kombinasi dan perbaikan, selain memberi saran ide. Anda juga
harus mengusulkan cara agar ide orang lain dapat diubah menjadi lebih baik
atau cara memadukan dua atau tiga ide (Taylor, Peplau dan Sears, 2009, hlm
384)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
BRAINSTORMING TIDAK OPTIMAL

Social loafing dan free riding : Adanya demotivasi di dalam kelompok karena
merasa idenya telah diwakili oleh anggota lain atau merasa ada ide yg lebih
daripada dirinya. Karakter ini cenderung alamiah didalam kelompok.
Production matching : anggota kelompok menggunakan kinerja rata-rata
kelompok untuk menentukan norma kinerja yg mengarahkan pengemukaan ide-
ide
Production blocking : kreatifitas dan produktivitas individu berkurang karena
orang lain mengemukakan ide-ide yang sama pada saat yg bersamaan
TERIMAKASIH...

Anda mungkin juga menyukai