Pengambilan keputusan
pada kelompok
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
1. DIREKTIF
Individu dengan gaya direktif adalah orang yg memiliki hasrat tinggi
trhdp kekuasaan dan cenderung bersifat autokratik. Orientasi
pengambilan keputusan lebih menitikberatkan pd keyakinan pribadi dan
cenderung fokus pada hal-hal yg teknis. Individu dengan gaya ini
bersifat cepat dalam menyelesaikan masalah. Toleransi trhdp ambiguitas
dan kompleksitas kognitif mereka sangat rendah. Individu dengan gaya
ini merupakan individu yg focus trhdp sesuatu dan sering kali agresif.
Pengendalian yg ketat dan kecenderungan mendominasi org lain.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
2. ANALITIS
3. KONSEPTUAL
Individu dengan gaya pengambilan keputusan konseptual memiliki tingkat
kompleksitas kognitif dan orientasi pd manusia yg tinggi. Mereka lebih cenderung
menggunakan data dari berbagai sumber dan mempertimbangkan berbagai alternative.
Individu dengan gaya ini cenderung idealis, menekankan pada etika dan nilai. Secara
umum mereka merupakan individu yg kreatif dan dpt cepat memahami hub yg
komplek. Mereka memiliki orientasi pada prestasi, penghargaan, pengakuan dan
kemandirian. Mereka pada umumnya adalah seorang pemikir daripada pelaksana.
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
4. BEHAVIORAL
Individu dengan gaya pengambilan keputusan ini memiliki tingkat kompleksitas
kognitif yg rendah. Namum mereka memiliki perhatian yg mendalam terhadap
organisasi dan perkembangan orang lain. Individu dgn gaya ini cenderung suportif
dan memperhatikan bawahannya. Mereka memberikan konseling, terbuka dalam
menerima saran-saran, mudah berkomunikasi, menunjukan sikap hangat, empati,
persuasive, memiliki keinginan untuk kompromi dan menerima kelonggara kendali.
Oleh krn ini penggunaan data kurang, dan gaya ini cenderung focus pada jangka
pendek dan menggunakan pertemuan dalam berkomunikasi. Individu dengan gaya
ini menghindari konflik, mencari penerimaan, dan sangat berorientasi pada
manusia. Namun kadang kala mereka merasa tidak aman.
TABEL. GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
INDIVIDU
ANALITIS KONSEPTUAL
1. Menyukai pemecahan masalah 1. Orientasi terhadap prestasi
2. Menginginkan jawaban terbaik 2. Berwawasan luas
3. Menginginkan control 3. Kreatif
4. Menggunakan berbagai data 4. Humanistik/artistic
5. Menyukai keragaman 5. Memberikan ide-ide baru
6. Inovatif 6. Berorientasi masa depan
7. Melakukan secara hati-hati 7. Independen
8. Menginginkan tantangan 8. Menginginkan pengakuan
DIREKTIF BEHAVIORAL
1. Mengharapkan hasil 1. Bersikap suportif
2. Agresif 2. Menggunakan persuasi
3. Bertindak cepat 3. Empati
4. Menggunakan aturan 4. Mudah berkomunikasi
5. Menggunakan intuisi 5. Menyukai pertemuan
6. Memiliki kemampuan verbal 6. Mengguanakn data yg terbatas
7. Kebutuhan akan kekuasaan 7. Kebutuhan akan afiliasi
PERSEPSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Menurut Rowe & Boulgarides (1992), persepsi dapat dikatakan merupakan unsur
yg penting sebagai gerbang awal masuknya informasi dari lingkungan atau situasi
dari luar. Disini persepsi berlaku sebagai filter atau tanda-tanda yg dianggapnya
penting.
Pada kenyataannya informasi yg diperoleh melalui persepsi tentang suatu situasi
atau masalah melibatkan bias antara fakta situasi objektif dengan realitas
individual yg bersifat subjektif. Adanya bias persepsi ini akan membedakan antara
gaya individu yg satu dengan lainya dalam mengambil keputusan
NILAI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Unsur lainnya yg tdk kalah penting dalam memahami gaya pengambilan keputusan adalah nilai
(value). Dikatakan oleh Rowe dan Bougarides (1992), bahwa nilai mempunyai dampak yg
signifikan pd proses pengambilan keputusan, sehinga nilai dapat dipandang sebagai faktor kunci
dalam menentukan gaya pengambilan keputusan seseorang.
Nilai dapat dilihat sebagai penyediaan kerangka perseptual yg stabil dlm memengaruhi perilaku
seseorang, karena dibangun dan berkembang melalui pengalaman serta interaksi dengan
lingkungannya.
Bila persepsi berperan dalam mengartikan informasi atau situasi sesuai dengan realitas subjektif,
maka nilailah yg menggerakan (melalui motif) perilaku (gaya) tertentu dalam mencapai tujuan.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM
KELOMPOK
Dalam kehidupan sehari-hari, individu terikat pada kelompok.
Banyak keputusan-keputusan yg terjadi berdasarkan pd
kekuatan kelompok, bukan pada individu. Contoh dari hasil-
hasil pengambilan keputusan kelompok seperti: hukum,
kebijakan, dan bisnis.
Individu yg tdk terlibat dalam pengambilan keputusanpun,
dalam kesehariannya ikut dipengaruhi oleh tindakan maupun
pikirannya yg didasarkan pada keputusan yg telah ditetapkan.
Mengapa keputusan
kelompok lbh baik,
dibandingkan keputusan
individu??
Social loafing dan free riding : Adanya demotivasi di dalam kelompok karena
merasa idenya telah diwakili oleh anggota lain atau merasa ada ide yg lebih
daripada dirinya. Karakter ini cenderung alamiah didalam kelompok.
Production matching : anggota kelompok menggunakan kinerja rata-rata
kelompok untuk menentukan norma kinerja yg mengarahkan pengemukaan ide-
ide
Production blocking : kreatifitas dan produktivitas individu berkurang karena
orang lain mengemukakan ide-ide yang sama pada saat yg bersamaan
TERIMAKASIH...