Disusun Oleh :
Anis Mahayati Salim Non Nimonika
Ayu Andini Rifki Kholifah Lestari
Dwi Yanti Rizki Dwi Safitri
Farah Alya Salsabila Salmiah
Julia Widya Pangestu Sri Utami Darwis
Marwah Azizah Vianty Ruth Silalahi
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang.
Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah
tentang “Konsep Pengambilan Keputusan Dalam Keluarga”.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang “Konsep Pengambilan
Keputusan Dalam Keluarga” ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan .................................................................................3
B. Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan .....................................................3
C. Tipe/Jenis Pengambilan Keputusan .................................................................................6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................................8
B. Saran .................................................................................................................................8
A. Latar Belakang
Pengambilan keputusan menyangkut masalah rumah tangga sering melibatkan
laki-laki dan perempuan yang telah menikah. Pendidikan, pemanfaatan
pendapatan, kepemilikan kekayaan keluarga, kegiatan luar rumah tangga,
penyaluran aspirasi dan pengelolaan rumah tangga (pekerjaan dapur, kebersihan
rumah dan mengasuh anak), dan lainnya merupakan contoh bidang pengambilan
keputusan. Menurut Sunaryo dan Zuriah (2004) persoalan penting dan dalam
skala yang besar bagi keluarga keputusan yang diambil sebaiknya dilakukan
musyawarah suami dan istri secara setara. Gender dikonstruksikan masyarakat
adalah perilaku-perilaku dan harapanharapan yang dikaitkan kepada perempuan
dan laki-laki (Laporan Penelitian Bank Dunia, 2002). Nilai, norma yang dianut,
agama, kepercayaan dan yang lain-lain yang tergantung pada perwujudan suatu
gender dalam masyarakat tidak selalu sama. Mencari nafkah dan memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan merupakan tugas dari seorang suami
secara umum sebagai kepala keluarga. Selain suami, istri juga mempunyai peran
yang sangat penting, yaitu sebagai pendamping suami di setiap saat dan ibu yang
siap menjaga dan membimbing anak-anaknya. Secara umum seorang suami
berperan sebagai kepala keluarga yang bertugas mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Membimbing istri dan mengayomi istri agar tetap di jalan yang benar juga
merupakan peran dari seorang suami. Membantu dan meringanka tugas istri
merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan suami, selain menjadi rekan
seorang istri. Membimbing anak-anak, menjaga dan menjadi pendamping suami
merukan hal penting yang dilakukan seorang istri (Dewi, 2011 dalam Lestari,
2015). Kenyataan, terdapat perbedaan peran antara suami dan istri di kehidupan
berumah tangga. Menurut Sunaryo dan Zuriah (2004) penentuan urusan keluarga
lebih banyak ditentukan oleh istri, sedangkan hal-hal yang berkaitan dengan
pemanfaatan pendapatan, pemilikan kekayaan keluarga, penentuan kegiatan luar
rumah dan penyaluran aspirasi lebih banyak ditentukan oleh seorang suami. Istri
lebih berperan dalam pengambilan keputusan yang bersifat domestik dan
reproduktif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan?
2. Apa saja jenis/tipe dalam pengambilan keputusan?
C. Tujuan
1. Agar mahasiswa dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis/tipe dalam pengambilan
keputusan
BAB II
PEMBAHASAN
Kemudian terdapat enam faktor lain yang juga ikut mempengaruhi pengambilan
keputusan :
1. Fisik
Didasarkan pada rasa yang dialami pada tubuh, seperti rasa tidak
nyaman, atau kenikmatan. Ada kecenderungan menghindari tingkah laku
yang menimbulkan rasa tidak senang, sebaliknya memilih tingkah laku yang
memberikan kesenangan.
2. Emosional
Didasarkan pada perasaan atau sikap. Orang akan bereaksi pada suatu
situasi secara subyektif.
3. Rasional
Didasarkan pada pengetahuan orang-orang mendapatkan informasi,
memahami situasi dan berbagai konsekuensinya.
4. Praktikal
Didasarkan pada keterampilan individual dan kemampuan
melaksanakan. Seseorang akan menilai potensi diri dan kepercayaan dirinya
melalui kemampuannya dalam bertindak.
5. Interpersonal
Didasarkan pada pengaruh jaringan sosial yang ada. Hubungan antar
satu orang ke orang lainnya dapat mempengaruhi tindakan individual.
6. Struktural
Didasarkan pada lingkup sosial, ekonomi dan politik. Lingkungan
mungkin memberikan hasil yang mendukung atau mengkritik suatu tingkah
laku tertentu.
A. Kesimpulan
Pengambilan keputusan adalah permulaan dari aktifitas manusia yang sadar
dan terarah, baik secara individu, kelompok atau institusional, sehingga
pengambilan keputusan menjadi aspek yang penting dalam suatu pengelolaan atau
manajemen.
Setiap pengambilan keputusan dalam keluarga tidak bisa ditentukan oleh satu
anggota keluarga saja, kecuali pada fase lajang, namun di fase lajangpun masih
bisa dipengaruhi orangtua, maka dari itu keliahan menilai profile klien dengan
mengidenifikasi melalu wawancara singkat yang cermat merupakan cara
sederhana yang bisa dilakukan seorang marketer atau clien relation untuk
‘mengenal’klien dan menyusun strategi apa yang akan dijalankannya.
B. Saran
Sebaiknya keputusan yang akan diambil didalam keluarga harus dirundingkan
terlebih dahulu dengan anggota keluarga yang lain karena jika tidak dirundingkan
terlebih dahulu dapat menimbulkan konflik atau masalah.Menciptakan keputusan
yang harmonis itu perlu, supaya menimbulkan keputusan yang positif dan
menguntungkan bagi seluruh anggota keluarga dan jangan mementingkan diri
sendiri.
Dan semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan promosi
kesehatan dan penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
https://dedeneur.wordpress.com/2012/10/08model-pengambilan-keputusan
keputusan-tipe-tipe-pengambilan-dan-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
pemecahan-masalah/
http://www.de-faisal.com/manaj.pengamb.keputusan.html