Anda di halaman 1dari 1

Belakangan ini dinamika politik Indonesia diwarnai polemik, lantaran ketua umum Partai

Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar mengusulkan untuk menunda pemilu tahun 2024
mendatang. Mereka berdalih pemilu diundur agar momentum perbaikan ekonomi akibat
pandemi tidak hilang dan mengakibatkan sektor ekonomi mengalami penurunan karena
terganggu oleh hajatan politik pemilu selain itu pernyataan bahwa negara masih dilanda
pandemi Covid-19 juga ikut menjadi alasan. Wacana ini didukung beberapa ketua umum partai
lainnya yakni Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Amanat
Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Seperti yang kita tahu bahwa pemilu rutin diadakan setiap 5 tahun sekali dan itu sudah menjadi
hak rakyat untuk melaksanakan pemilu demi menjaga demokrasi di indonesia.

Kesimpulannya, ada 3 alasan yang mendasari gagasan tersebut naik ke publik, diantaranya.
· Masih terdampak pandemi
· Tingginya kepuasan akan kepemimpinan Joko Widodo
· Anggaran pemilu yang dianggap besar dan tidak memungkinkan untuk kondisi sekarang.
Meninjau dari permasalahan diatas, sebagai respon dalam menanggapi isu di atas, mayoritas
warga menentang hal tersebut karena mereka mengharapkan perubahan. Dan bahkan
mahasiswa menunjukan respon melawan gagasan tersebut dengan turun ke jalan untuk
mencari penegasan dari kelangsungan isu tersebut. Namun aksi demonstrasi ini mendapat
respon yang masih abu² dari pihak pemerintahan dimana tidak ada penegasan bahwa pemilu
tidak jadi ditunda secara gamblang.

Anda mungkin juga menyukai