Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri dan Organisasi
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Fikrullabib Shidiq
2023
1. PENDAHULUAN
Sebelum sampai pada definisi psikologi industri dan organisasi ada tiga hal yang perlu
kita pahami terlebih dahulu, yaitu apa definisi dari psikologi; apa definisi industri; dan
apa definisi organisasi sehingga kita dapat menjadi satu kesatuan yang membentuk ilmu
psikologi industri dan organisasi.
Psikologi merupakan ilmu ilmiah yang mempelajari perilaku dan proses mental.
Pertama ilmu ilmiah, yaitu suatu penggunaan metode sistematis untuk mengamati
lingkungan termasuk perilaku manusia untuk menarik kesimpulan. Kedua perilaku, segala
perbuatan yang di lakukan dan dapat di amati. Ketiga, proses mental, pikiran, perasaan,
dan motif yang di rasakan seseorang secara personal, namun tidak dapat diamati .
Sedangkan untuk definisi stres, yaitu bentuk adaptasi yang disebabkan oleh perbedaan
individu, yang merupakan konsekuensi dari setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang
muncul akibat adanya tuntutan khusus pada seseorang . Untuk menjawab persoalan
tersebut, maka psikologi berintegrasi dengan industri dan organisasi dengan memberikan
solusi praktis yaitu, person– environment fit. Apa itu person–environment fit? Secara
sederhana dapat diartikan dengan kesesuaian antara lingkungan kerja seseorang dengan
apa yang dikerjakan.
2. DEFINISI INDUSTRI DAN DEFINISI PSIKOLOGI INDUSTRI
Psikolog PIO yang bekerja pada cakupan ini menghabiskan waktu di perusahaan-
perusahaan untuk program pelatihan, yaitu mengajarkan kepada karyawan baru
bagaimana melakukan pekerjaan mereka, dan mengajarkan kepada karyawan yang
sudah baik bagaimana melakukan pekerjaan baru dengan peralatan baru.
2. PENGEMBANGAN ORGANISASI(Organizational Development)
Orang yang bekerja untuk area ini melakukan pengukuran dan peningkatan sikap
yang berhubungan dengan pekerjaan, seperti kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
Psikolog PIO mungkin mengembangkan dan mengelola survei sikap kepada
karyawan dalam upaya untuk memahami apa yang disukai dan tidak disukai
karyawan tentang pekerjaan mereka. PIO merupakan bidang yang elektik, yaitu
bidang yang mengabungkan konsep, ide, teknik, dan teori dari berbagai macam
disiplin sehingga PIO berbeda dari banyak bidang lain. PIO adalah bidang berbasis
bukti yang berarti bahwa hal-hal yang dilakukan praktisi didasarkan pada metode dan
prinsip ilmiah . Artinya, pendekatan ilmiah dan praktik di lapangan adalah bagian
penting dari PIO. Hal lain yang membedakan PIO dengan bidang keilmuan yang lain,
yaitu mengaplikasikan prinsip psikologi sehingga membuat PIO berbeda dari bidang
yang biasanya diajarkan di perguruan tinggi bisnis. Meskipun banyak topik yang
dibahas, ada kesamaan konteks yang ditemukan dalam manajemen sumber daya
manusia atau konteks perilaku organisasi. Meskipun demikian, terdapat perbedaan
utama antara PIO dan bidang keilmuan bisnis.
5. ETIKA DALAM PIO
Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti, praktisi, dan psikolog dari berbagai
cabang keilmuan psikologi termasuk PIO, mereka bekerja berdasarkan kode etik. Kode
etik psikologi dikembangkan selama bertahun-tahun oleh APA (American Psychological
Association) atau asosiasi psikologi Amerika. Kode etik ini mencakup prinsip etika dan
pernyataan perilaku profesional yang sesuai. Kebanyakan psikolog PIO dipandu oleh
prinsip-prinsip ini dalam pekerjaan profesional mereka (Spector, 2012). Menurut Levy
(2010) ada lima prinsip umum yang berfungsi sebagai tujuan bagi psikolog berdasarkan
kode etik, yaitu:
1. Membantu orang lain tanpa melukai;
2. Membangun hubungan berdasarkan kepercayaan;
3. Menegakkan integritas tinggi dalam pengajaran, penelitian, dan praktik psikologi;
4. Bersikap adil dalam semua hubungan dan tindakan profesional; dan
5. Menghormati hak dan martabat semua orang.
Lima prinsip ini harus menjadi panduan perilaku psikolog dalam semua aspek
pekerjaan profesional mereka. Sehubungan dengan penelitian, kode etik memberikan
beberapa ketentuan tambahan. Pertama, penelitian harus disetujui oleh lembaga
pendukung, seperti universitas atau rumah sakit. Untuk mendapatkan persetujuan
biasanya dilakukan oleh institusi dewan peninjau yang bertugas untuk meninjau setiap
proyek penelitian dan mempertimbangkan peraturan etika dan keselamatan. Kedua,
partisipan harus diperlakukan secara adil dan keputusan mereka untuk berpartisipasi
dalam penelitian sudah di ketahui. Hal ini melibatkan informed consent yang
menyediakan informasi tentang tujuan penelitian, hak partisipan untuk menolak terlibat,
potensi risiko dan manfaat pada partisipan, dan petunjuk pengisian mengenai penelitian.
Ketiga, psikolog diharuskan menjaga kerahasiaan data dan terkadang menjaga anonimitas
partisipan. Keempat, peneliti secara etis terikat untuk menghindari penggunaan tipuan
dalam penelitian apabila memungkinkan. Jika tipuan dalam penelitian diperlukan, peneliti
diharuskan melakukan penjelasan pada partisipan bahwa ini hanya tipuan. Terakhir, ada
persyaratan etis untuk perawatan dan penggunaan hewan dalam penelitian (Levy, 2010).
Sedangkan APA membagi 10 cakupan bidang yang boleh dilakukan oleh para
psikolog PIO berdasarkan kode etik (www.apa.org/ethics/). Berikut 10 cakupan bidang
tersebut:
1. Memecahkan masalah etika;
2. Kompetensi;
3. Hubungan antar individu;
4. Privasi dan kerahasian;
5. Pengiklanan & pernyataan publik;
6. catatan penyimpinan dan keuangan;
7. pendidikan dan pelatihan;
8. penelitian dan publikasi;
9. penilaian; dan
10. terapi lainnya.
Sebagai suatu kesimpulan, kode etik bagi para psikolog adalah untuk melakukan
yang terbaik tanpa melukai orang lain melalui pekerjaan professional mereka. Hal ini
berarti Psikolog harus menghindari melakukan tindakan ilegal atau tidak bermoral yang
dapat membahayakan seseorang baik secara fisik maupun psikologis. Di lain hal,
psikolog memiliki tanggung jawab sosial untuk menggunakan keilmuan mereka
membantu orang lain. Dengan kata lain, tujuan utama dari profesi psikolog adalah untuk
meningkatkan kondisi manusia melalui penerapan psikologi, sedangkan untuk psikolog
PIO berarti untuk meningkatkan organisasi sehingga suatu organisasi dapat berfungsi
dengan baik dan membantu meningkatkan kesejahteraan para karyawannya (Spector,
2012).
6. RINGKASAN
• Peran psikologi pada ilmu PIO adalah untuk menjawab persoalan yang berkaitan
dengan psikologis dengan mengabungkan industri dan organisasi sebagai suatu cara
praktis untuk memecahkan masalah yang muncul.
• Psikologi industri adalah cabang ilmu tertua yang mencoba menggunakan sudut
pandang manajemen melalui efisiensi organisasi dengan menggunakan sumber daya
manusia yang tepat atau orang yang terkait dengan masalah desain pekerjaan yang
efisien, pemilihan karyawan, pelatihan karyawan, dan penilaian kinerja.
• Peran psikologi sosial menjadi tonggak sejarah berdirinya PIO di mana studi oleh
Hawthorne yang dimulai dari tahun 1927 hingga 1932 oleh Elton Mayo. Studi ini
mencoba untuk meningkatkan produktivitas dengan memanipulasi pencahayaan,
waktu istirahat, dan jam kerja karyawan yang hasilnya menunjukkan bahwa sikap
pekerja memainkan peran penting pada produktivitas.
• Ruang lingkup PIO mencakup:
-Personnel psychology;
-Psikologi organisasi;
-Rekayasa manusia;
-Pelatihan dan pengembangan;
-Pengembangan organisasi; dan
-Kualitas kehidupan kerja.
Etika dalam PIO meliputi beberapa prinsip umum.
• membantu orang lain tanpa melukai;
• membangun hubungan berdasarkan kepercayaan;
• menegakkan integritas tinggi dalam penga- jaran, penelitian, dan praktik psikologi;
• bersikap adil dalam semua hubungan dan tindakan profesional; dan
• menghormati hak dan martabat semua orang.