Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Mahakuasa atas perlindungan-Nya kami dapat
menyelesaikan Makalah Psikologi Industri. Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada
Dosen Pembimbing Kuliah Psikologi Positif dan pihak-pihak lain yang telah mendukung dalam
kelancaran pembuatan makalah ini. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk melengkapi dan memenuhi persyaratan yang diwajibkan kepada penulis untuk
mengerjakan tugas Mata Kuliah Psikologi Positif. Di dalam penulisan ini, saya mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyusun laporan ataupun tugas lain di masa
yang akan dating. Akhirnya saya mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat, tidak
hanya bagi saya, tetapi juga untuk rekan-rekan mahasiswa. Akhir kata saya mengucapkan terima
kasih.
Surabaya,

Penulis

November 2016

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

II

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASLAH

1.3 TUJUAN

BAB II KAJIAN TEORI


2.1 PENGERTIAN PSIKOLOGI MENURUT BEBERAPA AHLI

5
5

2.2 PENTINGNYA ILMU PSIKOLOGI POSITIF DALAM


DUNIA BISNIS
2.3 RUANG LINGKUP PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI.

6
7

BAB IV PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

10

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Psikologi dalam pengertian umum adalah ilmu yang mempelajari tentang tingkah-laku
manusia. Bagi orang awam seringkali Psikologi disebut dengan ilmu jiwa karena
berhubungan dengan hal-hal psikologis/kejiwaan. Sama seperti ilmu-ilmu yang lain, maka
Psikologi memiliki beberapa sub bidang seperti Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis,
Psikologi Sosial, Psikologi Perkembangan, Psikologi Lintas Budaya, Psikologi Industri &
Organisasi, Psikologi Lingkungan, Psikologi Olahraga, dan Psikologi Anak & Remaja. Dari
beberapa sub bidang tersebut Psikologi Industri dan Organisasi (PIO) merupakan bidang
khusus yang memfokuskan perhatian pada penerapan-penerapan ilmu Psikologi bagi
masalah-masalah individu dalam perusahaan yang secara khusus menyangkut penggunaan
sumber daya manusia dan perilaku organisasi.
Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam dunia kerja.
Munandar (2001) memberikan pengertian yang lebih rinci bahwa ilmu psikologi
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam perannya sebagai tenaga kerja
dan sebagai konsumen, baik secara perorangan maupun secara kelompok, dengan maksud
agar temuannya dapat diterapkan dalam industri dan organisasi untuk kepentingan dan
kemanfaatan bersama.
Istilah psikologi industri dan organisasi merupakan terjemahan dari Industrial and
Organizationa Psychology. Perlu ditambahkan bahwa industri tidak hanya terjemahan dari

industri tetapi mencakup juga pengertian business (perusahaan). Selain itu psikologi industri
dan organisasi merupakan hasil perkembangan psikologi umum, psikologi eksperimen dan
psikologi kusus. Secara terminologi, psikologi dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan
yang memepelajari aktifitas-aktifatas manusia dalam hubungannya dengan lingkungan.
Industri dan organoisasi dapat diartikan sebagai suatu badan usaha dari perrkumpulan
ke;lompok manusia yang mempunyai tujuan bersama untuk menghasilkan suatu produk
tertentu.
Berdasarkan pengertian diatas psikologi perusahaan dan organisasi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari aktifitas-aktifitas manusia dalam hubungannya dengan
kehidupan lingkungan perusahan atau orgasnisasi.
Pada umumnya, di semua tempat kerja selalu terdapat sumber bahaya yang dapat
mengancam keselamatan dan kesehatan kerja. Di lingkungan kerja itu sendiri terdapat
potensi-potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
Termasuk potensi bahaya psikologi.
Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan
perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian,
motivasi, temperamen, pendidikan, sistem seleksi dan klasifikasi pekerja yang tidak sesuai,
kurangnya keterampilan pekerja dalam melakukan pekerjaannya sebagai akibat kurangnya
latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis dan tidak
serasi dalam organisasi kerja.
Bahaya psikologi dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek berdasarkan kategori
karakteristik kerja, organisasi, dan lingkungan kerja, dimana dapat menyebabkan bahaya.

Hal ini menunjukkan bahwa karakteristik kerja dapat digunakan untuk menggambarkan
bahaya kaitannya dengan hubungan kerja (context to work) yang dapat meliputi budaya dan
fungsi organisasi, peran dalam organisasi, perkembangan karir, pengawasan kerja, hubungan
interpersonal dan isi dari pekerjaan (content of work) yang dapat meliputi desain kerja,
beban kerja, jadwal kerja, lingkungan kerja dan peralatan kerja. Kondisi yang tidak pasti dari
aspek kerja ini dapat menimbulkan stress dan berbahaya bagi kesehatan.
Prinsip-prinsip psikologi belajar dan social yang berguna membentuk kelompokkelompok kerja yang lebih produktif dalam mengelola frustasi, konflik dan stress karyawan,
sedangkan prinsip=pronsip motivasi dan emosi berguna untuk memotivasi dan meberi
kepuasan dan meningkatkan produktifitas dan prestasi kerja.
Apabila stress dan ketegangan yang berkepanjangan, tanpa adanya penyelesaian yang
segera akan berdampak timbulnya gangguan kesehatan fisik dan mental pekerja.
Selanjutnya, gangguan kesehatan tersebut akan menjadi stress baru dan membentuk suatu
lingkaran setan. Pada gilirannya, kesehatan yang terganggu tersebut juga akan mengganggu
tampilan kerja individu. Pekerja menjadi kurang fokus, motivasi kerja menurun dan tingkat
keterampilannya menurun. Hal ini tentu akan menggannggu proses produksi secara umum.
1.2. Rumusan Masalah
1. Pengertian dan Sejarah Psikologi Industri ?
2. Apa definisi potensi bahaya psikologi di lingkungan kerja ?
3. Bagaimana upaya mengatasi masalah psikis dalam industri dan organisasi ?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian dan Sejarah Psikologi Industri ?
2. Mengetahui definisi potensi bahaya psikologi di lingkungan kerja
3. Mengetahui upaya mengatasi masalah psikis dalam industri dan organisasi ?

BAB II
KAJIAN TEORI

Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan
dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harafiah psikologi
diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu
merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri
keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti
dengan istilah psikis.

2.1 Pengertian Psikologi Menurut Beberapa Ahli


Psikologi industry/organisasi merupakan suatu ilmu yang di dalam psikologi, adapun pengertian
dari psikologi industry/organisasi dari beberapa tokoh, yaitu:
1. Guion (1983), Psikologi industri organisasi adalah studi tentang hubungan antara manusia
dengan dunia kerja. Riset terhadap manusia kemana mereka pergi, mereka bertemu dan apa
yang mereka lakukan untuk memenuhi kehidupannya.
2. lum dan Taylor (1968), Psikologi industri organisasi adalah aplikasi yang simple atau
pendalaman dari fakta-fakta dan prinsip-prinsip psikologis yang berkaitan dengan manusia
dalam konteks bisnis dan industri.
3. A.S. Munandar (1994), Psikologi industri organisasi adalah ilmu yg mempelajari perilaku
manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja & konsumen baik secara perorangan maupun
secara kelompok.
4. Munsterberg (dalam Berry 1998) adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam
dunia kerja.
Jadi Psikologi industry dan organisasi yaitu ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen yang baik secara perorangan maupun
secara kelompok untuk kepentingan dan kemanfaatan bersama.

Sejak kelahirannnya pada tahun 1998, psikologi positif telah banyak diaplikasiakan
dalam banyak bidang, termasuk bidang konseling dan psikoterapis, arsitektur, ekonomi,
desain, politik, linguistik, agama dan pendidikan. Diener (2000), seorang ahli psikologi
positif, telah menunjukkan bahwa ukuran-ukuran kesejahteraan subjektif (Subjektif WellBeing) berkorelasi dengan kesehatan umum, serta menjadi basis bagi kebijakan pemerintah,
indikator ekonomi, dan dasar asesmen politis terhadap keberhasilan suatu negara.
Dalam hal ini kebahagiian didalam pekerjaan dapat didefinisikan dalam beberapa hal
yaitu kenikmatan (pleasure), keterlibatan (engagement), dan rasa akan makna (sense of
meaning) yang berguna untuk meningkatkan pendapatan, keuntungan, kebertahanan staf,
loyalitas konsumen, dan keamanan tempat kerja.
Lima langkah yang disarankan Coplan (2009) dan Schener (2008) secara ringkasoperasional untuk menerapkan pengetahuan psikologi positif dalam dunia bisnis adalah
sebagai berikut:
1. Mencari kekuatan pribadi, dalam arti mengerjakan apa yang terbaik kita kerjakan
secara alami memberikan kita kegembiraan
2. Menggunakan kekuatan dengan cara-cara yang baru
3. Membangun relasi positif, antara lain dengan melakukan kunjungan untuk
mengucapkan rasa terima kasih kepada orang lain yang bermakna (gratitude
Visit)
4. Mengukur hasilnya
5. Melakukan pengaturan terhadap diri sendiri (self-regulation)
2.2Pentingnya Ilmu Psikologi Positif Dalam Dunia Bisnis
Pentingnya ilmu psikologi positif dalam dunia bisnis, sebagai berikut:

1. Rasa keterlibatan (engagement) karyawan dalam pekerjaannya sangat dipengaruhi oleh


perasaan karyawan, bahwa pekerjaannya sangat penting dan sangat relevan baginya
(meaningfullness).
2. Empat konstruk psikologi positif berperan dalam sensitivitas konsumen terhadap kinerja
sosial perusahaan (Giacolne,2005). Keeempat konstruk psikologi tersebut adalah
apresiasi (gratitude), harapan (hope), spiritualitas dan generativitas.
3. Dalam bidang POB (Positive Organization Behavior), diketahui bahwa para pemimpin
yang berpengharapan (hopeful leaders) dapat memiliki efek menular terhadap resiliensi
para karyawan dan keseluruhan level organisasi yang tengah mengalami perubahan ang
bersifat traumatis (gambar bagan)
4. Emosi positif memungkinkan pekerja untuk mengembangkan negosiasi yang berhasil
Orientasi-orientasi individualistis/kolektivitas dari karyawan merupakan prediktor bagi
kesejahteraan afektif (affective well-being) karyawan dalam pekerjaannya.

2.3 Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi.


1. Psikologi Industri Dan Organisasi Mempelajari Perilaku Manusia.Yang dimaksudkan dengan
perilaku manusia adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia, baik yang secara
langsung dapat diamati, seperti berjalan, melompat, menulis, duduk, berbicara dan

sebagainya. Maupun yang tidak dapat diamati secara langsung, seperti berpikir, perasaan,
motivasi dan sebagainya.
2. Perilaku Manusia Dipelajari Dalam Perannya Sebagai Tenaga Kerja Dan Sebagai Konsumen.
Manusia dipelajari dalam interaksi dengan pekerjaannya., dengan lingkungan fisik dan
lingkungan psiko-sosialnya di pekerjaannya. sebagai tenaga kerja manusia menjadi anggota
organisasi industri dan sebagai konsumen ia menjadi pengguna dari produk atau jasa dari
organisasi perusahaan.
3. Perilaku Manusia Dipelajari Secara Perorangan Dan Secara Kelompok.
Dalam organisasi ada unit kerja. Unit kerja yang besar terdiri dari unit kerja yang lebih
kecil dan masing terdiri dari unit kerja yang lebih kecil lagi. dalam hubungan ini dipelajari
bagaimana dampak satu kelompok atau unit kerja terhadap perilaku seorang tenaga kerja dan
sebaliknya. juga dipelajari sejauh mana struktur, pola dan jenis organisasi mempengaruhi
tenaga kerjanya, terhadap kelompok tenaga kerja dan terhadap seorang tenaga kerja.
Tentang konsumen dapat berbentuk, sejauh mana ada reaksi yang sama dari kelompok
konsumen dengan ciri-ciri tertentu terhadap iklan suatu produk. Berdasarkan temuan
dikembangkan teori aturan atau hukum dan prinsip yang dapat diterapkan kembali kedalam
kegiatan industri dan organisasi untuk kepentingan tenaga kerja, konsumen dan
organisasinya dan untuk menguji ketepatannya. Contohnya ditemukannya data tentang
perbedaan manager yang berhasil dan yang tidak.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Psikologi industri dan Organisasi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di
tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan kelompok, semangat kerja
karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja, seleksi pegawai, strategi pemasaran,
rancangan alat kerja, dan berbagai masalah lainnya. Psikolog industri meneliti dan
mengidentifikasi bagaimana perilaku dan sikap dapat diimprovisasi melalui praktik
penggajian, program pelatihan, dan sistem umpan balik. Perkembangan psikologi industri di
Indonesia sangat dipengaruhi oleh perkembangan psikologi di negara-negara barat terutama
Amerika Serikat. Perkembangan psikologi industri di Indonesia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan psikologi di negara-negara barat terutama Amerika Serikat. Psikologi sebagai
ilmu dimulai dengan pendirian laboratorium pada tahun 1875 oleh Wilhelm Wundt, di
Leipzig Jerman. Dari titik awal inilah dimulai eksperimen-eksperimen dengan menggunakan
metode ilmiah yang mempelajari gejala-gejala psikis seperti proses pengenalan, pengamatan,
ingatan, pikiran dan sebagainya. Bidang ini dinamakan Psikologi Eksperimen.
Potensi bahaya psikologi adalah potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh
kondisi aspek-aspek psikologis ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan
perhatian seperti penempatan pekerja yang tidak sesuai dengan bakat, minat, kepribadian,
motivasi, tempramen, pendidikan, system seleksi, dan klasifikasi terhadap pekerja yang tidak
sesuai, kurangnya ketrampilan pekerja dalam melakukan pekarjaannya sebagai akibat
kurangnya latihan kerja yang diperoleh, serta hubungan antara individu yang tidak harmonis
dan tidak serasi dalam organisasi kerja.
Adapun beberapa langkah yang perlu dilakukan para pemimpin untuk memotivasi para
pekerjanya guna mengatasi masalah psikis dalam industry dan organisasi adalah dengan :
Tingkatkan motivasi kerja pekerja melalui training, Berikan reward bagi pekerja yang
berprestasi, Lakukan pendekatan untuk mengoptimalkan kinerja pekerja dan Adakan
kegiatan khusus untuk membangun kekeluargaan antara pekerja dan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
http://artipsikologi.wordpress.com/tag/definisi-psikologi-industri-organisasi/
http://saharpratama.blogspot.com/2011/06/sejarah-psikologi-industri-dan.html
http://utamitamii.blogspot.com/2012/09/pengertian-latar-belakang-dan-ruang.html

Anda mungkin juga menyukai