Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahnya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah Mata Kuliah Psikologi
Perusahaan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selama melakukan penyusunan dan penulisan, kami banyak menghadapi tantangan


dan hambatan. Semuanya itu dapat teratasi berkat bantuan dari Bapak dan Ibu dosen, teman-
teman dan ridho Allah SWT. Pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima
kasih yang tulus kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan lancar.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dikarenakan


keterbatasan data yang didapat. Oleh karena itu, diharapkan adanya kritik dan saran yang
mendukung dari semua pihak.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Majalengka, 23 Juni 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 5


2.1 Pengertian Ilmu Psikologi dan Industri............................................................................. 5
2.2 Sejarah Lahirnya PIO ........................................................................................................ 5
2.3 Perkembangan PIO di Indonesia ...................................................................................... 9
2.4 Teori Psikologi Industri dan Organisasi ......................................................................... 10
2.5 Spesialisasi Psikologi Industri dan Organisai.............................................................................. 11
2.6 Peran Psikolog Dalam Industri dan Organisai ............................................................................ 12
2.7 Ruang Lingkup Psikilogi Industri dan Organisai ....................................................................... 18
2.8 Obyek Kajian Psikologi Industri .................................................................................................. 19
2.9 Aspek – Aspek Psikologi Industri dan Organisasi ....................................................................... 19
2.10 Manfaat Psikolgi Industri dan Organisasi ................................................................................... 20

BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 21


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 21
3.2 Saran .............................................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 22

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ditinjau dari derivasi asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu.

Secara harfiah psikologi dapat didefiniskan sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang
mempelajari tentang gejala gejala kejiwaan. Tetapi dalam perjalanan sejarah, selanjutnya ada
pergeseran pengertian psikologi, yaitu sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku atau
perilaku manusia. Hal ini didasarkan atas pandangan bahwa jiwa yang mengandung
artiabstrak itu sukar dipelajari secara obyektif.

Selain itu keadaan jiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir seluruh tingkah
laku manusia. Psikologi adalah termasuk ilmu barudalah khazanah kelimuan modern
dibanding dengan ilmu ilmu lain. Sejarah dan perkembangannya sehingga disebut sebagai
ilmu modern yang berdiri sendiri memisahkan diri dari ilmu filsafat melalui dinamika,
perdebatan panjang dari para sarjana dan tokoh psikologi dari masa kemasa.

Sampai saat ini keilmuan psikologi terus berkembang, baik dari sisi teori dan materi
kajian sesuai dengan keadaan manusia dan lingkungannya yang juga senantiasa berproses.
Mempelajari psikologi adalah salah satu usaha untuk mengenal dan memahami manusia.

Meskipun pada saat ini ilmuwan dan sarjana psikologi telah sepakat bahwa obyek
materiil dari psikologi adalah tingkah laku, akan tetapi berkaitan dengan arti tingkah laku
sendiri dan tingkah laku yang sebagaimana dipelajari dalam ilmu psikologi, masih menjadi
bahan perdebatan dikalangan sarjana dan ilmuwan psikologi. Seperti misalnya para ahli
psikologi aliran psikoanalisa mengkaitkan tingkah laku dengan aspek aspek ketidaksadaran.
Sedangkan pada perspektif behaviorisme lebih memfokuskan perhatian pada aspek aspek
obyektif dan kasat mata yang dapat diamati dari tingkah laku. Pandangan - pandangan
yang berbeda ini menyebabkan munculnya berbagai macam usaha merumuskan psikologi
dari latar belakang keilmiahannya masing masing.

3
Dari perdebatan dan pergulatan keilmuan dari sarjana sarjana psikologi dan ditambah
dengan pengaruh dari induk dari segala ilmu yaitu filsafat, keilmuan psikologi terus
berkembang dari masa kemasa. Ilmu pengetahuan mengenal dengan apa yangdisebut kaidah
ilmiah universal yaitu dalil-dalil, pengertian - pengertian, aksioma - aksioma yang berlaku
umum. Psikologi sebagai sistem keilmuan harus memiliki kaidah ini dan hal ini berarti bahwa
psikologi harus mempelajari manusia dalam pengertian - pengertian yang berlaku umum di
samping mempelajarinya sebagai totalitas kepribadian yang unik.

Makalah ini mencoba membahas kembali sejarah perkembangan keilmuan psikologi


sejak dari kemunculannya hingga bisa dikategorikan sebagai keilmuan yang ilmiah sehingga
dapat berdiri sendiri memisahkan diri dari filsafat. Secara garis besar sejarah perkembangan
psikologi dibagi menjadi tiga periodesasi, yaitu psikologi pada periode filsafat dimana
psikologi masih menjadi bagian dari ilmu filsafat, periode psikologi sebagai bagian dari ilmu
Faal, dan psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri (akhir abad ke-19). Makalah ini juga
membahassejarah masuk dan berkembangnya psikologi di Indonesia..

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah
1. Pengertian Ilmu Psikologi dan Industri
2. Sejarah Lahirnya PIO
3. Perkembangan PIO di Indonesia
4. Teori Psikilogi Industri dan Organisasi
5. Spesialisasi Psikolog Dalam Industri dan Organisasi
6. Peran Psikolog Dalam Industri dan Organisasi
7. Ruang Lingkup Psikologi Dalam Industri dan Organisasi
8. Obyek Kajian Psikologi Industri
9. Aspek – Aspek Psikologi Industri dan Organisasi
10. Manfaat Psikologi Industri dan Organisasi

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini di susun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Perusahaan

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Psikologi dan Industri

Psikologi industri dan organisasi merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi.
Psikologi industri dan organisasi membahas psikologi dalam lingkup organisasi atau
aturan kerja. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut psikologi industri dan
organisasi. Inggris menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai Occupational
Psychology. Work and Organisational Psychology merupakan istilah yang digunakan di
Eropa dan di Amerika cabang psikologi ini disebut sebagai Industrial and Organizational
Psychology.

Pengertian Psikologi Industri dan Organisasi menurut Para Ahli :


 Blum dan Naylor, menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai aplikasi
dari fakta dan prinsip psikologi pada masalah dalam konteks bisnis dan indutri.
 Guion, menjelaskan psikologi industri dan organisasi sebagai keilmuan yang
mempelajari mengenai hubungan antara manusia dengan dunia kerja.
 A.S Munandar, mendefinisikan psikologi industri dan organisasi sebagai
keilmuan yang mempelajari tingkah laku dari manusia yang dikaitkan dengan
perannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik secara perorangan atau sebagai
kelompok.
 Munsterberg, menyebutkan psikologi industri dan organisasi sebagai keilmuan
yang mempelajari perilaku dari manusia didalam dunia kerja.

2.2 Sejarah Lahirnya PIO

Perkembangan psikologi industri dan organisasi dapat dibagi menjadi beberapa fase.
Fase yang paling awal adalah masa sebelum perang dunia terjadi. Berikut ini perkembangan
psikologi industri dan organisasi :

 Pra Perang Dunia – Tahun awal (1900 hingga 1916)


Ada empat tokoh penting pada awal perkembangan psikologi industri dan organisasi,
antara lain :

5
1. Psychology of Advertising (Walter Dill Scott)
Pada Tahun 1901, Walter Dill Scott mengemukakan penggunaan psikologi di
bidang periklanan. Walter Dill Scott kemudian menerbitkan buku yang berjudul The
Teory of Advertising di tahun 1903 dan The Psychology of Advertising tahun 1908.
Buku tersebut dipandang sebagai buku pertama yang membahas dunia kerja dari
aspek psikologi. Buku pertama Walter Dill Scott membahas tentang pendapat dalam
mempengaruhi orang dan buku kedua bertujuan mengembangkan efisiensi manusia
dengan memanfaatkan taktik seperti imitasi, kompetensi, loyalitas dan konsentrasi.
Tahun 1911, Walter Dill Scott kembali mempublikasikan buku dengan
judul Influence Men in Business and Increasing Human Efficiency in Business.

2. Scientific Management (Frederick Taylor)


Scientific Management dipelopori oleh Frederick Taylor. Scientific
management membahas mengenai cara paling efisien dalam melakukan suatu
pekerjaan serta menciptakan alat mekanik yang sesuai dengan struktur tubuh manusia.
Alat mekanik tersebut digunakan untuk membantu melakukan pekerjaan. Sarjana
psikologi bersama dengan sarjana teknik melakukan eksperimen dalam menciptakan
kesesuaian peralatan kerja, lingkungan fisik, proses kerja dengan berbagai
keterbatasan manusia.

1. Industrial Management Technique (Lilian Moller Gilberth)


Lilian Moller Gilberth merupakan psikolog wanita yang berkontribusi pada
perkembangan awal psikologi industri dan organisasi. Lilian Moller Gilberth
mengemukakan efek dari stres dan kelelahan pada tenaga kerja. Suaminya, Frank
Gilberth adalah pioner dari teknik industrial manajemen.

2. Psychology and Industrial Efficiency (Hugo Munsterberg)


Hugo Munsterberg menerbitkan buku berjudul The Psychology of Industrial
efficiency di tahun 1913. Buku karangan Hugo Munsterberg tersebut menjelaskan
secara lebih luas psikologi di industri. Pemikiran Hugo Munsterberg menekankan ada
perbedaan karakter individu dalam organisasi. Hugo juga menekankan perlunya
meningkatkan pengaruh budaya dan sosial pada organisasi.

6
 Perang Dunia 1 (1917-1918)
Pada masa ini para ahli psikologi yakin bahwa mereka dapat memberikan
pelayanan yang bernilai bagi negara. Dalam masa perang dunia I, ada dua poin
penting yang menjadi sejarah psikologi industri dan organisasi. Dua poin tersebut
adalah :

1. Robert Yerkes : Army α dan Army β


Pada masa itu Robert Yerkes adalah presiden dari American Psychology
Association (APA). APA membuat prosedur untuk penerimaan tentara atau army.
Prosedur penerimaan tersebut juga melihat kesehatan mental dari calon tentara. Ahli
psikologi juga menganalisa motivasi dan moral para prajurit. Army Alpha merupakan
seri tes intelijensi umum yang dikembangkan untuk para tentara dan Army Beta
adalah tes khusus bagi calon tentara yang tidak dapat berbahasa inggris.

2. Walter Dill Scott: Job Analysis dan Performance Appraisals


Pada masa ini Walter Dill Scott dan asosiasinya membangun firma konsultasi
psikologi yang mengaplikasikan prosedur job analysis pada U.S Army untuk sektor
privat. Walter Dill Scott melihat perkembangan spesifikasi pekerjaan pada petugas di
U.S Army sebelum memulai firma konsultasinya.

 Antara Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2 (1919-1940)

1. Fungsionalisme
Fokus utama aliran fungsionalisme adalah adaptasi diri manusia pada lingkungan.
Banyak riset psikologi yang muncul karena semangat aliran fungsionalisme ini. Salah
satu badan riset dibangun di Carneigie Institue oleh Walter Bingham. Badan ini
memiliki tujuan untuk memecahkan masalah menggunakan penelitian psikologi,
aktivitas badan ini kemudian berfokus pada seleksi dan penempatan.

2. Psychological Corporation (James Cattell)


Konsep Psychological Corporation ditemukan oleh James Cattell. Tujuan dari
psychological corporation adalah mengembangkan psikologi dan mempromosikan
penggunaannya dalam industri.

7
 Perang Dunia 2 (1941-1945)
Banyak teknik yang ditemukan dan digunakan secara umum pada masa ini.
Assessment center dan tes kelompok diawali pada masa ini. Tugas yang dikerjakan
oleh ahli psikologi industri dan organisasi pada masa ini adalah melakukan seleksi
calon prajurit dengan didasarkan kemampuan calon prajurit untuk belajar. Tugas ini
menimbulkan tes yang disebut battery test ACGT atau army general calssification
test. Tes tersebut yang menginspirasi tes bakat berbentuk battery test hingga saat ini.
Saat ini dikenal juga situasional test. Situasional test merupakan test untuk calon intel
di kemiliteran. Assessment centre di Indonesia terinspirasi dari situasional test ini.

Masa ini juga psikologi mengembangkan engineering psychology. Engineering


psychology muncul karena adanya tugas melakukan seleksi serta pelatihan bagi calon
pilot militer. Psikologi harus menciptakan metode baru untuk melaksanakan tugas
tersebut dengan membuat berbagai instrumen pengukur.

 Pasca Perang Dunia (1946-1963)


Terjadi ledakan ekonomi setelah Perang Dunia II yang mendorong masyarakat
untuk menempuh pendidikan tinggi di Amerika. Perguruan tinggi juga semakin
banyak menawarkan program Psikologi Industri dan Organisasi dan berbagai
spesialisasinya. Tahun 1950 hingga sekitar 1960 menjadi masa perkembangan
psikologi industri dan organisasi terutama dalam lingkup motivasi kerja.

Pada masa ini Maslow dan Carl Roger mengemukakan teori motivasi, dimana teori
tersebut menjadi dasar dari human relation movement. Flanagan juga
mengajukan critical incident technique yang berguna dalam memahami pekerjaan.
Penerapan psikologi dalam bidang penjualan juga mulai berkembang dimasa ini,
dimana ada penelitian mengenai perilaku konsumen. Kebiasaan mengambil keputusan
pembelian dikaji dan diteliti. Bidang pelatihan dan pengembangan individu
didasarkan pada penerapan prinsip psikologi mulai dikaji di masa ini.

John Locke mengemukakan teori motivasi di akhir tahun 1960. Teori John Locke
dikenal sebagai goal dari setting theory. Pada masa ini banyak teori yang muncul
seperti Two-factor theory yang dikemukakan Herzberg, teori kepemimpinan yang

8
dikenal sebagai contingency models of leadership dikemukakan oleh Fred Fieder dan
bureau organization yang dikemukakan Max Weber.

2.3 Perkembangan PIO Di Indonesia

Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun
1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun 1949,
terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan ts-tes psikologik yang dilakukan
oleh :
1. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan
RI yang mengadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan
teknik serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
2. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan
penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikomertis
Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam Santosso,
didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai Psychotechniek dari
Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur ke dalamnya
manjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan
Psikologi Berkembang menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dan tahun 1960 menjadi Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian
Psikologi Industri dan Organisasi.Psikologi Industri yang merupakan cabang dari
psikologi yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi
dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan
teorinya melalui penelitian-penelitian.

Secara umum dapat dikatakan bahwa kemungkinan-kemungkinan untuk


mengembangkan psikologi dan industri di Indonesia sebagai ilmu telah dikenal dan dipahami,
tetapi pelaksanaanya belum dapat dilakukan sepenuhnya.
Psikologi dan Industri di Indonesia dewasa ini masih merupakan ilmu terapan dengan
kegiatan utamanya pada pelaksanaan pemeriksaan psikologis (yang secara popular dikenal
dengan “psikotes”) dengan tujuan seleksi dan penempatan, penyuluhan dan bimbingan
kejuruan dan pengembangan karir.

9
Hubungan PIO dengan human resources management adalah
HRM sebagai proses developing, applying, evaluating policies, procedure, methode, program
yang berhubungan dengan individu di dalam organisasi.

2.4 Teori Psikologi Industri dan Organisasi

Secara umum ada tiga tahap perkembangan teori yang digunakan dalam industri dan
organisasi yaitu teori klasik, teori neoklasik dan teori modern. Berikut ini penjelasannya :

1. Teori Klasik
Teori klasik berkembang sejak abad ke-19 atau mulai tahun 1800-an. Teori klasik
disebut juga sebagai teori mesin atau teori tradisional. Teori ini menjelaskan
organisasi sebagai lembaga tersentralisasi, petunjuk yang diberikan bersifat
mekanistik struktural tanpa adanya kreatifitas. Dalam teori ini manusia dianggap
seperti mesin dimana dapat dipasang setiap saat dan diganti sesuai dengan perintah
pemimpin.

Menurut penganut teori klasik terdapat empat unsur pokok dari organisasi yaitu
disiplin, doktrin, kekuasaan dan pelayanan. Berdasarkan teori klasik, organisasi
didefinisikan sebagai struktur hubungan, tujuan, kekuasaan, kegiatan, komunikasi,
peran serta faktor lain ketika orang bekerjasama.
Teori klasik berkembang menjadi tiga aliran, antara lain:
1) Teori Birokrasi: Teori birokrasi dalam aliran teori klasik dikembangkan
oleh seorang ahli yang bernama Max Weber.
2) Manajemen ilmiah: Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick
Taylor pada tahun 1900.
3) Teori administrasi: Teori administrasi dikembangkan oleh Lyndall Urwick
dan Henry Fayol. Mooney dan Reiley juga berkontribusi dalam teori ini.

2. Teori Neoklasik
Aliran yang muncul setelah teori klasik adalah teori neoklasik. Teori neoklasik
disebut dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori neoklasik muncul untuk
menyempurnakan teori klasik dan muncul karena ketidakpuasan terhadap teori klasik.
Teori ini menekankan aspek sosial dan psikologis karyawan yang menjadi individu

10
atau kelompok kerja. Hugo Munsterberg yang menulis Psychology and Industrial
Efficiency menjadi salah satu tokoh pencetus neoklasik. Teori klasik diawali dengan
percobaan Hawthrone.

Teori neoklasik menyatakan ada tiga hal yang diperlukan untuk pembagian kerja,
antara lain:
1) Perluasan kerja yang menjadi kebalikan spesialisasi pekerjaan.
2) Partisipasti atau keterlibatan semua orang dalam pengambilan keputusan
3) Manajemen dari bawah ke atas akan memberikan kesempatan bawahan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

3. Teori Modern
Teori modern berkembang sejak tahun 1950. Teori ini muncul dari ketidakpuasan
akan dua teori yang muncul sebelumnya. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut
teori modern adalah analisa sistem atau teori terbuka. Teori ini merupakan perpaduan
dari teori klasik dan teori neoklasik. Teori modern banyak melibatkan unsur
organisasi bahkan semua unsur organisasi. Menurut teori modern semua unsur
organisasi saling bergantung dan menjadi satu kesatuan. Organisasi adalah sistem
terbuka yang berhubungan dengan lingkungan.

2.5 Spesialisasi Psikologi Industri dan Organisasi

Perkembangan psikologi industri dan organisasi memunculkan beberapa spesialisasi


dari cabang ilmu psikologi ini, yaitu :

1. Psikologi Personalia
Psikologi personalia membahas pengelolaan tenaga kerja yang dimulai dari
perencanaan, penerimaan tenaga kerja, penempatan, pengembangan tenaga kerja,
pemeliharaan hingga keluarnya tenaga kerja dari perusahaan.

2. Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen mempelajari dinamika perilaku konsumen terkait dengan
pengambilan keputusannya dalam melakukan pembelian. Psikologi konsumen juga

11
membuat penelitian terkait konsumen serta menyusun strategi untuk menarik minat
konsumen. Perlindungan hak-hak konsumen juga dibahas oleh psikologi konsumen.

3. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi membahas mengenai tingkah laku manusia didalam organisasi
baik sebagai individu maupun anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
performa kerja individu dalam organisasi.

4. Kesehatan dan Keselamatan Kerja.


Psikologi industri da organisasi membahas mengenai kesehatan dan keselamatan kerja
untuk meningkatkan performansi kinerja organisasi.

5. Analisis Jabatan
Analisis jabatan mempelajari susunan deskripsi serta spesifikasi jabatan dari setiap
pekerjaan dan setiap posisi di organisasi.

6. Ergonomi
Ergonomi membahas mengenai interaksi antara mesin dan manusia di tempat kerja
dan bagaimana menciptakan kenyamanan dan keamanan kerja.

7. Psikologi Sumber Daya Manusia


Psikologi sumber daya manusia membahas tentang proses pengembangan manusia
baik secara individu, kelompok atau organisasi.

2.6 Peran Psikolog Dalam Industri dan Organisasi

Psikolog merupakan seseorang yang ahli dalam bidang psikologi yakni bidang ilmu
yang mempelajari tentang tingkah laku dan juga proses mental. Psikolog sendiri bisa
dikategorikan pada beberapa bidang tergantung dengan cabang cabang psikologi seperti
psikolog pendidikan, psikolog klinis, psikolog industri dan lain sebagainya.

Psikolog sendiri berbeda dengan psikiater sebab memiliki latar belakang akademis
yang juga berbeda. Psikiater merupakan lulusan dari fakultas kedokteran yang mengambil
spesialisasi kejiwaan, sedangkan psikolog merupakan lulusan sarjana psikologi.

12
Selain itu, profesi dua pekerjaan ini juga berbeda dimana psikiater lebih menyelediki
tentang penyebab gejala psikologi dari segi medis dan susunan saraf, sedangkan psikolog
bertugas untuk menyelidiki penyebab gejala psikologi non medis seperti susunan keluarga,
pola asuh, tumbuh kembang dari anak anak hingga dewasa dan juga pengaruh sosial.

Peran psikolog dalam perusahaan sangatlah penting dalam meningkatkan


produktivitas kerja yang berkaitan dengan penerimaan karyawan, yaitu :

1. Rekrutmen dan Seleksi


Rekrutmen merupakan cara untuk mengajak seseorang yang sudah sesuai dengan
kualifikasi untuk melamar sebuah pekerjaan. Salah satu kunci utama dalam
keberhasilan rekrutmen ini ditentukan dari metode yang dipakai dan juga pemenuhan
dari target pelamar yang nantinya akan dilakukan oleh seorang psikolog. Ada begitu
banyak tantangan dalam proses rekrutmen ini yang meliputi jenis pekerjaan, reputasi
dari organisasi, keadaan ekonomi dan juga urgensi pemenuhan sebuah posisi.
Sedangkan seleksi adalah proses pemilihan pelamar pekerjaan yang melibatkan
sebuah standar tertentu dalam pekerjaan tersebut. Individu nantinya akan ditempatkan
sesuai dengan kualifikasi apabila sudah lolos dari proses seleksi.

2. Evaluasi Karyawan
Di awal abad ke-20, Alfred Binet memberi cara praktis pertama dalam mengukur
intelegensi. Sedangkan semenjak masa binet, pengukuran intelegensi ini memberikan
banyak manfaat dan juga atribut psikologi lain yang sudah digunakan dalam klinis,
pendidikan dan juga untuk penempatan dalam perusahaan.
Dalam perusahaan, psikolog nantinya akan mengukur kejiwaan dalam mengontrak
karyawan baru dan juga mengevaluasi hasil dari para karyawan. Pengukuran yang
umum digunakan adalah untuk memutuskan wawancara, tes performansi, paper and
pencil tests, penilaian hasil kerja dan juga evaluasi simulasi hasil kerja. Seleksi dan
juga penilaian menjadi bagian penting dalam perusahaan sebab menemukan karyawan
tepat yang memiliki macam macam bakatagar bisa meningkatkan moral dan
produktivitas kerja sekaligus mengurangi pergantian.

13
3. Melakukan Proses Wawancara
Seorang psikolog juga memegang peranan penting dalam proses wawancara untuk
evaluasi aplikasi pekerjaan dan juga memainkan aturan signifikan pada pengingat
pekerja promosi. Nantinya psikolog akan bertanya tentang latihan, pengalaman dan
juga tujuan masa depan bagi peserta wawancara yang nantinya akan dievaluasi dari
proses tanya jawab, kepribadian individu, bahasa yang diucapkan, potensial untuk
memimpin dan juga faktor personal lain.

4. Melakukan Tes Intelegensi


Tes umum dari intelegensi yang dilakukan psikolog lebih sering dipakai untuk
seleksi karyawan terutama pada pekerjaan yang sulit. Tes ini akan dipakai biasanya
oleh militer, pemerintahan dan juga industri pribadi. Tes ini nantinya akan dipakai
untuk seleksi pelamar untuk menentukan siapa yang berhak menempati masing
masing profesi tersebut.

5. Melakukan Tes Kemampuan Spesifik, Pengetahuan Pekerjaan dan


Keterampilan
Psikolog juga akan memakai berbagai macam pengukuran kemampuan spesifik
dan memori dalam psikologi, keahlian dalam pekerja dan juga penguasaan pekerjaan.
untuk menilai potensi yang dimiliki karyawan. Pelamar yang lebih terampil biasanya
akan memberikan hasil terbaik dalam pekerjaan seperti pengolahan kata, mengoreksi
cetakan percobaan dan sebagainya.

6. Melakukan Tes Prestasi


Tes pengukuran prestasi aktual manual juga dilakukan psikolog untuk seleksi
pekerjaan seperti contohnya pekerja majelis atau spesialis perbaikan peralatan. Tes
prestasi ini digunakan untuk menemukan apakah pelamar bisa bekerja dengan baik
saat mendapatkan pekerjaan tersebut. Salah satu jenis tes prestasi adalah The Purdue
Pegboard. Sedangkan jenis tes prestasi lain lebih kepada pekerjaan yang akan
dilakukan. Setiap tes prestasi yang dilakukan ini nantinya akan memberikan contoh
dari perilaku yang bisa dipakai untuk memprediksikan prestasi actual dalam sebuah
pekerjaan.

14
7. Mediator Berkaitan dengan Produktivitas
Seorang psikolog nantinya juga berguna sebagai mediator dalam beberapa hal
yang berhubungan dengan produktivitas. Psikolog nantinya akan melakukan pelatihan
dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik pengawasan
kinerja, meningkatkan motivasi dan juga moral kerja karyawan, menentukan sikap
kerja yang baik serta mendorong terciptanya kreativitas karyawan sehingga bisa
mengajarkan karyawan mengenai cara mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja
baru.

8. Sebagai Penghubungan Berkaitan Dengan Pemeliharaan


Psikolog dalam sebuah perusahaan juga penting sebagai penghubung pada
beberapa hal yang berhubungan dengan pemeliharaan. Psikolog akan melakukan
hubungan industrial antara pengusaha, buruh dan juga pemerintah, memastikan
komunikasi internal perusahaan agar bisa berlangsung dengan baik, ikut serta dengan
aktif pada penentuan gaji pegawai sekaligus bertanggung jawab pada dampak yang
ditimbulkan, memberi pelayanan dalam bentuk bimbingan, konseling dna juga terapi
untuk karyawan yang mempunyai masalah psikologis.

9. Pengembangan Manajemen SDM


Peran psikologi dalam manajemen sumber daya manusia juga sangat penting
untuk kemajuan perusahaan. Sebuah perusahaan juga membutuhkan psikolog sebagai
manajemen sumber daya manusia agar tujuan dari perusahaan bisa terwujud.
Tantangan dari manajemen sumber daya manusia ini dan masa yang akan datang
adalah munculnya isu keragaman di tempat kerja, perubahan tuntutan pemerintah,
perubahan struktur organisasi, perkembangan teknologi khususnya teknologi
informatika dan juga isu pendekatan manajemen yang mengarah ke pemberdayaan
karyawan dan juga tim kerja mandiri.

10. Menciptakan Suasana Positif


Suasana positif seperti suasana yang nyaman dan tenang dalam sebuah perusahaan
bisa didapat dengan cara memilih sumber daya manusia yang terbaik. Ini mengartikan
psikolog dalam bidang perusahaan tidak hanya harus berpengaruh pada kelangsungan
perusahaan seperti strategi pemasaran dan juga produksi atau jasa yang ditawarkan
oleh perusahaan, namun juga harus bisa menciptakan suasana positif sebagai cara

15
mengatasi rasa bosan agar bisa diberikan para sumber daya manusia untuk
menghidupkan suasana yang baik dan akhirnya sebuah perusahaan bisa berjalan
dengan maksimal.

11. Membantu Strategi Pemasaran dan Menciptakan


Seorang psikolog nantinya juga harus bisa melihat sekaligus memahami perilaku
lingkungan di sekitar termasuk pada perilaku konsumen yang nantinya bisa dijadikan
acuan dalam membuat strategi pemasaran yang sangat membutuhkan pemahaman
psikologi supaya bisa menghasilkan strategi pemasaran yang baik. Selain itu, psikolog
juga membantu dalam menciptakan ide ide bisnis yang baik. Hal ini tentunya akan
berdampak bagus pada produk atau jasa yang ditawarkan dalam perusahaan tersebut
sehingga psikolog bisa membantu dalam memperoleh sumber daya manusia yang
bagus dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa yang juga baik.

12. Mendeskripsikan dan Prediksi Perilaku


Seorang psikolog harus bisa mengenali, mendiagnosis dan juga menjelaskan
kejadian atau perilaku dan macam macam tata krama yang terjadi dalam kondisi
tertentu di sebuah perusahaan. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan
mengamati dan juga wawancara atau membaca jurnal dan sumber lain yang
berhubungan agar bisa mendeskripsikan kejadian atau perilaku dari calon karyawan
dan juga karyawan. Hal ini tentunya sangat bermanfaat supaya data yang dihasilkan
semakin akurat dan terpercaya atau valid dan realibel.
Selain itu, seorang psikolog juga harus bisa memprediksi atau memperkirakan
apa, bagaimana serta mengapa tingkah laku bisa terjadi dimana datanya bisa
dibuktikan dengan konsisten. Dalam hal tersebut, seorang psikolog harus dapat
mengasah kemampuan dengan cara melakukan observasi, melakukan wawancara,
melatih kemampuan memakai alat tes psikologi, membaca jurnal dan penelitian yang
tersedia dan juga sumber lainnya yang mendukung agar bisa menghasilkan
prognosa,prediksi serta estimasi konsisten.

13. Mengontrol
Psikolog dalam sebuah perusahaan juga diharapkan bisa mengendalikan perilaku
maladaptif atau menyimpang untuk berubah menjadi perilaku yang sesuai dengan
harapan atau setidaknya memperkecil perilaku yang menyimpang tersebut

16
sebagai cara menyelesaikan masalah menurut psikologi. Untuk pelaksanaannya bisa
berbentuk tindakan bersifat preventif atau pencegahan, intervensi atau asesmen dan
juga rehabilitasi atau perawatan yang sesuai dengan kebutuhan.

14. Memfasilitasi Kerja Sama


Psikolog juga memiliki peran untuk mendefinisikan pekerjaan dengan secara jelas
supaya nantinya bisa terlihat jenis pekerjaan mana yang harus dilakukan kerja sama
sebagai sebuah tim. Organisasi haruslah dirancang dan juga dioperasikan dengan baik
agar bisa memfasilitasi kerja sama lintas batas departemen atau fungsional. Apabila
memungkinkan tim mengelola sendiri termasuk pada pencernaan, anggaran dan juga
melatih pengendalian mutu. Psikolog harus mendorong agar networking bisa
dilakukan secara terbuka dan juga informasi dengan satu sama lain sebagai sebuah
kebutuhan.

15. Sebagai Pedoman Organisasi


Psikolog sebagai pedoman organisasi sangat membantu dalam diagnosis beberapa
masalah, beberapa diantaranya adalah :

 Alokasi Kerja
Pekerjaan yang harus dilakukan ditentukan dan dialokasikan untuk sebuah
fungsi, unit, tim kerja, departemen, kelompok proyek dan juga posisi individu.

 Diferensiasi dan Integritas


Harus bisa membedakan antara aktivitas yang berbeda dan harus dilakukan
namun juga dibutuhkan untuk memastikan jika kegiatan dilakukan secara terintegritas
sehingga semua orang dalam perusahaan bisa bekerja dengan tujuan sama
memakai konsep etika dalam penyelidikan psikologi.

Peran psikolog dalam perusahaan sangat menentukan kesuksesan dari sebuah


perusahaan salah satunya berhubungan dengan faktor sumber daya manusia. Dengan
memiliki sumber daya manusia yang baik, nantinya bisa memberikan banyak manfaat
bagi perusahaan dan semuanya ini bisa didapatkan dengan bantuan psikolog.

17
2.7 Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi
Terdapat beberapa kajian yang berada dalam ruang lingkup psikologi industri dan
Organisasi, antara lain:

a. Psikologi industri dan organisasi sebagai ilmu


Psikologi industri dan organisasi mulai berkembang dan berdiri sendiri
sebagai keilmuan setelah perang dunia II. Pengembangan keilmuan psikologi industri
dan organisasi diaplikasikan dalam industri dan organisasi. Psikologi industri dan
organisasi menggunakan berbagai pendekatan dan prinsip keilmuan psikologi untuk
mengatasi berbagai masalah ditempat kerja.

b. Psikologi industri dan organisasi mempelajari perilaku manusia


Psikologi industri dan organisasi mempelajari tingkah laku manusia dalam
setting kerja, baik perilaku yang dapat diamati maupun perilaku yang tidak dapat
diamati. Perilaku yang dapat diamati contohnya adalah menulis, berbicara, cara jalan,
cara duduk dan sebagainya, sementara yang tidak dapat diamati secara fisik adalah
pemikiran, motivasi, kepuasan dan sebagainya.

c. Perilaku manusia dalam perannya sebagai konsumen dan tenaga kerja


Psikologi industri dan organisasi mempelajari manusia dalam dunia kerja
dengan dua peran yaitu sebagai konsumen dan sebagai tenaga kerja. Psikologi indutri
dan organisasi mempelajari manusia dalam dunia kerja dan interaksinya dengan
pekerjaan, organisasi, lingkungan fisik serta lingkungan psiko-sosial di tempat kerja.
Sebagai konsumen individu menjadi pembeli dan pengguna produk dan jasa
organisasi.

d. Perilaku manusia dipelajari secara perorangan dan kelompok


Organisasi memiliki unit kerja yang terdiri dari sub bagian yang lebih kecil.
Bagian tersebut akan semakin kecil hingga pada peran masing-masing individu.
Psikologi industri dan organisasi mempelajari bagaimana hubungan dan dampak
kelompok terhadap perilaku individu dan sebaliknya bagaimana individu
mempengaruhi kelompok. Psikologi industri dan organisasi juga membahas mengenai
pola, struktur serta jenis organisasi yang dapat mempengaruhi tenaga kerja.

18
2.8 Obyek Kajian Psikologi Industri

1. Organisasi
Psikologi industri dan organisasi adalah pengaplikasian psikologi ditempat kerja
maka tidak akan terlepas dari organisasi. Psikologi Industri dan organisasi membahas
mengenai organisasi mulai dari desain organisasi, teori organisasi, budaya organisasi,
perubahan dan pengembangan organisasi serta perilaku organisasi.

2. Kelompok
Organisasi dapat berjalan dengan efektif jika ada interaksi antar kelompok kerja.
Kelompok dalam bahasan psikologi industri dan organisasi meliputi proses kelompok,
dinamika kelompok dan komunikasi didalam kelompok.

3. Individu
Individu dalam kajian psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan
rekrutmen dan seleksi, pengembangan individu, perencanaan karir serta berbagai
proses belajar individu dalam organisasi.

2.9 Aspek-aspek Psikologi Industri dan Organisasi


Psikologi industri dan organisasi memiliki aspek dibawah ini :

1. Personel
Para ahli psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan praktek personel yang
meliputi bidang seperti analisis pekerjaan, merekrut pelamar, memilih karyawan,
menentukan tingkat gaji, pelatihan karyawan dan mengevaluasi kinerja karyawan.
Ahli yang bekerja di bidang ini memilih alat tes atau membuat alat tes yang baru
untuk digunakan dan rekrutmen dan promosi karyawan.

Profesional dalam psikologi industri dan organisasi juga menganalisis pekerjaan


untuk memperoleh gambaran lengkap dari setiap pekerjaan karyawan untuk membuat
deskripsi pekerjaan. Para profesional psikologi industri dan organisasi selanjutnya
membangun instrumen penilaian kinerja untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Para
profesional juga menguji berbagai metode untuk mengembangkan karyawan.

19
2. Organisasi
Psikologi industri dan organisasi membahas masalah kepemimpinan, kepuasan
kerja, motivasi karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan
organisasi dan proses kelompok dalam sebuah organisasi. Psikolog industri dan
organisasi dapat memberikan survei mengenai sikap karyawan untuk mendapat
informasi mengenai pandangan karyawan terkait kekuatan dan kelemahan organisasi.

3. Faktor Manusia
Psikologi industri dan organisasi mempelajari mengenai desain tempat kerja,
interaksi antara manusia dan mesin, desain ergonomi dan memperhitungkan masalah
kelelahan fisik dan stres. Dalam hal ini psikologi dapat bekerja dengan insinyur dan
profesional teknis lainnya untuk membangun dan mengembangkan tempat kerja yang
lebih aman dan lebih efisien.

2.10 Manfaat Psikologi Industri dan Organisasi


Psikologi industri dan organisasi memiliki peran positif dan penting bagi organisasi.
Psikologi industri dan organisasi bermanfaat untuk :

 Membantu organisasi dan perusahaan dalam mencapai tujuan

 Menjembatani kebutuhan individu dan kebutuhan organisasi

 Meningkatkan kemampuan individu dalam setting kerja sehingga bukan saja


meningkatkan kompetensi individu tapi juga mengembangkan perusahaan

 Menjamin kesejahteraan tenaga kerja dengan memperhatikan kepuasan kerja

Itulah informasi mengenai psikologi industri dan organisasi. Secara singkat psikologi
industri dan organisasi adalah cabang psikologi yang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi
dalam setting kerja baik bagi individu dalam tempat kerj, bagi kelompok atau bagi organisasi.

20
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejarah Perkembangan Psikologi sangat dinamis dari awal kemunculannya sejak


sebelum masuk ranah keilmuan sehingga dianggap sebagai ilmu yang berdiri sendiri. Pada
awal kemunculannya ilmu jiwa menjadi bagian dari kajian filsafat, dimana filsafat dianggap
sebagai “mother of science” yaitu induk segala ilmu.

Melalui dinamika perdebatan panjang para tokoh, maka kemudian lahirlah psikologi
sebagai ilmu yang ditandai dengan di dirikannya laboraturiom pertama di dunia, di Liepzig,
Jerman oleh Willhem Wundt.

3.2 Saran
Mengkaji sejarah Psikogi dibutuhkan ketelitian untuk mendapatkan analisa yang valid
mengenai perkembangan psikologi dari masa ke masa. Oleh karen itu, literatur – literatur
yang runtut dan sistematis berkaitan dengan sejarah perlu terus diciptakan dengan cara
menulis kembali sejarah psikologi dalam tugas – tugas perkuliahan atau seminar – seminar
psikologi, dan tentunya dengan mengambil rujukan yang sah, valid dan kredibel.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=manfaat+psikologi+industri+dan+organisasi&oq=manfaat
+psikologi+industri+dan+organisasi&aqs=chrome..69i57j0l5.21777j0j7&sourceid=chrome&
ie=UTF-8

https://dosenpsikologi.com/psikologi-industri-dan-organisasi

https://dosenpsikologi.com/psikologi-industri-dan-organisasi

https://www.academia.edu/37874401/SEJARAH_PSIKOLOGI_BARAT_DAN_INDONESI
A

22

Anda mungkin juga menyukai