Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan hidayahnya
sehingga kami bisa menyelesaikan tugas penyusunan makalah Mata Kuliah Psikologi
Perusahaan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan bagi pembaca,
sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat
lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
Ditinjau dari derivasi asal katanya, psikologi berasal dari kata psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu.
Secara harfiah psikologi dapat didefiniskan sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang
mempelajari tentang gejala gejala kejiwaan. Tetapi dalam perjalanan sejarah, selanjutnya ada
pergeseran pengertian psikologi, yaitu sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku atau
perilaku manusia. Hal ini didasarkan atas pandangan bahwa jiwa yang mengandung
artiabstrak itu sukar dipelajari secara obyektif.
Selain itu keadaan jiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir seluruh tingkah
laku manusia. Psikologi adalah termasuk ilmu barudalah khazanah kelimuan modern
dibanding dengan ilmu ilmu lain. Sejarah dan perkembangannya sehingga disebut sebagai
ilmu modern yang berdiri sendiri memisahkan diri dari ilmu filsafat melalui dinamika,
perdebatan panjang dari para sarjana dan tokoh psikologi dari masa kemasa.
Sampai saat ini keilmuan psikologi terus berkembang, baik dari sisi teori dan materi
kajian sesuai dengan keadaan manusia dan lingkungannya yang juga senantiasa berproses.
Mempelajari psikologi adalah salah satu usaha untuk mengenal dan memahami manusia.
Meskipun pada saat ini ilmuwan dan sarjana psikologi telah sepakat bahwa obyek
materiil dari psikologi adalah tingkah laku, akan tetapi berkaitan dengan arti tingkah laku
sendiri dan tingkah laku yang sebagaimana dipelajari dalam ilmu psikologi, masih menjadi
bahan perdebatan dikalangan sarjana dan ilmuwan psikologi. Seperti misalnya para ahli
psikologi aliran psikoanalisa mengkaitkan tingkah laku dengan aspek aspek ketidaksadaran.
Sedangkan pada perspektif behaviorisme lebih memfokuskan perhatian pada aspek aspek
obyektif dan kasat mata yang dapat diamati dari tingkah laku. Pandangan - pandangan
yang berbeda ini menyebabkan munculnya berbagai macam usaha merumuskan psikologi
dari latar belakang keilmiahannya masing masing.
3
Dari perdebatan dan pergulatan keilmuan dari sarjana sarjana psikologi dan ditambah
dengan pengaruh dari induk dari segala ilmu yaitu filsafat, keilmuan psikologi terus
berkembang dari masa kemasa. Ilmu pengetahuan mengenal dengan apa yangdisebut kaidah
ilmiah universal yaitu dalil-dalil, pengertian - pengertian, aksioma - aksioma yang berlaku
umum. Psikologi sebagai sistem keilmuan harus memiliki kaidah ini dan hal ini berarti bahwa
psikologi harus mempelajari manusia dalam pengertian - pengertian yang berlaku umum di
samping mempelajarinya sebagai totalitas kepribadian yang unik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Psikologi industri dan organisasi merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi.
Psikologi industri dan organisasi membahas psikologi dalam lingkup organisasi atau
aturan kerja. Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut psikologi industri dan
organisasi. Inggris menyebut psikologi industri dan organisasi sebagai Occupational
Psychology. Work and Organisational Psychology merupakan istilah yang digunakan di
Eropa dan di Amerika cabang psikologi ini disebut sebagai Industrial and Organizational
Psychology.
Perkembangan psikologi industri dan organisasi dapat dibagi menjadi beberapa fase.
Fase yang paling awal adalah masa sebelum perang dunia terjadi. Berikut ini perkembangan
psikologi industri dan organisasi :
5
1. Psychology of Advertising (Walter Dill Scott)
Pada Tahun 1901, Walter Dill Scott mengemukakan penggunaan psikologi di
bidang periklanan. Walter Dill Scott kemudian menerbitkan buku yang berjudul The
Teory of Advertising di tahun 1903 dan The Psychology of Advertising tahun 1908.
Buku tersebut dipandang sebagai buku pertama yang membahas dunia kerja dari
aspek psikologi. Buku pertama Walter Dill Scott membahas tentang pendapat dalam
mempengaruhi orang dan buku kedua bertujuan mengembangkan efisiensi manusia
dengan memanfaatkan taktik seperti imitasi, kompetensi, loyalitas dan konsentrasi.
Tahun 1911, Walter Dill Scott kembali mempublikasikan buku dengan
judul Influence Men in Business and Increasing Human Efficiency in Business.
6
Perang Dunia 1 (1917-1918)
Pada masa ini para ahli psikologi yakin bahwa mereka dapat memberikan
pelayanan yang bernilai bagi negara. Dalam masa perang dunia I, ada dua poin
penting yang menjadi sejarah psikologi industri dan organisasi. Dua poin tersebut
adalah :
1. Fungsionalisme
Fokus utama aliran fungsionalisme adalah adaptasi diri manusia pada lingkungan.
Banyak riset psikologi yang muncul karena semangat aliran fungsionalisme ini. Salah
satu badan riset dibangun di Carneigie Institue oleh Walter Bingham. Badan ini
memiliki tujuan untuk memecahkan masalah menggunakan penelitian psikologi,
aktivitas badan ini kemudian berfokus pada seleksi dan penempatan.
7
Perang Dunia 2 (1941-1945)
Banyak teknik yang ditemukan dan digunakan secara umum pada masa ini.
Assessment center dan tes kelompok diawali pada masa ini. Tugas yang dikerjakan
oleh ahli psikologi industri dan organisasi pada masa ini adalah melakukan seleksi
calon prajurit dengan didasarkan kemampuan calon prajurit untuk belajar. Tugas ini
menimbulkan tes yang disebut battery test ACGT atau army general calssification
test. Tes tersebut yang menginspirasi tes bakat berbentuk battery test hingga saat ini.
Saat ini dikenal juga situasional test. Situasional test merupakan test untuk calon intel
di kemiliteran. Assessment centre di Indonesia terinspirasi dari situasional test ini.
Pada masa ini Maslow dan Carl Roger mengemukakan teori motivasi, dimana teori
tersebut menjadi dasar dari human relation movement. Flanagan juga
mengajukan critical incident technique yang berguna dalam memahami pekerjaan.
Penerapan psikologi dalam bidang penjualan juga mulai berkembang dimasa ini,
dimana ada penelitian mengenai perilaku konsumen. Kebiasaan mengambil keputusan
pembelian dikaji dan diteliti. Bidang pelatihan dan pengembangan individu
didasarkan pada penerapan prinsip psikologi mulai dikaji di masa ini.
John Locke mengemukakan teori motivasi di akhir tahun 1960. Teori John Locke
dikenal sebagai goal dari setting theory. Pada masa ini banyak teori yang muncul
seperti Two-factor theory yang dikemukakan Herzberg, teori kepemimpinan yang
8
dikenal sebagai contingency models of leadership dikemukakan oleh Fred Fieder dan
bureau organization yang dikemukakan Max Weber.
Psikologi sebagai ilmu baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia sekitar tahun
1950-an. Ketika kemerdekaan Indonesia diakui secara resmi oleh belanda akhir tahun 1949,
terdapat kegiatan-kegiatan psikologis dengan menggunakan ts-tes psikologik yang dilakukan
oleh :
1. Balai Psychototechnick dari Kementrian Pendidikan Pengajaran & Kebudayaan
RI yang mengadakan seleksi siswa untuk masuk ke sekolah menengah kejuruan
teknik serta pengukuran psikometris untuk keperluan penjurusan sekolah.
2. Pusat Psikologi Angkatan Darat Di Bandung yang menyelenggarakan seleksi dan
penjurusan bagi para anggotanya berdasarkan pengukuran psikomertis
Pada tanggal 3 Maret 1953, dibawah pimpinan Prof. Dr. Slamet Imam Santosso,
didirikan Lembaga Pendidikan Asisten Psikologi, dan Balai Psychotechniek dari
Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI dilebur ke dalamnya
manjadi bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan. Lembaga Pendidikan
Psikologi Berkembang menjadi Jurusan Psychologi Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia dan tahun 1960 menjadi Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia. Bagian Psikologi Kejuruan dan Perusahaan sekarang menjadi Bagian
Psikologi Industri dan Organisasi.Psikologi Industri yang merupakan cabang dari
psikologi yang ketika itu hanya menerapkan penggunaan tes dalam rangka seleksi
dan penjurusan sekolah sejak itu berubah menjadi ilmu yang dapat dikembangkan
teorinya melalui penelitian-penelitian.
9
Hubungan PIO dengan human resources management adalah
HRM sebagai proses developing, applying, evaluating policies, procedure, methode, program
yang berhubungan dengan individu di dalam organisasi.
Secara umum ada tiga tahap perkembangan teori yang digunakan dalam industri dan
organisasi yaitu teori klasik, teori neoklasik dan teori modern. Berikut ini penjelasannya :
1. Teori Klasik
Teori klasik berkembang sejak abad ke-19 atau mulai tahun 1800-an. Teori klasik
disebut juga sebagai teori mesin atau teori tradisional. Teori ini menjelaskan
organisasi sebagai lembaga tersentralisasi, petunjuk yang diberikan bersifat
mekanistik struktural tanpa adanya kreatifitas. Dalam teori ini manusia dianggap
seperti mesin dimana dapat dipasang setiap saat dan diganti sesuai dengan perintah
pemimpin.
Menurut penganut teori klasik terdapat empat unsur pokok dari organisasi yaitu
disiplin, doktrin, kekuasaan dan pelayanan. Berdasarkan teori klasik, organisasi
didefinisikan sebagai struktur hubungan, tujuan, kekuasaan, kegiatan, komunikasi,
peran serta faktor lain ketika orang bekerjasama.
Teori klasik berkembang menjadi tiga aliran, antara lain:
1) Teori Birokrasi: Teori birokrasi dalam aliran teori klasik dikembangkan
oleh seorang ahli yang bernama Max Weber.
2) Manajemen ilmiah: Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick
Taylor pada tahun 1900.
3) Teori administrasi: Teori administrasi dikembangkan oleh Lyndall Urwick
dan Henry Fayol. Mooney dan Reiley juga berkontribusi dalam teori ini.
2. Teori Neoklasik
Aliran yang muncul setelah teori klasik adalah teori neoklasik. Teori neoklasik
disebut dengan “Teori Hubungan Manusiawi”. Teori neoklasik muncul untuk
menyempurnakan teori klasik dan muncul karena ketidakpuasan terhadap teori klasik.
Teori ini menekankan aspek sosial dan psikologis karyawan yang menjadi individu
10
atau kelompok kerja. Hugo Munsterberg yang menulis Psychology and Industrial
Efficiency menjadi salah satu tokoh pencetus neoklasik. Teori klasik diawali dengan
percobaan Hawthrone.
Teori neoklasik menyatakan ada tiga hal yang diperlukan untuk pembagian kerja,
antara lain:
1) Perluasan kerja yang menjadi kebalikan spesialisasi pekerjaan.
2) Partisipasti atau keterlibatan semua orang dalam pengambilan keputusan
3) Manajemen dari bawah ke atas akan memberikan kesempatan bawahan untuk
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
3. Teori Modern
Teori modern berkembang sejak tahun 1950. Teori ini muncul dari ketidakpuasan
akan dua teori yang muncul sebelumnya. Istilah lain yang digunakan untuk menyebut
teori modern adalah analisa sistem atau teori terbuka. Teori ini merupakan perpaduan
dari teori klasik dan teori neoklasik. Teori modern banyak melibatkan unsur
organisasi bahkan semua unsur organisasi. Menurut teori modern semua unsur
organisasi saling bergantung dan menjadi satu kesatuan. Organisasi adalah sistem
terbuka yang berhubungan dengan lingkungan.
1. Psikologi Personalia
Psikologi personalia membahas pengelolaan tenaga kerja yang dimulai dari
perencanaan, penerimaan tenaga kerja, penempatan, pengembangan tenaga kerja,
pemeliharaan hingga keluarnya tenaga kerja dari perusahaan.
2. Psikologi Konsumen
Psikologi konsumen mempelajari dinamika perilaku konsumen terkait dengan
pengambilan keputusannya dalam melakukan pembelian. Psikologi konsumen juga
11
membuat penelitian terkait konsumen serta menyusun strategi untuk menarik minat
konsumen. Perlindungan hak-hak konsumen juga dibahas oleh psikologi konsumen.
3. Perilaku Organisasi
Perilaku organisasi membahas mengenai tingkah laku manusia didalam organisasi
baik sebagai individu maupun anggota kelompok. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
performa kerja individu dalam organisasi.
5. Analisis Jabatan
Analisis jabatan mempelajari susunan deskripsi serta spesifikasi jabatan dari setiap
pekerjaan dan setiap posisi di organisasi.
6. Ergonomi
Ergonomi membahas mengenai interaksi antara mesin dan manusia di tempat kerja
dan bagaimana menciptakan kenyamanan dan keamanan kerja.
Psikolog merupakan seseorang yang ahli dalam bidang psikologi yakni bidang ilmu
yang mempelajari tentang tingkah laku dan juga proses mental. Psikolog sendiri bisa
dikategorikan pada beberapa bidang tergantung dengan cabang cabang psikologi seperti
psikolog pendidikan, psikolog klinis, psikolog industri dan lain sebagainya.
Psikolog sendiri berbeda dengan psikiater sebab memiliki latar belakang akademis
yang juga berbeda. Psikiater merupakan lulusan dari fakultas kedokteran yang mengambil
spesialisasi kejiwaan, sedangkan psikolog merupakan lulusan sarjana psikologi.
12
Selain itu, profesi dua pekerjaan ini juga berbeda dimana psikiater lebih menyelediki
tentang penyebab gejala psikologi dari segi medis dan susunan saraf, sedangkan psikolog
bertugas untuk menyelidiki penyebab gejala psikologi non medis seperti susunan keluarga,
pola asuh, tumbuh kembang dari anak anak hingga dewasa dan juga pengaruh sosial.
2. Evaluasi Karyawan
Di awal abad ke-20, Alfred Binet memberi cara praktis pertama dalam mengukur
intelegensi. Sedangkan semenjak masa binet, pengukuran intelegensi ini memberikan
banyak manfaat dan juga atribut psikologi lain yang sudah digunakan dalam klinis,
pendidikan dan juga untuk penempatan dalam perusahaan.
Dalam perusahaan, psikolog nantinya akan mengukur kejiwaan dalam mengontrak
karyawan baru dan juga mengevaluasi hasil dari para karyawan. Pengukuran yang
umum digunakan adalah untuk memutuskan wawancara, tes performansi, paper and
pencil tests, penilaian hasil kerja dan juga evaluasi simulasi hasil kerja. Seleksi dan
juga penilaian menjadi bagian penting dalam perusahaan sebab menemukan karyawan
tepat yang memiliki macam macam bakatagar bisa meningkatkan moral dan
produktivitas kerja sekaligus mengurangi pergantian.
13
3. Melakukan Proses Wawancara
Seorang psikolog juga memegang peranan penting dalam proses wawancara untuk
evaluasi aplikasi pekerjaan dan juga memainkan aturan signifikan pada pengingat
pekerja promosi. Nantinya psikolog akan bertanya tentang latihan, pengalaman dan
juga tujuan masa depan bagi peserta wawancara yang nantinya akan dievaluasi dari
proses tanya jawab, kepribadian individu, bahasa yang diucapkan, potensial untuk
memimpin dan juga faktor personal lain.
14
7. Mediator Berkaitan dengan Produktivitas
Seorang psikolog nantinya juga berguna sebagai mediator dalam beberapa hal
yang berhubungan dengan produktivitas. Psikolog nantinya akan melakukan pelatihan
dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik pengawasan
kinerja, meningkatkan motivasi dan juga moral kerja karyawan, menentukan sikap
kerja yang baik serta mendorong terciptanya kreativitas karyawan sehingga bisa
mengajarkan karyawan mengenai cara mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja
baru.
15
mengatasi rasa bosan agar bisa diberikan para sumber daya manusia untuk
menghidupkan suasana yang baik dan akhirnya sebuah perusahaan bisa berjalan
dengan maksimal.
13. Mengontrol
Psikolog dalam sebuah perusahaan juga diharapkan bisa mengendalikan perilaku
maladaptif atau menyimpang untuk berubah menjadi perilaku yang sesuai dengan
harapan atau setidaknya memperkecil perilaku yang menyimpang tersebut
16
sebagai cara menyelesaikan masalah menurut psikologi. Untuk pelaksanaannya bisa
berbentuk tindakan bersifat preventif atau pencegahan, intervensi atau asesmen dan
juga rehabilitasi atau perawatan yang sesuai dengan kebutuhan.
Alokasi Kerja
Pekerjaan yang harus dilakukan ditentukan dan dialokasikan untuk sebuah
fungsi, unit, tim kerja, departemen, kelompok proyek dan juga posisi individu.
17
2.7 Ruang Lingkup Psikologi Industri dan Organisasi
Terdapat beberapa kajian yang berada dalam ruang lingkup psikologi industri dan
Organisasi, antara lain:
18
2.8 Obyek Kajian Psikologi Industri
1. Organisasi
Psikologi industri dan organisasi adalah pengaplikasian psikologi ditempat kerja
maka tidak akan terlepas dari organisasi. Psikologi Industri dan organisasi membahas
mengenai organisasi mulai dari desain organisasi, teori organisasi, budaya organisasi,
perubahan dan pengembangan organisasi serta perilaku organisasi.
2. Kelompok
Organisasi dapat berjalan dengan efektif jika ada interaksi antar kelompok kerja.
Kelompok dalam bahasan psikologi industri dan organisasi meliputi proses kelompok,
dinamika kelompok dan komunikasi didalam kelompok.
3. Individu
Individu dalam kajian psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan
rekrutmen dan seleksi, pengembangan individu, perencanaan karir serta berbagai
proses belajar individu dalam organisasi.
1. Personel
Para ahli psikologi industri dan organisasi berkaitan dengan praktek personel yang
meliputi bidang seperti analisis pekerjaan, merekrut pelamar, memilih karyawan,
menentukan tingkat gaji, pelatihan karyawan dan mengevaluasi kinerja karyawan.
Ahli yang bekerja di bidang ini memilih alat tes atau membuat alat tes yang baru
untuk digunakan dan rekrutmen dan promosi karyawan.
19
2. Organisasi
Psikologi industri dan organisasi membahas masalah kepemimpinan, kepuasan
kerja, motivasi karyawan, komunikasi organisasi, manajemen konflik, perubahan
organisasi dan proses kelompok dalam sebuah organisasi. Psikolog industri dan
organisasi dapat memberikan survei mengenai sikap karyawan untuk mendapat
informasi mengenai pandangan karyawan terkait kekuatan dan kelemahan organisasi.
3. Faktor Manusia
Psikologi industri dan organisasi mempelajari mengenai desain tempat kerja,
interaksi antara manusia dan mesin, desain ergonomi dan memperhitungkan masalah
kelelahan fisik dan stres. Dalam hal ini psikologi dapat bekerja dengan insinyur dan
profesional teknis lainnya untuk membangun dan mengembangkan tempat kerja yang
lebih aman dan lebih efisien.
Itulah informasi mengenai psikologi industri dan organisasi. Secara singkat psikologi
industri dan organisasi adalah cabang psikologi yang memanfaatkan prinsip-prinsip psikologi
dalam setting kerja baik bagi individu dalam tempat kerj, bagi kelompok atau bagi organisasi.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Melalui dinamika perdebatan panjang para tokoh, maka kemudian lahirlah psikologi
sebagai ilmu yang ditandai dengan di dirikannya laboraturiom pertama di dunia, di Liepzig,
Jerman oleh Willhem Wundt.
3.2 Saran
Mengkaji sejarah Psikogi dibutuhkan ketelitian untuk mendapatkan analisa yang valid
mengenai perkembangan psikologi dari masa ke masa. Oleh karen itu, literatur – literatur
yang runtut dan sistematis berkaitan dengan sejarah perlu terus diciptakan dengan cara
menulis kembali sejarah psikologi dalam tugas – tugas perkuliahan atau seminar – seminar
psikologi, dan tentunya dengan mengambil rujukan yang sah, valid dan kredibel.
21
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=manfaat+psikologi+industri+dan+organisasi&oq=manfaat
+psikologi+industri+dan+organisasi&aqs=chrome..69i57j0l5.21777j0j7&sourceid=chrome&
ie=UTF-8
https://dosenpsikologi.com/psikologi-industri-dan-organisasi
https://dosenpsikologi.com/psikologi-industri-dan-organisasi
https://www.academia.edu/37874401/SEJARAH_PSIKOLOGI_BARAT_DAN_INDONESI
A
22