Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

PSIKOLOGI INDUSTRI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan


dan Keselamatan Kerja

Dosen Pengampu : Susilo Sudarman,M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 7

Nadrah Na'imi (0801222315)

Nur Fasyila Tasya (0801222321)

Raduwi Wahyuni (0801222318)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha
Pengasih lagi Maha Panyayang. Kami panjatkan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Psikologi Industri"“ ini dengan baik dan tepat waktunya.

Dalam penulisan ini kami menyadari bahwasanya


makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan di dalamnya. Kami berterima kasih kepada
Bapak yang senantiasa mendoakan kami agar dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca dan Bapak Dosen
nantinya.

Semoga makalah yang kami susun dengan judul


diatas ini dapat memberikan pengalaman dan
pembelajaran kepada kami para penulis dan para
pembaca nantinya. Dan kami harap apa yang akan kami
bahas ini, nantinya dapat diamalkan dikehidupan sehari-
hari oleh kita semua.

Medan, 26 April 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................iv
DAFTAR TABEL ............................................................................ v
BAB VII ........................................................................................... 1
Psikologi Industri............................................................................ 1
7.1 Definisi Psikologi Industri ........................................................ 1
7.2 Sejarah Psikologi Industri ....................................................... 7
7.3. Ruang lingkup psikologi industri ......................................... 13
7.4 Wawasan Psikologi Industri ................................................. 20
RANGKUMAN .............................................................................. 24
LATIHAN SOAL ........................................................................... 25
GLOSARIUM................................................................................ 27
DAFTAR PSTAKA ....................................................................... 28

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.Mengenal Psikologi Industri ........................................ 4


Gambar 2.Pentingnya Psikologi di Tempat Kerja ..................... 16
Gambar 3.Wawasan Pada Psikologi Industri ............................ 20

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pekerjaan pada Setting Industri .................................. 10


Tabel 2.Cakupan Ilmu Psikologi Industri ................................... 15
Tabel 3.Wawasan Psikologi Industri .......................................... 22

v
BAB VII

Psikologi Industri

7.1 Definisi Psikologi Industri


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan
proses mental dalam kehidupan seseorang sebagai
individu atau manusia. Ada berbagai definisi psikologi
yang dikemukakan oleh para ahli di bidang psikologi.
Apabila dirunut dari berbagai tokoh-tokoh psikologi maka
pengertian tentang psikologi semakin hari semakin
berkembang sesuai dengan perkembangan zaman dalam
bidang-bidang psikologi. Bidang psikologi industri dan
organisasi merupakan bidang psikologi yang berada di
lingkungan dunia kerja. Psikologi yang dikaitkan dengan
ilmu yang mempelajari perilaku dan proses mental
karyawan dalam suatu institusi kerja.1

Psikologi dapat juga dipahami sebagai ilmu yang


mempelajari tentang jiwa manusia. Walaupun jiwa
merupakan sesuatu yang tidak berwujud, namun dapat
dipelajari melalui pengamatan terhadap tingkah laku yang
merupakan perwujudan dari kehidupan jiwa tersebut.
Misalnya orang yang sedang menggerutu, adalah
pertanda bahwa orang itu sedang tidak senang dalam
hatinya; orang yang nampaknya terburu-terburu dapat
difahami bahwa ada sesuatu yang harus segera
dilakukan. Sebagai sebuah ilmu, psikologi memiliki tiga
fungsi utama, yaitu menjelaskan, memprediksikan dan
pengendalian. Psikologi mampu menjelaskan secara
deskriptifsebuah kejadian perilaku manusia, mengapa dan
bagaimana perilaku tersebut dilakukan.
1Sudjiwanati,Psikologi
Industri dan Organisasi Masyarakat Era 5.0
(Yogyakarta:Andi:2022),hal.3.

1
Sudut pandang pengamatan tingkah laku manusia dapat
ditinjau dari 5 (lima) cara yaitu:
1. Pendekatan neurobiologist
Perilaku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh
sistem saraf pusat termasuk otak sebagai kuncinya.
Pendekatan ini menghubungkan setiap perilaku yang
tampak dengan reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari
proses mental.

2. Pendekatan perilaku

Menurut pendekatan ini, perilaku merupakan respon


atas stimulus yang diterima. Keadaan ini dapat
digambarkan dengan sederhana dalam model S-R atau
kaitan antara Stimulus-Respon. Pendekatan ini diawali
oleh J.B.Watson yang kemudian dikembangkan oleh B.F.
Skinner, dan kemudian bercabang menjadi banyak aliran.
3. Pendekatan kognitif
Kognitif merupakan proses mental manusia, dimana
individu menangkap, menilai, membandingkan dan
menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi.
Pendekatan ini menyatakan bahwa setiap perilaku
manusia didasarkan atas sebuah sebuah stimulus, dan
sebelum memberikan tanggapan atas stimulus tersebut,
terdapat sebuah proses di dalam pikiran untuk menelaah
dan membuat pengambilan keputusan.
4. Pendekatan psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh S. Freud dimana
setiap tingkah laku manusia dikendalikan oleh alam
bawah sadar. Perilaku didasari atas keinginan dan

2
dorongan yang selalu ada di alam bawah sadar, dan
sewaktu-waktu dapat muncul untuk dipuaskan.
5. Pendekatan fenomenologi
Pendekatan fenomenologi mengedepankan
pengalaman subyektif individu dalam mempengaruhi
setiap tingkah laku manusia, atau dengan kata lain
dipengaruhi oleh sudut pandang individu terhadap dirinya.
Setiap tingkah laku tersebut akan tergantung pada
bagaiman seseorang melihat fenomena dirinya sendiri.

Pada perkembangannya, ilmu psikologi terspesialisasi


dalam berbagai bidang, salah satunya aplikasi psikologi
dalam sebuah organisasi industri. Industri merupakan
sebuah usaha untuk mengolah bahan baku menjadi
barang setengah jadi atau barang jadi dengan
penambahan nilai guna untuk mendapatkan keuntungan.
Organisasi merupakan sebuah unit yang terkoordinasikan
dimana terdiri dari setidaknya dua orang dengan
menjalankan fungsi tertentu untuk mencapai tujuan
bersama. Di samping itu, perusahaan memiliki sebuah
organisasi yang akan menjalankan mekanisme input
output agar tercapai tujuan - tersebut. Menurut Schein
organisasi adalah merupakan koordinasi sejumlah
kegiatan manusia yang direncanakan untuk mencapai
suatu maksud atau tujuan bersama melalui pembagian
tugas dan fungsi serta melalui serangkaian wewenang
dan tanggung jawab. Organisasi perusahaan merupakan
sistem yang terdiri dari entitas pelaksana kerja seperti
sekumpulan karyawan, bagian manajemen, mesin-mesin,
bahan baku, termasuk metode kerja dan peraturan yang
ada. Semua entitas tersebut saling berinteraksi untuk
mencapai produktivitas yang ditargetkan. Efektivitas dan
efisiensi organisasi perusahaan akan tercapai apabila
3
manajemen dapat memusatkan perhatian baik pada
produksi maupun manusianya.

Gambar 1.Mengenal Psikologi Industri


Sumber :
https://www.psikologiberbicara.com/2020/06/psikologi-
industri-organisasi.html?m=1

Manajemen yang dibutuhkan untuk suatu tujuan


organisasi perusahaan terdapat beberapa fungsi pokok
seperti pada gambar 2.1. antara lain
1. Planning (perencanaan), merupakan fungsi dalam
membuat keputusan untuk menentukan aktivitas
perusahaan dan setiap departemen atau bagian-bagian
yang ada di dalamnya meliputi apa yang harus
dilaksanakan, bagaimana prosedur pelaksanaannya,
kapan dan siapa yang akan melaksanakannya. Tahap
perencanaan merupakan bagian kritis karena kesalahan
perencanaan akan berdampak pada kegagalan pada
tahap berikutnya.
2. Organizing (pengorganisasian), merupakan fungsi
dalam menentukan kegiatan yang diperlukan dalam
usaha mencapai tujuan, mengelompokkan kegiatan dalam

4
beberapa departemen. Dalam pengorganisasian,
termasuk juga staffing (penyusunan), yang merupakan
fungsi pengisian jabatan, menjaga dan memelihara agar
mereka tetap pada jabatan yang telah ditetapkan oleh
struktur organisasi. Kesalahan penempatan personil pada
tanggung jawab tertentu akan menghambat kelancaran
kegiatan manajemen.
3. Leading (pengarahan), merupakan fungsi untuk
mempengaruhi dan mengarahkan orang-orang agar
berusaha keras serta dengan senang hati dalam
mencapai tujuan organisasi. Tahap ini membutuhkan
peran aktif pemimpin sebagai figure untuk mengarahkan
bawahan agar tetap sejalan dengan perencanaan yang
telah disusun sebelumnya. Di samping itu, peran
pemimpin juga kritis saat terjadi konflik dan sebagai
pengambil keputusan utama.

4. Controlling (pengawasan), merupakan fungsi evaluasi


dan koreksi terhadap pelaksanaan tahap-tahap
sebelumnya. Aktivitas ini perlu dilaksanakan secara
berkala agar tindakan preventif terhadap kesalahan yang
terjadi dan mengantisipasi terjadinya kegagalan dalam
mencapai tujuan utama dari rencana yang disusun.
Fungsi pengawasan perlu melibatkan semua pihak
dengan sikap yang peduli terhadap kesuksesan
perencanaan.
Semakin berkembangnya organisasi di masa kini,
maka semakin kompleks permasalahan-permasalahan
tingkah laku manusia terutama di tempat kerja. Menjawab
kondisi tersebut, beberapa ahli psikologi mendefinisikan
bidang terapan baru yaitu Psikologi Industriyang
merupakan perkembangan psikologi khusus dimana akan
menerapkan prinsip-prinsip keilmuan psikologi di tempat
5
kerja dan mengevaluasi tingkah laku manusia di dalam
organisasi.Tujuan dari psikologi industri adalah untuk
meningkatkan kinerja manusia dan organisasi tempat
kerja, dengan menerapkan keilmuan perilaku manusia.
Sebagai contoh, prinsip-prinsip keilmuan psikologi
akan digunakan untuk menyusun perencanaan pelatihan
pengembangan diri bagi karyawan, sebagai dasar
melakukan penilaian kinerja karyawan untuk menentukan
insentif, memahami psikologi sosial untuk menyelesaikan
permasalahan dan konflik dalam grup atau tim kerja.
Namun Psikologi Industri secara mendalam mampu
menganalisis setiap kendala individu di tempat kerja baik
dengan alat bantu berupa kuisioner, maupun melakukan
wawancara, rekam jejak, dan tes psikologi yang mendetail
pada setiap karyawan. Hasil dari para psikologini dapat
dimanfaatkan oleh organisasi di semua bidang dan level
secara lebih luas, untuk meningkatkan kinerja organisasi
melalui faktor-faktor individu.2
Jadi,Psikologi industri adalah jenis psikologi yang
semakin populer. Psikolog industri membantu orang lebih
memahami bagaimana orang bekerja dan berperilaku
dalam pekerjaan mereka. Mereka bekerja di banyak
bidang bisnis yang berbeda dan meneliti banyak topik
berbeda. Meskipun mereka telah membantu membuat
pekerjaan menjadi lebih baik bagi orang-orang, masih ada
hal lain yang dapat memengaruhi cara orang bekerja. 3

2Ishardita Pambudi Tama dan Dewi Hardiningtyas,Psikologi Industri:Dalam


Perspektif Sistem Industri (Malang:UB Press:2017),hal.3-8.

3Sisca dkk,Psikologi Industri Dan Organisasi (Bandung:Widina Bhakti


Persada:2022),hal.13.

6
7.2 Sejarah Psikologi Industri
Kisah Psikologi Industri terkait dengan kisah
bagaimana orang mulai mempelajari psikologi sebagai
ilmu. Semuanya dimulai di Jerman pada tahun 1875
ketika laboratorium psikologi pertama dibuat. Belakangan,
orang mulai menggunakan apa yang mereka pelajari
dalam psikologi untuk membantu pekerjaan dan
pekerjaan.
 Tahun 1901, Walter Dill Scott, Seseorang yang
mempelajari bagaimana orang berpikir dan
merasakan dan bagaimana hal itu memengaruhi
perilaku mereka belajar tentang cara membuat
iklan dengan lebih baik, cara memilih orang yang
tepat untuk menjual barang, dan cara mencari tahu
siapa yang cocok menjadi Angkatan Darat. Mereka
mempelajari cara belajar ini di Jerman.
 Sehingga pada tahun 1903, Scott menerbitkan
bukunya The Theory of Advertising yang
dipandang sebagai buku pertama yang membahas
tentang psikologi dengan aspek pada dunia kerja.
 Tahun 1910, terbit buku yang ditulis oleh Hugo
Muensterberg yang berjudul The Psychology of
Industrial Efficiency (Psikologi Efisiensi Industri)
karena Psikologi Industri pada saat itu sangat
memprihatinkan efisiensi dalam tempat kerja. Kunci
untuk mencapai efisiensi kerja adalah dengan
melakukan seleksi karyawan, metode pelatihan,
dan tata letak kerja yang baik.
 Tahun 1911, Frederick Winslow Taylor, seorang
insinyur dari Amerika pelopor Scientific
Management, mencari cara-cara yang paling
efisien untuk melakukan suatu pekerjaan,

7
menciptakan berbagai macam alat mekanik yang
disesuaikan dengan struktur faal manusia.
 Psikologi Differensial berupaya mempelajari dan
mengukur gejala-gejala psikis yang khas dari
seseorang. Pada tahun 1914, dimana meletusnya
Perang Dunia I membuat kebutuhan militer
mendesak pengelompokan dan penugasan
personel baru ke kelompok pasukan yang sesuai
sehingga menuntut pengujian individu dengan tes
intelegensi serta metode analisis statistik.
 Pada Perang Dunia II, alokasi sumber daya
manusia yang meliputi seleksi, penempatan, dan
pelatihan baik sipilmaupun militer menjadi lebih
luas, rumit, dan sangat mendesak.
 Barulah pada tahun 1960-an mulailah penerapan
psikologi di bidang penjulan berkembang. Perilaku
manusia sebagai konsumen diteliti.
 Pada abad ke-20 cara orang bekerja sama telah
banyak berubah, dan ini menyebabkan perubahan
dalam cara perusahaan beroperasi. Bidang yang
disebut psikologi industri mencoba memahami
bagaimana orang berperilaku di tempat kerja dan
harus menyesuaikan diri dengan perubahan ini
sambil tetap mengikuti aturan dasar. Cara kerja
pabrik juga telah berubah, yang memengaruhi cara
psikologi industri mempelajari cara orang bertindak
di tempat kerja.
Sekitar tahun 1950-an, di Indonesia orang mulai
mengenal Psikologi Industri sebagai ilmu baru. Setelah
Indonesia merdeka, mereka menggunakan tes psikologi
untuk berbagai kegiatan.Psikologi Industri sebagai
keilmuan baru dikenal dan dikembangkan di Indonesia

8
sekitar tahun 1950-an.Terdapat beberapa kegiatan yang
menggunakan tes psikologis, seperti:
 Ada kelompok yang disebut Balai Psychototechnick
di Indonesia yang membantu memilih siswa untuk
jenis sekolah tertentu dan menguji mereka untuk
mencari tahu apa yang mungkin mereka pelajari
dengan baik.
 Orang-orang yang bertugas memilih prajurit baru
untuk Angkatan Darat di Bandung menggunakan
tes khusus untuk melihat siapa yang paling cocok
untuk pekerjaan itu.4
Orang-orang yang membantu perusahaan memilih
karyawan terbaik menjadi lebih baik dalam pekerjaan
mereka. Mereka sekarang menggunakan tes dan
wawancara yang adil untuk semua orang dan membantu
menemukan orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
Di bagian ini, Anda bisa melihat contoh pekerjaan
yang bisa dilakukan orang setelah mempelajari psikologi
industri dan organisasi. Kebanyakan orang dengan gelar
ini bekerja di universitas, perusahaan konsultan, atau
perusahaan swasta. Orang yang memperoleh gelar
master di bidang ini sering bekerja di industri, melakukan
hal-hal seperti mengelola orang, menganalisis data,
mengajar, dan memikirkan cara membayar pekerja.
Mereka biasanya tidak bekerja sebagai guru.
Beberapa orang yang disebut psikolog
industri/organisasi bekerja dalam bisnis untuk membantu
memperbaiki keadaan. Mereka melakukan banyak hal
seperti mengajar, belajar, mencari tahu bagaimana

4Ishardita Pambudi Tama dan Dewi Hardiningtyas,Psikologi Industri:Dalam


Perspektif Sistem Industri (Malang:UB Press:2017),hal.13-14.

9
menjadi lebih efisien, memastikan orang melakukan
pekerjaannya dengan baik, melakukan tes untuk melihat
apakah orang baik dalam pekerjaannya, dan membantu
bos membuat keputusan tentang mempekerjakan orang
baru. Orang-orang yang bekerja untuk pemerintah
biasanya melakukan hal-hal seperti memikirkan cara
melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan melakukan
tes untuk membantu merekrut pekerja baru.
Untuk menjadi psikolog industri/organisasi, biasanya
Anda harus memiliki gelar khusus yang disebut gelar
master. Jenis pekerjaan ini dapat membayar dengan
cukup baik, mulai dari sekitar $27.000 dan naik menjadi
sekitar $42.000 setelah beberapa tahun. Jika Anda
mendapatkan gelar yang lebih tinggi disebut Ph.D. dan
bekerja di universitas, Anda mungkin dibayar lebih. Dalam
beberapa tahun terakhir, jenis pekerjaan ini menjadi lebih
populer dan orang yang melakukannya dapat bekerja di
berbagai tempat dan menghasilkan lebih banyak uang.

Tabel 1. Pekerjaan pada Setting Industri

Dalam pembahasan kali ini, penulis akan membahas


secara khusus bagaimana orang yang bekerja di
perusahaan dapat merasa bahagia atau tidak bahagia,
stres atau santai, dan bagaimana mereka dapat bekerja
lebih baik atau lebih buruk. Itu juga berbicara tentang cara

10
untuk memecahkan masalah yang muncul di tempat kerja.
Artikel tersebut menggunakan ide-ide dari psikologi untuk
menjelaskan hal-hal ini dan memberikan contoh
kehidupan nyata..5
Untuk memahami dampak psikologi industri terhadap
dunia kerja, penting untuk mengetahui sedikit tentang
sejarah bidang tersebut.Sejarah psikologi industri ke
dalam beberapa bagian, yang diuraikan sebagai berikut:
1. Awal
Sekitar pergantian abad ke-20,ketika orang baru mulai
belajar tentang bagaimana pikiran kita bekerja, beberapa
dari mereka mulai mempelajari bagaimana orang bekerja
di pekerjaan. Mereka ingin menemukan cara untuk
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih efisien.
Seseorang bernama Frederick Taylor berpikir bahwa
dengan mempelajari cara orang melakukan pekerjaannya,
dia dapat menemukan cara terbaik dan tercepat untuk
melakukannya. Dia sukses dan idenya membantu banyak
pekerja melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik.
Orang lain bernama Walter Scott mempelajari cara
menjual barang dan menciptakan ide baru untuk
membantu perusahaan menghasilkan lebih banyak uang.
Meskipun mereka semua tertarik pada hal yang berbeda,
mereka semua berusaha membuat pekerjaan menjadi
lebih baik untuk semua orang.

2. Perang Dunia I dan 1920-an


Selama Perang Dunia I, beberapa psikolog membantu
Angkatan Darat AS melakukan tes untuk mengetahui

5Sutarto Wijono,Psikologi Industri Dan Organisasi:Dalam Suatu Bidang Gerak


Psikologi Sumber Daya Manusia (Jakarta:Prenadamedia Group:2010),hal.16-17.

11
seberapa pintar tentara itu. Ini adalah pertama kalinya
banyak orang mengikuti tes seperti ini, dan itu
menyebabkan lebih banyak tes di masa mendatang.
Bahkan sekarang, psikolog membantu bisnis memilih
pekerja yang baik. Setelah perang, psikolog mulai bekerja
dengan perusahaan untuk membantu mereka
menemukan orang yang tepat untuk bekerja bagi mereka.
Mereka juga memulai perusahaan yang memberikan
nasihat kepada bisnis. Saat ini, ada banyak perusahaan
yang melakukan pekerjaan semacam ini dan di sanalah
sebagian besar psikolog industri bekerja.Sepanjang tahun
1920-an, ketika Amerika Serikat mengalami pertumbuhan
industri yang luar biasa, psikologi industri mulai
berkembang: Gelar doktor pertama dalam psikologi
industri diberikan pada tahun 1921, dan psikolog bekerja
langsung dengan industri sebagai konsultan dan peneliti.
Saat ini, organisasi konsultan yang menawarkan layanan
konsultasi untuk bisnis dan industri berkembang pesat
dan merupakan tempat kerja utama bagi psikolog industri.
3. Tahun-tahun Depresi Hebat dan Perang Dunia II
Selama Perang Dunia II, ada banyak kebutuhan akan
mesin mewah yang sulit digunakan, sehingga para
psikolog membantu melatih tentara untuk
menggunakannya. Mereka juga melakukan tes untuk
mengetahui prajurit mana yang paling cocok untuk
berbagai pekerjaan di militer. Ini seperti yang dilakukan
para psikolog selama Perang Dunia Selain itu, psikolog
membantu U.S. Office of Strategic Services (OSS), yang
merupakan pendahulu Central Intelligence Agency (CIA)
saat ini, dalam mengembangkan strategi penilaian intensif
untuk memilih kandidat untuk posisi spionase berbahaya.
Beberapa dari teknik ini termasuk tes situasional
"langsung" di mana kandidat harus melakukan beberapa
tugas di bawah kondisi yang sulit dan hampir mustahil.

12
Tujuannya adalah untuk menilai kemampuan mereka
untuk menghadapi keadaan stres dan frustasi, yang
sangat penting bagi tentara yang terlibat dalam spionase
militer.

4. Tahun-tahun Pasca Perang dan Era Modern


Setelah Perang Dunia II, psikologi industri benar-benar
mulai berkembang,orang mulai mempelajari cara
membuat pekerjaan lebih baik untuk semua orang.
Mereka membuat pekerjaan khusus untuk fokus memilih
pekerja terbaik dan memikirkan bagaimana membantu
mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik.
Mereka bahkan membuat majalah hanya untuk pekerjaan
semacam ini! Dari tahun 1960-an hingga awal 1990-an,
banyak orang melakukan penelitian dan menemukan cara
baru untuk membantu pekerja, seperti bagaimana
membuat mereka merasa bahagia dan termotivasi di
tempat kerja, dan bagaimana bekerja sama lebih baik
sebagai sebuah tim. Mereka juga melihat bagaimana
kekuasaan dan politik dapat mempengaruhi tempat kerja,
dan bagaimana membuat perusahaan menjadi lebih baik
dari waktu ke waktu.i.6

7.3. Ruang lingkup psikologi industri


Psikologi industri adalah jenis ilmu yang mencakup
berbagai bidang. Buku ini mencoba memberikan
gambaran tentang Psikologi Industri di tempat kerja. Ada
dua bagian penting dalam Psikologi Industri: mempelajari
orang di tempat kerja dan menggunakan pengetahuan
6Sisca dkk,Psikologi Industri Dan Organisasi (Bandung:Widina Bhakti
Persada:2022),hal.7-12

13
tersebut untuk membantu organisasi berjalan lebih baik.
Psikolog Industri mempelajari hal-hal seperti bagaimana
mempekerjakan dan melatih pekerja, apa yang
memotivasi mereka, dan bagaimana mereka bekerja
sama dalam kelompok. Mereka juga melihat bagaimana
lingkungan tempat kerja mempengaruhi pekerja. Ada tiga
bidang utama yang menjadi fokus Psikologi Industri:
mengelola orang, cara kerja organisasi, dan cara
membuat pekerjaan lebih mudah bagi orang.7

Cakupan Ilmu Psikologi


Industri
Contoh

1.Pelatihan Dan mengajarkan kepada karyawan baru


Pengembangan bagaimana melakukan pekerjaan
mereka, dan mengajarkan kepada
karyawan yang sudah baik
bagaimana melakukan pekerjaan
baru dengan peralatan baru

2.Pengembangan Pengembangan organisasi ini


Organisasi meliputi rencana perubahan yang
(Organizational Develop- dilakukan dengan sengaja bagi
ment) sebuah organisasi untuk
memecahkan masalah tertentu;
pengembangan yang meliputi
perubahan dan pengembangan
sumber daya manusia; dan
organisasi secara khusus (struktur
personalia dan organisasi) prosedur

7Seta Wicaksana dkk,Psikologi Industri Dan Organisasi: Kolaborasi Dosen Pengampu


Mata Kuliah (Riau:Dd Publishing:2021),hal.11-12.

14
kerja atau teknologi dan
perancangannya.

3.Kualitas kehidupan aspek-aspek yang lebih luas dari


kerja (quality of work life) menjalankan suatu organisasi
seperti saluran pemasaran, jaringan
transportasi, dan akuntansi biaya

Tabel 2.Cakupan Ilmu Psikologi Industri

a. Ruang Lingkup Umum


Berkaitan dengan pengertian psikologi industri dan
organisasi, dapat kita lihat bahwa penekanan ruang
lingkup kajian psikologi industri dan organisasi adalah
pada fenomena kognitif, afektif, dan perilaku yang menjadi
objek utama bidang keilmuan psikologi.
Secara lebih rinci ruang lingkup perilaku kognitif,
afektif, dan psikomotor bila diterapkan dalam lingkungan
industri dan organisasi diuraikan sebagai berikut:
 Fenomena berpikir berhubungan dengan
aktivitas bekerja dan berorganisasi (persepsi,
ingatan, dll).
 Fenomena efektif berhubungan dengan
aktivitas bekerja dan berorganisasi ( emosi,
kecemasan, sikap dll).
 Fenomena perilaku atau psiko-motorik
berhubungan dengan bekerja dan berorganisasi
(perilaku, pengambilan keputusan, perilaku
bekerja sama, perilaku kepemimpinan, dll).

15
Selain itu, pada tingkat sarjana, keberadaan psikologi
industri dan organisasi terwakili dalam bidang minat
utama atau utama psikologi industri dan organisasi yang
dipilih mahasiswa sebagai calon lulusan psikologi (S.Psi).
Pada tingkat Magister, bidang psikologi industri dan
organisasi terdapat pada program Magister Sains dan
Magister Profesi bidang psikologi industri dan organisasi
(psikologi). Pada jenjang program doktor, keberadaan
bidang psikologi industri dan organisasi terdapat pada
program doktor psikologi psikologi industri dan organisasi.

Gambar 2.Pentingnya Psikologi di Tempat Kerja


Sumber : https://insanq.co.id/artikel/pentingnya-
psikologi-di-tempat-kerja-workplace-psychology

b. Ruang Lingkup Kajian Psikologi Industri dan


Organisasi Secara Khusus.
Di antara sekian banyaknya kajian psikologi
industri dan organisasi, ruang lingkup kajian khusus
psikologi industri dan organisasi meliputi kajian-kajian
berikut ini:

16
 Pengembangan karier
 Pengukuran kinerja
 Asesmen dalam indutsri dan organisasi.
 Motivasi kerja dan sistem ganjaran.
 Kualitas kehidupan dalam bekerja.
 Perilaku konsumen.
 Rekayasa faktor manusia.
Sebagai pembanding American Psychological
Association mengemukakan kajian psikologi industri dan
organisasi sebagai berikut:

 Isu rekrutmen.
 Seleksi dan penempatan.
 Pelatihan dan pengembangan.
 Pengukuran kinerja.
 Motivasi kerja dan sistem ganjaran.
 Kualitas kehidupan dalam bekerja.
 Perilaku konsumen.
 Rekayasa faktor manusia.8
Dalam perkembangannya PIO dapat diterapkan dalam
lingkup manajemen organisasi. Dimana berbagai teori dan
penelitian dapat diterapkan agar organisasi mampu
berkembang dengan baik karena kemampuannya
mempelajari perilaku manusia di dunia kerja. Menurut

8 Cholichul Hadi,Psikologi Industri Dan Organisasi (Sidoarjo:Zifatama


Jawara:2017),hal.5-7.

17
Michael G. Aamodt (2010), ada 4 bidang utama psikologi
industri dan organisasi, yaitu sebagai berikut:
1) Psikologi Personalia (Personnel Psychology).
Psikologi personalia terkait dengan bidang fungsional
pengelolaan manajemen sumber daya manusia, seperti
menyiapkan analisis pekerjaan, rekrutmen dan seleksi,
penilaian kinerja, menyusun sistem kompensasi,
pengembangan karyawan, dan manajemen pra-pensiun
bagi karyawan. Semua pelaksanaan fungsi tersebut
memerlukan pendekatan yang tepat agar mampu
menghasilkan yang terbaik, baik dari segi individu,
kelompok maupun organisasi, sebagaimana telah
dijelaskan
2) Psikologi Organisasi (Organizational Psychology).
Psikologi organisasi berurusan dengan isu-isu penting
dalam organisasi seperti kepemimpinan, kepuasan kerja,
motivasi, komunikasi organisasi, manajemen konflik,
perubahan organisasi, proses pembentukan kelompok,
dan isu-isu lainnya.
3) Pelatihan dan pengembangan (Training and
Development)
pengembangan untuk karyawan mitra atau yang
ditugaskan di departemen pengembangan sumber daya
manusia membutuhkan studi dan pendekatan psikologis
dengan metode pelatihan dan pengembangan yang tepat.
karena biasanya mereka terlibat dalam program team
building, restrukturisasi dan reorganisasi, program
penyuluhan, dan semua kegiatan tersebut bertujuan untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
4) Ergonomi (Human Factors/ Ergonomics)

18
Tugas psikolog bidang ergonomi berfokus pada
bagaimana merancang pekerjaan agar interaksi antar
manusia tidak menimbulkan kelelahan atau stress fisik
bagi karyawan. Misalnya bagaimana merancang jadwal
kerja yang optimal di bagian produksi, merancang kursi
dan meja yang nyaman, menata ruang kerja dan mesin
yang tidak menimbulkan kebosanan kerja, juga
bagaimana melakukan perawatan mesin agar tidak
menimbulkan efek apapun, baik itu polusi atau kebisingan
kepada karyawan dalam jangka panjang. Dan masih
banyak aktivitas yang dikembangkan dengan
memanfaatkan ergonomic
Dalam perkembangan selanjutnya banyak ahli yang
mengatakan bahwa ruang lingkup Psikologi Industri
diterapkan pada :
 Seleksi dan penempatan karyawan.
 Manajemen kerja.
 Pengembangannya organisasi.
 Kualitas kehidupan kerja (quality worklife).
 Program sukses.
 Pengembangan karir.
 Pengembangan kompensasi.
Dan tentunya kedepannya akan diterapkan secara
luas di berbagai bidang terutama bidang manajemen
sumber daya manusia dan bidang perilaku organisasi.9

9 Sri Suwarsi dkk,Psikologi Industri Dan Organisasi (Bandung:Media Sains


Indonesia:2022),hal.11-13.

19
7.4 Wawasan Psikologi Industri
Perkembangan psikologi di Indonesia dimulai pada
akhir tahun 1950-an dengan digunakannya tes psikologi
yang dilakukan oleh Pusat Psikoteknik dan Pusat
Psikologi Angkatan Darat yang digunakan untuk seleksi
dan pengarahan berdasarkan pengukuran psikometri.
Hanya pada tahun 1953, prof. Slamet Iman Santoso,
mendirikan lembaga pendidikan Asisten Psikologi dan
Pusat Psikoteknik. kedua institusi tersebut kemudian
disebut sebagai departemen psikologi kejuruan dan
perusahaan. Lembaga pendidikan psikologi, berkembang
menjadi jurusan psikologi kejuruan di U.I. Pada tahun
1960 jurusan psikologi kejuruan dan perusahaan sebagai
satu bagian. Bagian ini kemudian menjadi jurusan
psikologi industri dan organisasi. Perkembangan jurusan
ini dipelopori oleh psikologi U.I. dan fakultas psikologi
Universitas Padjadjaran (1963), disusul fakultas psikologi
UGM (1965).

Gambar 3.Wawasan Pada Psikologi Industri


Sumber :
https://images.app.goo.gl/75BJmiqc1voV6KWi8

Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan


psikologi industri dan organisasi di Indonesia antara lain
mengadaptasi hasil penelitian, teori yang dikembangkan,
metodologi dan peralatan canggih dari dunia barat agar
sesuai dengan kondisi di Indonesia, kita menghadapi
20
kesulitan dengan kondisi di Indonesia, kita menghadapi
kesulitan dengan dana yang ada. kurang atau terbatas,
staf peneliti yang ada, dan kesiapan menerapkan
psikologi dalam pekerjaan, organisasi di perusahaan.
Sehubungan dengan itu, psikologi industri dan organisasi
di Indonesia saat ini masih merupakan ilmu terapan,
dalam arti kegiatannya masih dalam bidang
penyelenggaraan ujian seleksi dan penempatan,
penyuluhan, bimbingan kejuruan, pengembangan karir
dan pelaksanaan program pelatihan di perusahaan.
sedangkan di bidang organisasi, penelitian human
engineering dan consumer behavior belum banyak
dilakukan.10
Psikologi Industri membantu perusahaan membuat
pekerja dan organisasi mereka melakukan yang terbaik di
seluruh dunia. Ini mencakup hal-hal seperti membuat
pekerja ingin melakukan pekerjaan dengan baik, memilih
orang yang tepat untuk bekerja di sana, mengajari pekerja
keterampilan baru, merencanakan berapa banyak orang
yang mereka butuhkan, membayar pekerja dengan adil,
dan menjaga keamanan mereka. Psikolog Industri tahu
banyak tentang orang dan bagaimana mereka berperilaku
di tempat kerja, sehingga mereka dapat membantu
memperbaiki keadaan di tempat kerja. Mereka
menggunakan pengetahuan mereka untuk membuat
pekerja bekerja lebih baik dan mengikuti teknologi baru.11

10Dirgahayu Nusran,Dunia Industri perspektif psikologi Tenaga kerja


(Makassar:CV.Nas Media Pustaka:2018),hal.4-5.

11Didit Darmawan dkk,Psychological Perspective In Society 5.0 (Yogyakarta:Zahir


Publishing:2021),hal.64-65.

21
MASUKAN
KE SISTEM
INPUT OLAHAN OUTPUT
LAIN
(MASYARA
KAT)
Bahan Mengolah bahan Produk: barang Produk
mentah mentah dan info dan jasa Kondisi barang dan
informasi rmasi dengan Per alatan jasa
peralatan mesin dan peralatn Kondisi mesin,
mesin dana lainnya dengan dan dana
manusia dana yang ada
oleh tenaga kerja
masyarakat.
1.Seleksi 2 pelatihan dan 7.penilaian 11.perilaku
dan pengembangan kinerja konsumen
penempata 3.Kondisi kerja dan
8.Motivasi kerja
n tenaga psikologi
kerja kerekayasaan 9.Kepuasan
4.Kepemimpinan kerja
dalam perusahaan
5 Organisasi dan 10.stress dan
kelompok kerja keselamatan
kerja
6 Pengembangan
dan Budaya
Organisasi

Tabel 3.Wawasan Psikologi Industri

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa perusahaan


dalam proses input yaitu mengambil bahan baku,
informasi, peralatan, mesin, dana dan tenaga kerja dari

22
lingkungan masyarakat untuk melakukan proses
pengolahan. Sedangkan dalam proses pengolahan yaitu
pengolahan bahan mentah, mesin, peralatan, informasi,
dana yang ada dengan menggunakan tenaga kerja
manusia untuk diubah menjadi output berupa barang dan
jasa. Output yang dihasilkan ini tidak hanya barang dan
jasa tetapi juga bagaimana kondisi mesin, kondisi dana,
kondisi manusia yang telah melakukan proses produksi.
Yang selanjutnya produk barang dan jasa tersebut
diberikan ke masyarakat kembali.
Jika ditinjau dari segi manusia, dalam proses input
perusahaan melakukan proses seleksi dan penempatan
tenaga kerja. Dan dalam proses pengolahan, perusahaan
seringkali melakukan pelatihan, pengembangan,
menyesuaikan penggunaan mesin dengan manusia agar
efektif dan efisien, melakukan kepemimpinan,
menerapkan dan mengembangkan budaya organisasi
agar mendapatkan output yang baik, yaitu motivasi kerja
yang baik, kepuasan kerja yang tinggi, stress kerja yang
cukup, keselamatan kerja, dll.12

12Hany umama,Buku Ajar Psikologi Industri Dan Organisasi


(Yogyakarta:Deepublish:2019),hal.4.

23
RANGKUMAN

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku dan


proses mental dalam kehidupan seseorang sebagai
individu atau manusia.Psikologi mampu menjelaskan
secara deskriptifsebuah kejadian perilaku manusia,
mengapa dan bagaimana perilaku tersebut
dilakukan.Psikologi industri adalah jenis psikologi yang
semakin populer. Psikolog industri membantu orang lebih
memahami bagaimana orang bekerja dan berperilaku
dalam pekerjaan mereka.

Psikolog Industri mempelajari hal-hal seperti


bagaimana mempekerjakan dan melatih pekerja, apa
yang memotivasi mereka, dan bagaimana mereka bekerja
sama dalam kelompok. Mereka juga melihat bagaimana
lingkungan tempat kerja mempengaruhi pekerja

Psikologi Industri membantu perusahaan membuat


pekerja dan organisasi mereka melakukan yang terbaik di
seluruh dunia. Ini mencakup hal-hal seperti membuat
pekerja ingin melakukan pekerjaan dengan baik, memilih
orang yang tepat untuk bekerja di sana, mengajari pekerja
keterampilan baru, merencanakan berapa banyak orang
yang mereka butuhkan, membayar pekerja dengan adil,
dan menjaga keamanan mereka.

24
LATIHAN SOAL

1. Apa itu defenisi psikologi industri?

Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku


manusia di tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada
pengambilan keputusan kelompok, semangat kerja
karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja,
seleksi pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja,
dan berbagai masalah lainnya.

2. Apa itu tujuan dari psikologi industry?

Tujuan dari psikologi industri dan organisasi sama seperti


yang ada di dalam mukadimah kode etik psikolog,
yaitu untuk kesehjahteraan dari umat manusia.

3. Apa manfaat mempelajari psikologi industry?

Membantu organisasi dan perusahaan dalam mencapai


tujuan. Menjembatani kebutuhan individu dan kebutuhan
organisasi. Meningkatkan kemampuan individu dalam
setting kerja sehingga bukan saja meningkatkan
kompetensi individu tapi juga mengembangkan
perusahaan.

4. Apa peran psikologi industri dalam perusahaan?

Kehadiran psikologi industri dalam perusahaan atau


organisasi dapat menciptakan seorang SDM yang
professional, meningkatkan motivasi kerja, moral kerja
yang baik, dan sikap-sikap kerja yang tentu saja
diharapkan oleh semua organisasi atau perusahaan

25
5.Bagaimana Psikologi Industri Dapat Mendukung
Pembangunan Masyarakat?

Peranan Psikologi Industri bagi pembangunan


masyarakat berhubungan dengan tugas Psikologi Industri
untuk melakukan studi terhadap suatu sistem industri dan
hubugan industrial, serta perumusan program-program
untuk peningkatan produktivitas industri serta
kemanfaatan industri bagi masyarakat.

26
GLOSARIUM

Cunsomer Behavior : Perilaku Konsumen

Central Intelligence Agency :Badan Intelijen Pusat

Ergonomy : Ilmu yang mengkaji


interaksi manusia

Human Engineering :Rekayasa Manusis

Kognitif : Suatu hal yang berhubungan


dengan kognisi

Neurobiologi :Unsur-unsur biologi system


saraf

Output : Hasil yang dicapai dalam


jangka pendek

Pio : Psikologi Industri dan


Organisasi

27
DAFTAR PSTAKA

Dermawan,Didit.(2021).Psychological Perspective In
Society.Yogyakarta:Zahir Publishing.

.Hadi,Cholichul;Hanurawan,Fattah.2017.Psikologi Industri
dan Organisasi (suatu pengantar
singkat) .Sidoarjo:Zifatama Jawara

Nusran,Dirgahayu.(2018).Dunia Industri Perspektif


Psikologi Tenaga Kerja.Makassar:Cv.Nas Media
Pustaka.

Sisca,dkk.(2022).Psikologi Industri Dan


Organisasi.Bandung: Widina Bhakti Persada

Sudjiwanati.(2022).Psikologi Industri Dan Organisasi


Masyarakat Era 5.0 .Yogyakarta:Andi.

Suwarsi,Sri.2022.Psikologi Industri dan


Organisasi.Bandung:Media Sains Indonesia

Tama,Ishardita.(2017).Psikologi Industri:Dalam Perspektif


Sistem Industri.Malang:UB Press.

Umama,Hany.(2019).Buku Ajar Psikologi Industri Dan


Organisasi.Yogyakarta:DeePublish.

Wicaksana,Seta.(2021).Psikologi Industri Dan Organisasi:


Kolaborasi Dosen Pengampu Mata Kuliah.Riau:Dd
Publishing.

Wijono,Sutarto.(2010).Psikologi Industri Dan


Organisasi:Dalam Suatu Bidang Gerak Psikologi
Sumber Daya Manusia.Jakarta:Kencana

28

Anda mungkin juga menyukai