Anda di halaman 1dari 23

JUDUL MAKALAH

(SEJARAH PISIKOLOGI INDUSTRI)

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Industri

Dosen Pengampu:
Rosmalia, ST.,M.Kes.

Oleh:
Kelompok 1
Ferdy Ahmad Mursyidan NIM. F0022008
Faqih Asri F NIM. F0022016

PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (D4)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada …. (nama dosen pengampu mata
kuliah) sebagai dosen pengampu mata kuliah … (nama mata kuliah) yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Slawi , Kamis (19 Oktober 2023)

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL (Jika Ada)...................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR (Jika Ada)………………………………………… v
DAFTAR LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………… vi
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………
1.4 Tujuan Penulisan …………………………………………………..........
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Materi Pertama…………………..............................................................
2.1.1 Sub-Materi Pertama…………………………………………………
2.1.2 Sub-Materi Kedua…………………………………………………...
2.2 Materi Kedua……………………………..………………………….......

BAB III: PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………...
3.2 Saran…………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
LAMPIRAN (Jika Ada)……………………………………………………

3
DAFTAR TABEL (JIKA ADA)

Hlm
Tabel 1……….…….………………………………………………………
Tabel 2………….………………………………………………………….
Tabel 3……………..………………………………………………………
Dst.

4
DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA)

Hlm
Gambar 1………….………………………………………………………
Gambar 2………………………………………………………………….
Gambar 3………….………………………………………………………
Dst.

5
DAFTAR LAMPIRAN (JIKA ADA)

Hlm
Gambar 1………….………………………………………………………
Gambar 2………………………………………………………………….
Gambar 3………….………………………………………………………
Dst.

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejarah psikologi industri dimulai pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20,
bersamaan dengan perkembangan industri dan pertumbuhan ekonomi yang pesat di
Amerika Serikat dan Eropa. Beberapa peristiwa dan tokoh penting dalam sejarah
psikologi industri meliputi:

Awal Abad ke-20: Pada awal abad ke-20, psikologi mulai diaplikasikan dalam
konteks industri dan bisnis. Walter Dill Scott adalah salah satu tokoh awal yang
memperkenalkan prinsip-prinsip psikologi dalam iklan dan pemasaran.

Perang Dunia I: Perang Dunia I memainkan peran penting dalam perkembangan


psikologi industri. Psikologi diaplikasikan untuk mengevaluasi kemampuan prajurit,
seleksi personel militer, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas di industri
yang mendukung perang.

Hawthorne Studies: Pada tahun 1920-an dan 1930-an, Hawthorne Studies dijalankan
oleh Elton Mayo dan timnya di Western Electric Company's Hawthorne Works di
Chicago. Penelitian ini mengungkapkan pentingnya faktor-faktor sosial dan
psikologis dalam produktivitas kerja dan memicu perhatian terhadap hubungan antara
manajer dan karyawan.

Perang Dunia II: Perang Dunia II melibatkan penggunaan tes kepribadian dan tes
kecerdasan untuk memilih personel militer. Pengalaman ini membantu memperkuat
keterkaitan antara psikologi dan dunia kerja.

Pertumbuhan Organisasi dan Bisnis: Pasca Perang Dunia II, industri dan bisnis
berkembang pesat, menciptakan kebutuhan akan manajemen yang efisien dan
7
produktivitas yang tinggi. Psikologi industri menjadi semakin penting dalam
pemilihan karyawan, pelatihan, pengembangan kepemimpinan, dan manajemen stres.

Pendirian Organisasi Profesional: American Psychological Association (APA)


membentuk divisi industri dan organisasi pada tahun 1945, yang bertanggung jawab
atas pengembangan psikologi industri sebagai disiplin ilmu resmi. Organisasi serupa
didirikan di berbagai negara lainnya di seluruh dunia.

Globalisasi dan Teknologi: Seiring dengan globalisasi dan kemajuan teknologi,


psikologi industri menjadi semakin penting dalam membantu organisasi beradaptasi
dengan perubahan yang cepat, memahami kebutuhan pasar global, serta mengelola
keragaman dan kompleksitas dalam lingkungan kerja.

Hingga saat ini, psikologi industri terus berkembang dan mengalami transformasi
seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial yang terus berlanjut di
dunia kerja. Disiplin ini terus berfokus pada penggabungan prinsip-prinsip psikologi
dengan praktik manajemen untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan
produktivitas organisasi.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam bidang psikologi industri dapat berfokus pada berbagai
aspek di lingkungan kerja dan organisasi. Beberapa contoh rumusan masalah dalam
psikologi industri melibatkan:

1. Kesejahteraan Karyawan:
 Bagaimana tingkat stres di tempat kerja mempengaruhi kesejahteraan
mental karyawan?
 Apa dampak kebijakan keseimbangan kerja-hidup terhadap
produktivitas dan kepuasan kerja?
2. Motivasi dan Produktivitas:
 Bagaimana motivasi karyawan mempengaruhi produktivitas di tempat
kerja?
 Apakah pengakuan dan reward mempengaruhi motivasi dan kinerja
karyawan?
3. Kepemimpinan dan Pengaruh:

8
 Apa peran kepemimpinan dalam menciptakan lingkungan kerja yang
positif?
 Bagaimana gaya kepemimpinan memengaruhi motivasi dan loyalitas
karyawan?
4. Pelatihan dan Pengembangan:
 Bagaimana pelatihan berkelanjutan mempengaruhi kemampuan dan
kepercayaan diri karyawan?
 Apa efektivitas program pengembangan karyawan dalam
meningkatkan keterampilan dan produktivitas?
5. Diversitas dan Inklusi:
 Bagaimana kebijakan diversitas dan inklusi memengaruhi kepuasan
dan performa karyawan?
 Apa tantangan yang dihadapi organisasi dalam menciptakan
lingkungan kerja yang inklusif?
6. Stres dan Kesehatan Kerja:
 Bagaimana stres di tempat kerja mempengaruhi kesehatan fisik dan
mental karyawan?
 Apa strategi manajemen stres yang efektif untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan?
7. Konflik dan Resolusi:
 Bagaimana konflik interpersonal mempengaruhi dinamika tim dan
produktivitas?
 Apa strategi efektif untuk menyelesaikan konflik di tempat kerja?
8. Peningkatan Kinerja Organisasi:
 Apa strategi manajemen yang dapat meningkatkan produktivitas dan
keuntungan organisasi?
 Bagaimana budaya organisasi yang positif dapat membantu mencapai
tujuan bisnis?
9. Perubahan Organisasi:
 Bagaimana perubahan organisasi mempengaruhi kepuasan dan kinerja
karyawan?
 Apa strategi manajemen perubahan yang efektif untuk mengurangi
resistensi karyawan?
10. Keseimbangan Kerja-Hidup:
 Bagaimana kebijakan keseimbangan kerja-hidup mempengaruhi
kepuasan dan retensi karyawan?
 Apakah fleksibilitas kerja meningkatkan produktivitas dan kepuasan
kerja?

Rumusan masalah dalam psikologi industri harus spesifik, dapat diukur, dan dapat
memberikan arah bagi penelitian atau intervensi yang akan dilakukan dalam
lingkungan kerja dan organisasi.

9
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan sejarah psikologi industri adalah memberikan pemahaman
mendalam tentang perkembangan dan evolusi psikologi industri sebagai disiplin ilmu.
Penulisan sejarah psikologi industri mencakup beberapa tujuan, termasuk:

1. Memahami Asal Mula dan Perkembangan Disiplin Ilmu: Sejarah


psikologi industri memberikan pemahaman tentang asal mula disiplin ini, termasuk
konsep-konsep awal, penelitian pertama, dan perkembangan teori-teori penting.
2. Menelusuri Perubahan Metodologi: Penulisan sejarah melibatkan
pelacakan perubahan dalam metode penelitian dan pendekatan ilmiah yang digunakan
dalam psikologi industri dari waktu ke waktu. Ini membantu dalam memahami
bagaimana cara pandang dan pendekatan ilmiah terhadap masalah-masalah industri
telah berkembang.
3. Menyoroti Tokoh Penting dan Karya-karya Mereka: Penulisan sejarah
memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh kunci dalam sejarah psikologi industri
dan menganalisis dampak karya-karya mereka terhadap perkembangan bidang ini.
4. Mengidentifikasi Tantangan dan Keberhasilan: Sejarah psikologi industri
juga mencakup tantangan-tantangan yang dihadapi oleh para ilmuwan dan praktisi
dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi dalam konteks industri. Ini juga
mencatat keberhasilan dan inovasi dalam mengatasi masalah-masalah tersebut.
5. Menyajikan Peran Psikologi Industri dalam Konteks Sosial dan
Ekonomi: Penulisan sejarah membantu dalam memahami bagaimana psikologi
industri berinteraksi dengan perubahan sosial, ekonomi, dan politik dalam
masyarakat. Ini membantu membentuk pemahaman tentang relevansi psikologi
industri dalam konteks yang lebih luas.
6. Memberikan Landasan untuk Penelitian dan Praktik Masa Depan:
Dengan memahami sejarah psikologi industri, para peneliti dan praktisi dapat
mengidentifikasi tren masa lalu, memahami kegagalan dan kesuksesan, dan
menggunakan pengetahuan ini untuk membimbing penelitian dan praktik masa
depan. Sejarah memberikan pelajaran berharga untuk meningkatkan pendekatan-
pendekatan yang ada dan mengembangkan inovasi baru dalam psikologi industri.

Dengan memahami sejarah psikologi industri, ilmuwan, mahasiswa, dan praktisi


dapat menghargai kontribusi penting disiplin ini terhadap dunia kerja dan organisasi.
Ini juga membantu menjaga warisan ilmiah dan praktik yang telah memengaruhi cara
kita memahami dan memperbaiki lingkungan kerja.

BAB II
PEMBAHASAN

10
Psikologi industri adalah cabang psikologi yang mempelajari perilaku manusia di
tempat kerja dan bagaimana penerapan prinsip-prinsip psikologi dapat meningkatkan
produktivitas, kepuasan kerja, dan kesejahteraan karyawan. Pembahasan dalam
psikologi industri melibatkan sejumlah topik penting:
1. Seleksi dan Penempatan Karyawan:
 Metode seleksi karyawan yang efektif, termasuk wawancara, tes
kepribadian, dan penilaian kinerja.
 Penempatan karyawan berdasarkan kecocokan keterampilan dan
kepribadian dengan pekerjaan yang sesuai.
2. Pelatihan dan Pengembangan:
 Pengembangan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan
teknis dan sosial karyawan.
 Evaluasi efektivitas pelatihan dan pengembangan dalam meningkatkan
kinerja.
3. Motivasi dan Produktivitas:
 Teori-teori motivasi, seperti teori kebutuhan, teori harapan, dan teori
keadilan sosial.
 Penggunaan insentif, pengakuan, dan reward untuk meningkatkan
motivasi dan produktivitas.
4. Kepemimpinan dan Pengaruh:
 Studi tentang gaya kepemimpinan yang efektif, seperti transaksional
dan transformasional.
 Pengaruh kepemimpinan terhadap budaya organisasi, kepuasan
karyawan, dan kinerja tim.
5. Ergonomi dan Desain Tempat Kerja:
 Desain tempat kerja yang ergonomis untuk meningkatkan kenyamanan
dan produktivitas karyawan.
 Studi tentang dampak lingkungan kerja fisik terhadap kesejahteraan
dan produktivitas.
11
6. Stres dan Kesehatan Kerja:
 Identifikasi faktor-faktor penyebab stres di tempat kerja dan strategi
manajemen stres.
 Promosi kesehatan mental dan fisik di tempat kerja melalui program
kesehatan dan dukungan karyawan.
7. Diversitas dan Inklusi:
 Pengelolaan keberagaman di tempat kerja, termasuk kebijakan inklusi
dan penanganan diskriminasi.
 Studi tentang manfaat diversitas dalam meningkatkan kreativitas dan
inovasi di tempat kerja.
8. Perubahan Organisasi:
 Manajemen perubahan organisasi dan strategi untuk mengurangi
resistensi karyawan terhadap perubahan.
 Studi kasus tentang keberhasilan dan kegagalan perubahan organisasi
dalam berbagai konteks industri.
9. Etika dan Kode Etik Profesi:
 Etika dalam penelitian psikologi industri, termasuk prinsip-prinsip
kepercayaan dan kerahasiaan.
 Pengembangan kode etik profesi untuk praktisi psikologi industri.
10. Penelitian dan Metodologi:
 Metode penelitian dalam psikologi industri, termasuk survei,
eksperimen, dan studi kasus.
 Aplikasi penelitian untuk memecahkan masalah di tempat kerja dan
meningkatkan kondisi kerja.
Pembahasan dalam psikologi industri terus berkembang seiring dengan perubahan
dinamika kerja dan organisasi. Studi-studi ini memberikan pandangan yang berharga
tentang perilaku manusia di lingkungan kerja, yang dapat digunakan untuk
meningkatkan produktivitas, kepuasan kerja, dan kesejahteraan karyawan.

2.1 Sub-Materi Pertama


12
Sub materi dalam psikologi industri mencakup berbagai topik yang mendalam
tentang perilaku manusia di tempat kerja. Berikut adalah beberapa sub materi yang
umumnya dibahas dalam psikologi industri:
1. Pemilihan dan Penempatan Karyawan:
 Proses seleksi karyawan.
 Asesmen psikologis dan tes kecocokan pekerjaan.
 Penempatan karyawan yang sesuai dengan keahlian dan kepribadian.
2. Pelatihan dan Pengembangan:
 Desain program pelatihan.
 Evaluasi efektivitas pelatihan.
 Pengembangan keterampilan teknis dan kepemimpinan.
3. Motivasi dan Produktivitas:
 Teori-teori motivasi (misalnya, teori kebutuhan, teori harapan).
 Penggunaan insentif dan reward untuk meningkatkan motivasi.
 Produktivitas dan kinerja kerja.
4. Manajemen Konflik dan Negosiasi:
 Penanganan konflik interpersonal di tempat kerja.
 Teknik negosiasi dalam lingkungan kerja.
 Kepemimpinan dalam mengatasi konflik.
5. Ergonomi dan Desain Tempat Kerja:
 Desain ergonomis tempat kerja.
 Pencegahan cedera terkait pekerjaan.
 Pengaruh desain tempat kerja terhadap produktivitas dan
kesejahteraan.
6. Manajemen Stres dan Kesejahteraan Karyawan:
 Identifikasi dan manajemen stres di tempat kerja.
 Promosi kesehatan mental dan fisik karyawan.
 Keseimbangan kerja-hidup.
7. Budaya Organisasi:
 Pengembangan budaya organisasi yang positif.
13
 Budaya inklusif dan diversitas.
 Etika dalam budaya organisasi.
8. Pengukuran Kinerja dan Evaluasi Karyawan:
 Pengembangan sistem pengukuran kinerja karyawan.
 Evaluasi kinerja dan umpan balik konstruktif.
 Pengelolaan kinerja dan pengembangan karier.
9. Perubahan Organisasi:
 Manajemen perubahan dan adaptasi organisasi.
 Kepemimpinan dalam situasi perubahan.
 Pengelolaan perubahan budaya organisasi.
10. Psikologi Konsumen dan Pemasaran:
 Studi perilaku konsumen.
 Pemasaran berbasis psikologi.
 Analisis pasar dan keputusan pembelian konsumen.
11. Psikologi Teknologi dan Inovasi:
 Penggunaan psikologi dalam desain antarmuka pengguna (UI/UX).
 Inovasi dan kreativitas di tempat kerja.
 Psikologi teknologi dan perilaku online.
12. Etika dan Hukum dalam Psikologi Industri:
 Kode etik profesi psikologi.
 Pertimbangan etika dalam penelitian dan praktek.
 Kepatuhan hukum dalam seleksi dan penempatan karyawan.
Masing-masing sub materi ini mendalam membahas aspek-aspek psikologi
industri yang penting dan memiliki dampak signifikan dalam lingkungan kerja dan
organisasi. Studi tentang sub materi ini membantu memahami kompleksitas perilaku
manusia di tempat kerja dan mengembangkan praktik-praktik terbaik untuk
meningkatkan produktivitas dan kepuasan karyawan.

2.2 Sub Materi Kedua


sub-materi ke 2 dalam psikologi industri:
14
1. Perencanaan Sumber Daya Manusia:
 Proses perencanaan kebutuhan tenaga kerja.
 Penggunaan analisis jabatan dalam perencanaan sumber daya manusia.
 Estimasi kebutuhan sumber daya manusia berbasis proyeksi bisnis.
2. Perilaku Organisasi:
 Teori-teori perilaku organisasi (misalnya, teori sistem, teori
kontingensi).
 Dinamika kelompok dan tim kerja.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi budaya organisasi.
3. Konsultasi Psikologi Industri:
 Peran konsultan psikologi industri dalam organisasi.
 Proses konsultasi, termasuk identifikasi masalah dan penyusunan
solusi.
 Keterampilan konseling dan komunikasi untuk konsultan psikologi
industri.
4. Manajemen Talenta dan Pengembangan Karier:
 Identifikasi dan pengembangan bakat karyawan.
 Rencana pengembangan karier dan peluang mobilitas pekerjaan.
 Pengelolaan kepemimpinan suksesi dalam organisasi.
5. Psikometri:
 Pengembangan dan validasi alat pengukuran psikologis.
 Penggunaan tes psikologis dalam seleksi dan penilaian karyawan.
 Statistik terkait dengan pengukuran psikologi.
6. Psikologi Kesehatan Kerja:
 Pengaruh stres kerja terhadap kesehatan fisik dan mental.
 Program kesehatan kerja dan promosi kesehatan.
 Manajemen absensi dan mengatasi kelelahan kerja.
7. Psikologi Keamanan Kerja:
 Faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi perilaku keselamatan
kerja.
15
 Pelatihan keselamatan kerja dan perubahan perilaku.
 Psikologi risiko dan analisis risiko dalam konteks keamanan kerja.
8. Psikologi Lingkungan Kerja Virtual:
 Studi perilaku manusia dalam tim kerja virtual.
 Komunikasi dan kerjasama dalam lingkungan kerja online.
 Pengelolaan konflik dalam tim virtual.
9. Psikologi Konsumen di Lingkungan Kerja:
 Studi perilaku konsumen karyawan terkait pembelian perusahaan.
 Psikologi pembelian dan pengaruhnya terhadap keputusan bisnis.
 Analisis tren konsumen di tempat kerja.
10. Psikologi Pengembangan Organisasi:
 Proses pengembangan organisasi dan perencanaan strategis.
 Evaluasi program pengembangan organisasi.
 Peran psikologi dalam mendukung perubahan budaya organisasi.
Setiap sub-materi ini memberikan wawasan mendalam ke dalam aspek khusus
dari psikologi industri, membantu para praktisi, peneliti, dan mahasiswa memahami
berbagai dimensi yang terlibat dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
produktif, dan memuaskan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
kesimpulannya, sejarah psikologi industri mencerminkan transformasi
konstan dalam tanggapan terhadap perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi.
Disiplin ini terus berkembang untuk memahami dan memecahkan tantangan di
lingkungan kerja yang semakin kompleks dan dinamis. Mempelajari sejarah psikologi
16
industri memberikan wawasan mendalam ke dalam kontribusi ilmu ini terhadap cara
kita memahami perilaku manusia di tempat kerja dan bagaimana prinsip-prinsip
psikologi diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
3.2 Saran
Bagian ini berisi saran-saran/pendapat yang dikemukakan oleh mahasiswa
bagi isi dari pembahasan yang dipaparkan di BAB II dan bagaimana implementasinya
di tempat kerja sebagai konsekuensi dari membaca isi pembahasan makalah yang
telah dipaparkan sebelumnya. Saran dibuat dalam bentuk poin-poin sebagai berikut:
3.2.1 Bagi Tempat Kerja
Bagi tempat kerja, terapkan prinsip-prinsip psikologi industri berikut untuk
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berdaya saing:

1. Promosikan Kesejahteraan Karyawan: Berikan akses ke program


kesehatan mental dan fisik. Dukung karyawan dengan fasilitas olahraga, konseling,
atau meditasi. Pastikan kebijakan keseimbangan kerja-hidup diimplementasikan
dengan baik.
2. Perhatikan Keseimbangan Kerja-Hidup: Dorong fleksibilitas kerja, cuti
yang wajar, dan jam kerja yang seimbang. Hindari pekerja lembur yang berlebihan
dan berikan cuti yang cukup. Karyawan yang beristirahat dengan baik cenderung
lebih produktif dan kreatif.
3. Pembinaan dan Pelatihan Berkelanjutan: Sediakan pelatihan yang
berkualitas untuk karyawan. Dukung pengembangan keterampilan teknis dan
kepemimpinan. Fasilitasi pertemuan reguler untuk berbagi pengetahuan dan
pengalaman.
4. Manajemen Konflik yang Konstruktif: Ajarkan karyawan dan manajer
keterampilan manajemen konflik. Fasilitasi dialog terbuka dan jujur serta hindari
konflik yang tidak perlu.
5. Transparansi dan Komunikasi Terbuka: Budayakan komunikasi terbuka
dan transparan di antara semua tingkatan organisasi. Informasi yang jelas mengurangi
ketidakpastian dan membangun kepercayaan di antara karyawan.
6. Pengakuan dan Penghargaan yang Berkesinambungan: Berikan
pengakuan dan penghargaan terhadap pencapaian karyawan secara teratur. Ini tidak
hanya dapat berupa penghargaan formal, tetapi juga pujian informal dan apresiasi
yang tulus.
7. Keterlibatan Karyawan: Dukung keterlibatan karyawan dengan meminta
masukan mereka dalam pengambilan keputusan dan memperhatikan saran-saran
mereka. Karyawan yang merasa didengarkan cenderung lebih berdedikasi dan
bersemangat dalam pekerjaan mereka.

17
8. Kesetaraan dan Diversitas: Pastikan kesetaraan dan dukungan untuk
diversitas di tempat kerja. Hindari diskriminasi dan berikan peluang yang sama untuk
semua karyawan, terlepas dari latar belakang mereka.
9. Pengembangan Karier: Bantu karyawan merencanakan pengembangan
karier mereka. Fasilitasi peluang mobilitas pekerjaan dan dukung pertumbuhan
profesional mereka.
10. Evaluasi Kinerja dan Pengembangan Karyawan: Berikan umpan balik
yang konstruktif dalam proses evaluasi kinerja. Diskusikan peluang pengembangan
dan rencana tindakan untuk membantu karyawan memperbaiki keterampilan dan
pencapaian mereka.
11. Keteladanan Kepemimpinan: Pemimpin di tempat kerja harus menjadi
contoh yang baik. Mereka harus mendemonstrasikan etika kerja yang tinggi,
integritas, dan kepemimpinan yang inklusif.
12. Pengelolaan Stres: Sediakan pelatihan manajemen stres dan dorong teknik
seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan dalam untuk membantu karyawan
mengatasi stres.

3.2.2 Bagi Mahasiswa


Bagi mahasiswa psikologi industri, berikut adalah beberapa saran untuk
memaksimalkan pengalaman belajar dan persiapkan diri untuk karier di bidang ini:

1. Gali Minat dan Spesialisasi: Psikologi industri mencakup banyak bidang,


termasuk seleksi karyawan, pelatihan, motivasi, dan manajemen konflik. Identifikasi
minat Anda dan eksplorasi berbagai aspek psikologi industri untuk menentukan
spesialisasi yang paling sesuai dengan minat Anda.
2. Bergabunglah dalam Organisasi Profesional: Bergabung dengan organisasi
seperti Society for Industrial and Organizational Psychology (SIOP) atau Asosiasi
Psikologi Industri dan Organisasi Indonesia (AP2I) untuk membangun jaringan, akses
sumber daya, dan terhubung dengan para profesional di bidang ini.
3. Pengalaman Praktis: Upayakan untuk mendapatkan pengalaman praktis,
melalui magang, proyek riset, atau kerja paruh waktu di lingkungan kerja yang
relevan. Pengalaman ini akan memberi Anda wawasan yang berharga tentang aplikasi
teori dalam konteks nyata.
4. Pelajari Keterampilan Teknis: Kuasai keterampilan teknis seperti analisis
data, penggunaan perangkat lunak statistik, dan pemrograman. Keahlian ini sangat
penting dalam analisis data yang mendalam dan riset di bidang psikologi industri.
5. Pengembangan Keterampilan Lunak: Selain keterampilan teknis, penting
untuk mengembangkan keterampilan lunak seperti komunikasi efektif,
kepemimpinan, kerjasama tim, dan penyelesaian masalah. Keterampilan ini
diperlukan dalam interaksi dengan klien, manajemen proyek, dan kerja tim.
6. Berpartisipasi dalam Penelitian: Ambil bagian dalam proyek-proyek
penelitian yang dilakukan oleh dosen atau mahasiswa lainnya. Berpartisipasi dalam

18
penelitian membantu Anda memahami metodologi penelitian dan memberikan Anda
wawasan mendalam tentang tren dan topik terkini dalam bidang ini.
7. Bangun Portofolio: Dokumentasikan proyek-proyek, riset, dan pengalaman
magang Anda. Buat portofolio yang menyoroti keterampilan, pencapaian, dan
proyek-proyek yang relevan yang dapat Anda tunjukkan kepada calon pemberi kerja.
8. Terus Belajar: Dunia psikologi industri terus berkembang dengan cepat.
Tetap terhubung dengan literatur ilmiah terkini, artikel, dan penelitian terbaru.
Teruskan pendidikan kontinu dengan menghadiri konferensi, seminar, dan pelatihan.
9. Berkomunikasi dengan Dosen dan Profesional: Jangan ragu untuk
mengajukan pertanyaan dan berdiskusi dengan dosen dan profesional psikologi
industri. Mereka adalah sumber pengetahuan yang berharga dan dapat memberi Anda
wawasan tentang praktik-praktik terkini di lapangan.
10. Bertanya pada Profesional: Temui profesional psikologi industri dan ajukan
pertanyaan tentang pengalaman mereka di lapangan. Ini tidak hanya memberi Anda
pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan tersebut tetapi juga membuka peluang
untuk membangun mentorship.

DAFTAR PUSTAKA

Semua rujukan-rujukan yang diacu di dalam isi makalah harus didaftarkan di bagian
Daftar Pustaka. Isi daftar pustaka minimal harus memuat pustaka-pustaka acuan yang
berasal dari sumber yang direkomendassikan oleh dosen pengampu mata kuliah.
Sangat dianjurkan untuk menggunakan sumber acuan atau literatur yang diterbitkan
selama 10 tahun terakhir.
Penulisan Daftar Pustaka sebaiknya menggunakan aplikasi manajemen referensi
seperti Mendeley atau References Ms. Word. Bentuk font yang digunakan adalah
Times New Roman ukuran 12 pt. Spasi untuk daftar referensi adalah 1 spasi. Daftar
pustaka ditulis dengan model paragraf Hanging. Format penulisan yang digunakan
adalah sesuai dengan format APA 6th Edition (American Psychological Association).
Berikut adalah contoh penggunaan beberapa referensi.
19
Catatan: Penjelasan ini tidak perlu dimasukkan dalam penulisan daftar pustaka yang
sebenarnya. Demikin juga dengan tulisan bertanda *) tidak perlu dimasukkan pada
daftar pustaka sebenarnya.

Buku 1 Penulis*)
Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.

Buku 2 Penulis*)
Tubagus, A, & Wijonarko. (2009). Langkah-Langkah Memasak. Jakarta: PT
Gramedia.

Buku 3 Penulis*)
Leen, B., Bell, M., & McQuillan, P. (2014). Evidence-Based Practice: a Practice
Manual. USA: Health Service Executive.

Buku Lebih Dari Satu Edisi*)


Prayitno, & Amti, E. (2012). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling (Edisi ke-10).
Jakarta: PT Rineka Cipta.

Penulis Dengan Beberapa Buku*)


Soeseno, S. (1980). Teknik Penulisan Ilmiah-Populer. Jakarta: PT Gramedia.
Soeseno, S. (1993). Teknik Penulisan Ilmiah-Populer: Kiat Menulis Nonfiksi untuk
Majalah. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Nama Penulis Tidak Diketahui / Lembaga*)


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. (2003). Panduan Teknis Penyusunan
Skripsi Sarjana Ekonomi. Jakarta: UI Press.

Buku Terjemahan*)
20
Gladding, S. T. (2012). Konseling: Profesi yang Menyeluruh (6th ed.). (Terj. P.
Winarno, & L. Yuwono). Jakarta: PT. Indeks.

Buku Kumpulan Artikel/Memiliki Editor*)


Ginicola, M. M., Filmore, J. M., Smith, C., & Abdullah, J. (2017). Physical and
Mental Health Challenges Found in the LGBTQI+ Population. In M. M.
Ginicola, C. Smith, & J. M. Filmore (Eds.), Affirmative Counseling with
LGBTQI+ People (pp. 75 - 85). Alexandria, VA: American Counseling
Association.

Artikel Jurnal / Ensiklopedi*)


Ruini, C., Masoni, L., Otolini, F., & Ferrari, S. (2014). Positive Narrative Group
Psychotherapy: The Use of Traditional Fairy Tales to Enhance Psychological
Well-Being and Growth. Journal Psychology of Well-Being, 4 (13), 1-9.

Artikel Jurnal dengan Lebih dari 7 Penulis*)


Gilbert, D. G., Mcclernon, J. F., Rabinovich, N. F., Sugai, C., Plath, L. C.,Asgaard,
G., … Botros, N. (2004). Effects of quitting smoking on EEG activation and
attention last for more than 31 days and are more severe with stress,
dependence, DRD2 Al allele, and depressive traits. Nicotine and Tobacco
Research, 6, 249—267

Artikel Jurnal dengan DOI*)


Herbst-Damm, K. L., & Kuhk, J. A. (2005). Volunteer support marital status, and the
survival times of terminally ill patients. Health Psychology, 24, 225-229. doi:
10.1037/0278-6133.24.2.225

Artikel dalam Prosiding Online*)

21
Herculano-Houzel, S., Collins, C. E., Wong, R, Kaas, J. H., & Lent R. (2008). The
basic nonuniformity of the cerebral cortex. Proceedings of the National
Academy of Sciences, 105, 12593—12598. doi:1 0. 1 073/pnas.Q80541 7105

Artikel dalam Prosiding Cetak*)


Katz, I., Gabayan, K., & Aghajan, H. (2007). A multi-touch surface using multiple
cameras. In J. Blanc-Talon, W. Philips, D. Popescu, & P. Scheunders (Eds.),
Lecture Notes in Computer Science: Vol. 4678. Advanced Concepts for
intelligent Vision Systems (pp. 97—108). Berlin, Germany: Springer-Verlag.

Majalah*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17.

Majalah Online*)
Susanta, R. (Juni 2010). “Ambush Marketing”. Marketing, 140 (2), 15-17. Diakses
dari: http//majalahmarketing.com//

Surat Kabar*)
Irawan, A. (24 September 2010). “Impor Beras dan Manajemen Logistik Baru”.
Koran Tempo, A11.

Skripsi/Tesis/Disertasi Tidak Terpublikasi*)


Nurgiri, M. (2010). Antropologi Indonesia (Skripsi Tidak Terpublikasi). Sarjana
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Jakarta.

Skripsi/Tesis/Disertasi dari Sumber Online*)


Haryadi, R. (2017). Pengembangan Model Evidence-Based Community Counseling
untuk Meningkatkan Kesejahteraan Psikologis pada Subyek Eks-Pecandu

22
NAPZA di Kota Semarang (Tesis, Pascasarjana Universitas Negeri
Semarang). Diakses dari: http//pps.unnes.ac.id//tesis/rudiharyadi/

Video*)
American Psychological Association. (Produser). (2000). Responding therapeutically
to patient expressions of sexual attraction [DVD]. Tersedia di
http://www.apa.org/videos/

Serial Televisi
Egan, D. (Penulis), & Alexander, J. (Pengarah). (2005). Failure to communicate
[Episode Seri Televisi]. In D. Shore (Produser Pelaksana), House. New York,
NY: Fox Broadcasting.

Musik Rekaman*)
Lang, K.D. (2008). Shadow and the frame. On Watershed [CD]. New York, NY:
Nonesuch Records.

23

Anda mungkin juga menyukai