Anda di halaman 1dari 20

LINGKUNGAN DAN KEBUDAYAAN ORGANISASI

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pengantar Manajemen

Dosen Pengampu:
DINA SARAH SYAHREZA, SE., M.Si., Dr.

Oleh:
Kelompok 1
Yohana Sembiring 7233220015
Asen Devito Hutabarat 7233220026
Khania Karo 7231220005

KELAS C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dina Sarah Syahreza, SE., M.Si.,Dr.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Medan , 19 September 2023

Kelompok 1

2
DAFTAR ISI

Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii

BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan organisasi.............................................................................. 5
2.2 Pengaruh lingkungan organisasi............................................................... 10
2.3 Pentingnya budaya dalam organisasi........................................................ 12
2.4 Karakteristik budaya dalam organisasi..................................................... 14
2.5 Fungsi budaya organisasi.......................................................................... 17
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 19

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 20

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi yang ada dinegara Indonesia sangat bervariasi baik dalam hal ruang
lingkup, ukuran maupun peraturan didalamnya. Hal tersebut sangat memengaruhi
program kerja yang akan dijalankan oleh organisasi. Setiap organisasi harus
mengetahui lingkungan disekitarnya, baik lingkungan dari dalam maupun dari
luar agar organisasi tersebut dapat bertahan dan mencapai tujuan sesuai dengan
targetnya.
Dalam ilmu manajemen lingkungan dan budaya organisasi adalah hal yang
penting karena merupakan salah satu cara para manajer dalam melaksanakan
aktivitas manajemennya untuk mencapai tujuan dan beradaptasi dengan
lingkungan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa apa saja yang dimaksud dengan lingkungan organisasi
b. Apa saja yang mempengaruhi lingkungan orgaisasi
c. Seberapa penting budaya dalam organisasi
d. Bagaimana karakteristik budaya dalam organisasi
e. Apa saja fungsi dari budaya organisasi

1.3 Tujuan Penulisan


a. menjelasan tentang lingkungan organisasi
b. Untuk memahami tentang pergaruh dalam lingkungan organisasi
c. Untuk memahami tentang pentingnya budaya dalam organisasi
d. Untuk memahami tentang karakteristik budaya dalam organisasi
e. Untuk memahami tentang fungsi dari budaya orga

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lingkungan Organisasi

Lingkungan organisasi adalah semua elemen diluar maupun didalam organisasi

yang dapat mempengaruhi sebagian ataupun keseluruhan organisasi. Setiap


organisasi akan berinteraksi dengan lingkungan tempatnya beroperasi.

Oleh karena lingkungan selalu berubah, maka organisasi yang survive adalah
organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya,
organisasi akan hancur jika tidak perkembangan ataupun perubahan lingkungan di
sekitarrya pun tidak diperhatikan. Lingkungan organisasi itu sendiri merupakan suatu
kekuatan yang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
organisasi.
Lingkungan yang terkait dalam organisasi ada dua yaitu :
1. Lingkungan eksternal Organisasi

lingkungan eksternal tindakan langsung merupakan sekumpulan kekuatan di luar


kendali perusahaan yang secara langsung berpengaruh terhadap kinerja organisasi
dan manajemen.

 Pelanggan

Produk yang ditawarkan oleh perusahaan akan dibeli oleh pelanggan. Pelanggan itu
sendiri bervariasi jenisnya, sehingga diperlukan taktik penjualan yang bervariasi pula,
sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta situasi pasar. Setiap pelanggan atau

5
konsumen mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda karena adanya
perbedaan latar belakang pendidikan, budaya dan ekonomi. Oleh sebab itu,
manajemen perlu mengobservasi setiap perubahan perilaku konsumennya.
Ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan akan mempermudah
konsumen beralih ke produk perusahaan lain.

 Pemasok

Setiap organisasi membeli input atau bahan baku dari lingkungan untuk kemudian
digunakan dalam memproduksi output. Input yang diolah oleh organisasi akan
menentukan kualitas dan harga output. Selain menawarkan produk bermutu lebih baik
secara lebih cepat, perusahaan juga dapat memperoleh laba dalam persaingan dengan
cara menawar harga yang lebih rendah dari pemasok. Pemasok itu sendiri berfungsi
sebagai penyedia sarana dan material yang diperlukan oleh perusahaan dalam
pemrosesan input menjadi output. Oleh karenanya, manajemen perusahaan perlu
bekerja sama baik dengan pemasok agar kegiatan operasionalnya berjalan lancar.

 Pemerintah

Pemerintah berkontribusi besar dalam kesuksesan suatu organisasi, tetapi juga dapat
menghambat kemajuan organisasi tersebut melalui suatu kebijakan. Pemerintah
semestinya tidak menggunakan pengaruhnya secara langsung kepada bisnis, tetapi
membatasi dirinya untuk mengurus regulasi dan membiarkan pasar untuk bebas
dalam rangka membentuk perekonomian. Disini, peran pemerintah hanya sebagai
pengawas yang turut mengatur organisasi untuk melindungi kepentingan umum dan
memastikan ketaatan pada prinsip pasar bebas.

 Kelompok Khusus

Kelompok khusus mempergunakan proses politik untuk menunjukkan posisinya di


suatu organisasi, sehingga manajemen harus memperhitungkan kelompok khusus
ketika menentukan strategi organisasi. Saat ini kelompok khusus yang paling penting
adalah customer advocates atau semacam lembaga konsumen, Greenpeace,
environmentalist atau pencinta lingkungan.
6
 Lembaga Konsumen

Lembaga konsumen merupakan lembaga yang memperjuangkan hak-hak konsumen


terhadap organisasi. Organisasi dapat bekerja sama dengan lembaga konsumen untuk
mendengarkan suara konsumen guna memperbaiki mutu produk dan jasa yang
dihasilkan, serta dapat melihat situasi pasar untuk membentuk loyalitas konsumen
atas barang dan jasa yang mereka butuhkan.

 Media

Aktivitas ekonomi dan bisnis senantiasa diliput media karena topik ini dapat
mempengaruhi orang banyak. Saat ini, peliputan komunikasi massa sudah semakin
canggih dan cepat, mulai dari laporan berita umum dan khusus, hingga pemaparan
mendalam dari suatu hasil penelitian.

 Serikat Pekerja

Manajemen akan melibatkan serikat pekerja dalam proses penentuan upah, kondisi
kerja dan jam kerja. Manajemen juga akan berhubungan dengan serikat pekerja
apabila timbul konflik di antaranya dan orang yang dipekerjakannya tersebut. Agar
dapat menjalin hubungan baik dengan tenaga kerjanya, perusahaan perlu senantiasa
menjalin hubungan baik dengan serikat pekerja.

 Lembaga Keuangan

Lembaga ini memiliki peran sebagai penjamin dan penyedia dana bagi perusahaan.
Hubungan baik dengan lembaga keuangan penting untuk dibina karena hampir setiap
kegiatan perusahaan memerlukan dana, sehingga perusahaan perlu berupaya untuk
memperoleh dan memelihara kepercayaan dari lembaga keuangan tersebut agar
mereka bersedia untuk menyediakan dana bagi perusahaan.

 Pesaing
7
Dalam rangka meluaskan pangsa pasar, perusahaan perlu mengandalkan salah satu
dari dua peluang terbuka berikut.

 Mendapatkan pelanggan yang lebih banyak dengan cara mengumpulkan


pangsa pasar yang lebih banyak ataupun dengan meningkatkan skala
pasar.
 Mengalahkan pesaing dan memenangkan pasar yang tengah berkembang.

2. Lingkungan internal Organisasi

Lingkungan internal organisasi adalah semua pihak organisasi yang memiliki


kepentingan langsung dengan organisasi secara internal (dari dalam).

1. . Karyawan

Karyawan mempunyai karakteristik yang berbeda pada berbagai aspek, termasuk dari
aspek demografi yang di antaranya diindikasikan oleh jenis kelamin, umur, lokasi
geografis, tingkat pendidikan, pendapatan, ataupun komposisi keluarga.

2. Pemegang Saham dan Dewan Direksi

Struktur perusahaan publik memungkinkan pemegang saham untuk mempengaruhi


perusahaan melalui hak suaranya. Umumnya, pemegang saham hanya tertarik untuk
berinvestasi dan membiarkan perusahaan yang diinvestasikannya tersebut untuk
dikelola oleh dewan direksi atau manajer.

Kerangka kerja pihak yang berkepentingan adalah sebuah metode untuk memahami
dan mempengaruhi lingkungan tindakan langsung. Organisasi menyusun rencana,
mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan berbagai cara untuk berinteraksi
dengan pihak utama yang berkepentingan. Adapun hubungan dengan pihak yang

8
berkepentingan dapat dikelola dengan membentuk jaringan dan koalisi, serta
memberikan peran ganda atau pun peran khusus lainnya kepada para manajer.

9
2.2 Pengaruh lingkungan Organisasi

Suatu lingkungan organisasi akan mempengaruhi perilaku anggota organisasi,


baik melalui pemberian penghargaan atas perilaku yang diinginkan ataukah dengan
mengoreksi perilaku yang tidak diinginkan, dan sebagainya.
Lingkungan organisasi seperti keteladanan pimpinan dan model kepemimpinan serta
masa depan organisasi yang cerah akan berpengaruh pada derajat dan mutu
perubahan perilaku anggota organisasi.

“Apa yang organisasi berikan pada anggota organisasi dan apa pula yang organisasi
dapatkan”. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh apa yang bisa diberikan
organisasi kepada anggota organisasinya. Semakin tinggi kadar insentif yang
diberikan semakin efektif terjadinya perubahan perilaku anggota organisasinya.
Sebaliknya organisasi yang tidak efektif atau gagal cenderung akan menciptakan
perubahan perilaku yang juga tidak efektif.

Lingkungan organisasi akan menciptakan tujuan organisasi dalam merumuskan


standar apa yang bisa diterimanya. Tujuan organisasi itu sendiri ditentukan oleh visi
organisasi dan dapat menciptakan lingkungan baru. Selain itu bisa jadi faktor
pengaruh menguatnya kecerdasan emosional dan spiritual dari anggota organisasi
akan membantu organisasi lebih siap dalam mengelola perubahan.

Bila interaksi antara individu dan lingkungannya dalam suatu organisasi, dapat
berjalan dengan baik. Maka diharapkan akan diperoleh hasil perilaku kerja yang
sama-sama penting untuk mendukung kinerja dan keberlangsungan organisasi dimana
individu berada, yakni sebagai berikut.

1. Individu bertahan dalam organisasi.

Jika individu memiliki perilaku interaksi yang baik dengan lingkungannya


(organisasi), maka individu pasti akan bertahan dalam organisasi. Pada Individu akan
tumbuh rasa keinginan untuk tetap mempertahankan keanggotaannya dalam
organisasi.

10
2. Individu Ingin berkarya.

Adanya interaksi yang positif dalam lingkungan organisasi, maka individu saat dalam
lingkungan kerja, tentunya akan memberikan sumbangan pemikiran dan prestasi
terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi. Hal ini tentunya sebagai bagian dari cara
untuk dapat mewujudkan misi suatu organisasi atau perusahaan. Kinerja yang optimal
dari semua unsur yang ada di dalam organisasi, sangat diperlukan, terutama para
individu karyawan yang harus memiliki perilaku kerja yang positif sehingga mampu
menghasilkan kinerja yang dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi
atau perusahaan.

11
2.3 Pentingnya budaya bagi organisasi

budaya organisasi adalah sebuah sistem kepercayaan dan sikap bersama


yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang. Sistem kepercayaan dan
sikap bersama suatu organisasi ini akan membedakannya ke kelompok atau
organisasi lainnya.

Budaya dapat diartikan sebagai seperangkat nilai-nilai kunci, asumsi, pemahaman


dan norma-norma yang dibagi oleh para anggota organisasi yang diajarakan
kepada anggota baru. Norma adalah standar bersama yang menentukan perilaku
apa yang dapat diterima dan diinginkan dalam sekelompok orang. Dasarnya
budaya adalah pola asumasi dan keyakinan bersama tentang bagaimana hal-hal
yang dilakukan dalam suatu organisasi. Sebagai anggota organisasi kita harus bisa
mengatasi masalah internal dan eksternal dan mengembangkan asumsi bersama
dan norma-norma perilaku yang diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang
benar untuk berpikir, merasakan dan bertindak dengan masalah tersebut.

Beberapa nilai menjadi begitu tertana dalam budaya sehingga anggota organisasi
mungkin secara tidak sadar menyadarinya.

• Budaya organisasi pada dasarnya merupakan nilai-nilai dan norma yang


dianut dan dijalankan oleh sebuah organisasi terkait dengan lingkungan
dimana organisasi tersebut menjalankan kegiatannya.

• Faktor yang menentukan terbentuknya budaya organisasi adalah pengalaman


yang dijalani oleh organisasi itu sendiri, baik kegagalan ataupun keberhasilan.

• Terbentuknya budaya organisasi pada awalnya berasal dari filsafat pendiri


organisasi yang kemudian filsafat ini akan menentukan penyaringan
karyawan-karyawan yang sesuai dengan filsafat dari pendiri organisasi.

12
• Tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah untuk mengidentifikasikan dan
mempekerjakan individu-individu yang mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses di
dalam organisasi itu

• Dengan tindakan manajemen puncak baik lewat apa yang dikatakan maupun
bagaimana mereka berperilaku, eksekutif senior ini menegakkan norma-
norma yang mendasar ke bawah sepanjang organisasi itu ada.

• Sosialisasi merupakan proses yang mengadaptasikan para karyawan pada


budaya organisasi yang ada.
Ada tiga tahap proses sosialisasi, yaitu :
1. Tahap prakedatangan, kurun waktu pembelajaran dalam proses
sosialisasi yang terjadi sebelum seorang karyawan baru bergabung
dengan organisasi itu.

2. Tahap keterlibatan, tahap dimana seorang karyawan baru


menyaksikan seperti apa sebenarnya organisasi itu dan menghadapi
kemungkinan bahwa harapan dan kenyataan dapat berbeda

3. Tahap metamorfosis, tahap dimana seorang karyawan baru berubah


menyesuaikan diri pada pekerjaan, kelompok kerja dan organisasi.

13
2.4 Karakteristik budaya organisasi

Budaya organisasi memang bisa berasal dari pengalaman, tapi tidak


terbentuk begitu saja. Ada beberapa karakteristik budaya organisasi yang perlu
diperhatikan, antara lain:

1 . Inovasi dan keberanian mengambil risiko


Budaya organisasi memiliki karakteristik yang mendorong anggota atau karyawannya
lebih inovatif dan berani mengambil risiko. Karena, setiap anggota organisasi
memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi, bebas dalam bekerja dan memiliki
banyak peluang untuk inisiatif dalam organisasi.

Sehingga, mereka perlu didorong untuk melakukan inovasi. Di sisi lain, seluruh
anggota juga harus lebih berani mengambil risiko ketika berinovasi.

Inovasi adalah proses atau hasil pengembangan mobilisasi pengetahuan,


keterampilan, dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki suatu produk
maupun sistem. Sedangkan, risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang
terjadi karena sebuah proses yang sedang berlangsung maupun dari kejadian yang
akan datang.

2. Perhatian terhadap detail


Budaya organisasi juga memiliki karakteristik perhatian pada berbagai hal lebih detail
mengenai sejauh mana anggota diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan
perhatian pada hal-hal detail.

Dalam hal ini, organisasi mengharapkan para anggotanya untuk bekerja lebih detail,
analisis, dan tepat sasaran. Jadi, organisasi tidak hanya menciptakan tujuan dan
harapan kinerja karyawan yang jelas. Tetapi juga memiliki struktur jelas terhadap
pekerjaan anggota atau karyawannya.

3. Orientasi hasil
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik yang lebih fokus pada hasil daripada
Teknik dan proses untuk mencapai hasil tersebut. Maksudnya, perusahaan atau
organisasi lebih berorientasi pada hasil atau pencapaian target karyawannya.

14
Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang
tinggi untuk menyelesaikan tugas, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan mampu
mengidentifikasi risiko secara sistematis. Sehingga, perlu memahami hubungan
antara perencanaan dan hasil untuk mencapai keberhasilan organisasi.

4. Orientasi orang
Karakteristik budaya organisasi lainnya adalah organisasi yang memberikan fokus
terbesarnya pada anggota atau karyawan. Karena, anggota organisasi atau karyawan
perusahaan adalah aset terbesarnya.

Orientasi adalah suatu proses atau upaya seseorang atau kelompok dalam memahami
keadaan di sekitarnya. Dalam kontak budaya organisasi, suatu organisasi bisa
berorientasi pada anggotanya yang turut bergabung.

Maka, manajemen biasanya mempertimbangkan efek dari hasil setiap keputusannya


pada orang-orang yang bekerja dalam organisasi atau perusahaannya. Tapi, beberapa
organisasi bisa mengesampingkan karakteristik budaya organisasi ini.

5. Orientasi tim
Orientasi terhadap tim juga salah satu karakteristik budaya organisasi. Artinya,
pemimpin memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi berdasarkan tim tersebut,
bukan pada individu.

Orientasi tim bisa diartikan sebagai kegiatan kerja yang diorganisasikan sekitar
anggota organisasi, tidak hanya pada individu untuk mendukung kerjasama.
Pemimpin organisasi bisa memberikan dukungan berupa komunikasi yang jelas,
sikap ramah, motivasi dan bimbingan kepada semua anggota organisasi.

6. Agresivitas
Karakteristik budaya organisasi juga termasuk agresivitas, yakni perilaku menyerang
orang lain atau memusuhi orang lain dengan bentuk pernyataan tegas, pemaksaan diri
dan dominasi kekuasaan.

Dalam budaya organisasi, agresivitas adalah suatu kondisi di mana setiap anggotanya
cenderung lebih kompetitif dan agresif. Karakteristik budaya organisasi ini juga bisa
diartikan sebagai adanya toleransi konflik.

15
Budaya organisasi yang kuat akan mampu menyelesaikan permasalahan atau konflik
internal dengan baik. Sebab, organisasi tersebut memiliki toleransi terhadap konflik
yang sangat tinggi.

7. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisme, populasi, komunitas
atau ekosistem untuk menghidupi dirinya sendiri atau meredam sejumlah gangguan
maupun tekanan dari luar.

Budaya organisasi harus memiliki karakteristik stabilitas, yang mana kegiatan-


kegiatan organisasi lebih fokus dalam mempertahankan status quo sebagai lawan dari
perkembangan.

16
2.5 Fungsi budaya organisasi
budaya organisasi. Banyak pemimpin yang menggunakan teori budaya organisasi
yang ada saat ini untuk diterapkan di perusahaannya. Oleh karena itu, budaya
organisasi yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma memiliki 5 fungsi,
antara lain:

1. Meningkatkan rasa kepemilikan


Budaya organisasi berfungsi sebagai identitas yang meningkatkan rasa kepemilikan
dan loyalitas bagi seluruh anggotanya. Rasa kepemilikan berarti penerimaan sebagai
anggota atau bagian dari sesuatu.

Misalnya, suatu organisasi sangat menekankan budaya kedisiplinan. Maka,


anggotanya akan memiliki identitas bahwa mereka kumpulan orang-orang yang
disiplin.

2. Alat untuk mengorganisir


Fungsi budaya organisasi kedua, yaitu sebagai alat untuk mengorganisir setiap
anggota atau karyawan suatu perusahaan. Maksudnya, mengorganisasi atau mengatur
suatu kelompok agar membentuk satu kesatuan.

Nilai-nilai dan norma-norma dalam budaya organisasi bisa menjadi batasan-batasan


yang harus dipahami dan dipatuhi semua anggotanya.Hal ini bisa membedakan antara
satu organisasi dengan organisasi lainnya.

3. Meningkatkan kekuatan organisasi


Budaya organisasi memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan nilai suatu
organisasi. Maksudnya, meningkatkan kualitas suatu organisasi melalui nilai-nilai
dan norma-norma yang ada dalam budaya organisasi tersebut.

Karena itu, budaya organisasi juga dikenal sebagai pedoman dalam menyatukan
organisasi dengan memberikan standar tepat mengenai tutur kata dan tingkah laku
para anggotanya.

4. Mengontrol perilaku
Ketiga, Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku
setiap anggota di dalam maupun di luar lingkungan organisasi. Nilai-nilai dan norma
dalam budaya organisasi bisa memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawannya.
17
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik.

5. Mendorong kinerja anggota


Budaya organisasi juga berfungsi membantu mendorong seluruh anggota organisasi
atau karyawan perusahaan untuk meningkatkan performa kerja, baik itu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang.

Sehingga, budaya organisasi akan mendorong para anggota agar lebih


mengedepankan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingan pribadi. Jadi,
mereka lebih sadar bahwa kepentingan bersama harus lebih diprioritaskan.

6. Menentukan tujuan organisasi


Budaya organisasi berfungsi sebagai alat untuk menentukan arah atau hal-hal yang
bisa dilakukan dan tidak. Tujuan adalah penjabaran dari visi dan misi yang ingin
dicapai oleh suatu organisasi atau perusahaan.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Suatu organisasi atau bisnis baik yang berskala besar maupun kecil akan
berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran
dan dalam mengemban misinya, organisasi yangg bisa bertahan adalah organisasi
yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.

Inti dari kehidupan organisasi ditemukan didalam budayanya. Dalam hal ini,
budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis dan latar belakang
individu. Melainkan budaya dalam organisasi adalah suatu cara hidup didalam
organisasi tersebut. Budaya organisasi mencakup emosional dan psikologis setiap
anggota organisasi seperti semangat kerja karyawan, sikap dan tingkat
produktifitasnya. Budaya orgnisasi juga mencakup tindakan, rutinitas dan
percakapan seluruh warga organisasi. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan
berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusa yang akan diambil oleh
organisasi.

19
DAFTAR PUSTAKA
 https://serupa.id/lingkungan-organisasi-pengertian-internal-eksternal-
pengaruh-dll/
 https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-
nasional-veteran-jawa-timur/manajemen/makalah-lingkungan-dan-
budaya-organisasi/45024581
 https://www.scribd.com/document/459821064/LINGKUNGAN-DAN-
BUDAYA-ORGANISASI#
 https://www.lspr.edu/pritakemalgani/pentingnya-nilai-budaya-bagi-
organisasi/
 https://deepublishstore.com/blog/materi/budaya-organisasi/

20

Anda mungkin juga menyukai