Dosen Pengampu:
DINA SARAH SYAHREZA, SE., M.Si., Dr.
Oleh:
Kelompok 1
Yohana Sembiring 7233220015
Asen Devito Hutabarat 7233220026
Khania Karo 7231220005
KELAS C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dina Sarah Syahreza, SE., M.Si.,Dr.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 1
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Lingkungan organisasi.............................................................................. 5
2.2 Pengaruh lingkungan organisasi............................................................... 10
2.3 Pentingnya budaya dalam organisasi........................................................ 12
2.4 Karakteristik budaya dalam organisasi..................................................... 14
2.5 Fungsi budaya organisasi.......................................................................... 17
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 20
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Oleh karena lingkungan selalu berubah, maka organisasi yang survive adalah
organisasi yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Sebaliknya,
organisasi akan hancur jika tidak perkembangan ataupun perubahan lingkungan di
sekitarrya pun tidak diperhatikan. Lingkungan organisasi itu sendiri merupakan suatu
kekuatan yang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja
organisasi.
Lingkungan yang terkait dalam organisasi ada dua yaitu :
1. Lingkungan eksternal Organisasi
Pelanggan
Produk yang ditawarkan oleh perusahaan akan dibeli oleh pelanggan. Pelanggan itu
sendiri bervariasi jenisnya, sehingga diperlukan taktik penjualan yang bervariasi pula,
sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta situasi pasar. Setiap pelanggan atau
5
konsumen mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda karena adanya
perbedaan latar belakang pendidikan, budaya dan ekonomi. Oleh sebab itu,
manajemen perlu mengobservasi setiap perubahan perilaku konsumennya.
Ketidakpuasan pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan akan mempermudah
konsumen beralih ke produk perusahaan lain.
Pemasok
Setiap organisasi membeli input atau bahan baku dari lingkungan untuk kemudian
digunakan dalam memproduksi output. Input yang diolah oleh organisasi akan
menentukan kualitas dan harga output. Selain menawarkan produk bermutu lebih baik
secara lebih cepat, perusahaan juga dapat memperoleh laba dalam persaingan dengan
cara menawar harga yang lebih rendah dari pemasok. Pemasok itu sendiri berfungsi
sebagai penyedia sarana dan material yang diperlukan oleh perusahaan dalam
pemrosesan input menjadi output. Oleh karenanya, manajemen perusahaan perlu
bekerja sama baik dengan pemasok agar kegiatan operasionalnya berjalan lancar.
Pemerintah
Pemerintah berkontribusi besar dalam kesuksesan suatu organisasi, tetapi juga dapat
menghambat kemajuan organisasi tersebut melalui suatu kebijakan. Pemerintah
semestinya tidak menggunakan pengaruhnya secara langsung kepada bisnis, tetapi
membatasi dirinya untuk mengurus regulasi dan membiarkan pasar untuk bebas
dalam rangka membentuk perekonomian. Disini, peran pemerintah hanya sebagai
pengawas yang turut mengatur organisasi untuk melindungi kepentingan umum dan
memastikan ketaatan pada prinsip pasar bebas.
Kelompok Khusus
Media
Aktivitas ekonomi dan bisnis senantiasa diliput media karena topik ini dapat
mempengaruhi orang banyak. Saat ini, peliputan komunikasi massa sudah semakin
canggih dan cepat, mulai dari laporan berita umum dan khusus, hingga pemaparan
mendalam dari suatu hasil penelitian.
Serikat Pekerja
Manajemen akan melibatkan serikat pekerja dalam proses penentuan upah, kondisi
kerja dan jam kerja. Manajemen juga akan berhubungan dengan serikat pekerja
apabila timbul konflik di antaranya dan orang yang dipekerjakannya tersebut. Agar
dapat menjalin hubungan baik dengan tenaga kerjanya, perusahaan perlu senantiasa
menjalin hubungan baik dengan serikat pekerja.
Lembaga Keuangan
Lembaga ini memiliki peran sebagai penjamin dan penyedia dana bagi perusahaan.
Hubungan baik dengan lembaga keuangan penting untuk dibina karena hampir setiap
kegiatan perusahaan memerlukan dana, sehingga perusahaan perlu berupaya untuk
memperoleh dan memelihara kepercayaan dari lembaga keuangan tersebut agar
mereka bersedia untuk menyediakan dana bagi perusahaan.
Pesaing
7
Dalam rangka meluaskan pangsa pasar, perusahaan perlu mengandalkan salah satu
dari dua peluang terbuka berikut.
1. . Karyawan
Karyawan mempunyai karakteristik yang berbeda pada berbagai aspek, termasuk dari
aspek demografi yang di antaranya diindikasikan oleh jenis kelamin, umur, lokasi
geografis, tingkat pendidikan, pendapatan, ataupun komposisi keluarga.
Kerangka kerja pihak yang berkepentingan adalah sebuah metode untuk memahami
dan mempengaruhi lingkungan tindakan langsung. Organisasi menyusun rencana,
mengorganisasi, mengarahkan dan mengendalikan berbagai cara untuk berinteraksi
dengan pihak utama yang berkepentingan. Adapun hubungan dengan pihak yang
8
berkepentingan dapat dikelola dengan membentuk jaringan dan koalisi, serta
memberikan peran ganda atau pun peran khusus lainnya kepada para manajer.
9
2.2 Pengaruh lingkungan Organisasi
“Apa yang organisasi berikan pada anggota organisasi dan apa pula yang organisasi
dapatkan”. Keberhasilan organisasi sangat ditentukan oleh apa yang bisa diberikan
organisasi kepada anggota organisasinya. Semakin tinggi kadar insentif yang
diberikan semakin efektif terjadinya perubahan perilaku anggota organisasinya.
Sebaliknya organisasi yang tidak efektif atau gagal cenderung akan menciptakan
perubahan perilaku yang juga tidak efektif.
Bila interaksi antara individu dan lingkungannya dalam suatu organisasi, dapat
berjalan dengan baik. Maka diharapkan akan diperoleh hasil perilaku kerja yang
sama-sama penting untuk mendukung kinerja dan keberlangsungan organisasi dimana
individu berada, yakni sebagai berikut.
10
2. Individu Ingin berkarya.
Adanya interaksi yang positif dalam lingkungan organisasi, maka individu saat dalam
lingkungan kerja, tentunya akan memberikan sumbangan pemikiran dan prestasi
terbaik bagi pencapaian tujuan organisasi. Hal ini tentunya sebagai bagian dari cara
untuk dapat mewujudkan misi suatu organisasi atau perusahaan. Kinerja yang optimal
dari semua unsur yang ada di dalam organisasi, sangat diperlukan, terutama para
individu karyawan yang harus memiliki perilaku kerja yang positif sehingga mampu
menghasilkan kinerja yang dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan organisasi
atau perusahaan.
11
2.3 Pentingnya budaya bagi organisasi
Beberapa nilai menjadi begitu tertana dalam budaya sehingga anggota organisasi
mungkin secara tidak sadar menyadarinya.
12
• Tujuan eksplisit dari proses seleksi adalah untuk mengidentifikasikan dan
mempekerjakan individu-individu yang mempunyai pengetahuan,
keterampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses di
dalam organisasi itu
• Dengan tindakan manajemen puncak baik lewat apa yang dikatakan maupun
bagaimana mereka berperilaku, eksekutif senior ini menegakkan norma-
norma yang mendasar ke bawah sepanjang organisasi itu ada.
13
2.4 Karakteristik budaya organisasi
Sehingga, mereka perlu didorong untuk melakukan inovasi. Di sisi lain, seluruh
anggota juga harus lebih berani mengambil risiko ketika berinovasi.
Dalam hal ini, organisasi mengharapkan para anggotanya untuk bekerja lebih detail,
analisis, dan tepat sasaran. Jadi, organisasi tidak hanya menciptakan tujuan dan
harapan kinerja karyawan yang jelas. Tetapi juga memiliki struktur jelas terhadap
pekerjaan anggota atau karyawannya.
3. Orientasi hasil
Budaya organisasi juga memiliki karakteristik yang lebih fokus pada hasil daripada
Teknik dan proses untuk mencapai hasil tersebut. Maksudnya, perusahaan atau
organisasi lebih berorientasi pada hasil atau pencapaian target karyawannya.
14
Orientasi pada hasil adalah kemampuan mempertahankan komitmen pribadi yang
tinggi untuk menyelesaikan tugas, bisa diandalkan, bertanggung jawab, dan mampu
mengidentifikasi risiko secara sistematis. Sehingga, perlu memahami hubungan
antara perencanaan dan hasil untuk mencapai keberhasilan organisasi.
4. Orientasi orang
Karakteristik budaya organisasi lainnya adalah organisasi yang memberikan fokus
terbesarnya pada anggota atau karyawan. Karena, anggota organisasi atau karyawan
perusahaan adalah aset terbesarnya.
Orientasi adalah suatu proses atau upaya seseorang atau kelompok dalam memahami
keadaan di sekitarnya. Dalam kontak budaya organisasi, suatu organisasi bisa
berorientasi pada anggotanya yang turut bergabung.
5. Orientasi tim
Orientasi terhadap tim juga salah satu karakteristik budaya organisasi. Artinya,
pemimpin memprioritaskan kegiatan kerja dalam organisasi berdasarkan tim tersebut,
bukan pada individu.
Orientasi tim bisa diartikan sebagai kegiatan kerja yang diorganisasikan sekitar
anggota organisasi, tidak hanya pada individu untuk mendukung kerjasama.
Pemimpin organisasi bisa memberikan dukungan berupa komunikasi yang jelas,
sikap ramah, motivasi dan bimbingan kepada semua anggota organisasi.
6. Agresivitas
Karakteristik budaya organisasi juga termasuk agresivitas, yakni perilaku menyerang
orang lain atau memusuhi orang lain dengan bentuk pernyataan tegas, pemaksaan diri
dan dominasi kekuasaan.
Dalam budaya organisasi, agresivitas adalah suatu kondisi di mana setiap anggotanya
cenderung lebih kompetitif dan agresif. Karakteristik budaya organisasi ini juga bisa
diartikan sebagai adanya toleransi konflik.
15
Budaya organisasi yang kuat akan mampu menyelesaikan permasalahan atau konflik
internal dengan baik. Sebab, organisasi tersebut memiliki toleransi terhadap konflik
yang sangat tinggi.
7. Stabilitas
Stabilitas adalah kemampuan yang dimiliki suatu organisme, populasi, komunitas
atau ekosistem untuk menghidupi dirinya sendiri atau meredam sejumlah gangguan
maupun tekanan dari luar.
16
2.5 Fungsi budaya organisasi
budaya organisasi. Banyak pemimpin yang menggunakan teori budaya organisasi
yang ada saat ini untuk diterapkan di perusahaannya. Oleh karena itu, budaya
organisasi yang mengandung nilai-nilai dan norma-norma memiliki 5 fungsi,
antara lain:
Karena itu, budaya organisasi juga dikenal sebagai pedoman dalam menyatukan
organisasi dengan memberikan standar tepat mengenai tutur kata dan tingkah laku
para anggotanya.
4. Mengontrol perilaku
Ketiga, Fungsi budaya organisasi sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku
setiap anggota di dalam maupun di luar lingkungan organisasi. Nilai-nilai dan norma
dalam budaya organisasi bisa memandu dan membentuk sikap serta perilaku
karyawannya.
17
Perilaku adalah serangkaian tindakan yang dibuat oleh individu, organisme, sistem
atau entitas buatan dalam hubungannya dengan diri sendiri atau lingkungannya, yang
mencakup sistem atau organisme lain di sekitarnya serta lingkungan fisik.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Suatu organisasi atau bisnis baik yang berskala besar maupun kecil akan
berinteraksi dengan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan, berbagai sasaran
dan dalam mengemban misinya, organisasi yangg bisa bertahan adalah organisasi
yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Inti dari kehidupan organisasi ditemukan didalam budayanya. Dalam hal ini,
budaya tidak mengacu pada keanekaragaman ras, etnis dan latar belakang
individu. Melainkan budaya dalam organisasi adalah suatu cara hidup didalam
organisasi tersebut. Budaya organisasi mencakup emosional dan psikologis setiap
anggota organisasi seperti semangat kerja karyawan, sikap dan tingkat
produktifitasnya. Budaya orgnisasi juga mencakup tindakan, rutinitas dan
percakapan seluruh warga organisasi. Perbedaan dan kondisi lingkungan akan
berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta keputusa yang akan diambil oleh
organisasi.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://serupa.id/lingkungan-organisasi-pengertian-internal-eksternal-
pengaruh-dll/
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pembangunan-
nasional-veteran-jawa-timur/manajemen/makalah-lingkungan-dan-
budaya-organisasi/45024581
https://www.scribd.com/document/459821064/LINGKUNGAN-DAN-
BUDAYA-ORGANISASI#
https://www.lspr.edu/pritakemalgani/pentingnya-nilai-budaya-bagi-
organisasi/
https://deepublishstore.com/blog/materi/budaya-organisasi/
20