Disusun Oleh :
ANITA FERDIANA
(55123110082)
MAGISTER MANAJEMEN
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Startegic Human Resources Management” ini dengan tepat waktu dan dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati
meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan
dan penyempurnaan ke depannya.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para
pembaca.
Penulis
Anita Ferdiana
(55123110082)
i
DAFTAR ISI
2.2. Faktor yang Diperlukan Dapat Membangun Kinerja Perusahaan yang Prima .
............................................................................................................................... 5
2.4. Jenis Profesi HRM yang Mana yang Belum Ada Di Tempat Saudara Bekerja,
Apa Usulannya ........................................................................................................ 9
2.5. Alasan Pentingnya Rencana Strategi Bagi Suatu Lembaga atau Organisasi 10
2.8. Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Membuat Kebijakan SHRM ................ 14
2.10. Mengapa Analisis Nilai Ekonomi Seorang Karyawan Itu Penting? Coba
Analisis Nilai Ekonomi Karyawan Di Tempat Saudara Bekerja dan Perhatian
Manajemen/Perusahaan Atas Nilai Ekonomi Tersebut? .................................. 17
2.11. Pentingnya Treputasi Karyawan dan Lembaga Itu Penting Dan Apa yang
Perlu Mendapat Perhatian .................................................................................... 18
2.12. Alasan Mengapa Perlu Menjaga Hubungan Kepegawaian Jangka Panjang .....
............................................................................................................................. 19
ii
2.13. Faktor-Faktor yang Perlu Mendapat Perhatian Dalam Manajemen Karier .......
............................................................................................................................. 20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan demikian, factor-faktor dari luar individu tidak dapat secara langsung
mempengaruhi perilaku individu tanpa melewati dalam diri individu tersebut. Seperti
misalnya lingkungan kerja yang bersih (faktor eksternal inividu) akan dapat
meningkatkan motivasi kerja (dorongan dalam diri individu) sehingga akan tercermin
1
2
pada prestasi kerja karyawan tersebut (perilaku individu). Adapun faktor-faktor dari
luar diri individu tersebut mempunyai pengaruh yang langsung dapat dirasakan
individu tersebut seperti misalnya, budaya perusahaan, iklim organisasi,
kepemimpinan, lingkungan kerja. Kebijakan yang dibuat oleh perusahaan dapat juga
merupakan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi diri individu dalam bekerja.
1.3. Tujuan
4
5
2) Effectiveness (Efektivitas)
pengelolaan karyawan, pengembangan keterampilan, penilaian kinerja, dan
lainnya. Memastikan bahwa SDM diorganisasi memberikan nilai tambah yang
signifikan.
Contoh: SHRM menyediakan pelatihan dan sumber daya untuk membantu HR
profesional mengembangkan dan menerapkan program pelatihan dan
pengembangan yang efektif.
3) Competitiveness Of Businesses (Daya Saing Bisnis)
Memahami bahwa SDM adalah aset berharga yang dapat meningkatkan daya saing
suatu organisasi. SHRM membantu organisasi dalam menarik, mempertahankan,
dan mengembangkan talenta yang diperlukan untuk berkembang dan bersaing di
pasar.
Contoh: SHRM membantu organisasi dalam mengembangkan strategi rekrutmen
yang efektif untuk menarik talenta terbaik, serta mengelola hubungan dengan
karyawan untuk meningkatkan retensi dan produktivitas.
perusahaan alat-alat kesehatan ditempat saya bekerja. Bila suatu organisasi tidak
mampu melakukan analyzing dan design work terlebih dahulu, maka yang akan
terjadi dia hanya mampu merekrut orang yang berpengalaman dibidang purchasing
namun basicnya tidak memahami bahwa yang dibutuhkan orang yang mengenal
alat kesehatan secara umum.
2) Menentukan kebutuhan sumber daya manusia (HR planning)
Setelah analyzing and design work telah ditentukan maka pimpinan Perusahaan
melakukan analisa bahwa seberapa penting kebutuhan orang tersebut wajib
terpenuhi.
Contoh : perusahaan tersebut membutuhkan sales yang banyak untuk
meningkatkan penjualan, tetapi ternyata dia bukan merekrut sales tetapi
merekrutnya marketing. Jadi apabila perusahaan tidak melakukan analisa yang
baik, rencana untuk karyawannya tidak tepat sasaran atau perusahaan baru pertama
kali yang dilakukan adalah merekrut HRD tetapi kenyataannya merekrutnya
accounting terlebih dahulu, dan yang terjadi perusahaan tidak bisa melakukan
pengembangan secara sesuai karena adanya kesalahan planning dalam melakukan
perekrutan. Jadi pimpinan perusahaan harus meganalisa karyawan yang benar-
benar urgent atau dibutuhkan oleh perusahaan untuk direkrut adalah jenis
perusahaan seperti apa, dan bila perusahaan salah akan adanya pemborosan dalam
perekrutan karena karyawan tersebut sudah di gaji sehingga karyawan yang ada
tidak mampu maksimal dalam bekerja dan sudah adanya pemenuhan benefit seperti
besarnya gaji
3) Attracting potential employees (recruiting: Menarik karyawan potensial)
Recruitmen adalah proses yang paling penting dalam suatu proses SHRM. Bila
seorang pimpinan salah dalam melakukan recruitment calon karyawan maka akan
muncul pemborosan dan kesia-siaan, sehingga proses seleksinya harus dilakukan
dengan cermat dan jelas seperti melakukan psikotes untuk mengetahui sikap kerja,
kepribadian seseorang sesuai atau tidaknya dengan budaya organisasi atau di
medical checkup untuk mengetahui ketahanan fisik orang tersebut terutama untuk
pekerja-pekerja dilapangan.
Contoh : Dalam upaya untuk menarik karyawan potensial, perusahaan
menawarkan lingkungan kerja yang dinamis dan kolaboratif di mana inovasi diberi
nilai tinggi. Perusahaan memberikan fleksibilitas dalam waktu kerja, kesempatan
untuk berkontribusi dalam proyek-proyek yang memiliki dampak nyata, serta
pelatihan dan pengembangan berkelanjutan yang akan membantu karyawan
mencapai potensinya. Perusahaan juga menawarkan insentif kompensasi yang
kompetitif dan manfaat kesejahteraan yang meliputi asuransi kesehatan, program
7
kesejahteraan, dan rencana pensiun. Dengan budaya yang inklusif dan berorientasi
pada prestasi, perusahaan berkomitmen untuk memberikan karyawannya
pengalaman kerja yang bermakna dan mendukung pertumbuhan mereka dalam
karir.
4) Choosing employees (selection)
Selanjutnya ada beberapa calon karyawan yang diseleksi melaui interview,
psikotes atau tes kemampuan bidang. Seleksi ini bisa dilakukan sesuai kebutuhan
perusahaan dengan penambahan tes medical checkup. Proses seleksinya tidak
hanya seperti membeli kucing dalam karung.
Contoh: Dalam dunia kerja, proses pemilihan karyawan merupakan langkah
penting dalam membangun tim yang kuat. Perusahaan seringkali menggunakan
wawancara, tes, dan evaluasi kinerja sebelumnya untuk memilih karyawan yang
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Proses ini membantu memastikan bahwa
individu yang terpilih memiliki keterampilan, pengalaman, dan kepribadian yang
sesuai dengan budaya perusahaan serta mampu memberikan kontribusi yang berarti
untuk mencapai tujuan perusahaan.
5) Teaching employees how to perform their jobs and preparing them for the future
(training and development: Mengajari karyawan bagaimana melakukan
pekerjaan mereka dan mempersiapkan mereka untuk masa depan).
Jenis profesi HRM di perusahaan saya bekerja baru ada HR yang generalis, karena
masih perusahaan berkembang sehingga masih dilihat dari sisi managerial belum ada
semua jenis profesi diatas dan belum spesifik melakukan pekerjaan secara detail.
Usulannya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dan kompetensi yang
jelas masing-masing karyawan memiliki jabatan satu dan tidak merangkap.
2.5. Alasan Pentingnya Rencana Strategi Bagi Suatu Lembaga atau Organisasi
- Mendorong Inovasi
Rencana strategis dapat merangsang inovasi dengan menetapkan tujuan yang
menantang dan mendorong eksperimen yang konstruktif untuk mencapainya.
- Keberlanjutan dan Keselarasan
Rencana strategis membantu dalam mencapai keberlanjutan jangka panjang dan
keselarasan antara tujuan organisasi, nilai-nilai, dan tindakan sehari-hari.
- Peningkatan Daya Saing
Dengan rencana strategis yang efektif, organisasi dapat meningkatkan daya
saingnya di pasar dan menjadi lebih siap menghadapi tantangan masa depan.
Kesimpulannya, rencana strategis adalah alat manajemen yang penting yang
membantu organisasi untuk mengelola sumber daya, mencapai tujuan, dan tetap
relevan dalam lingkungan yang dinamis. Tanpa rencana strategis yang jelas, organisasi
mungkin kehilangan fokus, efisiensi, dan kemampuan untuk merespons perubahan
dengan efektif.
Contoh Kasus :
Sebagai ilustrasi, kita bisa melihat kasus perusahaan besar seperti Nokia. Pada
satu waktu, Nokia merupakan pemimpin pasar dalam industri telepon seluler. Namun,
ketidakmampuan mereka untuk merespons dengan cepat terhadap perubahan tren pasar
– terutama meningkatnya popularitas smartphone – dan kegagalan dalam menyusun
rencana strategis yang efektif untuk adaptasi teknologi baru menyebabkan mereka
kehilangan pangsa pasar yang signifikan kepada pesaing seperti Apple dan Samsung.
Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki rencana strategis yang adaptif dan
responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis
2.6. Kritik Implementasi Pada Organisasai Di Tempat Anda Bekerja Atas
Konsep: Pengelolaan Sumber Daya Manusia Ke Depan
Beberapa kritik umum yang mungkin muncul dalam konteks manajemen SDM di
masa depan meliputi :
- Kesenjangan Keterampilan
Peningkatan teknologi dan perubahan cepat dalam lingkungan bisnis dapat
menyebabkan kesenjangan keterampilan di antara karyawan. Beberapa karyawan
mungkin merasa sulit untuk mengikuti perkembangan teknologi atau beradaptasi
dengan perubahan yang diperlukan.
- Masalah Privasi
Implementasi teknologi terbaru dalam manajemen SDM dapat menimbulkan
masalah privasi. Karyawan mungkin merasa khawatir tentang penggunaan data
pribadi mereka oleh organisasi atau alat-alat pemantauan yang terlalu invasif.
12
- Kesejahteraan Karyawan
Terlalu banyak fokus pada efisiensi dan otomatisasi dalam manajemen SDM masa
depan dapat mengabaikan aspek kesejahteraan karyawan. Karyawan mungkin
merasa diperlakukan sebagai sumber daya yang dapat digantikan daripada individu
dengan kebutuhan dan harapan mereka sendiri.
- Tantangan dalam Implementasi
Implementasi teknologi canggih dalam manajemen SDM bisa mahal dan rumit.
Organisasi mungkin menghadapi hambatan teknis, resistensi dari karyawan atau
masalah lainnya.
- Ketergantungan pada Teknologi
Terlalu bergantung pada teknologi juga dapat menjadi risiko. Kegagalan sistem atau
ancaman siber dapat berdampak serius pada operasi organisasi.
- Kurangnya Fokus pada Aspek Manusia
Terlalu banyak fokus pada teknologi dan otomatisasi dapat mengabaikan aspek
manusia dalam manajemen SDM. Koneksi interpersonal, pengembangan
kepemimpinan, dan budaya kerja yang sehat tetap penting
Penting untuk diingat bahwa implementasi manajemen SDM ke depan harus
dilakukan dengan hati-hati dan seimbang untuk mengatasi kritik-kritik tersebut dan
memastikan bahwa karyawan tetap terlibat, kesejahteraan mereka terjaga, dan
organisasi tetap bersiap menghadapi perubahan di masa depan. Selain itu, melibatkan
karyawan dalam proses perencanaan dan implementasi dapat membantu mengurangi
resistensi dan menghasilkan solusi yang lebih baik.
Contoh Kasus :
Sebagai ilustrasi pada masalah privasi, perusahaan teknologi terkemuka Amazon
pernah mendapat sorotan karena penggunaan gelang elektronik pada karyawan
gudangnya. Gelang ini dirancang untuk memantau gerakan karyawan dan
mengirimkan umpan balik vibrasi untuk mengarahkan karyawan ke item yang perlu
diambil. Meskipun alat tersebut mungkin meningkatkan efisiensi, banyak kritik yang
menilai bahwa hal tersebut berpotensi menginvasi privasi karyawan dan menciptakan
lingkungan kerja yang terlalu terkontrol. Kasus ini menunjukkan bagaimana teknologi,
meskipun memiliki niat baik untuk meningkatkan produktivitas, dapat menimbulkan
masalah etika dan privasi dalam manajemen SDM.
adalah beberapa strategi yang umumnya digunakan oleh banyak organisasi untuk
menjawab tantangan Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan:
- Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan
Organisasi dapat menginvestasikan dalam pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
untuk karyawan mereka. Ini membantu karyawan untuk tetap relevan dengan
perkembangan teknologi dan tren industri.
- Adopsi Teknologi yang Tepat
Organisasi dapat mengadopsi teknologi yang sesuai untuk membantu dalam
manajemen SDM. Ini dapat mencakup penggunaan perangkat lunak HR yang
canggih untuk mengelola data karyawan, atau implementasi sistem e-learning untuk
pelatihan karyawan.
- Peningkatan Keterlibatan Karyawan
Meningkatkan keterlibatan karyawan dapat menjadi strategi yang efektif untuk
mengatasi tantangan SDM. Karyawan yang terlibat cenderung lebih produktif dan
setia, serta lebih siap untuk beradaptasi dengan perubahan.
- Budaya Kerja yang Inklusif
Membangun budaya kerja yang inklusif dan kolaboratif dapat membantu organisasi
memanfaatkan keahlian dan potensi dari beragam anggota tim.
- Manajemen Perubahan yang Efektif
Manajemen perubahan yang baik adalah kunci dalam menghadapi tantangan SDM.
Organisasi harus memiliki rencana yang jelas untuk mengelola perubahan dan
berkomunikasi secara efektif kepada karyawan tentang mengapa perubahan tersebut
diperlukan.
- Pengembangan Kepemimpinan
Organisasi perlu mengembangkan pemimpin yang mampu memandu tim melalui
perubahan dan menginspirasi karyawan untuk berkembang.
- Pemantauan dan Respons Terhadap Tren Industri
Organisasi harus terus memantau tren dalam industri mereka dan bersedia
merespons perubahan yang terjadi dengan cepat.
- Fleksibilitas dalam Model Kerja
Memungkinkan fleksibilitas dalam model kerja, seperti bekerja dari jarak jauh atau
mengadopsi jadwal kerja yang lebih fleksibel, dapat membantu organisasi
memenuhi kebutuhan karyawan yang beragam.
- Kerjasama dengan Pihak Ketiga
Bekerja sama dengan penyedia layanan HR atau konsultan eksternal juga dapat
membantu organisasi mendapatkan pandangan dan solusi yang baru terkait dengan
manajemen SDM.
14
yang berkaitan dengan keamanan produk, persaingan dari perusahaan lain, dan
kebutuhan serta preferensi konsumen. Evaluasi dalam faktor ini dapat
mencakup analisis tren demografis yang mempengaruhi permintaan alat
kesehatan, perubahan regulasi yang mempengaruhi persaingan, dan tingkat
kesiapan masyarakat dalam mengadopsi teknologi baru.
2. Ketenagakerjaan
Faktor ketenagakerjaan melibatkan penilaian terhadap sumber daya manusia
yang tersedia di organisasi alat kesehatan. Evaluasi dapat meliputi kualifikasi
dan kompetensi staf medis dan non-medis, tingkat kepuasan karyawan, program
pelatihan dan pengembangan, serta kebijakan penggajian. Organisasi alat
kesehatan perlu memastikan bahwa mereka memiliki karyawan yang
berkualitas, terlatih dengan baik, dan termotivasi untuk memberikan pelayanan
yang berkualitas kepada pasien. Pada perusahaan tempat saya bekerja ada
batasan usia kerja mulai dari usia 19 tahun – 60 tahun, serta pendidikan mulai
dari tingkat SMA/SMK sampai S1 dan diperusahaan saya lebih banyak
mengambil kandidat baru dari lingkungan keluarga karyawan atau teman-teman
sekitar yang darimana selain pengambilan dari luar hanya sekitar 10% saja.
3. Budaya Organisasi
Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang dianut
oleh anggota organisasi. Dalam konteks alat kesehatan, budaya organisasi yang
kuat adalah yang mendorong kualitas, keselamatan, kerjasama tim, inovasi.
Evaluasi faktor ini dapat melibatkan analisis nilai-nilai yang dianut dalam
organisasi, tingkat kepatuhan terhadap prosedur dan standar kualitas, serta
tingkat keterlibatan karyawan dalam perbaikan continue.
4. Strategi Organisasi
Strategi organisasi melibatkan rencana jangka panjang yang ditetapkan oleh
organisasi untuk mencapai tujuan bisnisnya. Dalam konteks alat kesehatan,
strategi organisasi harus mencakup pengembangan produk inovatif, ekspansi
pasar, pemenuhan regulasi, dan kemitraan dengan pemangku kepentingan.
Evaluasi faktor ini melibatkan analisis apakah organisasi memiliki strategi yang
jelas dan relevan dengan pasar alat kesehatan, apakah strategi tersebut
dilaksanakan dengan baik, serta respons organisasi terhadap perubahan kondisi
pasar.
5. Teknologi Produksi
Faktor teknologi produksi melibatkan sistem, peralatan, dan proses produksi
yang digunakan dalam organisasi alat kesehatan. Evaluasi dalam faktor ini
dapat mencakup analisis tingkat otomatisasi, integrasi teknologi informasi,
17
2) Pengembangan Karir
Analisis nilai ekonomi dapat membantu perusahaan mengidentifikasi karyawan
yang memiliki potensi untuk pengembangan karir lebih lanjut. Dengan demikian,
perusahaan dapat memberikan peluang dan program pengembangan yang sesuai
untuk meningkatkan nilai ekonomi karyawan tersebut.
3) Pengambilan Keputusan Strategi
Nilai ekonomi karyawan dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan strategis seperti pemilihan proyek, alokasi sumber daya, dan
terstrukturisasi organisasi. Perusahaan dapat memprioritaskan upaya pada area yang
memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi.
Perhatian manajemen atau perusahaan terhadap nilai ekonomi karyawan memiliki
beberapa implikasi, di antaranya adalah penggajian yang adil, pengembangan karir
yang sesuai, dan pengambilan keputusan strategis. Analisis nilai ekonomi juga
membantu Perusahaan mengidentifikasi karyawan yang memiliki potensi untuk
pengembangan karir lebih lanjut. Dengan melakukan analisis nilai ekonomi karyawan,
perusahaan dapat mengoptimalkan kontribusi karyawan, memotivasi karyawan yang
berkinerja tinggi, dan mengarahkan sumber daya perusahaan ke area yang memberikan
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
2.11. Pentingnya Treputasi Karyawan dan Lembaga Itu Penting Dan Apa yang
Perlu Mendapat Perhatian
Reputasi karyawan dan lembaga itu penting karena reputasi yang baik dapat
memiliki dampak positif pada berbagai aspek, seperti citra perusahaan, kepercayaan
pelanggan, kemampuan untuk menarik dan mempertahankan bakat, dan hubungan
dengan mitra bisnis. Reputasi yang baik juga dapat meningkatkan daya saing
perusahaan dan memberikan keuntungan jangka panjang. Berikut adalah beberapa hal
yang perlu mendapatkan perhatian terkait reputasi karyawan dan lembaga:
1) Etika dan Integritas
Etika dan integritas merupakan nilai penting dalam menjaga reputasi baik.
Karyawan dan lembaga harus berkomitmen untuk bertindak dengan integritas,
menjaga standar etika yang tinggi, dan mematuhi peraturan dan kebijakan yang
berlaku.
2) Kualitas Kerja
Kualitas kerja yang konsisten dan tinggi sangat penting dalam membangun reputasi
yang baik. Karyawan dan lembaga harus fokus pada memberikan hasil yang
berkualitas, menghormati tenggat waktu, dan mengatasi tantangan secara
profesional.
19
3) Pelayanan Pelanggan
Pelayanan pelanggan yang baik dapat membantu memperkuat reputasi karyawan
dan lembaga. Karyawan harus berinteraksi dengan pelanggan dengan sikap yang
ramah, responsif, dan berusaha memberikan pengalaman yang memuaskan.
4) Transparansi dan Akuntabilitas
Transparansi dalam komunikasi dan tindakan, serta akuntabilitas terhadap
kesalahan, adalah faktor penting dalam membangun reputasi yang kuat.
Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian terkait reputasi lembaga :
1) Kolaborasi dan Tim Kerja
Kemampuan untuk bekerja secara efektif dalam tim dan berkolaborasi dengan baik
dengan rekan kerja lainnya juga mempengaruhi reputasi karyawan dan lembaga.
Karyawan harus menunjukkan kemampuan bekerja sama, menghargai perbedaan,
dan mencapai tujuan bersama.
2) Tanggung Jawab Sosial
Perhatian terhadap tanggung jawab sosial juga penting dalam membangun reputasi
yang baik. Karyawan dan lembaga dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial,
menjaga lingkungan, dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat.
3) Manajemen Krisis
Respons yang tepat dan efektif dalam menghadapi krisis atau masalah reputasi juga
penting. Karyawan dan lembaga perlu memiliki rencana dan prosedur yang jelas
untuk mengatasi situasi yang dapat merusak reputasi, serta berkomunikasi secara
transparan dan proaktif dengan pemangku kepentingan terkait.
2.12. Alasan Mengapa Perlu Menjaga Hubungan Kepegawaian Jangka Panjang
Mempertahankan hubungan kepegawaian jangka panjang memiliki beberapa
manfaat yang signifikan bagi perusahaan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa
perlu menjaga hubungan kepegawaian jangka panjang:
1) Kontinuitas dan Stabilitas
Dengan mempertahankan karyawan yang berpengalaman dan terampil dalam
jangka panjang, perusahaan dapat mencapai kontinuitas dalam operasional dan
stabilitas dalam tim kerja. Karyawan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang
perusahaan, proses bisnis, dan hubungan dengan pelanggan, dapat membantu
mencegah gangguan operasional dan mempertahankan kualitas kerja yang
konsisten.
2) Efisiensi dan Produktivitas
Karyawan yang telah lama bekerja memiliki pemahaman yang mendalam tentang
tugas dan tanggung jawab mereka. Tidak hanya efisien dalam melaksanakan
pekerjaan, tetapi juga dapat memberikan kontribusi berharga melalui pengetahuan
20
Dalam manajemen karier, terdapat faktor internal dan eksternal yang perlu
mendapatka perhatian. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi kemajuan dan
perkembangan karier seseorang. Berikut ini adalah beberapa faktor internal dan
eksternal yang perlu dipertimbangkan:
1) Faktor Internal
a. Minat dan Keahlian
Mengetahui minat dan keahlian pribadi sangat penting dalam manajemen karier.
Memahami apa yang membuat karyawan termotivasi dan apa yang dilakukan
dengan baik akan membantu karyawan memilih jalur karier yang sesuai.
21
e. Mengelola Hubungan
Karyawan harus berinteraksi dengan rekan kerja, atasan, dan orang-orang di luar
organisasi dengan cara yang profesional. Membangun jaringan yang kuat dan
memelihara hubungan positif dapat membuka pintu untuk peluang karier yang
lebih baik.
2) Tanggung Jawab Lembaga/Perusahaan:
a. Rencana Pengembangan Karier
Lembaga/Perusahaan harus menyediakan rencana dan program pengembangan
karier yang jelas kepada karyawan. Ini mencakup penilaian kinerja, perencanaan
suksesi, program mentoring, pelatihan dan pengembangan, serta kesempatan
rotasi pekerjaan.
b. Pembinaan dan Pemantauan
Lembaga/Perusahaan harus memainkan peran aktif dalam membina dan
memantau perkembangan karier karyawan. Mereka harus memberikan umpan
balik konstruktif, menyediakan dukungan dan bimbingan, serta mengidentifikasi
peluang karier yang cocok untuk setiap karyawan.
c. Promosi dan Mobilitas
Lembaga/Perusahaan harus mendorong promosi berdasarkan prestasi dan potensi
karyawan. Mereka juga harus memberikan kesempatan mobilitas horizontal dan
vertikal, seperti rotasi pekerjaan atau tugas lintas departemen, yang
memungkinkan karyawan untuk mendiversifikasi pengetahuan dan pengalaman
mereka.
d. Lingkungan Pembelajaran
Lembaga/Perusahaan harus menciptakan lingkungan yang mendukung
pembelajaran dan pengembangan karyawan. Ini dapat melibatkan penyediaan
akses ke sumber daya pendidikan, dukungan untuk partisipasi dalam pelatihan
dan konferensi, serta budaya yang mendorong kolaborasi, inovasi, dan
pembelajaran timbal balik.
e. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan Pribadi
Lembaga / Perusahaan harus memperhatikan keseimbangan kerja dan
kehidupan pribadi karyawan. Ini termasuk menyediakan fleksibilitas waktu kerja,
kebijakan cuti yang memadai, dan dukungan untuk kesehatan dan kesejahteraan
karyawan.
Tanggung jawab karyawan dan tanggung jawab lembaga/perusahaan saling
melengkapi dalam pengembangan karier. Karyawan perlu mengambil inisiatif dalam
mengelola karier mereka sendiri, sementara lembaga/perusahaan bertanggung jawab
24
Continuous learning sangat penting baik bagi organisasi maupun bagi karyawan.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa continuous learning penting:
Manfaat bagi organisasi :
1) Kompetitivitas
Dalam dunia yang terus berubah dan kompetitif, organisasi perlu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi. Continuous learning memungkinkan organisasi untuk tetap
up-to-date dengan tren industri, teknologi baru, dan praktik terbaik. Dengan
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan karyawan secara terus-menerus,
organisasi dapat mengatasi tantangan yang muncul dan tetap bersaing di pasar.
2) Inovasi
Continuous learning mendorong kemampuan inovasi dalam organisasi. Ketika
karyawan terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru, mereka
mendapatkan wawasan yang lebih luas dan mampu berpikir secara kreatif. Ini dapat
menghasilkan ide-ide baru, proses yang lebih efisien, dan solusi yang inovatif untuk
masalah yang dihadapi organisasi. Dengan mendorong budaya pembelajaran yang
berkelanjutan, organisasi dapat meningkatkan potensi inovasi mereka.
3) Peningkatan Kinerja
Karyawan yang terus belajar cenderung memiliki tingkat kinerja yang lebih tinggi.
Mereka dapat menguasai tugas-tugas yang kompleks, mengadopsi praktik terbaik,
dan menghadapi tantangan dengan lebih baik. Dengan mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan mereka, karyawan dapat memberikan kontribusi
yang lebih besar terhadap tujuan organisasi, meningkatkan efisiensi, dan mencapai
hasil yang lebih baik.
4) Retensi dan Pengembangan Karyawan
Continuous learning merupakan faktor penting dalam mempertahankan karyawan
yang berbakat dan berpotensi. Ketika organisasi menyediakan kesempatan dan
dukungan untuk pembelajaran berkelanjutan, karyawan merasa dihargai dan
termotivasi untuk tetap berkembang. Ini membantu mencegah kejenuhan dan
meningkatkan loyalitas karyawan terhadap organisasi. Selain itu, continuous
learning juga memungkinkan organisasi mengidentifikasi dan mengembangkan
bakat internal untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan masa depan.
5) Perubahan Organisasi
25
mereka. Dan juga membuka pintu untuk eksplorasi minat dan hobi pribadi, yang
dapat meningkatkan kepuasan hidup secara keseluruhan.
Mentoring juga dapat memberikan bimbingan dan dorongan yang berharga dalam
pengembangan pribadi dan profesional.
5) Pembelajaran Mandiri
Selain melalui formalitas seperti kursus dan pelatihan, individu dapat melakukan
pembelajaran mandiri melalui eksperimen, proyek pribadi, atau kegiatan sukarela.
Misalnya, seorang pengembang perangkat lunak dapat mencoba membangun
aplikasi baru sebagai proyek sampingan atau seorang seniman dapat mengambil
bagian dalam pameran lokal untuk meningkatkan keterampilan mereka. Dengan
menjalankan proyek-proyek seperti ini, individu dapat menguji dan menerapkan
pengetahuan dan keterampilan mereka dengan cara yang praktis.
3.1. Kesimpulan
• Dari pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan Strategic Human Resource
Management (SHRM) memainkan peran penting dalam membangun kinerja
perusahaan yang unggul. Dengan rekrutmen, pelatihan, manajemen kinerja,
kompensasi yang tepat, serta budaya organisasi yang mendukung, SHRM
membantu organisasi mencapai tujuan strategisnya. Namun, untuk efektif, SHRM
harus terintegrasi dalam rencana strategi perusahaan, yang memberikan arah,
alokasi sumber daya, dan pengukuran kinerja. Rencana strategi membantu
organisasi dalam mencapai tujuan bisnis, merespons perubahan lingkungan, dan
melibatkan karyawan, semuanya merupakan unsur penting dalam membangun
kinerja perusahaan yang prima dan mencapai kesuksesan jangka panjang.
• Pentingnya rencana strategi bagi suatu Lembaga atau organisasi adalah dapat
mengarahkan arah dan tujuan, koordinasi dan fokus, pengambilan keputusan yang
terinformasi, efisiensi sumber daya, adaptasi terhadap perubahan, pemantauan
kinerja, dll.
• Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kebijakan SHRM yaitu
analisis kebutuhan organisasi, evaluasi lingkungan eksternal, identifikasi tujuan
jangka panjang, konsultasi dengan pemangku kepentingan, penilaian sumber daya
manusia yang ada, perencanaan dan pengembangan kebijakan, komunikasi dan
sosialisasi, implementasi dan pemantauan, dan terakhir evaluasi dan peningkatan.
• Analisis nilai ekonomi seorang karyawan penting karena memberikan wawasan
tentang kontribusi ekonomi yang dibuat oleh seorang karyawan bagi perusahaan.
Hal ini membantu manajemen atau perusahaan untuk memahami nilai yang
dihasilkan oleh karyawan dan mengambil keputusan yang tepat terkait penggajian,
pengembangan karir, penghargaan, dan manfaat lainnya.
• Continuous Learning penting bagi organisasi maupun bagi karyawan, bagi
organisasi antara lain kompetitivitas, inovasi, peningkatan kinerja, retensi dan
pengembangan karyawan. Bagi karyawan adalah pengembangan karir, daya saing,
peningkatan kinerja, dll.
28
29
3.2. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang
DAFTAR PUSTAKA
Hill G.M , 2014, The Complete Project Management Office Handbook, Third Edition,
CRC Press, Taylor& Francis Group, Boca Raton, London, New York
Hrebiniak GL. Making Strategy Work Leading Effective Execution and Change. New
Jersey: Wharton School Publishing. 2005. 38
Kotter PJ, Cohen SD. The Heart of Change. Deloitte: Consulting LLC; 2008. 250 p.
Noe RA, Hollenbeck JR, Gerhart B, Wright PM. Human Resource Management
gaining a Competitive Advantage. 9th. Mc Graw-Hill Education. UK. 2015. 787 p.
Schein. HE. Organizational Culture and Leadership. Fourth Edition. San Francisco:
Jossey-Bass; 2010. 436 p.
Siagian S.P, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta
Wheelen TL, Hunger JD. Strategic Management and Business Policy. Tenth Edition.
Pearson International Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. 2006. 405 p.
30