Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

STRATEGIK

PERUMUSAN SUATU PERUSAHAAN DAN STRATEGI SDM


“FORMULATING A CORPORATE AND HUMAN RESOURCE
STRATEGY”

KELOMPOK 2:
Nurhuda Fitriana (C1B014008)
Puspita Dewi (C1B014007)

Dosen Pengampu:
Nur Hasanah SE.M.Sc

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada allah SWT karena atas segala rahmat dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen sumber Daya Manusia

strategik yang berjudul “Perumusan Suatu Perusahaan dan Strategi Sumber Daya Manusia”.

Makalah ini disusun berdasarkan dan bersumberkan dari internet dan referensi buku yang

di dalam nya berkaitan dengan perumusan suatu perusahaan dan strategi Sumber Daya

Manusia. Makalah ini kami buat dengan semampunya. Terima kasih kami ucapkan kepada

dosen juga kepada orang tua serta teman-teman yang telah membantu memberi masukkan,

saran serta pendapatnya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini oleh sebab itu

kritik dan saran dari para pembaca sangat diharapkan guna memperbaiki makalah ini.

Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan kemudahan bagi para

mahasiswa untuk memahami berbagai hal yang berkaitan dengan perumusan suatu

perusahaan dan strategi Sumber Daya Manusia.

Muaro jambi, Agustus 2016

Tim penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang........................................................................................... 1

1.2. Rumusan masalah ...................................................................................... 2

1.3. Tujuan penulisan ....................................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ......................................................................................... 3

2.1. Proses Manajemen Strategik ..................................................................... 3

2.2. Strategi Umum Dalam perusahaan ........................................................... 4

2.3. Peran Dan kontribusi MSDM Dalam Proses Manajemen Strategi ........... 6

2.4. Memahami Pentingnya Strategi Fungsional dan Strategi SDM ................ 8

2.5. Audit Sumber Daya Manusia .................................................................... 10

2.6. Pendekatan Kontingensi Atau Pendekatan Situasional

Untuk Perumusan Strategi ......................................................................... 12

BAB III. PENUTUP ................................................................................................. 13

3.1 KESIMPULAN ........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 14


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manajemen strategi atau manajemen strategik adalah keterampilan (seni), teknik, dan

ilmu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi serta mengawasi

berbagai keputusan-keputusan fungsional sebuah organisasi (perusahaan bisnis ataupun non

bisnis) yang selalu terpengaruhi oleh lingkungan eksternal dan internal dengan kondisi yang

selalu berubah sehingga bisa memberi kemampuan pada perusahaan dalam pencapaian

sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan.

Formulasi strategi mengarahkan para eksekutif dalam mendefinisikan dimana perusahaan

berada pada tujuan akhir yang ingin dicapai dan sarana untuk mencapai tujuan tersebut.

Pendekatan formulasi strategi merupakan perbaikan dari perencanaan jangka

panjang.formulasi strategi menggabungkan perspektif yang berorientasi masa depan dengan

pertimbangan mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan.

Perumusan manajemen strategi perusahaan bisa meliputi pengembangan misi usaha,

mengidentifikasikan sebuah peluang dan ancaman dari eksternal, mengukur serta menetapkan

kelemahan maupun kekuatan internal perusahaan, menetapkan sasaran jangka panjang,

menimbang alternatif lain, dan memilih strategi khusus yang akan diterapkan pada kasus

kasus tertentu.

Peran strategis SDM dalam organisasi bisnis dapat dilihati dari segi teori sumber daya, di

mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya atau kemampuan internal

untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor eksternal utama. Sumber Daya Manusia

strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur keberhasilan bisnis.
Kemampuan Sumber Daya Manusia ini merupakan competitive advantage dari perusahaan.

Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis akan mendapatkan added value yang

maksimum yang dapat mengoptimumkan competitive advantage. Adanya Sumber Daya

Manusia, Manajer Strategis (Strategic Managers) dan SDM yang handal dapat

menyumbangkan nilai tambah (Added value) perusahaan.

1.2. Rumusan Masalah

1.. Bagaimana proses perumusan strategi dalam perusahaan ?

2. Memahami bagaimana perumusan strategi Sumber Daya Manusia berkontribusi di

Dalam perusahaan ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui proses perumusan strategi dalam perusahaan

2. Memahami perumusan strategi Sumber Daya Manusia berkontribusi di dalam

perusahaan
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Manajemen Strategik

Manajemen strategis merupakan sekumpulan keputusan dan tindakan yang dirancang

untuk mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian manajemen strategis melibatkan

pengambilan keputusan berjangka panjang dan rumit serta berorientasi masa depan dengan

membutuhkan sumber daya yang besar dan partisipasi manajemen puncak. Proses

manajemen strategi terdiri dari delapan langkah yaitu : visi, misi bisnis dan tanggung jawab

sosial, menganalisis lingkungan eksternal, menganalisis lingkungan internal, memilih tujuan

dan sasaran bisnis, mengembangkan strategis bisnis, merinci rencana program,

mengimplementasikan rencana program, dan mengumpulkan umpan balik dan menguji

pengendalian.

Perumusan strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang

dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan

keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka

menyediakan customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan

dalam merumuskan strategi, yaitu:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan

menentukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan

tersebut.

2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan

kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam

menjalankan misinya.

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi

yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.


4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan

mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka

panjang. (Hariadi, 2005).

2.2 Strategi Umum Dalam Perusahaaan

Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun

bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan berbagai visi untuk kepentingan

manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi, manusia

merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/organisasi. Selanjutnya, MSDM

berarti mengatur, mengurus SDM berdasarkan visi perusahaan agar tujuan organisasi dapat

dicapai secara optimum.strategi perusahaan menentukan orientasi perusahaan terhadap

pertumbuhan dan industri atau pasar yang akan dimasuki.

2.2.1 Strategi Umum Di Dalam Sebuah Perusahaan

1. Membuat Misi dan Tujuan Organisasi (perusahaan)

Merupakan gambaran tujuan tentang keberadaan perusahaan. misi ini meliputi ruang

lingkup serta karakteristik tindakan yang akan dijalankan. Tujuan merupakan hasil akhir dari

sebuah kegiatan. disini akan ditegaskan hal apa ayang akan digapai, kapan waktunya, dan

berapa yang harusnya dicapai.

2. Mematangkan Strategi yang mantap

Merupakan suatu keterampilan atau ilmu dalam memenangkan sebuah persaingan.

persaingan adalah perebutan konsumen (pangsa pasar) dan konsumen setiap saat akan
mengalami perubahan, maka strategi hendaknya dikelola dengan sedemikian rupa supaya

tujuan perusahaan bisa tercapai.

3. Membuat Kebijakan dan Gambaran Profil Perusahaan

Kebijakan merupakan cara dalam mencapai sasaran perusahaan. kebijakan mencakup

garis pedoman, aturan-aturan dan prosedur untuk menyokong usaha pencapaian sasaran atau

tujuan yang sudah ditetapkan. Menggambarkan kondisi perusahaan baik itu keuangan,

sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya fisik lainnya.

4. Memperhatikan Lingkungan Eksternal dan Lingkungan Internal

Merupakan seluruh kekuatan yang akan memberikan pengaruh terhadap pilihan

strategi serta mendifinisikan kondisi kompetisinya Lingkungan internal mencakup seluruh

unsur bisnis yang terdapat pada perusahaan.

5. Menjalankan Strategi Fungsional

Strategi fungsional adalah penjabaran strategi umum yang nantinya dijalankan oleh

masing-masing bagian divisi.

6. Strategi di Bidang Pemasaran

Fungsi pemasaran secara menguntungkan terjadi penjualan produk perusahaan baik

dalam bentuk barang maupun jasa dipasaran yang sudah dimasuki sedemikian rupa sehingga

tujuan perusahaan tercapai. Ada empat komponen pokokKomponen produk dalam arti barang

dan jasa, Faktor harga,Faktor jalur pemasaran, dan Kegiatan promosi.


7. Strategi di Bidang Keuangan

Dalam perkataan lain bidang strategi kuangan harus mampu menentukan arah

penggunaan dana yang tersedia untuk mendukung strategi perusahaan, baik

untuk kepentingan jangka panjang misalnya dalam waktu lima tahun maupun untuk

kepentingan pencapaian sasaran tahunan.

8. Strategi di Bidang Penelitian dan Pengembangan

Dikalangan prektisi maupun para ilmuan sama-sama mengakui bahwa sala satu cirri

dunia dewasa ini ialah terjadinya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada tingkat

yang belum pernah dialami sebelumnya, perkembangan pada gilirannya menyebaban “usia”

satu teori semakin pendek yang berarti bahwa pengetahuan yang dimiliki oleh manusia pun

makin cepat “ketinggalan zaman”.

9. Strategi Manajemen Operasional

Strategi dibidang manajemen operasional sangat penting dirumuskan dan ditetapka

secara tepat karena strategi harus mampu menuntun para manajer yang bersangkutan

10. Strategi di Bidang Sumber Daya Manusia

Strategi MSDM perlu menjawab permasalahan apakah perusahaan harus menyewa

karyawan kurang terampil dalam jumlah besaryang tentunya akan menerimaupah rendah,

melakukan pekerjaan berulang dan cenderung berhenti setelah waktu tertentu yang cukup

singkat atau menyewa karyawan yang sangat terampil dalam jumlah sedikit dengan upah

yang lebih tinggi dan dapat di latih agar berpartisipasi dalam tim-tim kerja otonomi.
2.2.2 Perbedaan dua tingkat Strategi Perusahaan

1. Strategi Tingkat Koorporate (Companywide Strategy)

Strategi tingkat korporasi merupakan strategi untuk bagaimana perusahaan yang

terdiri dari berbagai bisnis untuk tumbuh dan berkembang dengan cara bagaimana untuk

mengalokasikan sumber daya yang dimiliki pada berbagai bisnis untuk tumbuh dan

menciptakan sinergi antar bisnis.

2. Strategi Pada Tingkat Bisnis (Strategi Kompetisi)

Strategi ini dijalankan belum tentu akan memberikan kontribusi bagi perusahaan jika

tidak mampu untuk hidup dan bersaing dengan pesaingnya untuk itu perlu menetapkan

strategi bagi unit-unit bisnis agar mampu bertahan dan berkembang sehingga dapat

memberikan kontribusi dalam pertumbuhan perusahaan.

1.3 Peran dan Kontribusi Manajemen SDM Dalam Proses Manajemen Strategi

Keberhasilan Proses Manajemen Strategi bergantung pada sejauh apa Fungsi

Manajemen SDM dilibatkan. Terkait dengan proses perumusan strategi, keterlibatan peran

Manajemen SDM bervariasi tingkatannya sesuai dengan tingkat integrasi atau hubungan

antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM. Terdapat empat tingkat

integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM

yaitu sebagai berikut:

 Hubungan Administratif : tingkat integrasi yang rendah, perhatian Manajemen

SDM fokus pada aktivitas sehari-hari, terpisah dengan unsur proses manajemen

strategi.
 Hubungan Satu Arah : Rencana strategi diinformasikan ke bagian Manajemen

SDM, sehingga Manajemen SDM berperan untuk merancang sistem-sistem dan

program-program yang mendukung penerapan rencana strategi.

 Hubungan Dua Arah : Masalah-masalah dan dampak-dampak terhadap SDM

dipertimbangkan dalam proses perumusan rencana stategi. Fungsi perencanaan

strategi dan Manajemen SDM saling bergantung pada hubungan dua arah dengan

tiga langkah sebagai berikut:

 Hubungan Integratif : Bersifat dinamis dan berinteraksi terus-menerus dalam

berbagai aspek. Fungsi Manajemen SDM dibangun langsung ke dalam proses

perumusan rencana strategi dan pelaksanaan strategi.

2.3.1 Kontribusi strategis MSDM bagi keberhasilan Organisasi

Praktik Manajemen Sumber Daya Manusia dapat meningkatkan kinerja perusahaan,

khususnya dengan cara dimana kontribusi di lakukan dengan cara :

a. Mengembangkan kontrak psikologis yang positif

b. Meningkatkan kontribusi dan komitmen

c. Meningkatkan keterampilan karyawan dan memperluas dasar keterampilan

d. Memberikan karyawan tanggung jawab

e. Mengemukakan peluang karir serta menetapkan permintaan akan kompetisi

f. Melembagakan proses manajemen kinerja dan pengembangan yang berkelanjutan

g. Menggunakan manajemen imbalan untuk menyampaikan pesan

2.3.2 Kontribusi untuk nilai tambah

Fungsi MSDM memberikan kontribusi untuk menciptakan nilai tambah dengan

memastikan bahwa tersedia karyawan dengan kompetensi dan tingkat motivasi yang
diperlukan dan dengan membantu menciptakan suatu budaya dan lingkungan yang

merangsang kinerja yang berkualitas.

SDM sebagai seorang rekanan bisnis, ada empat peran SDM sebagai rekan bisnis

seperti yang di definisikan oleh Morton (1999) yaitu:

1. Rekan stratejik, mengelola sumber daya manusia strategik

2. Agen perubahan, mengelola transformasi dan perubahan

3. Ahli administrator, mengelola infrastuktur perusahaan

4. Pejuang karyawan , mengelola kontribusi karyawan

Setelah pilihan strategi diterapkan, Manajemen SDM harus mengambil peran aktif

dalam menerapkannya. Terdapat lima variabel penting yang menentukan keberhasilan

pelaksanaan strategi yaitu struktur organisasi, perancangan tugas, seleksi, pelatihan dan

pengembangan SDM, sistem penghargaan, serta sistem informasi.

Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang struktur organisasi dan

pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus

ditentukan tugas-tugas setiap individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-

tugasnya, para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus

dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan

tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan perekrutan, seleksi dan pengembangan

SDM yang tepat. Selain itu, fungsi Manajemen SDM harus mengembangkan manajemen

kinerja dan sistem penghargaan yang mengarahkan para individu untuk bekerja dengan baik

mendukung pencapaian strategi perusahaan.

Dengan melibatkan fungsi Manajemen SDM secara utuh pada perumusan dan

pelaksanaan strategi perusahaan, diharapkan perusahaan dapat mengidentifikasi berbagai


masalah perusahaan yang berkaitan dengan SDM sejak awal proses perumusan rencana

strategi perusahaan sehingga perusahaan dapat menentukan pilihan strategi yang tepat dan

menentukan langkah-langkah untuk mengatasinya sehingga pelaksanaan strategi dapat

berjalan secara efektif.

2.4 Memahami Pentingnya Strategi Fungsional Dan Strategi SDM

2.4.1 Pentingnya Strategi Bidang Fungsional

Pentingnya indentifikasi dan penentuan strategi berbagai bidang Fungsional tersebut

terlihat dengan lebih jelas apabila diingat bahwa suatu strategi fungsional yang memainkan

peran kunci dalam keberhasilan suatu perusahan mencapai tujuan dan sebagai sasaran jangka

panjang ,mengemban misi dan mencapai sasaran tahunan organisasi yang bersangkutan.

Karena itu tidak ada pilihan lain bagi manajemen kecuali mengembangkan berbagai strategi

bidang fungsional dengan memberikan perhatian terutama pada bidang-bidang fungsional

yang penting, seperti pemasaran, keuangan, produksi, penelitian dan pengembangan serta

sumber daya manusia.

2.4.2 Pentingnya Strategi Di Bidang Sumber Daya Manusia.

Penyelenggara seluruh kegiatan manajeman sumber daya manusia perlu didasarkan

pada suatu sistem informasi sumber daya manusia yang handal.

 Klasifikasi jabatan yang lengkap.

 Analisis pekerjaan.

 Deskripsi tugas.

 Spesifikasi pekerjaan.

 Standar mutu hasil pekerjaan.


Sistem informasi sumber daya manusia seperti itulah diselenggarakan seluruh fungsi

dalam manajemen sumber daya manusia seperti.Tahap pengadaan yang mencakup:

Perencanaan sumber daya manusia ,Rekrutmen, Seleksi, Orientasi.

Timbulnya permintaan organisasi atas tenaga kerja baru dapat timbul karena berbagai

sebab seperti karena promosi bagi tenaga kerja tertentu, ada karyawan yang pindah, ada

karyawan yang memasuki usia pension, ada karyawan yang tidak diberhentikan tidak atas

permintaan sendiri karena dikenakan sanksi disiplin organisasi, ada karyawan yang

meninggal, perluasan kegiatan organisasi, karena tuntutan strategi baru dianut oleh

perusahaan dan berbagai faktor penyebab lainnya yaitu :

1. Tahap penggunaan tenaga kerja.

2. Setelah program orientasi berakhir, langka yang segera mengikitinya ialah

penempatan. Seiap orang mendambakan kemajuan dalam karirnya, dalam strategi

manajemen sumber daya manusia perlu pula ditegaskan berbagai hal.

3. Kesempatan memperoleh pendidikan dan pelatihan dengan baik untuk kepentingan

pelaksanaan tugas sekarang maupun untuk tugas yang baru yang akan dipikul yang

akan dipikul di masa depan.

4. Bantuan yang akan diberikan oleh tenaga-tenaga spesialis di lingkungan satuan kerja

yang menangani sumber daya manusia dan oleh para atasan langsung masing-masing

dalam menyusun rencana dan kegiatan pengembangan karir.

5. Penilaian kinerja dan rasional, objektif, praktis dan baku.

6. System imbalan yang wajar, adil, dan mampu menimbulkan motivasi yang kuat untuk

bekerja secara produktif termasuk berbagai jenis insentif dan jasa serta bantuan

perusahaan.

7. Jaminan perlindungan dan kesehatan kerja.


8. Agar para karyawan merasa senang untuk terus berkarya dalam organisasi, keinginan

mereka untuk pindah ke organisasi lain perlu diredam.

Para manajer berkarya bagi para bawahannya, tidak sekedar mencari nafkah akan

tetapi dalam rangka mempertahankan harga diri para karyawan yang bersangkutan. Antara

lain:Penyeliaan yang elegan,Manajemen yang partisipatif,Tugas yang menentang dan

menarik, Lingkungan kerja fisik yang sehat, Rekan yang mendukung, Keikutsertaan dalam

pengambilan keputusan, Otonomi dalam pelaksanaan tugas serta diskresi dalam pemecahan

berbagai masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan tugas.

2.5 Audit Sumber Daya Manusia

Audit merupakan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi

yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten

dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dengan

kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens, 1997, p. 1). Sedangkan, audit SDM

adalah pemeriksaan kualitas kegiatan Sumber Daya Manusia secara menyeluruh dalam suatu

departemen, divisiatau perusahaan, dalam arti mengevaluasi kegiatan-kegiatan SDM dalam

suatu perusahaan dengan menitikberatkan pada peningkatan atau perbaikan (Rivai, 2004, p.

548). Audit SDM merupakan suatu metode evaluasi untuk menjamin bahwa potensi SDM

dikembangkan secara optimal (Rosari, 12 Mei 2008). Secara lebih terinci, audit SDM juga

memberi feedback dan kesempatan untuk:Mengevaluasi keefektifan berbagai fungsi SDM,

yang meliputi: Rekrutmen dan seleksi, pelatihan, dan penilaian kerjaMenganalisis kontribusi

fungsi SDM pada operasi bisnis perusahaan.Melakukan benchmarking kegiatan SDM untuk

mendorong perbaikan secara berkelanjutan.


 Manfaat Audit SDM

Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM mengevaluasi aktifitas SDM yang digunakan

dalam suatu perusahaan dan merupakan pengendalian kualitas keseluruhan yang

mengevaluasi aktifitas SDM dalam suatu perusahaan. Manfaat dari audit SDM ini antara lain

yaitu:

1. Mengidentifikasi kontribusi-kontribusi departemen SDM terhadap perusahaan.

2. Meningkatkan citra profesional departemen SDM.

3. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar diantara karyawan

Departemen SDM.

4. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.

5. Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM.

6. Menemukan masalah-masalah SDM yang kritis.

7. Menyelesaikan keluhan-keluhan dengan berpedoman pada aturan yang berlaku.

8. Mengurangi biaya-biaya SDM melalui prosedur yang efektif.

9. Meningkatkan kesediaan untuk mau menerima perubahan yang diperlukan

 Tujuan Audit SDM

Menurut Rivai (2004, p. 567), audit SDM bertujuan untuk:

1. Menilai efektifitas SDM

2. Mengenali aspek-aspek yang masih dapat diperbaiki

3. Mempelajari aspek-aspek tersebut secara mendalam, dan

4. Menunjukkan kemungkinan perbaikan, serta membuat rekomendasi


 Ruang Lingkup Audit SDM

Dalam pelaksanaan audit SDM untuk mendukung jalannya kegiatan-kegiatan SDM

perlu dilakukan pembatasan terhadap aspek yang akan di audit. Secara garis besar, prospek

audit SDM dilakukan terhadap fungsi SDM yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan SDM

yang dimulai dari perencanaan SDM, perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan evaluasi

kinerja SDM ( Handoko, 1997 ).

2.6 Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situasional untuk perumusan strategi

Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori

manajemen yang menekankan bahwa, perilaku seorang pemimpin akan efektif ketika

situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi . Teori ini berusaha mencari jalan tengah

antara pandangan yang mengatakan adanya asas-asas organisasi dan manajemen yang

bersifat universal, dan pandangan yang berpendapat bahwa tiap organisasi adalah unik

dan memiliki situasi yang berbeda-beda sehingga harus dihadapi dengan gaya

kepemimpinan tertentu.

Definisi kepemimpinan situasional adalah leadership contingency theory that

focuses on followers readiness maturity”. Inti dari teori kepemimpinan situational adalah

bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda beda, tergantung dari tingkat

kesiapan para pengikutnya. Teori kepemimpinan situasional merupakan pengembangan

lanjutan dari teori kepemimpinan trait dan behavior yang dianggap gagal menjelaskan

model kepemimpinan yang terbaik untuk berbagai situasi. Kunci untuk efektivitas

kepemimpinan dipandang oleh sebagian besar varian Teori Kontingensi dengan memilih

gaya yang benar dari pemimpin. Gaya ini tergantung pada interaksi faktor internal dan

eksternal dengan organisasi.


 Faktor Kontingensi

Faktor kontingensi, yang berkontribusi terhadap memilih yang paling sesuai gaya

pengambilan keputusan. Berdasarkan jawaban atas variabel tersebut, pemimpin atau manajer

mengikuti jalan melalui matriks keputusan untuk memilih salah satu dari lima gaya

pengambilan keputusan. Menentukan faktor-faktor ini membuat model pendekatan

kontingensi. Pengambilan keputusan gaya yang dipilih tergantung pada definisi berikut:

1. Keputusan Signifikansi: Pentingnya keputusan untuk keberhasilan proyek atau

2. Pentingnya Komitmen: Pentingnya komitmen anggota tim untuk keputusan

3. Pemimpin Keahlian: pengetahuan Anda atau keahlian dalam kaitannya dengan masalah

4. Kemungkinan Komitmen: Kemungkinan bahwa tim akan membuat komitmen

5. Dukungan Kelompok: Sejauh mana tim mendukung organisasi tujuan dipertaruhkan

6. Kelompok Keahlian: pengetahuan anggota Tim 'atau keahlian

7. Tim Kompetensi: Kemampuan anggota tim untuk bekerja sama memecahkan kasus
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dari hasil penulisan atau uraian tentang perumusan suatu perusahaan dan strategi

Sumber Daya manusia dapat di simpulkan bahwa manajemen strategi sebagai rencana

komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi Ke depan, Tidak hanya sekedar mencapai, akan

tetapi strategi juga dimaksudkan untuk mempertahankan keberlangsungan organisasi dilingkungan di

mana organisasi tersebut menjalankan aktivitasnya. Bagi organisasi bisnis, strategi dimaksudkan

untuk mempertahankan keberlangsungan bisnis perusahan dibandingkan dalam memenuhi kebutuhan

konsumen. Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang struktur organisasi

dan pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus

ditentukan tugas-tugas setiap individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-

tugasnya, para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus

dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan

tugasnya secara efektif.

Perumusan Strategi suatu perusahaan merupakan proses dalam manajemen strategis meliputi

beberapa tahapan Pengamatan Lingkungan, Perumusan Strategi, Impelmentasi Strategi, Evaluasi

Strategi. suatu perusahaan dengan menitik beratkan pada peningkatan atau perbaikan, audit

sumber daya manusia merupakan tinjauan berkala yang dilakukan oleh departemen sumber

daya manusia untuk mengukur efektifitas penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di

dalam suatu perusahaan.Selain itu, audit memberikan suatu perspektif yang komprehensif

terhadap praktik yang berlaku sekarang dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan

SDM serta menemukan peluang dan strategi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi

tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Herwanparwiyanto,staff.uns.ac.id (2009)peran-strategis.doc

Erni Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, cet 1 Jakarta 2000.

Muhammad, Suwarsono, Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus. Yogyakarta : UPP AMP
YKPN.2000.
John A.Pearce II,Richard B.Robinson Jr.(2014) Manajemen Strategis:formulasi,
Implementasi,dan pengendalian

Anda mungkin juga menyukai