MANAJEMEN KEUANGAN
(SOAL DISKUSI)
Sebutkan disertai contoh berbagai alternative kebijakan pendanaan modal kerja.
JAWAB :
Jelaskan jawaban Saudara dan jangan lupa untuk menyertakan sumber rujukan
atau referensinya
JAWAB :
Paradigma pembelajaran yaitu pengembangan SDM bertanggung jawab untuk
membantu perkembangan kapasitas belajar dalam pekerjaan jangka panjang pada tingkat
individual , kelompok dan organisasional.
Teori Swanson dan Holton III ( 2001 ) tentang asumsi – asumsi mengenai Paradigma
Pembelajaran (learning paradigm), meliputi :
1. System kinerja harus menunjukkan kinerja untuk bertahan hidup dan berhasil baik,
individu yang bekerja dalam system harus memliki kinerja apabila ingin memajukan
karier dan memelihara pekerjaannya
2. Tujuan akhir pengembangan SDM adalah memperbaiki kinerja dari sitem yang melekat
didalamnya dan menyediakan sumber daya yang mendukungnya
3. Hasil utama pengembangan SDM bukan hanya pembelajaran melainkan juga kinerja
4. Potensi manusia didalam organisasi harus dipelihara, dihargai dan dikembangkan
5. Pengembangan SDM harus meningkatkan kinerja saat ini dan membangun kapasitas
efektivitas kinerja masa akan datang untuk menciptakan kinerja tinggi berkelanjutan
6. Para ahli pengembangan SDM memiliki tanggung jawab moral dan etika untuk menjamin
pencapaian tujuan kinerja organisasional yang tidak disalahgunakan individual karyawan
7. Aktivitas pembelajaran/pelatihan tidak dapat dipisahkan dari sitem kinerja dan dikaitkan
dengan intervensi perbaikan kinerja yang lain
8. Kinerja dan system kinerja yang efektif diberikan imbalan ( reward ) pada individual dan
organisasi
9. Seluruh perbaikan system kinerja berupaya untuk meningkatkan nilai belajar dalam
rganisasi
10. Pengembangan SDM harus menjadi mitra unit kerja fungsional untuk mencapai tujuan
kinerja
11. Pengalihan dari pembelajaran kearah kinerja adalah sangat penting
JAWAB :
3) Pemahaman (Comprehension)
Pemahaman adalah usaha konsumen untuk mengartikan atau
menginterpretasikan. Engel, blackwell, dan Miniard (1995) menyebut tahapan
ini merupakan tahapan ini sebagai tahap member makna kepada stimulus.
Pada tahapan ketiga ini konsumen melakukan “perceptual organization” yaitu
konsumen cenderung untuk melakukan pengelompokan stimulus sehingga
memandangnya sebagai satu kesatuan. Pemahaman di pengaruhi tiga prinsip,
yaitu:
a) Gambar dan latar belakang (figure and ground): Gambar adalah suatu
stimulus yang diletakan dalam suatu latar belakang. Konsumen
cenderung memisahkan mana obyek yang harus diperhatikan dan
mana latar belakangnya.
b) Pengelompokan (grouping) : Orang akan lebih mengingat informasi
jika disajikan dalam bentuk kelompok atau secara terpisah-pisah.
c) Closure : Konsumen akan berusaha memahami suatu objek dalam arti
yang utuh walaupun ada bagian dari obyek hilang atau tidak lengkap.
4) Penerimaan (Acceptable)
Setelah konsumen melihat, memperhatikan, dan memahami tersebut maka
sampailah kepada suatu kesimpulan mengenai atau objek tersebut. Inilah yang
disebut persepsi konsumen terhadap objek tersebut atau citra (images) produk.
Persepsi konsumen ini adalah output dari penerimaan konsumen terhadap
stimulus.
5) Retensi (Retention)
Merupakan proses memindahkan informasi ke memori jangka panjang
(Long Therm Memory). Memori terdiri atas tiga system penyimpanan
yaitu: Sensory memory yaitu tempat penyimpanan memori sementara yang
diterima oleh panca indera, Short therm memory yaitu tempat penyimpanan
informasi untuk waktu yang terbatas dan memiliki kapasitas terbatas akan
tetapi akan mempunyai waktu penyimpanan kurang dari 30 detik, dan Long
therm memory yaitu tempat penyimpanan informasi dalam jangka waktu yang
lama dan memiliki kapasitas dalam jumlah yang tidak terbatas.
Informasi yang disimpan dalam Long Therm Memory, tentu akan dipanggil
kembali untuk dipakai sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan (proses
retrieval).
SUMBER :
BMP EKMA4567//Modul 3
PERILAKU ORGANISASI
(SOAL DISKUSI)
Rina adalah seorang yang memiliki latar belakang sebagai jurnalis. Ia melamar
disebuah perusahaan, tetapi rina ditempat pada posisi yang tidak sesuai dengan
latar belakangnya. Kondisi ini membuat rina mengalami stress terhadap
pekerjaannya. Rina sangat tidak menyukai pekerjaan barunya, ia merasa muak
dan bosan, belum lagi beban pekerjaan barunya sangatlah banyak, ditambah
adanya tekanan-tekanan pada pekerjaannya yang sering kali membuat ia
menangis. Akhirnya situasi tersebut berefek pada kesehatannya.
Kadang, Jika Rina mengeluh, tidak selamanya kolega atau atasan memahami
kondisinya. Ada yang justru berpendapat, “Ah, masa baru segini saja kamu sudah
keletihan? Nanti masih lebih banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan, lho,”
atau “Kalau kamu menyerah sekarang, bisa-bisa kamu kena damprat atau malah
gagal dapat promosi kenaikan jabatan”.
Masalah mental sering kali dilimpahkan kepada individu saja untuk diselesaikan.
Ada perusahaan-perusahaan yang lepas tangan dan tidak ingin mengevaluasi
budaya kerja di kantor setelah terdapat karyawan yang dilaporkan stres sehingga
ia tidak lagi produktif sebagaimana mulanya. Pengabaian pihak kantor terhadap
kondisi mental karyawan juga bisa mendatangkan ketidakadilan baginya.
2. Dari pendekatan organisasional dapat dilihat bahwa beberapa penyebab stres adalah
tuntutan dari tugas dan peran serta struktur organisasi yang semuanya dikendalikan oleh
manajemen, sehingga faktor-faktor itu dapat diubah. Oleh karena itu strategi-strategi
yang mungkin digunakan oleh manajemen untuk mengatasi stres karyawannya adalah
melalui seleksi dan penempatan, penetapan tujuan, redesain pekerjaan, pengambilan
keputusan partisipatif, komunikasi organisasional dan program kesejahteraan. Melalui
strategi tersebut akan menyebabkan karyawan memperoleh pekerjaan sesuai dengan
kemampuannya dan mereka bekerja untuk tujuan yang mereka inginkan serta adanya
hbungan interpersonal yang sehat serta perawatan terhadap kondisi fisik dan mental.
(Sumber: https://brainly.co.id/tugas/28318450)