BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
a. Untuk memperkenalkan fungsi manajerial tata kelola perusahaan.
b. Untuk memahami peran , tanggung jawab dan tugas eksekutif senior perusahaan
dalam mengaitkan Chief Executive Officer (CEO) dan Chief Financial Officer
(CFO).
c. Untuk mengidentifikasi komponen kompensasi eksekutif dan menggambarkan
bagaimana masing-masing komponen ini berhubungan. Dengan tata kelola
perusahaan yang efektif.
d. Untuk mengetahui persyaratan pelaporan keuangan publik dan ketentuan
Sarbaney Oaxey (SOX) yang berkaitan dengan sertifikasi manajemen atas
laporan keuangan dan pengendalian internal.
e. Untuk mengetahui tanggung jawab manajemen untuk Internal Control Offer
Financial Reporting (IFCR).
3
BAB II
TEORI DAN JURNAL
A. Proses Operasi
Proses operasi melibatkan keputusan strategis yang dibuat oleh manajemen untuk
meningkatkan efisiensi dan ekonomi operasi, termasuk mengembangkan visi, tujuan, dan
strategi untuk merancang, memproduksi, dan memasarkan produk dan layanan
perusahaan. Proses ini dianggap sebagai fungsi penciptaan nilai yang menghasilkan laba
dan dengan demikian meningkatkan nilai pemegang saham.Manajemen menjalankan
proses operasi dengan menganalisis pasar dan persaingan global, Proses operasi
mensyaratkan:
1. Kegiatan operasi merancang produk dan layanan, memasarkan dan mengirimkan
produk, menagih produk, dan melayani pelanggan;
2. Kegiatan investasi untuk berinvestasi dalam sumber daya manusia dan sumber
daya modal; dan
4
C. Proses Kepatuhan
Proses kepatuhan melibatkan kepatuhan terhadap semua aturan, peraturan, hukum,
dan standar yang berlaku, termasuk standar peraturan, hukum, pajak, lingkungan, sosial,
dan etika serta praktik terbaik.
perusahaan. Kelangsungan hidup jangka panjang dan keberhasilan tujuan penciptaan nilai
pemangku kepentingan yang berkelanjutan dan bertahan lama ada ditangan CEO.
CCO harus bertanggung jawab terutama untuk evaluasi berkelanjutan dan kontrol intermal
berkala.
1. Gaji: Gaji adalah komponen utama dari kompensasi eksekutif dan harus ditetapkan
pada tingkat yang mencerminkan tanggung jawab, masa kerja, dan kinerja masa lalu
yang menghasilkan nilai tertinggi bagi perusahaan.
2. Kompensasi insentif tahunan (bonus): rencana kompensasi insentif tunai tahunan,
harus dirancang untuk menghargai kinerja superior yang memenuhi atau melampaui
target kinerja yang telah ditentukan dan diungkapkan, dan menyelaraskan
kepentingan eksekutif dengan tujuan dan sasaran strategis perusahaan.
3. Kompensasi insentif jangka panjang: rencana kompensasi jangka panjang dirancang
untuk mempertahankan eksekutif yang produktif dan berkualifikasi tinggi. Komite
kompensasi harus secara menyeluruh mengevaluasi biaya dan manfaat dari rencana
kompensasi jangka panjang untuk memastikan bahwa mereka dirancang secara
efektif mencapai tujuan strategis jangka panjang yang dimaksud.
4. Penghargaan opsi saham: Penghargaan opsi saham dianggap sebagai insentif
jangka panjang rencana yang diberikan kepada eksekutif untuk menghargai kinerja
yang unggul.
5. Kontrak kerja, pesangon, dan pembayaran perubahan kendali: Pengaturan
pembayaran ini harus dilakukan secara terbatas.
6. Pengaturan pensiun: Pengaturan pensiun terdiri dari rencana kompensasi yang
ditangguhkan, rencana pensiun tambahan, paket pensiun, dan pengaturan pensiun
lainnya yang dirancang khusus untuk eksekutif bergaji tinggi.
7. Kepemilikan saham: Kepemilikan saham eksekutif adalah rencana insentif yang
berguna dan komponen penting dari pembayaran eksekutif. Teori keagenan
menunjukkan bahwa tingkat kepemilikan saham eksekutif di perusahaan dapat
memberikan insentif bagi manajemen untuk menyelaraskan kepentingannya dengan
kepentingan pemegang saham ketika mendekati tingkat tinggi, tetapi mungkin
memiliki dampak negatif pada mekanisme tata kelola perusahaan lainnya ketika
manajemen mengakar.
mematuhi persyaratan ini, perusahaan harus memberikan pengungkapan yang lebih besar
dalam laporan proksi, laporan tahunan, dan pernyataan pendaftaran mengenai total
kompensasi direksi mereka, pejabat eksekutif utama, pejabat keuangan utama, dan tiga
tertinggi mereka, petugas yang dibayar.
Aturan SEC tentang kompensasi eksekutif dimaksudkan untuk memastikan
pemegang saham dan pengguna laporan keuangan lainnya menerima pengungkapan yang
lengkap, akurat, dan transparan mengenai kompensasi eksekutif dan masalah terkait.
Peraturan ini tidak menyarankan atau mengatur berapa banyak eksekutif yang harus
dibayar. Pedoman pengembangan Compensation Discussion & Analysis (CD&A)
didasarkan prinsip, dan harus disesuaikan dengan spesifikasi perusahaan dan mencakup
kompensasi untuk tahun fiskal terakhir, termasuk tujuan program kompensasi, elemen
kompensasi, dan implementasi kebijakan kompensasi eksekutif.
SEC merilis panduan tentang pengungkapan MD&A dalam laporan keuangan yang
membahas informasi MD&A yang harus disajikan dan bagaimana seharusnya disajikan
dalam laporan keuangan yang diajukan kepada SEC. Panduan ini menekankan
pengungkapan estimasi akuntansi penting, likuiditas, dan sumber daya modal dalam MD&A.
Perusahaan harus memasukkan dalam bagian MD&A mereka yang berkaitan dengan (1)
penjelasan yang masuk akal tentang pengaturan off balance sheet mereka, lebih disukai
dalam sub-bagian yang ditulis secara terpisah; (2) tabel yang meringkas kewajiban kontrak
tertentu: dan (3) pengungkapan yang tepat untuk kebijakan dan estimasi akuntansi penting.
4. Perubahan historis: diskusi kualitatif dan kuantitatif dari setiap perubahan material
yang dibuat terhadap estimasi akuntansi yang diidentifikasi selama tiga tahun
terakhir, alasan untuk perubahan, dan efek pada item baris dalam laporan keuangan
dan pelaporan keuangan secara keseluruhan
5. Komunikasi dengan komite audit: pernyataan apakah manajemen telah
mengungkapkan kepada komite audit sifat, seleksi, dan kemungkinan efek estimasi
akuntansi dan pengungkapan MD&A terkait, dan jika tidak, alasan untuk ini.
6. Identifikasi segmen: pernyataan yang mengidentifikasi segmen perusahaan yang
dipengaruhi oleh estimasi akuntansi
7. Segmen-Efek khusus: diskusi tentang pengaruh estimasi akuntansi pada basis
segmen mirip dengan dasar seluruh perusahaan sejauh bahwa kegagalan untuk
menyajikan informasi segmen akan menghasilkan kelalaian yang menyebabkan
pengungkapan keseluruhan material yang menyesatkan secara material.
pelanggaran perjanjian utang terutama ketika bonus rencana dan perjanjian utang
didasarkan pada informasi akuntansi; (3) insentif peraturan laba yang dimanipulasi untuk
memengaruhi keputusan regulatori (menurunkan laba untuk menghindari sanksi untuk
potensi pelanggaran anti monopoli), dan (4) insentif perataan laba dari pelaporan terus
meningkatkan pendapatan untuk memaksimalkan harga saham, terutama ketika eksekutif
dikompensasi melalui opsi saham.
3. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah tindakan yang dilakukan berdasarkan kebijakan untuk
memastikan arahan manajemen untuk memitigasi risiko untuk mencapai tujuan telah
dijalankan. Aktivitas tersebut dilakukan tiap tingkat dalam perusahaan, dalam setiap
proses bisnis. Beberapa aktivitas tersebut antara lain otorisasi dan persetujuan,
verifikasi, rekonsiliasi. Dan penilaian kinerja bisnis.
4. Informasi dan komunikasi
Informasi sangat pentting bagi perusahaan untuk menjalankan pengendalian
internal. Manajemen mendapatkan atau menghasilkan dan menggunakan informasi
yang relevan dari berbagai sumber (internal & eksternal) untuk mendukung
berfungsinya komponen pengendalian internal. Komunikasi adalah proses
berkelanjutan dan iteratif untuk menyediakan, membagi, dan mendapatkan informasi
yang diperlukan.
5. Aktivitas Monitoring
Monitoring adalah evaluasi untuk menilai apakah tiap elemen dari pengendalian
interal adalah diterapkan dan berfungsi sebagaimana seharusnya. Evaluasi terus
menerus diterapkan dalam proses bisinis pada berbagai tingkat di perusahaan akan
memberikan informasi yang tepat waktu. Evaluasi terpisah yang dilakukan secara
periodik dapat dilakukan sesuai kebutuhan. (Etika Profesi dan Tata Kelola Korporat,
Ikatan Akuntan Indonesia, 2015)
2.2.2 Peran Strategis Manajer Dalam Manajemen SDM (Muchtar Ahmad tahun 2017)
Manajemen Strategis adalah proses dari mengidentifikasikan dan melakukan
perencanaan strategis organisasi. Tahap Dasar di proses manajemen strategis meliputi
penentuan bisnisi, melakukan audit eksternal dan internal, merumuskan arah yang baru,
menerjemahkan misi menjadi tujuan strategis, formulasi strategi untuk mencapai tujuan
strategis, implementasi, dan mengevaluasi kinerja. Perbebedaan di antara level-korporat,
competitive-level, dan strategi fungsional. Korporat strategi meliputi; strategi diversifikasi,
integrasi vertikal, integral horisontal, ekspansi geografis, dan konsolidasi. Strategi
persaingan utama meliputi kepemimpinan biaya, pembedaan, dan fokus. Strategi Fungsional
merefleksikan kebijakan departemen spesifik yang penting dalam melakukan strategi
persaingan bisnis.
19
2.2.4 Peran Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pt. Telkom Dalam Pemberdayaan
Masyarakat Di Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung (Riany Laila Nurwulan tahun
2019)
Karya tulis ini merupakan bagian dari hasil penelitian, bertujuan untuk memperoleh
gambaran, mendeskripsikan dan menganalisis tentang Peran tanggung jawab sosial
perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT. Telkom di
Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung. Konsep yang digunakan adalah konsep tanggung
jawab sosial perusahaan, konsep peran pelaku perubahan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pendekatan dalam penelitian adalah kualitatif, dan pemilihan informan dilaksanakan dengan
teknik purposive. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Analisis data menggunakan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan serta verifikasi. Teknik keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa peran tanggung jawab sosial perusahaan PT.
Telkom dilaksanakan sebagai peran fasilitatif, peran edukasional, peran representatif, dan
peran teknikal. Peran fasilitatif; bahwa tanggung jawab sosial perusahaan memberikan
fasilitas bagi mitra binaan untuk mengembangkan usahanya.
20
2.2.6 Pengaruh Aspek Tanggung Jawab, Status Jabatan, Wewenang Dan Kompensasi
Dalam Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Etnis Jawa Dan Etnis Cina
(Studi Kasus Pada Perusahaan Distribusi Rokok Djarum Pt. Lokaniaga Adipermata)
(Hilda Christiana tahun 2005)
Model penelitian akan diuji pada PT. Lokaniaga Adipermata-Semarang. Adapun
alasan pemilihan PT. Lokaniaga Adipermata-Semarang sebagai objek penelitian karena (1)
masih terbatasnya penelitian sejenis, khususnya di Semarang dan (2) komposisi karyawan
beretnis Jawa dan Cina pada perusahaan berimbang. Adapun metode penelitian yang
digunakan adalah wawancara dan penyebaran angket kepada karyawan yang menjadi
responden. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dimana tidak
seluruh karyawan merupakan responden penelitian.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan chi-square contigency terbukti bahwa
kinerja kedua etnis berbeda sehingga model penelitian dipisah. Sementara itu, analisis regresi
berganda yang dilakukan pada masing-masing model penelitian memberikan bukti empiris
bahwa aspek tanggung jawab, aspek status jabatan, aspek wewenang dan aspek kompensasi
berpengaruh terhadap persepsipengembangan karir, baik pada etnis Jawa maupun Cina. Oleh
karena itu, perusahaan perlu memperhatikan keempat aspek tersebut dalam rangka
meningkatkan kinerja serta produktivitas karyawan.
21
2.2.9 Analisis Pengaruh Peran Supervisor Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Tenaga
Penjualan Pt. Nasmoco Gombel Semarang (Studi Kasus Pada Sales Operation Pt.
Nasmoco Gombel Semarang) oleh Ika Putri Utami, Agus Hermani , Sendhang Nurseto
tahun 2017
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peran supervisor dan pelatihan
terhadap kinerja tenaga penjualan PT. Nasmoco gombel. Metode pengumpulan data
menggunakan studi kepustakaan, kuesioner dan wawancara. Sampel dalam penelitian ini
adalah sensus yaitu seluruh jumlah populasi yang berjumlah 39 responden dijadikan
sampel. Skala pengukuran menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan teknik
analisis Kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara
parsial variable pelatihan memiliki pengaruh yang lebih besar dibanding variabel peran
supervisor.
2.2.10 Pengaruh Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Terhadap Word Of Mouth Yang
Dimediasi oleh Kepercayaan Pelanggan (Studi Kasus pada Carrefour Ambarukmo
Plaza Yogyakarta) (Muhamad Risqon Muttaqin tahun 2016)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh tanggung jawab sosial
terhadap word of mouth Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta, (2) pengaruh tanggung
jawab sosial terhadap kepercayaan pelanggan Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta, (3)
pengaruh kepercayaan pelanggan terhadap word of mouth Carrefour Ambarukmo Plaza
Yogyakarta, dan (4) pengaruh tanggung jawab sosial terhadap word of mouth yang
dimediasi oleh kepercayaan pelanggan Carrefour Ambarukmo Plaza Yogyakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tanggung jawab sosial berpengaruh positif
terhadap word of mouth. (2) Tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap kepercayaan
pelanggan. (3) kepercayaan pelanggan berpengaruh positif terhadap word of mouth, dan (4)
tanggung jawab sosial berpengaruh positif terhadap word of mouth dengan kepercayaan
pelanggan sebagai variable mediasi.
23
BAB III
PEMBAHASAN
Kami telah menganalisis jurnal-jurnal dan kami bandingkan dengan teori bab 6 “Peran
dan Tanggung Jawab Manajemen” terdapat beberapa kesamaan pembahasan jurnal
dengan teori diantaranya sebagai berikut:
Kemudian dari jurnal-jurnal tersebut juga terdapat peran dan tanggung jawab
manajemen yang tidak memberikan pengaruh positif terhadap corporate governance.
Hal ini terbukti dengan:
1. Peran dan tanggung jawab manajemen sosial tidak kami temukan dalam
pembahasan kami, dimana pada tanggung jawab sosial perusahaan lebih
berfokus untuk menunjang keberlangsungan suatu usahanya, hal ini karena
tanggung jawab sosial perusahaan dapat mempengaruhi kondisi ekonomi, sosial
maupun lingkungan masyarakat sedangkan pembahasan yang ada
menjelaskan bahwa manajemen pada perusahaan lebih bertanggung jawab
penuh untuk bertindak demi kepentingan terbaik pemegang saham untuk
semua fungsi manajerial, termasuk pengambilan keputusan, penilaian kinerja,
dan penyajian laporan keuangan yang adil.
BAB IV
PENUTUP
26
4.1 Kesimpulan
Manajemen, di bawah arahan pengawasan dewan direksi, bertanggung jawab penuh
untuk bertindak demi kepentingan terbaik pemegang saham untuk semua fungsi manajerial,
termasuk pengambilan keputusan, penilaian kinerja, dan penyajian laporan keuangan yang
adil.
Manajemen bertanggung jawab untuk mengembangkan dan melaksanakan strategi
perusahaan, menjaga dengan aman sumber daya keuangannya, mematuhi hukum dan
peraturan yang berlaku, mencapai efisiensi dan efektifitas operasional, dan menghasilkan
laporan keuangan yang berkualitas dan dapat diandalkan.
Manajemen pada akhirnya dan bertanggung jawab langsung atas integritas, kualitas,
keandalan, relevansi, dan transparansi semua laporan keuangan dan non-keuangan internal
dan eksternal. Manajemen memahami bahwa laporan keuangan harus disiapkan dari sudut
pandang pemegang saham yang menanggung risiko finansial tertinggi. Dengan demikian,
laporan keuangan harus melaporkan penyajian yang benar dan adil dari posisi keuangan
perusahaan dan hasil operasi.
CEO adalah jantung dari fungsi manajerial tata kelola perusahaan. Semua senior
lainnya eksekutif dan personel manajerial mencari CEO untuk arahan, bimbingan, dan
perilaku etis. CEO menetapkan nada yang tepat di puncak dengan mempromosikan fungsi
yang efektif perilaku etis, dan perilaku profesional di seluruh perusahaan. Kelangsungan
hidup jangka panjang dan keberhasilan tujuan penciptaan nilai pemangku kepentingan yang
berkelanjutan dan bertahan lama ada ditangan CEO.
Kompensasi eksekutif termasuk gaji; kompensasi insentif tahunan (bonus): kompensasi
insentif jangka panjang; penghargaan opsi saham, kontrak kerja, pesangon, dan
pembayaran penggantian kendali; pengaturan pensiun; dan kepemilikan saham.
Bagian 302 dan 404 dari SOX meminta manajemen untuk menilai dan melaporkan
keefektifan kontrol pengungkapan dan prosedur laporan triwulanan dan tahunan. CEO dan
CFO harus bersertifikat.