Anda di halaman 1dari 4

Tugas dan Wewenang Direktur

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, direktur biasanya ditunjuk oleh dewan direksi atau Boards
of Director (BoD). Bersama para direksi ini, direktur perusahaan akan menyusun rencana
strategis untuk organisasi.

Sebagai pemimpin, direktur harus menciptakan kultur dan budaya yang positif dalam
perusahaan. Tujuannya agar meningkatkan kesejahteraan karyawan serta operasional bisnis dapat
berjalan secara sinergis dan kolaboratif. Namun, secara umum direktur mempunyai tugas dan
wewenang sebagai berikut:

Tugas Direktur

 Memimpin serta menentukan kebijakan perusahaan sesuai dengan kondisi dan


industrinya
 Memilih, menetapkan, dan mengawasi tugas karyawan, baik itu manajer maupun staff
 Menyetujui anggaran tahunan perusahaan
 Mengirim laporan secara rutin kepada pemegang saham utama atas kinerja dari
perusahaan
 Mengelola dan menyusun strategi bisnis untuk kemajuan perusahaan
 Mengevaluasi kinerja para karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan atau
mempertahankan performa kerjanya
 Mengadakan rapat dengan semua jajaran perusahaan terkait perkembangan perusahaan
 Menerapkan visi dan misi yang telah ditentukan oleh perusahaan

Kewenangan DIrektur

 Mewakili perusahaan untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan atau organisasi
lain, baik dalam maupun luar negeri
 Mewakili perusahaan dalam perkara hukum dan pengadilan di lingkungan perusahaan
 Mengurus dan mengelola seluruh kepentingan perusahaan sesuai dengan kebijakan yang
telah ditetapkan
 Menjalankan kepengurusan sesuai dengan kebijakan yang tepat (keterampilan, peluang,
dan kelayakan usaha) yang sudah ditentukan dalam UU Perseroan Terbatas serta
anggaran dasar perusahaan

Tanggung Jawab Direktur


Seorang direktur mempunyai tanggung jawab penuh atas kerugian yang disebabkan karena
keteledoran perusahaan dalam mengelola operasional bisnis yang tidak sesuai dengan kebijakan
maupun anggaran dasar perusahaan. Direktur akan diminta pertanggung jawabannya terkait hal
tersebut secara perdata maupun pidana. Akan tetapi, direktur tidak akan dipersalahkan atas
kerugian tersebut jika telah menjalankan peraturan UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan
Terbatas dalam perusahaannya.
Jenis Direktur Berdasarkan Tugas dan Jabatannya
Dalam perusahaan biasanya ada lebih dari satu direktur yang akan membantu mengelola dan
mengawasi perusahaan. Beberapa direktur ini akan bertugas di berbagai departemen, seperti
keuangan, human resource, pemasaran, dan sebagainya. Berikut adalah jenis-jenis direktur dan
tugasnya dalam perusahaan:

1. Direktur utama

Direktur utama adalah orang yang mempunyai wewenang untuk merumuskan serta menetapkan
kebijakan dan program umum perusahaan sesuai dengan batas wewenang yang diberikan oleh
dewan komisaris.

Biasanya orang yang menjabat sebagai direktur utama mempunyai banyak keahlian seperti
leadership, keuangan dan bisnis, manajemen relasi pelanggan, pemahaman produk, manajemen
proyek, hingga manajemen inovasi. Hal ini disebabkan karena direktur utama mempunyai
tanggung jawab penuh atas keseluruhan manajemen perusahaan, sehingga tak heran bila mereka
ahli dalam segala hal.

Berikut adalah beberapa tugas dari seorang direktur utama yang perlu kamu ketahui:

 Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan


 Bertanggung jawab penuh atas kerugian maupun keuntungan perusahaan
 Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan dan
pembelanjaan kekayaan milik perusahaan
 Menentukan, menyusun, dan menetapkan kebijakan dalam perusahaan
 Mengkoordinasikan dan mengontrol seluruh aktivitas bisnis di perusahaan, mulai
administrasi, kepegawaian hingga produksi
 Mengangkat dan memberhentikan karyawan perusahaan
 Menyusun dan menetapkan strategi bisnis sehingga bisa mencapai tujuan, serta visi dan
misi perusahaan
 Mewakili perusahaan dalam melakukan aktivitas eksternal seperti kerja sama bisnis
dengan perusahaan lain

2. Direktur operasional

Jenis selanjutnya yaitu direktur operasional yang banyak membantu direktur utama dalam
menjalankan bisnis perusahaan. Sesuai dengan namanya, direktur ini akan bertanggung jawab
terhadap semua kegiatan operasional perusahaan, termasuk proses perencanaan hingga
pelaksanaannya.

Selain itu, direktur operasional ini dapat dianggap sebagai jembatan antara direktur utama
dengan seluruh karyawan di bawahnya. Semua rencana, progres, hingga hasil kerja karyawan
akan dilaporkan langsung oleh direktur operasional kepada direktur utama. Kemudian bila dari
direktur utama ada tambahan atau revisi, maka juga akan disampaikan kembali oleh direktur
operasional kepada karyawan yang bersangkutan.
Berikut adalah bentuk nyata dari tugas seorang direktur operasional yang sering dilakukan:

 Bertanggung jawab atas proses operasional, produksi, proyek, dan kualitas produksi
 Bertanggung jawab atas pengembangan kualitas produk dan karyawan yang terlibat
 Mengontrol dan memastikan karyawan melakukan tugasnya sesuai dengan yang sudah
diperintahkan oleh manajemen
 Menyusun, menetapkan, mengawasi, memutuskan dan melakukan koordinasi dalam hal
anggaran untuk operasional perusahaan
 Memerika, mengawasi, serta memastikan semua kebutuhan dalam proses operasional
perusahaan
 Merencanakan strategi dalam pemenuhan target perusahaan, dan cara untuk mencapai
target tersebut
 Melaporkan seluruh kegiatan kepada direktur utama

3. Direktur keuangan

Selanjutnya yang ketiga yaitu direktur keuangan. Peran direktur keuangan tentu tidak jauh
berbeda dengan direktur lainnya, hanya saja lingkup kerjanya lebih fokus pada keuangan
perusahaan. Direktur keuangan ini akan banyak berhubungan dengan pendanaan, pembelanjaan,
anggaran, dan urusan keuangan lainnya. Jadi, bisa dibilang direktur keuangan merupakan
bendahara dari suatu perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa tugas dari direktur keuangan:

 Bertanggung jawab terhadap kinerja keuangan perusahaan


 Membuat dan mengawasi laporan keuangan perusahaan
 Merencanakan strategi dan meningkatkan pertumbuhan keuangan perusahaan
 Meminimalisir resiko keuangan yang mungkin akan merugikan perusahaan
 Memaksimalkan peluang perusahaan untuk berkembang melalui investasi
 Melakukan improvisasi terhadap kebijakan harga, distribusi, pemasaran, hingga
remunerasi

4. Direktur human resource atau personalia

Untuk direktur human resource sendiri tentu akan lebih banyak bertanggung jawab atas
administrasi semua kegiatan dan kebijakan sumber daya manusia. Mereka juga akan memenuhi
kebutuhan administrasi dan memberikan pembinaan untuk para karyawan.

Direktur human resource terkadang disebut sebagai direktur internal. Hal ini karena mereka
mempunyai wewenang untuk memastikan perusahaan dan para karyawannya telah sesuai dengan
kebijakan internal perusahaan dan peraturan pemerintah. Secara umum, tugas dari direktur
keuangan perusahaan adalah sebagai berikut:

 Merencanakan, mengembangkan, dan mengimplementasikan strategi pada bidang


pengelolaan dan pengembangan SDM, termasuk perekrutan karyawan, kontrak kerja,
konsultasi, pelatihan, hingga penggajian
 Menangani dan memantau kinerja dan performa seluruh karyawan perusahaan
 Mengendalikan anggaran belanja SDM tiap departemen sesuai dengan anggaran yang
telah disepakati
 Menginformasikan kepada para karyawan jika terdapat perubahan kebijakan yang ada
dalam perusahaan.
 Membuat program yang dapat meningkatkan moral dan pengetahuan karyawan untuk
meningkatkan produktivitas perusahaan.
 mengevaluasi dan memberikan penilaian terhadap kinerja para karyawan yang bekerja
sama dengan tim eksekutif

5. Direktur Pemasaran

Direktur pemasaran ini mempunyai tanggung jawab dalam pemasaran, branding, dan kehumasan
perusahaan. Biasanya orang yang menempati posisi ini sangat memahami tentang konsumen,
menjaga pelanggan, dan mampu membentuk citra positif bagi perusahaan. Tugas seorang
direktur pemasaran umumnya adalah seperti berikut:

 Mengidentifikasi, mengembangkan dan mengevaluasi strategi pemasaran yang akan


dilaksanakan berdasarkan visi dan misi perusahaan serta kebutuhan pasar.
 Melakukan kerja sama dengan klien, manajemen, tim kreatif, hingga mitra distribusi
untuk membantu meningkatkan strategi pemasaran yang efektif
 Mengembangkan strategi harga yang sesuai dengan kebutuhan pasar dan tujuan promosi
perusahaan
 Menyusun, mengarahkan, dan serta melakukan koordinasi pada kebijakan terkait
pemasaran produk perusahaan, baik itu berupa barang atau jasa
 Mengidentifikasi dan menyusun jadwal kerja jangka pendek maupun panjang
 Membuat anggaran dan kebutuhan sumber daya, termasuk pengembangan anggaran
tahunan seperti proyeksi laba/rugi
 Mengontrol daftar penawaran produk atau jasa dari kompetitor
 Memahami matriks kerja pemasaran dan alat kontrol untuk memfasilitasi riset serta
analisis pasar, sekaligus memahami tren konsumen

Anda mungkin juga menyukai