Anda di halaman 1dari 9

TUGAS BESAR

ORGANISASI MANAJEMEN DAN PERUSAHAAN INDUSTRI

OLEH

AHMAD GUNTAR DG MANESSA

561421018

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
SOAL-JAWAB
1.Jelaskan sesuai pendapat anda tentang organisasi perusahaan yang anda pahami
selama ini dan bagaimana langkah – langkah pendirian Perusahaan tersebut
Jawab:
Berdasarkan pemahaman saya tentang organisasi perusahaan, perusahaan dapat
dianggap sebagai entitas bisnis yang didirikan dengan tujuan mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Perusahaan umumnya beroperasi dalam lingkungan pasar
dengan fokus pada penghasilan, pertumbuhan, dan keuntungan.
Langkah-langkah pendirian perusahaan dapat bervariasi tergantung pada odiksi
hukum negara yang bersangkutan, tetapi umumnya melibatkan beberapa langkah
umum berikut:
 Penentuan Tujuan: Langkah pertama dalam mendirikan perusahaan adalah
menentukan tujuan atau misi perusahaan. Tujuan ini harus spesifik,
terukur, dapat dicapai, relevan, dan waktu tertentu (SMART). Tujuan
perusahaan biasanya berkaitan dengan penawaran produk atau jasa tertentu
kepada pelanggan.
 Pemilihan Struktur Hukum: Setelah menetapkan tujuan, perlu memilih
struktur hukum yang paling sesuai untuk perusahaan. Beberapa bentuk
umum struktur hukum perusahaan meliputi perseorangan (seperti pemilik
tunggal), persekutuan, persekutuan terbatas, dan perseroan terbatas.
Pilihan ini akan mempengaruhi tanggung jawab hukum, kewajiban, dan
perpajakan perusahaan.
 Penyusunan Rencana Bisnis: Rencana bisnis merangkum visi, strategi, dan
operasional perusahaan. Ini mencakup analisis pasar, segmentasi
pelanggan, strategi pemasaran, proyeksi keuangan, dan rencana
pengembangan jangka panjang. Rencana bisnis yang komprehensif
membantu mengarahkan langkah-langkah selanjutnya dan dapat
digunakan untuk mendapatkan dukungan finansial dari investor atau
lembaga keuangan.
 Registrasi dan Perizinan: Berikutnya, perlu mendaftarkan perusahaan
dengan otoritas pemerintah setempat dan memperoleh izin yang
diperlukan. Ini mungkin melibatkan pendaftaran nama perusahaan,
pendaftaran pajak, pendaftaran bisnis, dan perizinan khusus sesuai dengan
sektor atau industri tertentu.
 Pendanaan: Mendirikan perusahaan sering membutuhkan sumber daya
keuangan yang signifikan. Anda perlu mempertimbangkan sumber
pendanaan seperti modal sendiri, pinjaman bank, investasi ekuitas, atau
kemitraan dengan pihak lain. Menyiapkan proposal bisnis yang solid dan
menjalin hubungan dengan investor potensial dapat membantu
mendapatkan dana yang diperlukan.
 Pembentukan Tim: Memiliki tim yang kompeten dan berdedikasi adalah
kunci kesuksesan perusahaan. Merekrut staf dengan keterampilan dan
pengalaman yang relevan sesuai dengan kebutuhan perusahaan merupakan
langkah penting. Proses rekrutmen dan seleksi yang cermat harus
dilakukan untuk memastikan memiliki tim yang berkualitas.
 Pelaksanaan Operasional: Setelah langkah-langkah di atas diselesaikan,
Anda dapat memulai operasional perusahaan. Ini melibatkan pengaturan
infrastruktur fisik dan teknologi, pengadaan barang dan layanan yang
diperlukan, serta implementasi strategi pemasaran dan penjualan. Perlu
mengembangkan kebijakan dan prosedur internal yang sesuai untuk
memastikan efisiensi dan kepatuhan.
Pendirian perusahaan adalah proses yang kompleks dan dapat bervariasi
tergantung pada banyak faktor, termasuk lokasi geografis dan jenis bisnis yang
dijalankan. Dalam semua langkah-langkah ini, penting untuk mendapatkan nasihat
hukum dan profesional yang berkualitas untuk memastikan kepatuhan hukum dan
kesuksesan jangka panjang perusahaan.
2. Gambarkan dan Jelaskan dengan singkat struktur organisasi yang anda ketahui
berdasarkan fungsi dan kewenangannya
Jawab:

 Direksi: Organisasi Direksi adalah badan pengambil keputusan tingkat


tertinggi dalam perusahaan. Direksi bertanggung jawab untuk
merumuskan strategi jangka panjang, mengawasi operasional perusahaan,
dan membuat keputusan penting. Biasanya terdiri dari beberapa direktur
atau eksekutif tingkat tinggi.
 Direktur Utama (CEO): Direktur Utama, atau Chief Executive Officer
(CEO), adalah kepala eksekutif perusahaan. CEO bertanggung jawab atas
pengambilan keputusan strategis, pengawasan umum perusahaan, dan
memimpin tim eksekutif. Mereka bertanggung jawab untuk mencapai
tujuan perusahaan dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
kesuksesan jangka panjang.
 Direktur Keuangan (CFO): Direktur Keuangan, atau Chief Financial
Officer (CFO), bertanggung jawab atas manajemen keuangan perusahaan.
Tugas-tugasnya meliputi perencanaan keuangan, pengelolaan risiko
keuangan, pelaporan keuangan, pengawasan akuntansi, dan hubungan
dengan investor. CFO berperan penting dalam membuat keputusan
keuangan strategis perusahaan.
 Manager: Seorang Manager adalah seorang pemimpin atau supervisor di
tingkat operasional yang mengawasi tim atau departemen tertentu dalam
perusahaan. Tugas-tugas mereka meliputi perencanaan operasional,
pengawasan tim, pengaturan sumber daya, dan pelaporan kepada tingkat
manajemen yang lebih tinggi. Manager memainkan peran penting dalam
menjalankan tugas sehari-hari dan mencapai tujuan departemen mereka.
 Manager Personal: Manager Personal adalah seorang manajer yang
bertanggung jawab atas pengelolaan personalia atau sumber daya manusia
dalam perusahaan. Tugas-tugas mereka meliputi rekrutmen dan seleksi
karyawan, manajemen kinerja, pengembangan karyawan, administrasi
kepegawaian, dan penyelesaian masalah yang terkait dengan karyawan.
 Manager Pemasaran: Manager Pemasaran adalah seorang manajer yang
bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan strategi pemasaran
perusahaan. Tugas-tugas mereka meliputi penelitian pasar, pengembangan
produk, pengaturan harga, promosi, distribusi, dan analisis kinerja
pemasaran. Manager Pemasaran berperan penting dalam memperluas
pangsa pasar dan memastikan keberhasilan penjualan perusahaan.
 Manager ADM dan Gudang: Manager ADM dan Gudang adalah seorang
manajer yang bertanggung jawab atas administrasi umum dan manajemen
gudang dalam perusahaan. Tugas-tugas mereka meliputi manajemen
inventaris, pengelolaan logistik, pengaturan fasilitas, pengadaan dan
pengaturan stok, serta pemantauan proses administrasi seperti keuangan,
penggajian, dan administrasi umum.
 Divisi dalam sebuah perusahaan biasanya merujuk pada kelompok unit
bisnis yang beroperasi secara mandiri dan memiliki tanggung jawab
khusus dalam hal produk, wilayah geografis, atau segmen pasar tertentu.
Setiap divisi biasanya memiliki manajer divisi sendiri yang bertanggung
jawab atas operasional dan pencapaian tujuan divisi tersebut.
3. Sebagai seorang perencana sebuah proyek, Bagaimana kita dapat melaksanakan
serta menjalankan tahapan perencanaan proyek Manufaktur dengan baik. Jelaskan
dan gambarkan tahapan tahapan dalam menyusun rencana projek manufaktur!
Jawab :
Untuk melaksanakan dan menjalankan tahapan perencanaan proyek manufaktur
dengan baik, berikut adalah langkah-langkah atau tahapan dalam menyusun
rencana proyek manufaktur:
 Identifikasi dan Definisikan Proyek: Langkah pertama adalah
mengidentifikasi dan mendefinisikan proyek manufaktur secara jelas.
Tentukan tujuan proyek, lingkup pekerjaan yang harus dilakukan, dan
hasil yang diharapkan. Jelaskan juga asumsi, batasan, dan kebutuhan
sumber daya yang mungkin diperlukan.
 Analisis Kelayakan: Lakukan analisis kelayakan untuk memastikan
bahwa proyek manufaktur layak dilaksanakan. Evaluasi aspek
keuangan, teknis, operasional, dan risiko yang terkait dengan proyek.
Hal ini membantu Anda memutuskan apakah melanjutkan proyek atau
tidak.
 Perencanaan Rencana Proyek: Susun rencana proyek yang
komprehensif. Tentukan tujuan jangka pendek dan jangka panjang,
identifikasi tugas-tugas yang harus diselesaikan, alokasikan sumber
daya, dan buat jadwal pelaksanaan yang terperinci. Rencana proyek
harus mencakup aktivitas-aktivitas seperti perencanaan produksi,
pengadaan bahan baku, manajemen inventaris, pengaturan tenaga
kerja, dan pengendalian kualitas.
 Pengorganisasian Tim Proyek: Bentuk tim proyek yang terdiri dari
anggota tim dengan keahlian dan keterampilan yang relevan. Tentukan
peran dan tanggung jawab masing-masing anggota tim serta jalin
komunikasi yang efektif di antara mereka. Pastikan ada kepemimpinan
yang kuat untuk memastikan koordinasi yang baik dan pencapaian
tujuan proyek.
 Estimasi dan Pengendalian Biaya: Lakukan estimasi biaya proyek
dengan hati-hati. Hitung biaya produksi, biaya pengadaan, biaya
operasional, dan biaya lainnya yang terkait dengan proyek manufaktur.
Selanjutnya, tetapkan mekanisme pengendalian biaya yang efektif
untuk memantau dan mengelola pengeluaran proyek agar tetap sesuai
dengan anggaran.
 Manajemen Risiko: Identifikasi risiko yang mungkin timbul selama
proyek manufaktur. Analisis risiko potensial dan buat rencana mitigasi
risiko yang efektif. Lakukan pemantauan dan pengendalian risiko
secara terus-menerus selama pelaksanaan proyek.
 Pemantauan dan Evaluasi Proyek: Selama proyek berlangsung,
lakukan pemantauan yang teratur terhadap kemajuan proyek. Tinjau
apakah proyek berjalan sesuai dengan jadwal, anggaran, dan tujuan
yang telah ditetapkan. Lakukan evaluasi untuk mengidentifikasi
perbaikan yang mungkin diperlukan dan ambil langkah-langkah
korektif jika diperlukan.
 Penyelesaian dan Pelaporan Proyek: Setelah proyek selesai, lakukan
penilaian akhir dan penyelesaian administratif. Buat laporan proyek
yang menyajikan pencapaian proyek, pelajaran yang dipetik, serta
catatan dan dokumen terkait. Pastikan semua aspek administratif
selesai dengan baik.
Tahapan-tahapan ini harus dilakukan dengan cermat dan sistematis untuk
menjalankan perencanaan proyek manufaktur dengan baik. Penggunaan alat
bantu seperti diagram Gantt, analisis jaringan, dan perangkat lunak
manajemen proyek dapat membantu dalam menyusun dan melaksanakan
tahapan-tahapan tersebut.
4. Jelaskan apa yang dimasud dengan :
a.Defferensiasi dalam Organisasi
b.Integration
c.Model organsasi mekanik dan Organik
Jawab :
a. Diferensiasi dalam Organisasi: Diferensiasi merujuk pada pembagian atau
pemisahan tugas, fungsi, atau departemen dalam sebuah organisasi. Ini terjadi
ketika organisasi mengatur dirinya sendiri ke dalam unit-unit yang lebih kecil atau
kelompok yang bertanggung jawab atas tugas atau fungsi tertentu. Misalnya,
dalam organisasi yang diferensiasi, ada departemen pemasaran, departemen
keuangan, departemen produksi, dan seterusnya. Diferensiasi memungkinkan
spesialisasi dan fokus yang lebih baik pada area-area tertentu dalam organisasi.
b. Integrasi: Integrasi mengacu pada koordinasi dan penggabungan berbagai
fungsi, departemen, atau unit dalam sebuah organisasi. Ini melibatkan kerja sama
antara berbagai bagian organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Integrasi
penting untuk menghindari silo kerja yang terisolasi dan untuk memastikan bahwa
informasi, keputusan, dan sumber daya dapat bergerak secara efisien di antara
berbagai bagian organisasi. Upaya integrasi dapat mencakup pertukaran
informasi, rapat koordinasi, tim lintas-fungsi, atau sistem komunikasi yang
efektif.
c. Model Organisasi Mekanik dan Organik:
 Model Organisasi Mekanik: Model organisasi mekanik sering kali
diasosiasikan dengan struktur hierarkis yang kaku dan pengambilan
keputusan yang sentralistik. Dalam model ini, ada aturan dan prosedur
yang ketat, komunikasi arah-ke-bawah, dan otoritas yang terkonsentrasi
pada tingkatan atas. Pekerjaan diorganisir berdasarkan tugas rutin, standar
operasional yang jelas, dan hirarki yang jelas. Model ini cocok untuk
lingkungan yang stabil dan rutin, tetapi dapat menghambat fleksibilitas
dan inovasi dalam menghadapi perubahan yang cepat.
 Model Organisasi Organik: Model organisasi organik, di sisi lain, lebih
fleksibel dan adaptif. Dalam model ini, ada lebih sedikit hirarki yang
terdefinisi dengan jelas, komunikasi lateral dan timbal balik yang lebih
kuat, dan otoritas yang terdesentralisasi. Keputusan sering dibuat secara
partisipatif dan responsif terhadap perubahan lingkungan. Struktur
organisasi organik lebih mampu menghadapi kompleksitas dan
ketidakpastian, memungkinkan kolaborasi dan inovasi, dan memberikan
ruang bagi karyawan untuk mengambil inisiatif dan tanggung jawab.
Pilihan antara model organisasi mekanik dan organik tergantung pada faktor-
faktor seperti lingkungan bisnis, tujuan organisasi, kompleksitas tugas, dan
budaya perusahaan. Beberapa organisasi mungkin memiliki kombinasi elemen-
elemen dari kedua model tersebut, menciptakan struktur yang sesuai dengan
kebutuhan.
5. Berikan alasan kenapa organisasi disebut sebagai sistem terbuka, faktor-faktor
apa saja lingkungan yang dapat menpengaruhi organisasi . Gambarkan siklus
model organisasi terbuka
Jawab :
Organisasi disebut sebagai sistem terbuka karena mereka berinteraksi dan saling
bergantung dengan lingkungan eksternal mereka. Sebagai sistem terbuka,
organisasi menerima input dari lingkungan, mengubahnya melalui proses internal,
dan menghasilkan output yang akan mempengaruhi lingkungan tersebut. Dalam
konteks ini, faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi organisasi
meliputi:
 Lingkungan Ekonomi: Keadaan ekonomi secara luas, seperti kondisi pasar,
permintaan pelanggan, inflasi, suku bunga, dan kebijakan pemerintah,
dapat mempengaruhi kinerja dan keberhasilan organisasi.
 Lingkungan Teknologi: Kemajuan teknologi dan inovasi dapat
mempengaruhi cara organisasi melakukan bisnis, produksi, dan
berinteraksi dengan pelanggan. Organisasi perlu beradaptasi dengan
perubahan teknologi untuk tetap bersaing.
 Lingkungan Sosial dan Budaya: Norma sosial, nilai-nilai budaya,
preferensi konsumen, tren demografi, dan perubahan perilaku masyarakat
dapat mempengaruhi permintaan pasar dan kebutuhan pelanggan.
 Lingkungan Politik dan Hukum: Kebijakan pemerintah, regulasi, undang-
undang, kestabilan politik, dan isu-isu sosial-politik dapat memiliki
dampak signifikan terhadap aktivitas dan operasi organisasi.
 Lingkungan Kompetitif: Persaingan dengan pesaing di pasar, strategi
pesaing, tingkat inovasi industri, dan kekuatan pasar dapat mempengaruhi
kinerja dan posisi kompetitif organisasi.
Siklus model organisasi terbuka dapat digambarkan sebagai berikut:

 Input: Organisasi menerima input dari lingkungan eksternalnya dalam


bentuk sumber daya seperti tenaga kerja, bahan baku, modal, informasi,
dan teknologi.
 Proses: Organisasi mengolah input melalui proses internal, termasuk
produksi, manajemen operasional, pemasaran, keuangan, dan fungsi-
fungsi lainnya.
 Output: Organisasi menghasilkan output yang mencakup produk, layanan,
informasi, dan nilai tambah bagi pelanggan atau pihak-pihak yang terkait.
Output ini kemudian dikirim kembali ke lingkungan eksternal.
 Umpan Balik (Feedback): Organisasi menerima umpan balik dari
lingkungan eksternal terkait dengan output yang dihasilkan. Umpan balik
ini dapat berupa respons pelanggan, evaluasi pasar, atau informasi lain
yang membantu organisasi memperbaiki dan mengadaptasi kegiatan
mereka.
 Lingkungan Eksternal: Organisasi berinteraksi dengan lingkungan
eksternalnya, yang mencakup pelanggan, pemasok, pesaing, pemangku
kepentingan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya. Interaksi ini
melibatkan pertukaran informasi, sumber daya, dan pengaruh yang saling
mempengaruhi.
Siklus ini berlanjut secara berkelanjutan, di mana organisasi terus menerima
input, memprosesnya, menghasilkan output, dan menerima umpan balik, sambil
beradaptasi dengan perubahan dan tuntutan lingkungan eksternalnya.

Anda mungkin juga menyukai