Anda di halaman 1dari 3

Nomor 1

Tujuan dari penyusunan perencanaan bisnis adalah untuk memberikan arahan dan panduan
dalam menjalankan bisnis dengan efektif dan efisien. Beberapa tujuan penting dari
penyusunan perencanaan bisnis adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi peluang bisnis: Perencanaan bisnis membantu mengidentifikasi peluang
bisnis yang mungkin terlewatkan jika tidak ada perencanaan yang matang. Dengan
melakukan analisis pasar dan industri, bisnis dapat menemukan peluang baru untuk
meningkatkan keuntungan.
Menetapkan tujuan bisnis: Dalam perencanaan bisnis, tujuan bisnis yang jelas dan terukur
harus ditetapkan. Hal ini memungkinkan bisnis untuk fokus pada pencapaian tujuan jangka
panjang dan jangka pendek yang spesifik.
Meningkatkan efisiensi operasional: Dengan merencanakan proses operasional yang baik,
bisnis dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya, pengelolaan waktu, dan
pengelolaan biaya.
Mengurangi risiko bisnis: Perencanaan bisnis membantu dalam mengidentifikasi risiko dan
mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi dampak risiko tersebut
terhadap bisnis.
Menarik investor: Perencanaan bisnis yang baik dapat menjadi alat yang efektif untuk
menarik investor. Investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi dalam bisnis yang memiliki
perencanaan bisnis yang matang dan terstruktur dengan baik.
Meningkatkan daya saing: Dengan memiliki perencanaan bisnis yang baik, bisnis dapat
meningkatkan daya saing mereka di pasar. Bisnis yang memiliki strategi yang jelas dan
efektif akan lebih mampu bersaing dengan bisnis lainnya di pasar.

Nomor 2

Perumusan strategi adalah proses penting dalam mengembangkan rencana aksi jangka
panjang untuk mencapai tujuan bisnis. Perumusan strategi dilakukan melalui empat langkah
utama, yaitu:
Analisis lingkungan bisnis: Langkah pertama dalam perumusan strategi adalah menganalisis
lingkungan bisnis di mana bisnis beroperasi. Hal ini meliputi analisis faktor eksternal seperti
faktor politik, ekonomi, sosial, teknologi, dan lingkungan hukum yang mempengaruhi bisnis,
serta analisis faktor internal seperti kekuatan dan kelemahan bisnis.
Menetapkan visi, misi, dan nilai-nilai bisnis: Langkah selanjutnya adalah menetapkan visi,
misi, dan nilai-nilai bisnis yang akan menjadi pedoman dalam pengembangan strategi. Visi
bisnis menunjukkan gambaran masa depan yang diinginkan oleh bisnis, misi bisnis
menunjukkan tujuan utama bisnis, dan nilai-nilai bisnis menunjukkan prinsip-prinsip etis dan
moral yang menjadi landasan bisnis.
Menetapkan tujuan dan sasaran: Setelah visi, misi, dan nilai-nilai bisnis ditetapkan, langkah
selanjutnya adalah menetapkan tujuan dan sasaran yang harus dicapai dalam jangka waktu
tertentu. Tujuan dan sasaran harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan sesuai dengan
visi dan misi bisnis.
Memilih strategi dan taktik: Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, langkah terakhir dalam
perumusan strategi adalah memilih strategi dan taktik yang tepat untuk mencapai tujuan dan
sasaran tersebut. Strategi dan taktik yang dipilih harus sesuai dengan visi, misi, dan nilai-nilai
bisnis serta faktor eksternal dan internal yang telah dianalisis. Strategi dan taktik juga harus
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan kondisi pasar dan industri.
Nomor 3

Perencanaan strategis merupakan proses untuk mengembangkan rencana jangka panjang


untuk mencapai tujuan dan visi bisnis. Berikut adalah beberapa kegiatan yang harus
dilakukan dalam melakukan perencanaan strategik:
Analisis lingkungan internal dan eksternal: Pertama-tama, bisnis harus melakukan analisis
lingkungan internal dan eksternal. Analisis lingkungan internal mencakup evaluasi kekuatan
dan kelemahan bisnis, sedangkan analisis lingkungan eksternal mencakup evaluasi peluang
dan ancaman di pasar dan lingkungan bisnis.
Menetapkan misi, visi, dan nilai-nilai bisnis: Setelah analisis lingkungan, bisnis harus
menetapkan misi, visi, dan nilai-nilai bisnis. Misi bisnis menjelaskan tujuan dan arah bisnis,
visi bisnis menggambarkan tujuan jangka panjang bisnis, dan nilai-nilai bisnis menentukan
prinsip-prinsip yang mengatur operasi bisnis.
Menetapkan tujuan dan sasaran: Bisnis harus menetapkan tujuan jangka panjang dan sasaran
yang spesifik dan terukur. Tujuan dan sasaran harus sesuai dengan misi dan visi bisnis.
Memilih strategi: Setelah tujuan dan sasaran ditetapkan, bisnis harus memilih strategi yang
tepat untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut. Strategi harus mempertimbangkan
lingkungan internal dan eksternal, serta potensi dan kekuatan bisnis.
Membuat rencana taktis: Setelah strategi dipilih, bisnis harus membuat rencana taktis untuk
mencapai tujuan dan sasaran. Rencana taktis mencakup rencana aksi dan rencana operasi
yang terperinci dan spesifik.
Menetapkan pengukuran kinerja: Bisnis harus menetapkan pengukuran kinerja yang akan
digunakan untuk mengukur kemajuan dalam mencapai tujuan dan sasaran bisnis. Pengukuran
kinerja harus terukur, spesifik, dan terkait dengan tujuan bisnis.
Melakukan pemantauan dan evaluasi: Terakhir, bisnis harus melakukan pemantauan dan
evaluasi terhadap implementasi strategi dan rencana taktis. Evaluasi harus dilakukan secara
berkala untuk mengetahui apakah bisnis telah mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan atau belum. Evaluasi ini akan membantu bisnis untuk memperbaiki rencana
strategis dan rencana taktis jika perlu.
Nomor 4
Berikut adalah 4 jenis pendekatan dalam penyusunan anggaran:
Pendekatan Berbasis Aktivitas (Activity-Based Approach): Pendekatan ini didasarkan pada
aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi produk atau layanan. Pendekatan ini
memperhitungkan biaya-biaya yang terkait dengan setiap aktivitas tersebut dan kemudian
mengalokasikan anggaran sesuai dengan kebutuhan aktivitas tersebut.
Pendekatan Berbasis Nol (Zero-Based Approach): Pendekatan ini mengasumsikan bahwa
semua aktivitas dan program yang ada harus direview dari awal dan memulai setiap tahun
anggaran dengan anggaran dasar nol. Kemudian, semua aktivitas dan program harus disetujui
secara individu dan dianggarkan berdasarkan kebutuhan yang spesifik.
Pendekatan Berbasis Kinerja (Performance-Based Approach): Pendekatan ini memfokuskan
pada tujuan dan sasaran bisnis yang ingin dicapai. Anggaran disusun berdasarkan pada
sasaran kinerja bisnis, dengan mempertimbangkan apa yang dibutuhkan untuk mencapai
sasaran tersebut.
Pendekatan Berbasis Periode (Period-Based Approach): Pendekatan ini didasarkan pada
anggaran tahun sebelumnya, dengan menyesuaikan anggaran untuk periode berikutnya
berdasarkan pengalaman dan proyeksi masa depan. Pendekatan ini lebih mudah dan cepat,
namun kurang fleksibel dalam menangani perubahan-perubahan yang terjadi dalam bisnis.

Sumber Referensi :
BMP Penganggaran

Anda mungkin juga menyukai