Pada dasarnya, semua jenis organisasi baik pabrikan, pengecer, jasa, pertanian, organisasi
nirlaba, dan pemerintah, memiliki suatu set tujuan atau objektif dan informasi yang
dibutuhkan manajer untuk mencapai tujuan.
Peran dari akuntansi manajerial sekarang ini sangatlah berbeda dengan beberapa
dekade yang lalu. Di masa lalu, akuntan manajerial beroperasi dalam kapasitas kepegawaian
yang keras. Sekarang ini, akuntan manajerial melayani sebagai konsultan bisnis intern,
diaman bekerja dari sisi ke sisi dalam tim lintas fungsi dengan manajer dari semua area dari
suatu organisasi.
Dalam mengejar tujuan, suatu organisasi menuntut sumber daya, mempekerjakan orang, dan
menyatukan mereka dengan kumpulan aktivitas yang terorganisasi. Tim manajemen
melakukan empat aktivitas:
Akuntan manajerial menambah nilai untuk suatu organisasi dengan memberikan lima objektif
utama, yaitu:
Financial Perspective
Goals Measures
Goals Measures
anced scorecard merupakan model dari evaluasi kinerja suatu bisnis yang
Bal anced
Ba
menyeimbangkan ukuran atas kinerja keuangan, operasi intern, inovasi dan pembelajaran,
serta kepuasan pelanggan.
Mang er
er ial
ial vversus F inanc
inancial
ial Accoun
Account ing
ing
Perbedaan M anagerial
anageria l dan F inancial
inancial Accounting
Accounting
Struktur Organisasi
3. Bendahara
Yang bertanggung jawab atas timbulnya modal dan penjagaan as et organisasi.
4. Auditor internal
Yang bertanggung jawab dalam meninjau prosedur, pencatatan, dan laporan akuntansi
baik pada controll er dan bendahara.
controll er
Lokasi Fisik
Apabila kita menanyakan di mana lokasi akuntan manajerial melakukan pekerjaan mereka,
maka jawabannya ialah di mana saja. Dimana, mereka ditempatkan dalam setiap bagian dari
suatu perusahaan, dari kantor pusat perusahaan maupun ke lokasi dimana barang dan jasa
diproduksi.
Tema Utama dalam Akuntansi Manajerial
2. Isu Perilaku
Reaksi baik oleh individu maupun kelompok atas informasi akuntansi akan secara
signifikan mempengaruh peristiwa dalam suatu organisasi. Sehingga, semakin baik
pengertian akuntan manajerial atas perilaku manusia, maka akan lebih efektif dalam
menghasilkan informasi.
a. E-business
E-business
b. Perusahaan jasa vs perusahaan pabrikan
c. Munculnya industri
industri-industri
-industri baru
d. Kompetisi global
e. Fokus pada pelanggan
f. Tim lintas fungsi
g. Pabrikan dengan metode komputerisasi
komputerisasi
h. Siklus hidup produk dan keanekaragaman
i. Kompetisi berbasis waktu
j. Teknologi informasi dan teknologi
k. Manajemen persediaan J ust ust -in-T
in-T ime
ime
l. otal qua
T otal l ity
qual ity management
management
m. Pengembangan
Pengembangan secara
s ecara berkala
Sistem manajemen biaya merupakan sistem kendali dan perencanaan manajemen dengan
objektif berikut ini:
y Untuk mengukur biaya dari sumber daya yang dipakai dalam melaksanakan aktivitas
organisasi yang signifikan.
y Untuk mengidentifikasi dan mengeliminasi biaya yang tidak menambah nilai.
y Untuk menentukan efisiensi dan efektivitas atas semua aktivitas utama yang dilakukan
dalam suatu perusahaan.
y Untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi aktivitas baru yang dapat meningkatkan
kinerja masa depan dari suatu organisasi.
Suatu aturan atas hubungan, aktivitas yang menciptakan nilai, kisaran dari bahan mentah dan
energi untuk pengiriman produk dan jasa, disebut rantai nilai. Biasanya yang terlibat dalam
aktivitas rantai nilai ada banyak perusahaan. dalam rangka pencapaian keunggulan daya saing
yang berkesinambungan oleh suatu perusahaan, maka perusahaan harus melakukan satu atau
lebih aktivitas dalam rantai nilai pada tingkat kualitas yang sama dengan pesaingnya, tapi
dengan biaya yang lebih rendah, ataupun melakukan aktivitas rantai nilainya pada kualitas
yang lebih tinggi dari pesaing, tapi tidak memiliki biaya yang lebih tinggi. Di sini kita dapat
melihat bahwa biaya memegang peranan yang penting apabila digunakan sebaik-baiknya
dalam mendapatkan keunggulan daya saing. Dalam hal menghubungkan biaya dengan
aktivitas dalam rantai nilai, dan proses atas pengaturan hubungan biaya dengan keunggulan
perusahaan, disebut manajemen biaya strategik.
Sejalan dengan analisis rantai nilai, manajer harus dengan teliti menentukan rantai
atas aktivitas yang berhubungan dengan mengidentifikasi ketidakleluasaan yang dapat
menghambat suatu organisasi dalam mencapai pencapaian pada tingkatan tertinggi. Theory of
constraints digunakan untuk menemukan aktivitas dalam perusahaan yang menjadi
penghambat, dimana berbagai usaha akan dilakukan atas aktivitas penghambat tersebut agar
melalui perbaikan tersebut, perusahaan dapat dimampukan untuk mencapai pencapaian
tertinggi yang telah dirumuskan dalam tujuan perusahaan.
BAB II: Konsep Dasar Manajemen Biaya dan Akuntansi untuk Operasi
Kostumisasi
Biaya (cost ) didefinisikan sebagai pengorbanan yang dilakukan, biasanya diukur oleh sumber
daya yang diberikan untuk mencapai maksud khusus. Ada juga yang istilah yang dikenal
beban (ex pense) didefinisikan sebagai biaya yang terjadi pada saat suatu aset digunakanatau
dijual sebagai tujuan mendapatkan pendapatan.
Biaya terbagi dua, yaitu biaya produk dan biaya periode. Biaya produk ialah biaya
yang dikategorikan ke produk yang telah dibeli atau diproduksi untuk dijual kembali, dimana
biaya produk digunakan untuk menilai persediaan dari bara ng yang diproduksi sampai barang
terjual. Dalam periode penjualan, biaya produk dikategorikan sebagai beban yang dinamakan
harga pokok penjualan. Sedangkan, biaya periode ialah semua biaya diluar biaya produk,
dimana biaya ini diidentifikasi dengan periode waktu yang terjadi bukan dengan unit yang
dibeli atau barang yang diproduksi. Contohnya ialah semua biaya penelitian dan
pengembangan, penjualan da n administratif.
Manuf actur ing Oper at i ons and Manuf actur ing Costs
1. Mass-Customization Manufacturing
2. Manufacturing Costs
Bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi, dimana secara fisik
dihubungkan dengan barang jadi, dan dapat ditelusuri ke produk dengan mudah
diklasifikasikan sebagai bahan baku langsung. Contoh: lembar besi untuk
pembuatan mobil Subaru.
Biaya gaji, upah, dan keuntungan lainnya untuk karyawan yang bekerja secara
langsung atas barang yang diproduksi diklasifikasikan sebagai biaya tenaga kerja
langsung. Contoh: gaji kepada karyawan Comet Computers dalam perakitan
komputer.
3. Over head produksi
y Bahan baku tidak langsung
Biaya bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi tapi tidak menjadi bagian yang
utuh atas barang jadi. Contoh: biaya baut dan mur dalam departemen pabrik besi
di Ford Motor Company.
Biaya karyawan yang tidak bekerja secara langsung untuk produk, tapi yang jasanya
diperlukan untuk proses produksi. Seperti: supervisors, pekerja pembersih, dan
petugas keamanan.
Semua biaya pabrik lainnya yang terjadi di luar biaya bahan baku dan tenaga kerja.
Biaya ini meliputi depresiasi gedung dan peralatan, pajak property, asuransi, dan
util ities (seperti listrik, air, dan sejenisnya ). Departemen jasa juga termasuk dalam
biaya ini, dimana tidak secara langsung bekerja untuk produksi barang tetapi
diperlukan untuk proses produksi, seperti departemen pemeliharaan peralatan.
Biaya lainnya yang tercakup yaitu overtime premium, dimana merupakan
kompensasi lebih yang dibayarkan kepada karyawan yang bekerja di atas waktu
normal yang telah dijadwalkan. Contoh: Comet Computers membayar $16 per
jam untuk perakit. Id l e time juga dapat menjadi penyebab dikeluarkan biaya, oleh
karena mesin tidak dioperasikan tetapi biaya gaji tetap berjalan bagi
karyawannya.
Ringkasnya ialah biaya pabrik meliputi bahan baku, tenaga kerja dan over head
pabrik. Tenaga kerja langsung dan over head disebut conversion costs, karena
biaya tersebut dikeluarkan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi barang
jadi. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung disebut prime costs.
Bahan baku, tenaga kerja dan over head pabrik merupakan tiga jenis biaya produksi
yang terjadi. Biaya-biaya ini merupakan biaya produk karena mereka di masukkan di
gudang sampai periode waktu dimana barang tersebut dijual. Pada saat barang telah
jadi, biaya-biayanya ditransfer dari persediaan barang dalam proses menjadi persediaan
barang jadi. Biaya-biaya tersebut dikenal dengan sebutan biaya barang produksi.
Setelah barang dijual, sehingga mengurangi persediaan barang jadi, maka beban dari
periode terjadi pada saat penjualan dilakukan.
Salah satu tujuan yang penting dari akuntansi manajerial ialah untuk menolong manajer
dalam mengatur dan mengontrol biaya. Kadang kala manajemen biaya memudahkan
dengan menelusuri biaya ke departemen atau pusat kerja yang menjadi tempat
terjadinya biaya. Jenis penelusuran seperti ini dikenal dengan istilah akuntansi
pertanggungjawaban.
Suatu entitas, seperti barang, jasa, atau departemen, dimana biaya dilimpahkan
disebut objek biaya (cost object ). Biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya
tertentu disebut biaya langsung (direct cost ) atas objek biaya. Sebagai contoh,
gaji dari mekanik mobil merupakan biaya langsung dari departemen jasa otomotif
di Sear. Biaya cat yang digunakan dalam departemen pengecatan di pabrik
Toyota merupakan biaya langsung dari departemen pengecatan. Sedangkan biaya
yang tidak dapat ditelusuri ke objek biaya tertentu disebut biaya tidak langsung
atas objek biaya. Sebagai contoh. Biaya dari iklan nasional untuk Walt Disney
World merupakan biaya tidak langsung dari setiap departemen maupun unit sub
yang ada.
Jika manajer dapat mengontrol atau mempengaruhi tingkatan suatu biaya, maka
biaya tersebut diklasifikasikan sebagai controll abl e cost bagi manajer tersebut.
Sedangkan jika biaya tidak dapat dipengaruhi oleh manajer secara signifikan,
maka diklasifikasikan sebagai uncontroll abl e cost bagi manajer tersebut. Sebagai
contoh, biaya atas bahan mentah dan komponen, dimana kuantitas dari material
yang digunakan dapat dikontrol oleh supervisor produksi, tapi harga dari material
lebih dipengaruhi oleh manajer pembelian.
Ada alternatif lainnya dimana suatu perusahaan dapat memilih untuk tidak membeli
bahan mentah dan komponennya dalam membuat produknya, melainkan bisa di-
outsource (dibeli dari luar ).
Sebagai tambahan dari klasifikasi biaya akuntansi, seperti biaya produk dan
biaya periode, anggota tim juga menemukan pengklasifikasian biaya dalam konsep
ekonomi, seperti:
y O pportunity costs
Didefinisikan sebagai keuntungan yang dikorbankan pada saat suatu pilihan dari
satu tindakan menghalangi untuk mengambil suatu alternatif pilihan dari suatu
tindakan.
y Sunk costs
Biaya yang telah terjadi di masa lalu dan hal itu tidak mempengaruhi biaya di
masa depan serta tidak dapat dirubah oleh tindakan papaun yang sekarang
maupun di masa depan.
y Differential costs
Jumlah biaya dimana biaya akan hal yang sama berbeda di bawah dua alternative
tindakan.
M arginal cost ialah biaya lebih yang terjadi pada saat satu penambahan unit
diproduksi. Sedangkan average costs ialah biaya total, untuk berapapun unit yang
diproduksi, dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi.
Suatu tugas yang penting bagi akuntan manajerial ialah untuk menentukan konsep
biaya yang mana yang paling tepat untuk setiap situasi yang ada. Setelah itu akuntan
berusahaan untuk mengkomunikasikan informasi biaya kepada pengguna dalam cara
yang paling efektif.keuntungan dari pengukuran dan pengklasifikasian biaya dala m cara
tertentu direalisasikan melalui pengembangan dalam perencanaan, kontrol dan
pembuatan keputusan yang difasilitasi oleh informasi. Selain itu, akuntan manajerial
juga harus membobot keuntungan atas didapatkannya suatu informasi dibandingkan
dengan biaya untuk mendapatkan, mengkomunikasikan, dan penggunaan informasi
tersebut. Dan pada waktu manajer menerima data yang berlebihan maka mereka dapat
memanfaatkannya secara efektif, tetapi terjadi informasi yang berlebihan. Sehingga,
dalam memutuskan berapa banyak dan apa jenis informasi yang akan diperoleh,
akuntan manajerial harus memperhatikan keterbatasan manusia.
Rmk 4 Assigning Resources
Alokasi ialah suatu artian atas pembagian suatu kelompok biaya dan membebankannya ke
subunit-subunit. Alokasi biaya tidak mempengaruhi total biaya produk, tetapi itu akan
mempengaruhi harga dan profitabilitas dari produk individu tergantung dari metode yang
digunakan. Tujuan dari alokasi biaya ialah untuk memastikan bahwa semua biaya yang
terjadi dalam suatu organisasi dibebankan ke produknya maupun jasanya.
Common costs ialah biaya yang saling bermanfaat dimana terjadi pada saat suatu
sumber daya yang sama digunakan sebagai output atas dua atau lebih barang atau jasa. Pada
saat departemen pemroduksi dan pendukung ditentukan, maka biaya over head ditelusur,
bukannya dialokasi kepada setiap departemen.
Faktor penyebab ialah aktivitas dalam suatu departemen produksi yang menimbulkan
mengalirnya biaya atas jasa pendukung. Biaya departemen pendukung dibebankan ke
departemen produksi. Setelah itu tingkat over head dikembangkan untuk biaya produk.
y U nderstating menghasilkan kerugian
y Re pricing
Budgeted costs digunakan untuk menolong dalam menentukan over head rate dan
mengevaluasi kinerja departemen. Actual costs digunakan untuk evaluasi kinerja dan
budgeted costs digunakan untuk product costing.
Biaya Overhead
Kelompok Biaya
Tahap satu/pembentukan kelompok biaya
Keseluruhan Pabrik
Biaya Overhead
Aktivitas
Produk
Untuk tujuan perhitungan biaya produk, aktivitas dapat diklasifikasikan dalam empat kategori
umum, yaitu;
y Tingkat unit
Aktivitas tingkat unit adalah aktivitas yang dilakukan setiap kali sebuah unit diproduksi.
y Tingkat batch
Aktivitas tingkat batch adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk
diproduksi.
y Tingkat produk
Representasi Grafis dari Hubungan CVP
Untuk memahami hubungan CVP secara lebih mendalam, dapat dilakukan melalui
penggambaran secara visual. Penyajian secara grafis dapat membantu para manajer melihat
perbedaan antara biaya variable dan pendapatan. Hal itu juga dapat membantu mereka
memahami dampak kenaikan atau penurunan penjualan terhadap titik impas dengan cepat.
Dua grafik dasar yang penting, grafik laba volume dan grafik biaya-volume-laba.
Grafik laba volume; menggambarkan hubungan antara laba dan volume penjualan secara
visual
Grafik biaya volume laba (cost volume profit graph ) menggambarkan hubungan antara biaya,
volume, dan laba.
Sistem akuntansi pertanggung jawaban ádalah sistem yang mengukur berbagai hasil yang dicapai
setiap pusat pertanggung jawaban menurut informasi yang dibutuhkan para manager untuk
Perusahaan yang memiliki beberapa pusat pertanggung jawaban biasanya memilih salah satu dari
dua pendekatan pengambilan keputusan untuk mengelola kegiatan mereka yang rumit dan
berbagai keputusan dibuat pada tingkat manajemen puncak dan manager pada jenjang yang lebih
keputusan terdesentralisasi memperkenankan manager pada jenjang yang lebih rendah untuk
Kualitas dari berbagai keputusan dipengaruhi oleh kualitas informasi yang tersedia. Señalan dengan
pertumbuhan perusahaan dan penambahan operasi di pasar dan area yang berbeda, manajemen
dari perusahaan harus lebih penting bagi manajemen pusat daripada operasional sehari-hari.
Organisasi selalu membutuhkan manajer yang terlatih untuk menggantikan posisi manajer jenjang
lebih tinggi yang keluar untuk mengambil keputusan dari peluang yang lain.
Pada perusahaan yang sangat tersentralisasi, margin laba secara keseluruhan mampu menutupi
2. Pusat Pendapatan (Revenue C enter ) manajernya bertanggung jawab hanya terhadap penjualan
3. Pusat Laba (Pr of it C enter ) manajernya bertanggugn jawab terhadap penjualan dan biaya
4. Pusat Investasi ( Investment center ) manajernya bertanggugn jawab terhadap penjualan, biaya dan
investasi modal.
Pengukuran Kinerja Pusat Investasi dengan Menggunakan Laporan Laba-Rugi Variabel dan Absorpsi
Pusat laba dinilai berdasarkan laporan laba rugi. Dua metode penghitungan laba yang telah
dikembangkan, yaitu satu berdasarkan perhitungan biaya variabel dan yang lainnya berdasarkan
perhitungan biaya penuh atau absorpsi. Keduanya merupakan metode penghitungan biaya karena
berkaitan dengan cara menentukan biaya produk. Perhitungan biaya variabel menekankan
perbedaan antara biaya manufaktur variabel dan tetap. Perhitungan biaya variabel yang juga disebut
perhitungan biaya langsung, hanya membebankan biaya manufaktur variabelke produk, biaya-biaya
ini meliputi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead variabel. Perhitungan biaya
absorpsi membebankan semua biaya manufaktur pada produk. Menurut metode ini, overhead t etap
EVA = Net income ± Cost of ca pital
EVA akan selalu meningkat apabila terjadi penambahan investasi dengan pendapatan
yang melebihi biaya modal ataupun melalui pengeliminasian investasi dengan
pendapatan di bawah biaya modal. EVA lebih fleksibel dibanding ROI, karena
persentasi yang berbeda dapat diaplikasikan untuk investasi dengan resiko yang
berbeda, dimana biaya modal untuk setiap divisi pasti berbeda-beda, dan EVA
memperkenankan manajer untuk melakukan penyesuaian terhadap resiko, sedangkan
ROI tidak. Kekurangan yang dimiliki oleh ROI dapat ditutupi oleh EVA, dimana
penggunaan rasio oleh ROI memberikan suatu ukuran yang relatif, sedangkan EVA
menawarkan ukuran dengan nilai moneter, yaitu dengan mengurangi pendapatan dari
suatu divisi dengan biaya modal, sehingga memberikan gambaran lebih pasti tentang
besaran nilai ekonomis yang bisa didapatkan suatu divisi.
Segmentasi Pasar
Pelanggan sekarang ini bukanlah pelanggan yang homogen, tetapi lebih tertarik dengan
produk atau jasa dengan keunikan atributnya yang ditawarkan. Perusahaan dalam
merumuskan strategi harus mempertimbangkan riset pasar yang mendalam agar dapat
mendapatkan preferensi atas pelanggan yang potensial, sehingga perusahaan dapat
mengetahui segmen pasar mana yang akan dimasuki.
y Pangsa pasar
y Retensi pelanggan
y Akuisisi pelanggan
Akuisisi pelanggan dapat diukur dengan banyaknya jumlah pelanggan baru atau
penjualan kepada pelanggan baru di segmen yang ada. Dengan diketahuinya
jumlah pelanggan baru, maka perusahaan dapat mengukur biaya yang dikeluarkan
untuk satu pelanggan baru yang didapatkan, serta rasio pendapatan dari
pelanggan baru, dimana membandingkan pendapatan pelanggan baru dengan
biaya yang dikeluarkan oleh departemen pemasaran atau penjualan.
y Kepuasan pelanggan
Retensi dan akuisisi pelanggan merupakan wujud dari usaha perusahaan dalam
memuaskan kebutuhan pelanggan. Tetapi memenuhi kepuasan pelanggan ternyata
tidaklah cukup dalam mendapatkan loyalitas, retensi atau profitabilitas yang
tinggi dari pelanggan, melainkan hanya jika pelanggan menilai bahwa
pengalaman pembeliannya sebagai pengalaman yang sangat memuaskan,
sehingga pelanggan dapat melakukan pembelian ulang.
y Profitabilitas pelanggan
Walaupun perusahaan telah berhasil dalam empat ukuran pelanggan utama, tetapi
itu bukanlah jaminan bahwa sebuah perusahaan mempunyai pelanggan yang
menguntungkan. Activity based costing memampukan perusahaan untuk
mengukur profitabilitas pelanggan baik secara perorangan maupun keseluruhan.
Tidak semua permintaan pelanggan dapat dipenuhi oleh perusahaan, bisa karena
spesifikasi yang rumit maupun alokasi sumber daya yang besar yang
menyebabkan perusahaan menolak pesanan dari pelanggan.
y Atribut produk/jasa
Atribut produk dan jasa mencakup fungsionalitas produk atau jasa, harga dan
mutu. Seorang pelanggan mungkin akan lebih suka untuk mendapatkan produk
atau jasa yang terdifrensiasi, tetapi ada juga pelanggan yang hanya menginginkan
produk atau jasa dengan atribut yang terstandardisasi, dimana menawarkan harga
yang paling rendah, tetapi ada juga pelanggan yang hanya menginginkan produk
atau jasa dengan atribut yang terstandardisasi dengan harga rendah dan tanpa
cacat dengan pengiriman yang tepat waktu.
y Hubungan pelanggan
Citra dan reputasi merupakan faktor tak berwujud yang membuat pelanggan
tertarik kepada suatu perusahaan. Pengiklanan dan mutu produk atau jasa yang
ditawarkan dapat menghasilkan loyalitas pelanggan melampaui berbagai aspek
produk dan jasa yang berwujud.
y Waktu
Waktu menjadi salah satu faktor penentu perusahaan-perusahaan sekarang ini.
Kemampuan memberikan tanggapan secara cepat dan tepat merupakan keahlian
penting yang dibutuhkan untuk dapat mempertahankan bisnis yang berharga bagi
pelanggan. Memasukkan ukuran pelanggan yang berorientasi waktu menandakan
pentingnya mengurangi tenggang waktu dalam memenuhi pesanan pelanggan.
Sehingga, tenggang waktu yang pendek dalam melayani pelanggan dapat memberikan
kepada pelanggan suatu kinerja yang bernilai tambah.
y Mutu
Ukuran mutu telah bergeser dari suatu keunggulan strategik menjadi suatu kebutuhan
bagi pelanggan. Pelanggan merasa bahwa mutu yang baik sudah menjadi keharusan
dalam penawaran produk atau jasa yang mereka dapatkan. Ukuran mutu yang tidak
sesuai dapat dilihat dari jumlah barang yang tidak sesuai spesifikasi, tingkat
pengembalian produk, tuntutan garansi, dan permintaan perbaikan. Mutu juga dapat
mengacu pada kinerja yang berkaitan dengan dimensi waktu, seperti pengiriman tepat
waktu, menjadi sebuah ukuran mutu kinerja perusahaan dalam hal pengiriman yang
sesuai dengan perjanjian.
y Harga
Pada dasarnya, pelanggan akan selalu menaruh perhatian terhadap harga yang dibayar
untuk suatu produk atau jasa yang diterima. Para pelanggan yang sensitif terhadap
harga tentunya akan lebih menyukai perusahaan yang mampu menyediakan produk
atau jasa dengan harga yang rendah. Sedangkan, bagi pelanggan yang lebih menyukai
produk atau jasa yang terdifrensiasi, lebih menitikberatkan pada atribut produk atau
jasa yang diterima.