Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI MANAJEMEN

Oleh :
L. Siregar
BAB I
Akuntansi Manajerial dan Lingkungan Bisnis

Pengertian Akuntansi Manajemen


Akuntansi Manajemen (management
accounting) adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, mengakumulasi, menyiapkan,
menganalisis, menginterprestasikan dan
mengkomunikasikan kejadian ekonomi yang
digunakan oleh manajemen untuk melakukan
perencanaan, pengendalian, pengambilan
keputusan, dan penilaian kinerja dalam
organisasi.
Akuntansi Manajerial (managerial accounting)
berkaitan dengan penyediaan informasi untuk
manajer yaitu orang-orang didalam organisasi
yang mengarahkan dan mengendalikan operasi
organisasi.
Sebaliknya akuntansi keuangan (financial
accounting) berkaitan dengan penyediaan
informasi untuk pemegang saham, kreditor dan
pihak lain yang berada diluar organisasi.
Akuntansi manajerial menyediakan data-data
penting yang memberikan informasi kegiatan
organisasi.
Akuntansi keuangan berperan sebagai penilai
yang menjadi dasar evaluasi kinerja dimasa
lalu.
Pekerjaan Manajemen dan Kebutuhan
Informasi Akuntansi Manajerial.
Setiap organisasi baik besar maupun kecil
memiliki manajer. Harus ada orang yang
bertanggung jawab untuk membuat
perencanaan, mengelola sumber daya,
mengarahkan karyawan, dan mengedalikan
operasi.
Manajer perusahaan melakukan melakukan
tiga kegiatan utama perencanaan, pengarahan,
pemberian motivasi dan pengendalian.
Perencanaan (planning) meliputi pemilihan
serangkaian aktvitas tesebut akan
dilaksanakan.
Pengarahan (directing) dan pemberian motivasi
(motivating) meliputi aktivitas untuk
menggerakkan orang – orang untuk
melaksanakan aktivitas yang sudah
direncanakan dan menjalankan kegiatan rutin.
Pengendalian atau kontrol (controling) meliputi
aktivitas untuk memastikan bahwa
perencanaan telah dilaksanakan dan telah
disesuaikan dengan kondisi yang ada dan
lingkungan yang selalu berubah. Informasi
akuntansi manajemen memainkan peran yang
penting dalam ketiga aktivitas pokok
manajemen ini namun terutama dalam fungsi
perencanaan dan penegendalian.
Siklus perencanaan dan pengendalian
Merumuskan rencana
jangka panjang dan
jangka pendek
(Perencanaan)

Membandingkan kinerja
Pembuatan Menerapkan rencana
direncanakan dan
keputusan (Pengarahan dan
kinerja aktual
Pemberian Motivasi)
(Pengendalian)

Mengukur Kinerja
(Pengendalian)
Perbandingan Akuntansi Keuangan dan
Akuntansi Manajerial
Laporan laporan akuntansi keuangan
disiapkan untuk kebutuhan pihak eksternal
seperti pemegang saham dan kreditor,
sedangkan akuntansi manajerial disiapkan
di dalam organisasi. Orientasi dasar yang
berbeda ini mengakibatkan sejumlah
perbedaan antara akuntansi manajerial dan
akuntansi keuangan meskipun data
keuangan yang mendasari keduanya sama.
Struktur Organisasi

Karena organisasi terbangun dari


sekumpulan orang, manajemen harus
mencapai tujuan dengan bekerja melalui
orang. Pimpinan perusahaan tidak akan
dapat melaksanakan seluruh strategi
perusahaan dengan bekerja sendirian.
Mereka harus mengandalkan orang lain. Hal
ini dilakukan dengan merancang struktur
organisasi yang memungkinkan
desentralisasi tanggung jawab manajemen.
Desentralisasi
Desentralisasi (decentralization) adalah delegasi
otorisasi pembuatan keputusan dalam organisasi
dengan memberikan otoritas kepada manajer dalam
berbagai tingkat operasional untuk membuat
keputusan yang terkait dengan bidang
pertanggungjawabannya.

Hubungan Lini Staf


Berbagai organisasi juga menggambarkan posisi lini
(line) dan staf (staff). Seseorang dalam posisi lini
terlibat secara langsung dalam pencapian tujuan
organisasi. Posisi staf memberikan dukungan atau
bantuan terhadap posisi lini atau bagian lain dalam
organisasi, tetapi mereka tidak memiliki kewenangan
langsung terhadap posisi lini.
Direktur Keuangan
Di Amerika serikat manajer Departemen
Akuntansi sering disebut sebagai kontroler.
Selanjutnya kontroler
mempertanggungjawabkan laporan kepada
direktur keuangan (chief financial officer –
CFO) yang biasanya juga berlatar belakang
akuntansi. CFO adalah anggota tim
manajemen puncak yang bertanggung jawab
untuk menyediakan data yang relevan dan
tepat waktu untuk mendukung kegiatan
perencanaan dan pengendalian, beserta
penyusunan laporan keuangan untuk pihak
luar. CFO merupakan seorang profesional
yang memimpin seluruh perincian teknis
akuntansi dan keuangan.
Perubahan Lingkungan Bisnis
Sejak awal tahun 1980 an, beberapa perusahaan
telah melakukan serangkaian tahapan program
perbaikan, dimulai dengan just-in-time (JIT) dan
melalui menejemen mutu total (total quality
managemen –TQM), Rekayasa Ulang Proses
(process reengineering), dan serangkaian program
manajemen yang lain, termasuk teori kendala
(theory of constraits- TOC). Bila program-program ini
dijalankan dengan tepat, program perbaikan ini akan
meningkatkan kualitas, menguarangi biaya,
meningkatkan output, mengurangi penundaan
pelayanan kepada pelanggan, dan pada akhirnya
meningkatkan laba.
Just In Time (JIT)
Bila perusahaan menggunakan sistem
pengendalian persediaan produk Just In Time
(JIT), perusahaan membeli bahan baku dan
memproduksi unit output sesuai dengan
permintaan aktual dari pelanggan. Dalam
sistem JIT, persediaan dikurangi sampai tingkat
minimum, dan dalam beberapa kasus sampai
menjadi nol.
Pendekatan JIT dapat digunakan baik untuk
perusahaan perdagangan maupun perusahaan
manufaktur. Sistem JIT akan menimbulkan
dampak yang signifikan pada operasi
perusahaan manufagktur yang memiliki tiga
kelas persediaan bahan baku, barang dalam
proses dan barang jadi.
Total Quality Managementv(TQM)
Pendekatan paling populer atas perbaikan
yang terus menerus disebut manajemen mutu
total (total quality management). TQM
mempunyai dua krakteristik utama yaitu (1)
fokus pada pelayanan pelanggan dan (2)
pemecahan masalah secara sistematis dengan
menggunakan tim yang ada di garda depan
(front time worker). Salah satu alat manajemen
itu adalah penentuan tolak ukur
(benchmarking) yang dilakukan dengan
mempelajari organisasi organisasi terbaik yang
ada untuk menjalankan tugas tugas tertentu.
Rekayasa Ulang Proses
Rekayasa ulang proses (process reegineering
–PR) adalah pendekatan yang lebih radikal
dibandingkan dengan TQM. Sebagai ganti
perbaikan dirancang serial dan bertahap,
dalam PR, suatu proses bisnis diplot dalam
sebuah diagram secara detail, dikritik, dan
kemudian dirancang ulang untuk
menghilangkan langkah langkah yang tidak
diperlukan, mengurangi kemungkinan
terjadinya kesalahan, dan mengurangi biaya.
Fokus PR adalah menyederhanakan dan
menghilangkan aktivitas yang tidak bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai