Anda di halaman 1dari 8

Artikel Akuntansi Keperilakuan

www.unja.ac.id
Jurusan Akuntansi

ASPEK KEPERILAKUAN PADA PERENCANAAN LABA DAN


PENGANGGARAN
1
Rani Nur Az-zahra Osman, 1Yehezkiel Nataleo Manurung, 1Oky Putra

1
Universitas Jambi, Jl. Jambi – Muara Bulian No.KM.15, Jambi

Surel: raniazzahra266@gmail.com; yehezkielmusic25@gmail.com; okyptr24@gmail.com

Kata Kunci: Abstrak – Aspek Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan


akuntansi, Penganggaran
anggaran,prilaku, Anggaran memiliki dampak langsung terhadap perilaku
laba. manusia. Anggaranmenjelaskan kepada orang-orang mengenai apa
yang diharapkan dari mereka dankapan hal tersebut harus sudah
dilakukan. Anggaran menetapkan batasan terhadap pada apa yang
dapat dibeli dan berapa banyak yang dapat dibelanjakan. Anggaran
membatasi tindakan manajemen. Anggaran merupakan alasan
mengapa kinerjamanajer dipantau secara kontinu dan standar
terhadap hasil kinerja dibandingkan.Orang-orang merasakan
tekanan dari anggaran yang ketat, kegelisahan dari laporan kinerja
yang buruk, dan kegembiraan atau rasa lega karena “memenuhi”
anggaran.

Abstract –
Budgets have a direct impact on human behavior. Budgets
explain to people what is expected of them and when it should be
done. Budgets set limits on what can be bought and how much can
be spent. Budgets limit management actions. Budgets are the reason
why managers' performance is continuously monitored and
standards against performance results are compared. People feel
the pressure of tight budgets, the anxiety of reporting poor
performance, and the joy or relief of "fulfilling" the budget..

1
Akuntansi merupakan suatu sistem adanya tanpa membuat kesimpulan yang
untuk menghasilkan informasi keuangan berlaku untuk umum/generalisasi
yang digunakan oleh para pemakainya (Sugiyono, 2014). Menggunakan metode
dalam proses pengambilan keputusan tersebut, artikel ini akan menganalisis data
bisnis. Pemilihan dan penetapan suatu yang terkumpul dan mendeskripsikannya
keputusan bisnis terkait erat dengan aspek- menjadi penjabaran informasi mengenai
aspek keperilakuan dari para pengambil akuntansi keperilakuan. Pencarian sumber
keputusan. Hal ini menunjukkan adanya data diambil dari kajian teori para ahli.
aspek keperilakuan pada akuntansi, yang Sumber data yang dimaksud dalam
pada perkembangannya bidang ini dikenal penelitian adalah subjek dari mana data
dengan akuntansi keperilakuan (Arfan dan dapat diperoleh (Arikunto, 2013). Sumber
Muhammad, 2005: 1). data ini di ambil dari buku; jurnal; dan
Sebagai bagain dari ilmu berbagai sumber yang kredibel. Data ini
keperilakuan (behavioural science), teori- dicari secara online tanpa maksud
teori akuntansi keperilakuan membadingkan, melainkan untuk
dikembangkan melalui riset empiris atas keperluan pemahaman akan ‘Aspek
perilaku manusia dalam organisasi Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan
(Hudayati dalam Arfan dan Muhammad, Penganggaran’
2005: 13). Argyris pada tahun 1952 ’.
memulai mengadakan riset yang
menghubungkan akuntansi dengan aspek HASIL DAN PEMBAHASAN
perilaku. Sistem Perencanaan dan
Perkembangan yang pesat Pengendalian Manajemen. Sistem
akuntansi keperilakuan lebih disebabkan Pengendalian Manajemen merupakan
karena akuntansi secara simultan bagian dari Sistem Perencanaan dan
dihadapkan dengan ilmu-ilmu sosial secara Pengendalian Manajemen (SPPM). SPPM
menyeluruh. Binberg dan Shields (1989) adalah suatu sistem untuk membantu
mengklasifikasikan riset akuntansi manajemen puncak dalam melaksanakan
keperilakuan kedalam lima aliran: (1) fungsi perencanaan dan pengendalian.
pengendalian manajemen (management SPPM terdiri dari tiga unsur (jenis
control), (2) pemrosesan informasi pengendalian), yaitu perumusan strategi,
akuntansi (accounting information pengendalian manajemen, dan
processing), (3) desain sistem informasi pengendalian tugas (Supriyono, 2000: 5).
(information system design), (4) riset audit Pengendalian manajemen
(audit research), dan (5) sosiologi memusatkan pada fungsi-fungsi organisasi.
organisasional (organizational sosiology). Terdapat perbedaan pendapat di antara
beberapa penulis Sistem Pengendalian
METODE Manajemen (SPM) mengenai lingkup
Artikel ini menggunakan metode analisis SPM, di antaranya (Supriyono, 2000: 14 -
deskriptif. Metode analisis deskriptif 16):
adalah metode statistik untuk menganalisis 1. Pengendalian manajemen
data, yang dilakukan dengan merupakan bagian dari proses
mendeskripsikan atau menggambarkan perencanaan dan pengendalian
data yang telah terkumpul sebagaimana (Anthony, Dearden, dan

2
Govindarajan). Menurut 2. Proses Pengendalian
mereka, pengendalian Manajemen Diartikan sebagai
manajemen adalah proses yang cara-cara bekerjanya SPM,
digunakan para manajer untuk yang terdiri dari beberapa
mempengaruhi para anggota tindakan para manajer, yaitu:
organisasinya agar a. Perumusan
mengimplementasikan strategi- Strategi/Pemrograman
strategi organisasi. b. Pengangaran
2. Pengendalian manajemen c. Pelaksanaan dan
merupakan salah satu fungsi Pengukuran (Pengendalian
manajemen (William Tugas).
Newman). Newman d. Pelaporan dan
berpendapat bahwa Analisis/Evaluasi Kinerja.
pengendalian manajemen e. Kompensasi manajemen
adalah salah satu tahap pokok Perencanaan Laba dan
pengelolaan, bersama-sama Anggaran. Pembahasan pada bagian ini
dengan perencanaan, difokuskan pada pengendalian manajemen
pengorganisasian, dan atas operasional perusahaan pada tahun
pengarahan. berjalan, dalam hal ini adalah perencanaan
3. Pengendalian manajemen laba dan anggaran. Anggaran merupakan
mencakup pengendalian implementasi dari rencana strategi yang
strategi dan pengendalian telah ditetapkan.
operasional (Maciarello dan Penyusunan anggaran adalah
Kirby). Mereka berpendapat proses pengoperasionalan rencana dalam
bahwa seluruh organisasi dapat bentuk pengkuantifikasian, biasanya dalam
dipandang sebagai suatu sistem bentuk unit moneter, untuk kurun waktu
pengendalian, yang mencakup tertentu (Abdul Halim dkk, 2000: 172).
pengendalian strategi dan Proses penyusunan anggaran pada
pengendalian operasi. dasarnya merupakan suatu proses
Sistem Pengendalian Manajemen negosiasi antara manajer pusat
mempunyai dua elemen, yang terbagi ke pertanggungjawaban dan atasannya.
dalam beberapa komponen sebagai Dengan demikian anggaran mempunyai
berikut: dua peran penting di dalam suatu
1. Lingkungan/Struktur perusahaan. Pertama, anggaran sebagai
Pengendalian Manajemen alat untuk perencanaan (planning), dan
Diartikan sebagai elemen- yang kedua, anggaran berperan sebagai
elemen yang membentuk SPM, alat untuk pengendalian (control) (Abdul
yang terdiri dari beberapa pusat Halim dkk, 2000: 173).
pertanggungjawaban, yaitu: Anggaran merupakan rencana laba
a. Pusat Biaya jangka pendek yang komprehensif, yang
b. Pusat Pendapatan membuat tujuan dan target manajemen
c. Pusat Laba dan Harga dilaksanakan. Anggaran adalah alat
Transfer manajerial yang memastikan pencapaian
d. Pusat Investasi target organisasional dan memberikan

3
pedoman yang rinci untuk operasi harian 5. Anggaran berfungsi sebagai
(Arfan dan Muhammad, 2005: 160). alat kontrol yang dapat
Anggaran memiliki beberapa fungsi, yaitu menunjukkan secara nyata
(Arfan dan Muhammad, 2005: 160-161): kepada manajemen mengenai
1. Anggaran merupakan hasil bagian-bagian yang menjadi
akhir dari suatu proses kekuatan atau kelemahan
perencanaan perusahaan. perusahaan. Hal ini
Sebagai hasil negosiasi antar memungkinkan manajemen
anggota perusahaan maka ia menentukan tindakan-tindakan
mengandung perbaikan yang tepat.
konsesus/kesepakatan 6. Anggaran mencoba untuk
organisasi tentang mempengaruhi dan memotivasi
operasionalisasi tujuan baik manajer maupun karyawan
perusahaan dimasa depan. untuk terus bertindak dengan
2. Anggaran merupakan cetak cara yang konsisten dengan
biru bagi pelaksanaan tindakan, operasi yang efektif dan efisien
yang merefleksikan apa yang serta selaras dengan tujuan
menjadi prioritas-prioritas organisasi.
manajemen dalam Penyusunan anggaran adalah
mengalokasikan sumber daya- pekerjaan teknis. Secara garis besar,
sumber daya perusahaan. terdapat tiga tahap utama proses
Anggaran juga memberikan penyusunan anggaran: (1) penetapan
indikasi mengenai bagaimana tujuan, (2) implementasi, dan (3)
unit-unit kecil organisasi pengendalian dan evaluasi kinerja (Arfan
diarahkan secara bersama-sama dan Muhammad, 2005: 161). Pembahasan
untuk mencapai tujuan aspek keperilakuan pada penganggaran
perusahaan secara menyeluruh. laba dan penganggaran dikaitkan dengan
3. Anggaran berfungsi sebagai proses penyusunan anggaran tersebut.
alat komunikasi internal Aspek Keperilakuan pada
perusahaan, yang Perencanaan Laba dan Penganggaran.
menghubungkan satu Anggaran terkait dengan angka-angka dan
departemen atau divisi dengan estimasi serta menghubungkannya dengan
lainnya dan dengan manajemen hal yang berkaitan dengan keuangan.
puncak. Anggaran bersifat teknis, tetapi unsur
4. Anggaran menyatakan sasaran manusia yang paling berperan. Manusia
dalam kriteria kinerja atau yang membuat anggaran dan manusia pula
standar yang dapat diukur dan yang akan melaksanakannya.
dibandingkan dengan hasil Anggaran mempunyai dampak
operasi yang dicapai. Dengan langsung terhadap manusia. Aspek
demikian dapat dijadikan dasar perilaku yang terkait dengan anggaran
bagi evaluasi/penilaian kinerja merujuk pada perilaku manusia yang
bagi manajer pusat laba dan terlibat pada proses penyusunan anggaran.
biaya. Adanya anggaran mengakibatkan manusia
membatasi tindakannya. Anggaran pula

4
yang menyebabkan kinerja manajer selalu implementasi adalah seluruh aspek
dan secara kontinyu dipantau serta perencanaan yang meliputi
dibandingkan dengan standar yang telah komunikasi, kerja sama, dan
ditetapkan. Hal ini pula yang koordinasi.
mengakibatkan timbulnya tekanan. Pengendalian dan evaluasi
Manajer seringkali menghadapi kinerja, aspek keperilakuan yang
permasalahan akibat adanya harus diperhatikan pada tahap
penyimpangan anggaran, seperti misalnya pengendalian dan evaluasi kinerja
timbulya over atau under budget, adalah kebijakan, sikap, tindakan
penyimpangan dari anggaran yang manajemen dalam evalusai kinerja
ditetapkan, dan sebagainya. Akibatnya dan tindak lanjut atas
anggaran kemudian dianggap sebagai penyimpangan yang terjadi.
sesuatu yang dapat menghambat atau 2. Konsekuensi Disfungsional
mengancam karir. Dengan demikian dari Proses Penyusunan
anggaran mempengaruhi perilaku manusia. Anggaran.
Manajemen harus selalu menyadari Seperti telah dikemukakan
bahwa dimensi manusia dalam bahwa penyusunan anggaran
penganggaran merupakan faktor kunci. sangat terkait dengan unsur
Mudah bagi manajer untuk menguasai manusia. Selam proses
aspek teknis dari program anggaran, tetapi penyusunannyapun tidak dapat
tidak mudah dalam memasukkan aspek terlepas dari berbagai konsekuensi
perilaku manusia. Manajemen harus ingat disfungsional, seperti: rasa tidak
bahwa maksud penyusunan anggaran percaya, resitensi, konflik internal,
adalah untuk memotivasi karyawan dan dan efek samping lain yang tidak
mengkoordinasikan aktivitas dalam rangka diinginkan (Arfan dan Muhammad,
pencapaian tujuan organisasi secara 2005: 163-167).
keseluruhan. Rasa tidak percaya.
1. Aspek Keperilakuan pada Anggaran memang ditetapkan pada
Proses Penyusunan Anggaran awal suatu periode. Pada
Seperti yang telah pelaksanaannya, anggaran bisa saja
dikemukakan, terdapat tiga tahap berubah sepanjang dapat
utama proses penyusunan dipertanggungjawabkan. Akan
anggaran: (1) penetapan tujuan, (2) tetapi anggaran tetap merupakan
implementasi, dan (3) pengendalian sumber tekanan yang dapat
dan evaluasi kinerja. menimbulkan rasa tidak percaya,
Penetapan tujuan, aspek rasa permusuhan, dan mengarah
keperilakuan yang harus pada kinerja yang menurun.
diperhatikan pada tahap penetapan Resistensi. Meskipun pada
tujuan adalah seluruh aspek awalnya anggaran telah disepakati
perencanaan yang meliputi bersama dan digunakan secara luas,
partisipasi, kesesuaian tujuan, dan namun sangat mungkin ditolak
komitmen. Implementasi, aspek oleh banyak anggota organisasi.
keperilakuan yang harus Alasan penolakan ini antara lain:
diperhatikan pada tahap

5
a. Anggaran membawa datang secara pasti, sehingga
perubahan, dengan mengapa harus membuat
demikian mengancam perencanaan ?”. “Anggaran terlalu
status quo. Penting bagi menyita waktu. Saya tidak punya
manajemen untuk waktu untuk itu, meskipun saya
mengatasi penolakan ingin melakukannya”. “Saya
untuk berubah ini dan sedang butuh uang dan hal itulah
berhasil memberikan yang dapat saya pikirkan
inovasi-inovasi yang sekarang”. “Hal tersebut terlalu
dapat meningkatkan kompleks sedangkan usahaku
kinerja organisasi. sederhana dan saya tahu masalah
b. Proses anggaran perusahaan yang sebenarnya”
membutuhkan perhatian “Usahaku terlalu kecil untuk
lebih dan menyita menggunakan anggaran. Saya
banyak waktu. Sebagian dapat merencanakan segala
besar manajer atau sesuatunya hanya dalam
penyelia merasa gerah kepala/pikiranku saja”. Penting
dengan adanya bagi manajer untuk dapat
kebutuhan perhatian dan mengatasi penolakan-penolakan ini
waktu ini yang dengan memberikan pelatihan bagi
menyebabkan besarnya para manajer dan penyelia
tanggung jawab hari ke mengenai manfaat yang dapat
hari. Oleh karena itu, timbul dari adanya suatu anggaran.
umumnya mereka tidak Konflik Internal. Anggaran
ingin terlibat dalam membutuhkan interaksi antara
proses penyusunan individu- individu pada berbagai
anggaran ini. tingkatan organisasi. Konflik
c. Kebanyakan manajer internal dapat berkembang sebagai
dan penyelian tidak dampak dari interaksi-interaksi
paham mengenai seluk tersebut. Konflik internal bisa saja
beluk penyusunan terjadi sebagai hasil dari laporan
anggaran. Mereka takut kinerja yang tidak objektif, atau
atau tidak mau belajar diperbandingkan antara kinerja satu
tentang perencanaan departemen dengan departemen
dan proses penyusunan lainnya. Gejala umum dari adanya
anggaran agar dapat konflik internal adalah
memberikan kontribusi ketidakmampuan untuk mencapai
yang berarti. kerjasama antarindividu, ataupun
Ada banyak alasan atas kerja sama antarkelompok selama
penolakan ini, seperti: “Mengapa proses penyusunan anggaran.
saya harus membuat anggaran? Konflik internal menimbulkan
Apa yang saya lakukan sudah persaingan dan permusuhan dalam
cukup”. “Anda tidak dapat lingkungan kerja. Konflik dapat
meramalkan masa yang akan menyebabkan para individu

6
terfokus pada kebutuhan memotivasi karyawan untuk
departemennya sendiri dari pada menerima anggaran sebagai alat
kebutuhan organisasi secara untuk membangun keselarasan
menyeluruh. tujuan individu dan organisasi,
Penting untuk manajer serta sebagai standar kinerja yang
untuk meredam konflik internal ini, memberikan keuntungan bagi
dengan mengidentifikasi dan seluruh anggota organisasi.
mendiagnosa penyebabnya.
Selanjutnya dilakukan kegiatan- SIMPULAN
kegiatan yang dapat mengurangi Anggaran merupakan suatu rencana yang
atau kalau bisa menghilangkan disusun secara sistematis yang
konflik internal serta membangun meliputiseluruh kegiatan perusahaan dan
dinyatakan dalam unit (satuan) moneter
keharmonisan dan hubungan kerja
dan berlaku untuk jangka waktu (periode)
yang produktif. mendatang. Penyusunan anggaran
Efek samping lain yang merupakan suatu tugas yang bersifat
tidak diinginkan. Anggaran dapat teknis. Aspek keperilakuan dari
menghasilkan efek-efek samping penganggaran mengacu pada perilaku
lainnya yang tidak diinginkan. manusia yangmuncul dalam proses
Salah satunya adalah muncul penyusunan anggaran dan perilaku
manusia yang didorong ketikamanusia
kelompok-kelompok informal kecil
mencoba untuk hidup dengan anggaran.
yang bertujuan menggagalkan Anggaran sering kali dipandang sebagai
pencapaian sasaran-sasaran penghalang atau ancaman birikratis
anggaran. Kelompok-kelompok terhadap kemajuan karir. Struktur
informal ini pada awalnya dibentuk organisasi, budayaorganisasi, gaya
untuk memerangi konflik internal kepemimpinan, tingkat partisipasi
dan tekanan yang muncul akibat karyawan dalam pengambilan
keputusan,dan tingkat tekanan yang akan
adanya anggaran. Hal ini tentu saja
didorong oleh anggaran tersebut adalah
berlawanan dengan tujuan beberapa faktor yangakan mempengaruhi
organisasi. Sebagai akibatnya, jawabannya. Tujuan organisasi sangat
aktivitas mereka justru berlawanan dipengaruhi oleh tujuan anggotaorganisasi
dengan tujuan semula yaitu yang terkadang mencerminkan kebutuhan
mengurangi konflik internal individual dan tujuan pribadi yangsaling
tersebut. Penting bagi manajer bertentangan anggota organisasi yang
dominan. Keselarasan tujuan organisasi
untuk membuat pertimbangan- dengansub-sub unit dan anggota-anggota
pertimbangan cermat yang yang berpartisipasi akan terjadi ketika
dibutuhkan untuk mendapatkan individumemandang bahwa kebutuhan
efek samping yang diharapkan. pribadinya dapat dipenuhi dengan
Agar anggaran dapat berjalan mencapai tujuan organisasi.Implementasi
sebagaimana semestinya, karyawan anggaran yang berhasil membutuhkan
kerja sama dari orang-orang dengan
harus mengetahui manfaat
beraneka ragam keterampilan dan bakat.
anggaran sebagai alat positif untuk
melancarkan kegiatan organisasi. UCAPAN TERIMA KASIH
Lebih baik memandang anggaran
sebagai suatu alat untuk

7
Kami sebagai mahasiswa Hermawan, S., & Biduri, S. (2019).
Akuntansi R.11 angkatan 2020 AKUNTANSI KEPERILAKUAN.
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Indonesia: Indomedia Pustaka.
Dr. Yudi, S.E., M.S.A., sebagai Dosen Ikhsan, A., & Ishak, M. (2005). Akuntansi
Pengajar Akuntansi Keperilakuan tahun Keperilakuan. Salemba Empat.
2022 atas dukungan dan arahannya, Lubis, A. I. (2019). Akuntansi
sehingga artikel tentang Aspek Keperilakuan. Medan: Salemba
Keperilakuan pada Perencanaan Laba dan Empat.
Penganggaran dalam Bidang Akuntansi Lubis, A. R. (2010). Akuntansi
Keperilakuan ini dapat dikerjakan dengan Keperilakuan Edisi 2. Jakarta:
baik. Kami juga mengucapkan terima Salemba Empat.
kasih kepada penulis dan penerbit buku Munawaroh, A. (2020). Pengendalian
ataupun jurnal yang telah menyediakan Keuangan. Makalah. Jurusan
berbagai ilmu dan informasi, yang dapat Akuntansi Fakultas Ekonomi dan
membantu kami menyelesaikan artikel ini. Bisnis Universitas Jambi.
Rispantyo, R. (2010). Pengendalian
DAFTAR RUJUKAN manajemen: aspek keperilakuan
pada perencanaan laba dan
Anthony, R. N., & Govindarajan, V. penganggaran. Jurnal Ekonomi dan
(2004). Management control Kewirausahaan, 10(1), 59-65. No
system, edisi ke-11, buku 1 dan 2, Doi.
alih bahasa: fx. kurniawan. Sugiyono, S. (2014). Metode Penelitian
Salemba Empat. Pendidikan Pendekatan
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Suatu Pendekatan Praktik Edisi Alfabeta.
Revisi. Rineka Cipta Supriyono, R. (2017). Akuntansi
Cahyono, D. (2020). Pengantar Akuntansi Keperilakuan. Yogyakarta: Ugm
Keperilakuan Sebuah Eksplorasi Press.
Model Konseptual Bagi Pemula. Supriyono, R. A. (2000). Sistem
Depok: Raja Grafindo Persada. pengendalian manajemen, buku 1.
Deswita, E. (2020). Ilmu Keperilakuan BP STIE YKPN.
dalam Perspektif Akuntansi. Wahyuni, S., & Hartono, J. (2019).
Makalah. Universitas Jambi. Akuntansi keperilakuan pengantar.
Halim, A., Tjahyono, A., & Husein, H. Yogyakarta: UPP STIM YKPN
(2003). Sistem pengendalian Yogyakarta.
manajemen. UPP AMP YKPN.

Anda mungkin juga menyukai